Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi pada Lansia Kebutuhan Zat Gizi Lansia

meningkatkan resiko konstipasi sebab proses defekasi dibantu oleh kontraksi dinding abdomen Fatmah, 2010. Pankreas merupakan organ yang berfungsi untuk mensekresi beberapa enzim. Enzim- enzim yang dihasilkan berfungsi untuk proses pencernaan. Penuaan berdampak pada penurunan enzim amilase, tripsin, dan lipase yang dapat menyebabkan penurunan kapasitas metabolisme karbohidrat, protein dan lemak Fatmah, 2010. Akibatnya sering terjadi gangguan nutrisi yang kurang dari kebutuhan tubuh sebab karbohidrat, protein dan lemak merupakan penghasil kalori. Hati, selain berperan dalam proses metebolisme karbohidrat, protein, dan lemak juga berperan besar dalam proses detoksifikai, sirkulasi, penyimpanan vitamin, konjugasi bilirubin dan sebagainya Fatmah, 2010. Seiring pertambahan usia, secara histologik dan anatomik akan terjadi perubahan akibat atrofi pada sebagian besar selnya yang membuat sel tersebut menjadi jaringan fibrosa. Hal ini akan menyebabkan perubahan fungsi hati dalam berbagai aspek terutama dalam metabolisme obat-obatan.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi pada Lansia

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi seseorang, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebab ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi kebutuhan nutrisi lansia. Kebutuhan nutrisi lansia dipengaruhi oleh banyak faktor. Fatmah 2010 menyatakan ada empat faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi pada lansia, yaitu usia, jenis kelamin, lingkungan dan aktivitas tubuh. Universitas Sumatera Utara Faktor pertama adalah usia. Pertambahan usia menyebabkan kebutuhan zat gizi karbohidrat dan lemak menurun, sedangkan kebutuhan protein, vitamin dan mineral meningkat karena ketiganya berfungsi sebagai anioksidan untuk melindungi tubuh dari radikal bebas. Jenis kelamin sebagai faktor kedua juga penting untuk diperhatikan sebab perbedaan tingkat aktivitas fisik menyebabkan kebutuhan kalori lansia pria lebih banyak daripada lansia wanita. Faktor lingkungan juga penting diperhatikan sebab perubahan lingkungan sosial seperti perubahan kondisi ekonomi karena pensiun dan kehilangan pasangan hidup dapat membuat lansia merasa terisolasi dari kehidupan sosial dan mengalami depresi. Akibatnya, banyak lansia kehilangan nafsu makan yang berdampak pada penurunan status nutrisi lansia. Faktor selanjutnya adalah aktivitas fisik. Pertambahan usia membuat seseorang untuk membatasi aktvitas fisik karena penurunan kemampuan kemampuan fisik terjadi secara alamiah. Lansia yang aktivitas fisiknya menurun, asupan energinya harus dikurangi untuk mencapai keseimbangan energi dan mencegah terjadinya obesitas, karena salah satu faktor yang menentukan berat badan adalah keseimbangan antara masukan energi dengan keluaran energi.

4. Kebutuhan Zat Gizi Lansia

4.1 Kalori Perbedaan aktivitas fisik antara lansia dengan dewasa muda, dan penurunan laju metabolik mengakibatkan kebutuhan energi pada lansia lebih rendah Barasi, 2009. Berbagai hasil penelitan menunjukkan kecepatan metabolisme Universitas Sumatera Utara pada orang-orang berusia lanjut mengalami penurunan sekitar 15-20 Fatmah, 2010. Penurunan kebutuhan kalori pada lansia adalah sekitar 5 pada usia 40-49 dan 10 pada usia 50-59 dan 60-69. Kecukupan gizi yang dianjurkan untuk lansia pria 60 tahun ialah 2200 kalori sedangkan pada lansia wanita ialah 1850 kalori Fatmah, 2010 4.2 Karbohidrat dan Serat Untuk menjalankan fungsinya seperti bernapas, berkontraksi untuk jantung dan otot, serta menjalankan berbagai aktivitas seperti olahraga dan bekerja, tubuh memerlukan energi. Energi dihasilkan dari proses oksidasi pembakaran karbohidrat. Karbohidrat merupakan sumber utama penghasil energi. Setiap konsumsi 1 gram karbohidrat akan menghasilkan energi sebesar 4 kkal Fatmah, 2010. Miller 2004, dalam Oktariyani, 2012 menyatakan bahwa serat merupakan komponen penting dalam makanan yang memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Fungsi serat antara lain adalah mencegah penyakit jantung koroner, kanker kolon, diabetes melitus, penyakit divertikular dan menghindari kegemukan Fatmah, 2010. 4.3 Protein Protein merupakan zat gizi yang diperlukan tubuh untuk membangun dan memelihara sel. Setiap konsumsi 1 gram protein mengsilkan 4 kkal. Seiring bertambahnya usia, kemampuan sel lansia untuk mencerna protein jauh lebih Universitas Sumatera Utara menurun dari orang dewasa muda. Hal ini disebabkan oleh penurunan fungsi sel yang tidak dapat dihindari. Pakar gizi menyarankan kebutuhan akan asam amino esensial meningkat pada usia lanjut. Oleh sebab itu kebutuhan protein lansia dipenuhi dari yang yang bernilai biologis tinggi seperti telur, ikan, dan protein hewani lainnya Fatmah, 2010. 4.4 Lemak Lemak adalah penyumbang energi terbesardi bandingkan energi lain seperti karbohidrat dan protein, sebab lemak menghasilkan 9 kkal setiap konsumsi 1 gramnya. Lemak berfungsi sebagai pelarut vitamin A, D, E, K. Lemak di kategorikan menjadi dua, yaitu lemah jenuh dan tidak jenuh. Konsumsi lemak jenuh yang berlebihan akan meningkatkan kadaar kolesterol dan trigliserida dalam darah yang berbahaya bagi kesehatan.Sedangkan konsumsi lemak tak jenuh contohnya minyak kedelai, minyak zaitun dan minyak ikan yang mengandung omega 3 dapat menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida dan dapat mencegah pembekuan darah oleh trombosit yang dapat menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah Fatmah, 2010 4.5 Cairan Sebagian besar tubuh manusia terdiri dari air atau cairan. Oleh sebab itu cairan sangat dibutuhkan tubuh Fatmah, 2010. Asupan air pada lansia harus diperhatikan karena omoreseptor kurang sensitif, sehingga seringkali mereka mereka tidak merasa haus Fatmah, 2010. Universitas Sumatera Utara Konsumsi 1500-2000ml 6-8 gelas per hari diperlukan untuk menjaga hidrasi Miller, 2004 dalam Fatmah 2010 . Kositzke 1990 menyatakan bahwa lansia membutuhkan cairan sekitar 1.500 mlhari dalam kondisi yang normal Watson 2003.

5. Malnutrisi pada Lansia