Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

55 blia tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif akan dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak sebab rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian di lapangan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang, sehingga setelah diteliti menjadi jelas Sugiyono, 2009:253.

G. Pemeriksaan Keabsahan Data

Untuk memerikasa keabsahan data penulis merencanakan menempuh cara sebagai berikut: 1. Ketekunan pengamatan Peneliti berupaya untuk memprtajam pengamatan agar mendapatkan data yang lengkap, akurat yang sesuai dengan focus penelitian. Dengan melakukan pengamatan dengan tekun maka penulis akan dapat memahami masalah yang diteliti secara menyeluruh dan mendalam sehingga hasil penelitiannya akan valid. 2. Triangulasi Triangulasi dilakukan melalui pengecekan data dari pihak lain sebagai pembanding yaitu penulis membandingkan antara hasil obsevasi, wawancara dan studi dokumentasi dengan sumber data yang merupakan subjek penelitian yaitu kepala sekolah dan guru. Sehingga, data yang diperoleh nantinya benar-benar dapat menggambarkan keadaan sebenarnya yang ada dilapangan. 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Umum Lokasi

1. SMP Negeri 1 Yogyakarta

SMP N 1 Yogyakarta didirikan oleh Pemerintah Pendudukan Jepang pada tanggal 11 September 1942. Dahulu hanya terdiri dari 13 ruang dan saat itu menempati gedung bekas Neutrale Mulo dari penjajah yang terletak di Jln. Jati Yogyakarta sekarang SMP Yogyakarta. Saat itu siswa SMP 1 Yogyakarta terdiri dari siswa siswi Mulo. Guru-guru pada umumnya memiliki ijasah Hoofdacto, HIK atau HIKS. Karena pada saat itu dibawah kekuasaan Jepang, maka segala situasi sekolah pun disesuaikan dengan keadaan Jepang. Pada tahun 1943, SMP 1 Yogyakarta pindah ke Jln. Cik Di Tiro No. 25 sekarang No. 29 Yogyakarta yaitu bekas gedung AMS A di zaman Belanda. Tahun 1944 diadakan pemisahan, siswa putra di SMP 1 Yogyakarta dan siswa putri menggunakan Gedung Kota Baru sekarang SMA Stella Duce, tetapi kemudian kedua SMP tersebut bergabung kembali menjadi SMP Campuran. Indonesia memproklamirkan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, namun belanda dan Inggris ingin menguasai kembali. Untuk itu, para siswa SMP 1 Yogyakarta khususnya siswa kelas III terpaksa terpaksa harus menginggalkan bangku sekolah untuk sementara demi mempertahankan kemerdekaan RI. Pertempuran Kota Baru yaitu merebut markas Tentara Jepang dari siswa SMP 1 Yogyakarta ada 2 orang korban yaitu Djohar Nuradi dan Wardani.