36 perintah tersebut direalisasikan dalam bentuk pergerakan sumbu-sumbu
mesin dan alat-alat potong. Dalam mesin frais CNC diwujudkan dengan bentuk perputaran spindel, pergerakan alat potong ke arah sumbu X dan
Z. Adapun pada mesin Faris CNC diwujudkan dalam bentuk putaran spindel, dan pergerakan meja mesin ke arah sumbu X, Y, dan Z.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dalam unit ini dapat dibedakan lagi ke dalam beberapa komponen sebagai berikut :
1 Sistem penggerak sumbu, 2 Sistem pengukur pergerakan,
3 Perlengkapan pencekam benda kerja, dan Alat-alat potong.
d. Jenis-jenis Alat Potong
Untuk pahat yang digunakan pada mesin milling CNC, nama-namanya adalah seprti terlihat pada gambar berikut:
37 Gambar 6. Jenis-Jenis Pahat Milling
e. Kecepatan Potong Bahan, Jumlah Putaran dan Penghitungan Asutan 1 Kecapatan Potong atau Cuting Speed Vs
Kecepatan potong biasanya dinyatakan dalam isitilah mmenit, yaitu kecepatan dimana pahat melintasi benda kerja untuk
38 mendapatkan hasil yang paling baik pada kecepatan yang sesuai.
Kecepatan potong ini dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu: 1 kekerasan dari logam yang akan dipotong, dan 2 tipe alat potong yang
digunakan. Biasanya kecepatan potong ini harus disesuaikan dengan kecepatan putaran spindel mesin CNC. Untuk keperluan ini digunakan
persamaan sebagaiberikut: Vs mmenit = d mm x π x S put.menit1000
Dimana : Vs : kecepatan potong;
d : diemeter benda kerja; S : putaran spindel mesin CNC
Tabel 2. Tentang Kecepatan Beberapa Bahan Logam.
No Material
HSS Carbide
mmin ftmin
mmin ftmin
1. Alloy Steel
30 99
60 198
2. Stainless steel
20 66
85 281
3. Cast Iron
16 53
58 191
4. Malleable Iron
27 89
85 281
5. Cast Steel
16 53
50 165
6. copper
38 125
180 594
7. Brass
75 248
240 792
8. Bronze
38 125
180 594
9. Aluminium
120 396
240 792
10. Magnesium 210
693 380
1254
Sumber: PN RAO Tata MC Graw Hill CADCAM Prinsiples and Applications
2 Jumlah Putaran s
Dalam menentukan putaran, harus dilihat berapa diameter benda kerja yang akan difrais, dan terbuat dari bahan apa. Untuk menentukan besarnya
39 putaran mesin, dapat digunakan persamaan: S put.menit = Vs mmenit
x 1000 π x d mm Dimana :
Vs : kecepatan potong; d : diemeter benda kerja;
S : putaran spindel mesin CNC Sumbodo, 2008:479
3 Penghitungan Asutan
Untuk menghitungnya dapat digunakan persamaan: F mmmenit = S put.menit x f mmput.
Di mana: F = asutan dalam mmmenit
S = kecepatan putaran spindel mesin CNC put.menit f = kecepatan pemotongan mmput Kecepatan pemotongan f untuk
Contoh untuk pengerjaan bahan allumunium adalah 0,02-0,1 mmput., dan untuk pemotongan 0,01-0,02 mmput.
Contoh 1: Apabila akan difrais benda kerja dari bahan yang berdiamater 40 mm dan terbuat daribahan yang memiliki kecepatan potong 150
mmenit, berapakah kecapatan putaran mesin yang dibutuhkan? Data : d = 40 mm; Vs = 150 mmenit.
Masalah : S = ? Jawab : S = Vs x 1000 3,14 x d = 150 x 1000 3,14 x 40 = 1200 putaran
per menit.
40 Contoh 2: Jika diketahui jumlah putaran 1200 put.menit, dan kecepatan
pemotongan f 0,06 mmput., berapa asutan dalam mmmenit yang dibutuhkan?
Data : S = 1200 rpm; f = 0,06 mmput Masalah : F = ?
Jawab F = S x f = 1200 x 0,06 = 72 mmmenit.
f. Memasang RagumPencekam di Mesin Frais CNC