kepentingan ibadah. Khusus mengenai badan atau perwakilan lembaga internasional yang dikecualikan dari pengenaan BPHTB diatur dalam Keputusan
Menteri Keuangan tanggal Nomor 147PMK.072010 tentang Badan Atau Perwakilan Lembaga Internasional Yang Tidak Dikenakan Bea Perolehan Hak
Atas Tanah Dan Bangunan. c.
Subjek pajak adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh hak atas tanah danatau bangunan.
d. Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh hak atas tanah
danatau bangunan. Termasuk wajib pajak BPHTB adalah Pejabat Pembuat Akta TanahNotaris, Kepala Kantor Lelang negara, dan Kepala Kantor Pertanahan,
yang berdasarkan undang-undang diberikan kewajiban tertentu dalam proses pemungutan BPHTB.
e. Tarif BPHTB paling tinggi 5. Setiap daerah dapat menetapkan tarif BPHTB
sesuai dengan kebijakan daerahnya sepanjang tidak melampaui 5. f.
Dasar pengenaan BPHTB adalah Nilai Perolehan Objek Pajak NPOP dan saat terutang BPHTB adalah tanggal peralihan hak.
2. Definisi BPHTB
Definisi dari Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan adalah pajak yang dikenakan atas perolehan hak atas tanah dan atau bangunan, yang selanjutnya disebut
pajak.
55
55
Marihot Pahala Siahaan b, Op.Cit., hlm.42.
Perolehan hak atas tanah dan atau bangunan adalah perbuatan atau peristiwa
Universitas Sumatera Utara
hukum yang mengakibatkan diperolehnya hak atas tanah dan atau bangunan oleh orang pribadi atau badan.
Sedang menurut ketentuan Pasal 1 angka 41 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah UU PDRD, “Bea Perolehan
Hak atas Tanah dan Bangunan adalah pajak atas perolehan hak atas tanah danatau bangunan”. Sedang Perolehan Hak atas Tanah danatau Bangunan adalah perbuatan
atau peristiwa hukum yang mengakibatkan diperolehnya hak atas tanah danatau bangunan oleh orang pribadi atau Badan Pasal 1 angka 42 Undang-Undang Nomor
28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah UU PDRD .
3. Subjek BPHTB
Subjek BPHTB pada dasarnya adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh hak atas tanah dan atau bangunan
56
Sedangkan subjek pajak yang tidak dikenakan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan BPHTB adalah :
akibat suatu perbuatan atau peristiwa hukum yang yang menyebabkan beralihnya hak atas tanah dan atau bangunan.
57
a. Perwakilan Diplomatik, Konsulat dengan asas timbal balik.
b. Negara untuk penyelengaraan Pemerintahan danatau pelaksanaan pembangunan
guna kepentingan umum.
56
Gatot S.M. Faisal, How To Be A Smarter Taxpayer, Bagaimana Menjadi Wajib Pajak Yang Lebih Cerdas, Jakarta: PT. Grasindo, 2009, hlm.31.
57
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Pasal 85 ayat 4.
Universitas Sumatera Utara
c. BadanPerwakilan Organisasi Internasional yang ditetapkan dengan Keputusan
Menteri Keuangan dengan syarat tidak menjalankan usaha atau melakukan kegiatan diluar fungsi dan tugas badan atau perwakilan organisasi tersebut.
d. Orang Pribadi atau Badan yang memperoleh objek pajak karena konversi hak atau
peraturan hukum lain tanpa perubahan nama. e.
Orang Pribadi atau Badan yang memperoleh objek pajak karena wakaf. f.
Orang Pribadi atau Badan yang memperoleh objek pajak untuk kepentingan ibadah.
4. Objek BPHTB