45 3.
Penelitian yang dilakukan oleh Susi Iriani 2013 dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak melalui Kegiatan
Menggunting dengan Menggunakan Bahan Bekas pada Kelompok B TK Eidya Merti Surabaya”. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas
classroom action research yang meliputi dua siklus. Tiap siklus dilakukan secara berurutan yang terdiri dari empat tahap yaitu: 1
perencanaan, 2 tindakan, 3 observasi dan 4 refleksi. Data penelitian diambil melalui observasi di kelas. Analisis data yang digunakan dalam
penelitian adalah analisis refleksi berdasarkan siklus-siklus. Dari hasil analisis, didapatkan bahwa aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran
dengan kegiatan menggunting untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak sangat baik. Hal ini dapat dibuktikan adanya peningkatan pada
siklus I sebesar 61 dan siklus II sebesar 83.
E. Kerangka Pikir
Perkembangan motorik halus merupakan hal yang sangat penting bagi anak usia dini khususnya anak kelompok bermainKB dan taman
kanakkanakTK. Karakteristik pengembangan motorik halus anak lebih ditekankan pada gerakan-gerakan tubuh yang lebih spesifik seperti menulis,
menggambar, menggunting, meremas, menjiplak dan melipat. Dalam pelaksanaannya, anak dalam kegiatan menjiplak pola, menggunting pola dan
menempel pola masih belum cermat. Hal ini disebabkan oleh belum
46 berkembangnya motorik halus anak, seperti kemampuan memegang pensil,
menggunting dan menjiplak. Perkembangan
kemampuan motorik
halus pada
anak memungkinkannya untuk melakukan lebih banyak kegiatan yang memerlukan
keterampilan jari tangannya. Metode yang dipergunakan adalah metode kegiatan yang dapat memacu semua kegiatan motorik yang perlu
dikembangkan anak seperti untuk kegiatan motorik halus anak dapat diberikan aktifitas menggambar, melipat membentuk, meronce dan sebagainya. Salah
satu kegiatan yang melibatkan keterampilan jari tangan dan banyak disukai anak adalah kegiatan mozaik. Manfaat yang dapat diambil dari upaya
peningkatan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan mozaik adalah anak yang terlibat sebagai subjek penelitian mempunyai implikasi langsung
terhadap perubahan dan meningkatkan kemampuan motorik halus anak, serta meningkatkan kreatifitas dan ide-ide yang baru dalam menciptakan suasana
dan minat belajar pada anak. Selain itu, teknik mozaik dapat mengembangkan emosi dan sosial anak, alat dan bahan mudah didapat serta merupakan
kegiatan yang menyenangkan bagi anak. Berdasarkan latar belakang bahwa pengembangan motorik halus usia
TK sangat penting untuk mendukung berbagai kemampuan dan keterampilan dan selanjutnya, maka dari itu guru perlu melakukan pengembangan agar
kemampuan motorik halus berjalan secara optimal dan sempurna. Dalam pengembangan motorik halus anak bisa dilakukan dengan berbagai cara dan
metode pembelajaran salah satunya yaitu dengan melalui penggunaan teknik
47 mozaik. Dengan penggunaan teknik mozaik tersebut diharapkan kemampuan
motorik halus anak usia TK mampu dikembangkan dan berjalan secara optimal.
F. Hipotesis Tindakan