Pembahasan Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

79

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan teknik mozaik dalam upaya mengembangkan kemampuan motorik halus pada anak kelompok A TK ABA Khadijah Bangunjiwo Timur Kasihan Bantul, yang dilaksanakan dalam dua siklus dan masing-masing siklus dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Untuk mengetahui kemampuan motorik halus anak kelompok A, maka peneliti mengadakan kegiatan pra tindakan. Kemampuan motorik halus anak kelompok sebelum tindakan, dtunjukkan dari hasil dalam aspek menjiplak pola, rata-rata terdapat 17 anak atau 80,95 dari total jumlah anak 21 anak baru mampu mencapai dua satu indikator. Peningkatan aspek menjiplak pola pada pertemuan pertama dan kedua siklus I terjadi peningkatan skor, yaitu skor 2 sebesar 28,57 dan peningkatan skor 3 sebesar 28,57. Pada aspek menggunting pola terjadi peningkatan skor pada pertemuan pertama ke pertemuan kedua siklus I, yaitu skor 2 sebesar 28,58 dan skor 3 sebesar 28,57. Pada aspek menempel pola terjadi peningkatan skor pada pertemuan pertama ke pertemuan kedua siklus I, yaitu skor 2 sebesar 33,34 dan skor 3 sebesar 33,33. Pengembangan kemampuan motorik halus yang dicapai pada siklus I, belum mencapai keberhasilan yang ditetapkan, disebabkan oleh beberapa kendala yang muncul pada pelaksanaan tindakan siklus I. Kendala-kendala tersebut di antaranya: 1 terdapat sejumlah anak masih terlihat kurang antusias dalam mengikuti kegiatan mozaik, 2 ada anak masih tertinggal mengikuti tahapan menjiplak, menggunting dan menempel pola yang 80 dicontohkan atau diperagakan guru karena ramai dengan teman sebelahnya, sehingga meminta guru untuk mengulang tahapan yang tertinggal tersebut, 3 terdapat anak yang belum mandiri dalam menyelesaikan tahapan menjiplak, menggunting dan menempel pola dan meminta guru atau teman untuk membantu menyelesaikannya, dan 4 terdapat anak yang hasil karyanya belum mencapai kriteria baik belum rapi dan belum tepat teknik menjiplak, menggunting dan menempel pola. Perbaikan yang dilakukan terhadap kendala yang muncul pada siklus I, menghasilkan peningkatan yang signifikan terhadap kemampuan motorik halus yang dicapai anak kelompok A pada tindakan siklus II. Hal ini ditunjukkan dari hasil yang dicapai, yaitu dapat dilihat dari peningkatan aspek menjiplak pola pada pertemuan pertama dan kedua siklus II terjadi peningkatan pada skor 2 sebesar 20,11 dan peningkatan pada skor 3 sebesar 23,81. Pada aspek menggunting pola terjadi peningkatan pertemuan pertama ke pertemuan kedua siklus II pada skor 2 sebesar 23,81 dan skor 3 sebesar 23,81. Pada aspek menempel pola terjadi peningkatan pertemuan pertama ke pertemuan kedua siklus II yaitu pada skor 2 sebesar 14,29 dan skor 3 sebesar 14,29. Berdasarkan pembahasan hasil kegiatan teknik mozaik di atas, maka kemampuan motorik halus anak kelompok A di ABA Khadijah Bangunjiwo Timur Kasihan Bantul, dapat dikatakan meningkat dengan baik. Selain hasil yang dicapai, keberhasilan yang lain juga dapat dilihat pada semangat dan antusias anak-anak selama kegiatan berlangsung. Hal ini juga menunjukkan 81 bahwa proses kegiatan seperti ini sesuai dengan yang dikehendaki dan direncanakan oleh peneliti, yaitu anak-anak mau melakukan kegiatan tanpa ada paksaan maupun tekanan. Ini dibuktikan dengan anak-anak mau mengulangi kegiatan mozaik, walaupun kegiatan sudah diakhiri. Pada intinya anak menyukai suasana kegiatan dengan variasi pembelajaran yang dilakukan, sehingga memunculkan hal-hal ataupun tantangan yang baru. Untuk itu kegiatan motorik halus anak harus dikembangkan dan diperkaya dengan inovasi-inovasi yang baru, agar dapat memotivasi dan menarik anak untuk melakukannya. Melalui teknik mozaik ini mampu mengembangkan kemampuan motorik halus anak, terutama dalam aspek menjiplak, mengggunting dan menempel yang akhirnya mengembangkan kemampuan gerak otot-otot kecil pada anak. Berdasarkan pembahasan di atas, teknik mozaik ini memiliki manfaat untuk anak usia dini antara lain pengenalan bentuk, pengenalan warna, melatih kreatifitas, melatih motorik halus, melatih emosi dan mengenal konsep geometri. Kelebihan teknik mozaik Yenny Alexander, 2012, di antaranya: a dapat mengembangkan kreativitas anak, emosi dan sosial anak, b alat dan bahan mudah didapat, c langkah kegiatan mudah dimengerti anak, d melatih tingkat kesabaran anak, e melatih konsentrasi anak, e memiliki berbagai macam corak dan warna, f memiliki tampilan yang atraktif, dan g membuat anak menjadi mandiri. Anak yang terampil dan menguasai gerakan motoriknya, umumnya memiliki fisik yang sehat lantaran banyak bergerak. Keterampilan motorik tersebut tentunya memengaruhi kemandirian dan rasa percaya diri anak dalam 82 mengerjakan sesuatu, karena ia sadar akan kemampuan fisiknya. Kegiatan seni mozaik pada peningkatan motorik halus anak usia dini Sri Wage, 2012, meliputi: 1. Kesiapan belajar artinya anak yang telah memiliki kesiapan belajar suatu keterampilan motorik lebih unggul dibandingkan dengan anak yang belum memiliki kesiapan untuk mempelajari keterampilan. 2. Kesempatan belajar artinya banyak anak yang sebenarnya telah memiliki kesiapan belajar suatu motorik, namun karena tidak memiliki kesempatan untuk mempelajarinya maka anak tersebut tidak mencapai kemampuan tersebut. 3. Kesempatan berpraktik artinya untuk mencapai suatu keterampilan motorik seorang anak harus memiliki kesempatan untuk mencoba melakukan praktik sesuai dengan kebutuhannya. 4. Model yang baik artinya dalam mempelajari motorik, meniru merupakan hal yang sangat penting agar anak dapat memiliki suatu keterampilan motorik yang baik memerlukan model yang baik pula. 5. Bimbingan artinya agar dapat meniru suatu model dengan benar, anak memerlukan bimbingan. 6. Motivasi artinya motivasi belajar sangat penting untuk mempertahankan minat anak untuk mempelajari keterampilan motorik, implikasinya adalah pendidik harus menyediakan keterampilan mulai dari yang mudah ke yang sukar atau sederhana ke kompleks agar anak selalu bisa menyelesaikannya dan tidak membuat anak putus asa karena tidak dapat menyelesaikan tugasnya. 83 7. Setiap keterampilan motorik harus dipelajari secra individu karena tidak ada yang bersifat umum pada keterampilan tangan anak. 8. Keterampilan sebaiknya dipelajari satu persatu. Pemahaman tentang pengetahuan dan keterampilan mozaik merupakan hal yang sangat penting bagi seorang guru Taman Kanak-kanak, karena proses keterampilan mozaik bagi anak usia Taman Kanak-kanak merupakan kegiatan bermain sekaligus berseni dalam kegiatan anak. Oleh karena itu sangat perlu menerapkan teknik mozaik tersebut bertujuan untuk mengembangkan kemampuan motorik halus bagi anak, sehingga anak dapat memenuhi kebutuhan setiap fase perkembangannya.

C. Keterbatasan Penelitian

Dokumen yang terkait

MENGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B DI TK KREATIF ABA JONO TANON Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Menggambar Pada Anak Kelompok B Di TK Kreatif Aba Jono Tanon Sragen Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 15

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENGAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B DI Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Menggambar Pada Anak Kelompok B Di TK Kreatif Aba Jono Tanon Sragen Tahun Ajaran 2015/2016.

0 4 16

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN TANAH LIAT PADA ANAK KELOMPOK B DI TK Mengembangkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Permainan Tanah Liat Pada Anak Kelompok B Di TK Dharma Wanita Mangunrejo I Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan

0 1 16

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MERONCE Upaya Mengembangkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Meronce Pada Kelompok A TK Aisyiyah Joton I Jogonalan Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 15

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MERONCE Upaya Mengembangkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Meronce Pada Kelompok A TK Aisyiyah Joton I Jogonalan Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 13

PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI TEKNIK MOZAIK PADA ANAK KELOMPOK B1 TK PKK 51 TERONG, DLINGO, BANTUL, DIY.

3 56 143

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATANMEMBENTUK DENGAN BERBAGAI MEDIA PADA ANAK KELOMPOK A TK ABA PANGGERAN SLEMAN.

0 1 126

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING DAN MENEMPEL PADA ANAK KELOMPOK B1 DI TK ABA KARANGBENDO BANGUNTAPAN BANTUL.

6 96 132

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENEMPEL MENGGUNAKAN TEKNIK MOZAIK PADA ANAK KELOMPOK B2 TAMAN KANAK-KANAK ABA KRICAK KIDUL 61 YOGYAKARTA.

5 78 107

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI METODE DRILL DENGAN MENGGAMBAR PADA ANAK KELOMPOK A TK ABA MUBAROK TUKANGAN YOGYAKARTA.

1 4 117