BAB IV
PERJANJIAN PEMBORONGAN ANTARA PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk DENGAN PT. DANA PURNA INVESTAMA
A. Gambaran Umum PT. Bank Central Asia, Tbk dan PT. Dana Purna Investama
1. Gambaran Umum PT. BCA
a. Sejarah PT. BCA
PT. BCA didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 10 Agustus 1955 berdasarkan akta notaris Raden Mas Soeprapto No. 38 dengan nama “NV
Perseroan Dagang Dan Industrie Semarang Knitting Factory”. Akta pendirian tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman sekarang Menteri Kehakiman dan
Hak Asasi Manusia dalam surat keputusan No. J.A.58919 tanggal 10 Oktober 1955 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 62, Tambahan No. 595
tanggal 3 Agustus 1956. PT. BCA
secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV
dan berkantor pusat di Jakarta. Nama Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan nama PT. BCA
berdasarkan akta notaris Wargio Suhardjo, S.H., No. 144 tanggal 21 Mei 1974 .
PT. BCA mengembangkan jaringan kantor cabang secara luas
pada tahun 1980an s
ejalan dengan deregulasi sektor perbankan di Indonesia PT. BCA mengembangkan berbagai produk dan layanan maupun penerapan teknologi
informasi, seperti menerapkan online system untuk jaringan kantor Cabang PT.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
BCA, selain itu PT. BCA juga meluncurkan Tabungan Hari Depan Tahapan PT. BCA.
Pada tahun 1990an, PT. BCA mengembangkan alternatif jaringan layanan melalui ATM BCA AnjunganTunai Mandiri atau Automated Teller Machine
yang berkembang secara pesat. Pada tahun 1991, PT. BCA mulai menempatkan 50 unit ATM di berbagai tempat di Jakarta. Pengembangan jaringan dan fitur
ATM dilakukan secara terus-menerus dan intensif. PT. BCA menjalin kerjasama dengan institusi terkemuka, antara lain PT Telkom untuk pembayaran tagihan
telepon melalui ATM BCA, PT. BCA juga bekerja sama dengan Citibank agar nasabah BCA pemegang kartu kredit Citibank dapat melakukan pembayaran
tagihan melalui ATM BCA. Pada tahun 1997 sd 1998, Indonesia mengalami krisis moneter dan PT. BCA
mengalami rush. Pada tahun 1998, PT. BCA menjadi Bank Taken Over BTO dan disertakan dalam program rekapitalisasi dan restrukturisasi yang dilaksanakan
oleh BPPN Badan Penyehatan Perbankan Nasional.
Berkat hal ini, PT. BCA berhasil pulih kembali dalam tahun yang sama.
Tahun 1999, proses rekapitalisasi PT. BCA selesai dan sebagian besar kredit yang disalurkan PT. BCA dipertukarkan dengan Obligasi Pemerintah. Pemerintah
Republik Indonesia melalui BPPN, menguasai 92,8 saham PT. BCA. Pada tahun 2000 BPPN melakukan divestasi 22,5 persen dari seluruh saham PT. BCA
melalui penawaran saham publik perdana IPO, sehingga kepemilikan BPPN berkurang menjadi 70,3 persen, sehubungan dengan penawaran umum saham-
saham Bank pada bulan Mei 2000, status Bank berubah dari Perseroan Tertutup
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
menjadi Perseroan Terbuka dan nama Bank berubah menjadi PT. Bank Central Asia, Tbk berdasarkan akta notaris Hendra Karyadi, S.H., No. 62 tanggal 29
Desember 1999. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman sekarang Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam surat keputusan No. C-
21020.HT.01.04.TH.99 tanggal 31 Desember 1999. Penawaran publik kedua sebesar 588.800.000 lembar saham PT. BCA 10 dari total saham PT. BCA.
Kepemilikan BPPN atas PT. BCA berkurang lagi menjadi 60,3 persen pada tahun 2001. Farindo Investments Mauritius Limited mengambil alih 51 persen total
saham PT. BCA melalui proses tender strategic private placement pada tahun 2002. BPPN melakukan divestasi atas 1,4 persen saham PT. BCA kepada investor
domestik melalui penawaran terbatas 2004. Pemerintah Republik Indonesia melalui PT. Perusahaan Pengelola Aset PPA melakukan divestasi 5,02 persen
saham PT. BCA di tahun 2005. Anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir
dengan akta notaris Hendra Karyadi, S.H., No. 17 tanggal 15 Juni 2001, antara lain mengenai penambahan jabatan wakil presiden direktur dalam struktur
organisasi Bank. Perubahan terakhir ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam surat keputusan No. C-02999.HT.01.04.TH.2001
tanggal 9 Juli 2001 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 345, Tambahan No. 71 tanggal 4 September 2001.
Bank memulai aktivitas operasi sebagai bank pada tanggal 12 Oktober 1956, berdasarkan Pasal 3 anggaran dasar Bank, maksud dan tujuan Bank adalah
berusaha sebagai suatu bank umum. Di samping aktivitas kegiatan umum
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
perbankan, Bank juga memberikan jasa penyimpanan, bertindak sebagai wali amanat dan pengelolaan dana pensiun lembaga keuangan. Bank telah memperoleh
izin untuk menjalankan kegiatan tersebut di atas berdasarkan surat keputusan Menteri Keuangan No. 42855U.M.II tanggal 14 Maret 1957. Tahun 1970an, PT.
BCA memperkuat jaringan layanan cabang dan bank juga telah memperoleh izin untuk menjalankan aktivitas sebagai bank devisa berdasarkan surat keputusan
Direksi Bank Indonesia No. 9110KepDirUD tanggal 28 Maret 1977. PT. BCA sejak pertama kali didirikan senantiasa mengalami kemajuan, hal ini
dapat dilihat dari total aset yang dimiliki PT. BCA selalu mengalami peningkatan dari Rp 36,10 triliun di tahun 1996 menjadi Rp 53,36 triliun pada akhir Desember
1997. Walaupun pada tahun 1998 total aset PT. BCA sempat turun saat terjadi rush, namun pada posisi akhir Desember 1998 berhasil melewati posisi Desember
1997 sehingga menjadi Rp 67,93 triliun, kemudian menjadi Rp 96,45 triliun pada Desember 1999, kemudian pada akhir Desember 2002 telah mencapai Rp117,305
triliun dan dari data terakhir yang diperoleh, diketahui total aset yang dimiliki PT. BCA pada akhir Desember 2008 telah mencapai Rp 246,702 triliun. Kepercayaan
masyarakat untuk menyimpan dana pada PT. BCA merupakan salah satu aset terpenting yang dimiliki oleh PT. BCA.
PT. BCA tumbuh menjadi Bank RetailConsumer terbesar di Indonesia, ini dibuktikan dengan besarnya jumlah nasabah yang dimiliki oleh PT. BCA.
126
126
PT. Bank Central Asia, Tbk, Laporan Tahunan BCA 2011,
http:www.bca.co.idincludedownloadlaporan_tahunan20118-9.pdf, diakses pada tanggal 13 Maret 2013 pukul 12.12
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Kantor pusat Bank berlokasi di Menara BCA Grand Indonesia, Jl. M.H. Thamrin No.1 Jakarta Pusat 10310 dan Bank mempunyai cabang-cabang dan kantor-kantor
perwakilan, salah satu kantor perwakilan Bank adalah PT. BCA Kanwil V Medan. b.
Visi dan Misi PT. BCA Visi PT. BCA adalah menjadi bank pilihan utama andalan masyarakat yang
berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia, sedangkan misinya yaitu: 1
membangun institusi yang unggul di bidang penyelesaian pembayaran dan solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan perseorangan;
2 memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan finansial
yang tepat demi tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah; 3
meningkatkan nilai francais dan nilai stakeholder PT. BCA. Selain mempunyai visi dan misi, PT. BCA juga mempunyai tata nilai dalam
memenuhi kebutuhan nasabah, yaitu fokus pada nasabah, integritas, kerjasama team, dan berusaha mencapai yang terbaik.
c. Struktur Organisasi PT. BCA
Struktur organisasi bertujuan untuk menciptakan efisiensi dan efektivitas dari tiap karyawan serta unit kerja melalui program kerja dan kegiatan operasional
yang terperinci serta jelas agar dapat sukses dalam mencapai tujuan dan target organisasi. Struktur organisasi PT BCA Kanwil V Medan dapat dilihat pada
Lampiran. d.
Fokus Kegiatan Usaha PT. BCA PT. BCA adalah perusahaan yang bergerak di bidang perbankan dengan tiga
fungsi, yaitu :
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
1 penghimpunan dana nasabahmasyarakat;
2 pelepasan dana kepada masyarakat dalam bentuk kredit; dan
3 memberikan jasa pelayanan service.
Kegiatan utamabisnis inti core business PT. BCA adalah semua yang menyangkut data-data peminjamdebitur dan semua yang menyangkut data
nasabah dalam bentuk simpanantabungan, pekerjaan yang sampai saat ini termasuk kegiatan utama, misalnya customer service karena pekerjaannya
menyangkut kerahasiaan data-data nasabah. Pekerjaan-pekerjaan yang termasuk dalam kegiatan pendukungkegiatan
penunjang dalam usaha PT. BCA, seperti: pengamanan security, kebersihan cleaning service, jasa angkutantransportasi, operator telepon, jasa parkir, jasa
kurir, dan jasa penyediaan makanan untuk karyawan catering. PT. BCA sebagai perusahaan pemberi kerja dapat menyerahkan pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan
yang tidak menjadi kegiatan utama ini, kepada perusahaan penyedia jasa pekerjaperusahaan penerima pemborongan.
PT. BCA bekerja sama dengan beberapa perusahaan penyedia jasa pekerjaperusahaan penerima pemborongan, seperti PT. Srikandi, PT. Wira, PT.
Souci Indoprima, PT. ASSA, dan lainnya. Salah satu perusahaan penyedia jasa pekerja yang bekerja sama dengan PT. BCA adalah PT. DPI yang menyediakan
jasa pekerja dalam pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan kebersihan, bidang ME Mekanikal Elektrikal, dan pengelolaan gedung untuk PT. BCA.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
2. Gambaran Umum PT.DPI
a. Sejarah PT. DPI
PT. DPI merupakan perusahaan yang antara lain bergerak di bidang Facility Management Services yang saat ini sedang tumbuh berkembang dengan cepat
sejak didirikan pada bulan April tahun 2007 dengan direktur saat ini adalah Roy R.F. Kemur dan Francis A. Kalagis, meskipun merupakan perusahaan yang relatif
baru dengan visi yang jauh kedepan dan misi yang tepat, PT. DPI yakin dapat turut serta mengambil peran aktif dalam industri.
PT. DPI percaya untuk masa yang akan datang, PT. DPI dapat menjadi salah satu perusahaan Manajemen Operasional Pemeliharaan Gedung besar di Indonesia
dan menjadi pilihan utama baik untuk klien, investor, karyawan, dan relasi bisnis. Dukungan financial, team support yang professional, dan dengan memiliki
kolektif pengalaman lebih dari 50 tahun, PT. DPI yakin dapat menjadi tolok ukur Benchmarking kepuasan klien. Selain itu, dukungan manajemen sumber daya
manusia yang handal dan kompeten dengan total lebih dari 800 orang yang tersebar di seluruh Indonesia saat ini, serta sistem rekrutmen, seleksi dan pelatihan
yang terencana, PT. DPI yakin dapat mencetak sumber daya manusia yang siap menangani situasi yang bervariasi dan dengan segala kondisi.
PT. DPI adalah perusahaan yang sedang berkembang dalam industri penyediaan jasa tenaga kerja dengan perkembangan yang cukup pesat. PT. DPI
percaya perusahaan yang baik akan merekrut staff yang baik. “Make it Happen”
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
dan “Quick Response” merupakan motto PT. DPI dalam memberikan pelayanan untuk kepuasan klien dengan usaha dan kerja yang penuh semangat.
b. Visi PT. DPI
PT. Dana Purna Investama mempunyai visi service untuk menjadi salah satu badan usaha yang besar dan baik di Indonesia: “Menjadi perusahaan yang menjadi
pilihan utama dibidang Facility Management Services di Indonesia” dengan menjalankan proses migrasi dari Single Service Excellence ke Multi Services
Excellence dan terus berkembang menjadi Facility Services Excellence. Keuntungan dari pelaksanaan Facility Management Services Concept ialah “One
Stop Solution”, diharapkan adanya sinergi, cost effective, serta adanya pengawasan.
c. Fokus Kegiatan Usaha PT. DPI
PT. DPI fokus di bidang Manajemen Operaional Pemeliharaan Gedung dengan beberapa spesialisasi, antara lain Property Management Services jasa
manajemen properti, Facility Management Services jasa manajemen fasilitas, Building Operation Maintenance Management Services jasa manajemen
pemeliharaan operasi bangunan, Building Engineering Services jasa merancang bangunan, Housekeeping Services jasa perawatan bangunan, Office
Management Services jasa manajemen kantor, Labour Supply Services jasa pemasok buruh, dan lain- lain. Sedangkan pekerjaan yang disediakan oleh PT.
DPI bagi pekerjanya, seperti: accounting, administrasi, administrasi projectteknik, arsitek, bartender, building manager, call centre, cashier, chief
engineering, chief security danra, cleaning servicecleaner, customer service,
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
gardener, gondola man, it-help desk, kurirmessenger, marketingmekanikal, office boygirl, operator, recepcionist, sales excecutive, security guard,
sekretarisSPGSPB, stewardbush boy, supervisor cleaning service, supervisor teknisi, teknik sipil, teknisi gedung, telemarketing, teller, dan waiterwaitress.
127
B. Hak dan Kewajiban Para Pihak dalam Pelaksanaan Perjanjian Pemborongan Pekerjaan antara PT. Bank Central Asia, Tbk dengan PT.
Dana Purna Investama
Masing-masing pihak dalam perjanjian mempunyai hak dan kewajiban sendiri. H
ak dan kewajiban para pihak merupakan akibat hukum dari perbuatan mengadakan perjanjian.
Kewajiban pihak pertama merupakan hak pihak kedua, dan sebaliknya hak pihak pertama merupakan kewajiban bagi pihak kedua.
Menurut Riduan Syahrani, perjanjian kalau dilihat dari wujudnya adalah: “Rangkaian kata-kata yang mengandung janji-janji atau kesanggupan-
kesanggupan yang diucapkan atau dituangkan dalam bentuk tulisan oleh pihak-pihak yang membuat perjanjian. Dalam perjanjian, tercantum hak-hak
dan kewajiban-kewajiban para pihak yang membuatnya”.
128
Yang dimaksud kewajiban ialah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh pihak- pihak yang satu kepada pihak yang lain dengan pembebanan sanksi jika lalai atau
dilalaikan. Jika kewajiban itu ditentukan oleh undang-undang, disebut kewajiban undang-undang. Jika kewajiban itu ditentukan oleh perjanjian, disebut kewajiban
perjanjian. Berdasarkan asas pelengkap dalam hukum perjanjian, jika pihak-pihak menentukan lain dalam perjanjian yang mereka buat, maka kewajiban undang-
127
Roy R.F. Kemur dan Francis A. Kaligis, PT. Dana Purna Investama, http:www.dpi.co.id
, diakses pada tanggal 14 Maret 2013 pukul 17.03 WIB
128
Riduan Syahrani, Seluk-Beluk dan Asas-Asas Hukum Perdata, Alumni, Bandung, 2004, Edisi Kedua, hal. 244
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
undang dikesampingkan. Sebaliknya, jika pihak-pihak tidak menentukan apa-apa, maka berlakulah kewajiban undang-undang.
Kewajiban terdiri atas dua macam, yaitu kewajiban material dan kewajiban formal. Kewajiban material adalah kewajiban yang berkenaan dengan benda objek
perjanjian sesuai dengan identitasnya jenis, jumlah, ukuran, nilaiharga, dan kebergunaannya. Kewajiban formal adalah kewajiban yang berkenaan dengan
tata cara atau pelaksanaan pemenuhan kewajiban material, yaitu oleh siapa, bagaimana caranya, dimana, kapan, dana dengan apa penyerahannya,
pembayaran, pekerjaan, pemeliharaan dilakukan. Yang dimaksud hak ialah sesuatu yang diperoleh dari pihak lain dengan
kewenangan menuntut jika tidak dipenuhi oleh pihak lainnya itu.
129
Hak juga ada dua macam, yaitu hak material dan hak formal. Hak material adalah yang berkenaan dengan perolehan benda objek perjanjian sesuai dengan
identitasnya jenis, jumlah, ukuran, nilaiharga, kebergunaannya. Sedangkan hak formal adalah yang berkenaan dengan tata cara memperoleh hak material.
Setiap kewajiban selalu disertai dengan hak yang nilainya seimbang. Kewenangan
menuntut tidak bersifat memaksa, boleh digunakan dan boleh tidak digunakan. Sebaliknya, pelaksanaan kewajiban bersifat memaksa, jika lalai atau dilalaikan
dikenai sanksi. Jika pihak yang mempunyai kewajiban tidak melaksanakan sendiri kewajibannya, maka ada pihak lain yang dapat memaksakan pelaksanaan atau
pembebanan sanksi, yaitu pengadilan.
130
129
Abdulkadir Muhammad 2, Perjanjian Baku dalam Praktek Perusahaan Perdagangan, Citra Aditya Bakti, Bandung , 1992, hal. 10-12
130
Taryana Soenandar, Prinsip-Prinsip UNIDROIT sebagai Sumber Hukum Kontrak dan Penyelesaian Sengketa Bisnis Internasional, Sinar Grafika, Jakarta, 2004, hal. 117
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Hak dan kewajiban antara PT. BCA dengan PT. DPI dapat dilihat dalam surat perjanjian pemborongan pekerjaan antara PT. BCA dan PT. DPI Nomor :
0197LOG12 tanggal 13 Januari 2012. Pemborongan pekerjaan antara PT. BCA dan PT. DPI berlangsung pada tahun 2012, yaitu dengan adanya kesepakatan dan
persetujuan untuk mengikatkan diri dalam perjanjian pemborongan pekerjaan antara PT. BCA dan PT. DPI dengan Surat Perjanjian Nomor : 0197LOG12
tanggal 13 Januari 2012. Surat perjanjian pemborongan pekerjaan antara PT. BCA dan PT. DPI ini
merupakan perjanjian tentang pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan kebersihan, bidang ME Mekanikal Elektrikal, dan pengelolaan gedung, yang
terdiri dari 13 pasal yang di dalam pasal-pasal tersebut termuat hak dan kewajiban, baik PT. BCA maupun PT. DPI.
1. Hak dan Kewajiban PT. BCA
Hak-hak dan kewajiban-kewajiban PT. BCA terdapat dalam Pasal 5 Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan antara PT. BCA dengan PT. DPI Nomor :
0197LOG12 tanggal 13 Januari 2012. Hak-hak PT. BCA, yaitu: a.
Berhak menentukan sistem, pengaturan, prosedur, tata tertib, dan tata cara pelaksanaan pekerjaan yang berlaku di kantor atau tempat-tempat dimana
tenaga kerja melaksanakan pekerjaan. b.
Berhak memberikan perintah secara langsung atau tidak langsung kepada tenaga kerja untuk melaksanakan pekerjaan.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
c. Berhak melarang PT. DPI danatau tenaga kerja PT. DPI untuk memasuki,
memeriksa, danatau mengetahui keadaan wilayah atau ruangan tertentu dalam gedung milik PT. BCA atau tempat-tempat lain yang ditentukan oleh PT. BCA.
d. Atas dasar penilaiannya sendiri, PT. BCA berhak menolak tenaga kerja yang
ditugaskan untuk melaksanakan pekerjaan oleh PT. DPI, PT. BCA juga berhak untuk menerima atau menolak penggantian tenaga kerja dengan tidak perlu
menyebutkan alasannya kepada PT. BCA. e.
Berhak untuk meminta kepada PT. DPI untuk melakukan pekerjaan tambahan. f.
Berhak mengenakan sanksi denda kepada PT. DPI sesuai ketentuan yang diatur dalam perjanjian.
g. Berhak memeriksa dan mengevaluasi hasil pekerjaan.
h. Berhak meminta kepada PT. DPI agar mengijinkan auditor internal PT. BCA,
auditor Bank Indonesia, danatau auditor eksternal yang ditunjuk PT. BCA untuk melakukan pemeriksaan secara langsung atas semua dokumen-dokumen
dan bukti-bukti yang disimpan oleh PT. DPI yang berhubungan dengan perjanjian.
i. Berhak melakukan audit atau pengkajian terhadap control prosedur kegiatan
PT. DPI, laporaan keuangan PT. DPI, dan contingency plan PT. DPI untuk dapat meyakini bahwa PT. DPI memiliki prosedur yang memadai dalam
pelaksanaan aktivitas PT. DPI untuk melaksanakan kewajiban menyediakan semua dokumen yang dibutuhkan oleh PT. BCA.
j. Berhak mengakhiri perjanjian sebelum berakhirnya jangka waktu perjanjian
sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Kewajiban-kewajiban PT. BCA, yaitu: a.
PT. BCA wajib membayar kepada PT. DPI biaya pelaksanaan pekerjaan dan biaya pelaksanaan pekerjaan tambahan.
b. Untuk peralatan kerja wajib disediakan oleh PT. BCA.
2. Hak dan Kewajiban PT. DPI
Hak-hak dan kewajiban-kewajiban PT. DPI terdapat dalam Pasal 6 Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan antara PT. BCA dengan PT. DPI Nomor :
0197LOG12 tanggal 13 Januari 2012. Hak-hak PT. DPI, yaitu: a.
Berhak meminta kepada PT. BCA agar menyediakan lokasitempat kerja bagi tenaga kerja dalam melaksanakan pekerjaan.
b. Berhak untuk menerima uang biaya jasa pelaksanaan pekerjaan.
c. Berhak menerima uang lembur tenaga kerja sepanjang diperintahkan oleh PT.
BCA yang dilengkapi perhitungan dan ditandatangani oleh pejabat yang ditunjuk PT. BCA, perhitungan besaran uang lembur adalah sesuai peraturan
yang berlaku. d.
Berdasarkan izin dari PT. BCA, maka PT. DPI danatau tenaga kerja berhak untuk menggunakan peralatan dan fasilitas yang dimiliki PT. BCA sepanjang
penggunaan peralatan dan fasilitas tersebut untuk kepentingan kelancaran pelaksanaan pekerjaan dan fasilitas tersebut menjadi tanggung jawab
sepenuhnya secara tanggung jawab renteng PT. DPI danatau tenaga kerja. Kewajiban-kewajiban PT. DPI, yaitu:
a. PT. DPI menyatakan dan menjamin kepada PT. BCA bahwa PT. DPI adalah
perusahaan yang secara hukum telah berstatus sebagai badan hukum sesuai
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan telah memiliki izin yang sah dari instansi yang berwenang di bidang ketenagakerjaan untuk
menjalankan usaha sebagaimana tercantum dalam perjanjian serta memiliki semua izin-izin lain yang diperlukan menurut ketentuan yang berlaku.
b. Melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan ketentuan-
ketentuan dalam perjanjian, peraturan, perintah, dan petunjuk dari PT. BCA. c.
Wajib mempunyai hubungan kerja dengan tenaga kerja yang dibuktikan dengan adanya perjanjian kerja antara PT. DPI dengan tenaga kerja.
d. Wajib memberikan perlindungan kerja dan memberlakukan syarat-syarat kerja
pada tenaga kerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. e.
Wajib untuk menyediakan dan mengirimkan tenaga kerja dengan jumlah dan pada lokasitempat-tempat kerja yang telah ditentukan sehubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan, apabila PT. DPI akan melakukan perubahan danatau penggantian tenaga kerja, maka PT. DPI harus mendapat persetujuan tertulis
terlebih dahulu dari PT. BCA. f.
Wajib menyediakan tenaga kerja pengganti bila tenaga kerja berhalangan hadir disebabkan sakitcuti yang diberikan oleh PT. DPI dimana kualitas tenaga kerja
pengganti sama dan setara dengan yang digantikan selama sakitmasa cuti tenaga kerja tersebut berlangsung.
g. Wajib menyediakan tenaga kerja pengganti paling lambat dalam jangka waktu
3 tiga hari sejak diminta oleh PT. BCA, jika PT. BCA meminta pengganti tenaga kerja dengan tidak perlu menyebutkan alasannya kepada PT. DPI.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
h. Wajib dan bertanggung jawab serta menjamin tenaga kerja yang ditugaskan
oleh PT. DPI adalah orang yang sehat jasmani dan rohani, jujur, sopan, tidak pernah melakukan tindak kejahatan, danatau tidak pernah dihukum penjara,
serta dapat dipercaya. Oleh karena itu, segala tindakan danatau perbuatan yang dilakukan oleh tenaga kerja tersebut menjadi beban dan tanggung jawab dari
PT. DPI selaku majikan. i.
Wajib dan bertanggung jawab serta menjamin bahwa tenaga kerja telah memenuhi semua persyaratan dan ketentuan ketenagakerjaan sehingga segala
akibat yang timbul sehubungan dengan masalah ketenagakerjaan tenaga kerja tersebut menjadi beban dan tanggung jawab PT. DPI.
j. Wajib menyediakan pakaian seragam dan tanda pengenal untuk tenaga kerja
yang harus dikenakan oleh tenaga kerja selama melaksanakan pekerjaan serta mengadministrasikan cuti dan kepersonaliaan.
k. Wajib memberitahukan kepada tenaga kerja bahwa tenaga kerja tersebut adalah
karyawan PT. DPI bukan karyawan PT. BCA sehingga segala tuntutan- tuntutan apapun dari tenaga kerja hanya dapat disampaikan oleh tenaga kerja
kepada PT. DPI dan akan diselesaikan oleh PT. DPI sendiri. l.
Wajib memenuhi semua hak dan benefit tenaga kerja dengan berpedoman kepada ketentuan ketenagakerjaan dan ketentuan peraturan perundang-
undangan lain yang berlaku serta menjamin tidak akan ada sengketa, gugatan, maupun tuntutan apapun berkaitan dengan lingkup usaha PT. DPI. segala risiko
yang terjadi maupun akan terjadi kemudian akibat dari hubungan kerja maupun
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
berakhirnya hubungan kerja antara PT. DPI dengan tenaga kerja sepenuhnya menjadi beban dan tanggung jawab PT. DPI tanpa melibatkan PT. BCA.
m. PT. DPI dengan biayanya sendiri wajib mengikutsertakan tenaga kerja dalam
program asuranasi Jaminan Sosial Tenaga Kerja JAMSOSTEK yang meliputi jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, dan jaminan hari tua.
n. Wajib memberikan tanda terimakwitansi yang sah kepada PT. BCA atas setiap
pembayaran yang diterima dari PT. BCA. o.
Wajib menyediakan dan memberikan data dan informasi yang berhubungan dengan perjanjian yang diminta oleh PT. BCA dalam jangka waktu selambat-
lambatnya 7 tujuh hari kerja sejak permintaan dari PT. BCA. p.
Wajib melaporkan dan menyampaikan kepada PT. BCA, akta perubahan anggaran dasar, akta perubahan susunan pengurus dan pemegang saham PT.
DPI, pelaporan atau penerimaan pemberitahuan atas perubahan tersebut dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dalam jangka waktu 7 tujuh hari
kerja sejak PT. DPI memperoleh dokumen-dokumen sebagaimana dimaksud di atas.
q. Wajib menjaga, merahasiakan, tidak memanfaatkan, dan tidak menyerahkan
data, dokumen, danatau segala informasi mengenai PT. BCA kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PT. BCA.
r. Wajib merawat dan memelihara alat kerja yang sudah disediakan oleh PT.
BCA.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
C. Pelaksanaan Perjanjian Pemborongan Pekerjaan antara PT. Bank Central Asia, Tbk dengan PT. Dana purna Investama
PT. BCA dalam melakukan pemborongan pekerjaan dengan perusahaan penyedia jasa pekerja selalu diawali dengan pemberitahuan tentang jenis-jenis
pekerjaan yang akan dikerjakan oleh perusahaan penyedia jasa pekerja dan melaporkannya kepada kantor pusat. Suatu pemberitahuan dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu secara terbuka dan tertutup. Pemberitahuan secara terbuka artinya bahwa kebutuhan akan jasa untuk kegiatan penunjang dari perusahaan lain
diberitahukan secara umum melalui website resmi perusahaan, sedangkan pemberitahuan secara tertutup artinya hanya memberitahukan kepada perusahaan-
perusahaan tertentu. Dalam penelitian yang dilakukan di PT. BCA Kanwil V Medan, pemberitahuan ini dilakukan dengan cara tertutup karena memberitahukan
kebutuhan jasa tersebut kepada perusahaan tertentu yang pernah melakukan kerja sama dengan PT. BCA atau kepada perusahaan tertentu yang memiliki hubungan
baik dengan PT. BCA. PT. BCA memanggil beberapa perusahaan penyedia jasa pekerjavendor yang
ada di Medan dan melakukan penawarantender kepada perusahaan penyedia jasa pekerja dengan memberitahukan lingkup pekerjaan kepada perusahaan-
perusahaan penyedia jasa pekerja tersebut, misalnya dalam bidang pengelolaan kebersihanpengelolaan gedung, PT. BCA telah mengitung luas gedungkantor
terlebih dahulu selanjutnya PT. BCA menginginkan seluruh gedung dalam keadaan bersih tanpa ada abu ataupun sampah, gedung dirawat sebaik-baiknya,
dan menentukan jumlah tenaga kerja yang PT. BCA butuhkan untuk
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
melaksanakan pengelolaan kebersihanpengelolaan gedung. Hal yang sama berlaku untuk bidang ME Mekanikal Elektrikal, dimana PT. BCA telah
menghitung jumlah lampu, genset, mesin-mesin ATM, dan mesin-mesin lainnya yang PT. BCA miliki kemudian memperhitungkan jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan untuk memperbaiki, memasang, dan memastikan semuanya berada dalam kondisi yang baik. Perusahaan-perusahaan penyedia jasa yang menghadiri
panggalian dari PT. BCA akan diberikan waktu untuk mempertimbangkan sebaik- baiknya penawaran dari PT. BCA dan melakukan perhitungan biaya yang
dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut. Sesuai dengan jangka waktu yang diberikan oleh PT. BCA, PT. BCA kembali
memanggil perusahaan-perusahaan penyedia jasa dan perusahaan-perusahaan penyedia jasa menyerahkan proposal mengenai penawaran PT. BCA yang berisi
latar belakang, akumulasi jumlah biaya yang dibutuhkan untuk membayar tenaga kerja dalam melaksanakan pekerjaan tersebut, serta kelebihankeuntungan apabila
PT. BCA bekerja sama dengan perusahaan penyedia jasa pekerja tersebut. Proses selanjutnya adalah seleksi administrasi perusahaan penyedia jasa
pekerja yang telah mengajukan proposal kepada PT. BCA. PT. BCA memeriksa satu per satu proposal yang diserahkan oleh perusahaan penyedia jasa pekerja
dengan melihat komponen upah pekerja termasuk gaji pokok, perlindungan kerja, syarat-syarat kerja, fasilitas asuransi kesehatan yang diberikan kepada pekerja,
dan PT. BCA tidak akan bekerja sama dengan perusahaan penyedia jasa yang tidak berbadan hukum serta perusahaan penyedia jasa pekerja yang tidak
memenuhi semua hak dan benefit tenaga kerja sesuai dengan ketentuan
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
ketenagakerjaan dan ketentuan peraturan perundang-undangan lain yang berlaku. Apabila PT. BCA tertarik pada salah satu proposal dari perusahaan penyedia jasa
pekerja yang telah memenuhi semua persyaratan yang diajukan oleh PT. BCA, maka PT. BCA akan mengirimkan laporannya kepada kantor pusat, dalam hal ini
perusahaan penyedia jasa pekerja yang memenangkan penawaran adalah PT. DPI, PT. BCA kantor pusat akan mengirimkan surat kepada PT. DPI yang isinya
bahwa dari hasil uji kelayakan, PT. BCA menunjuk PT. DPI untuk melaksanakan pekerjaan pengelolaan keberihanpengelolaan gedung dan bidang ME Mekanikal
Elektrikal di PT. BCA dan PT. DPI menerima penunjukan dari PT. BCA tersebut. PT. BCA dan PT. DPI mengadakan pertemuan untuk menyepakati dan
menyetujui syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam pelaksanaan pemborongan pekerjaan pengelolaan kebersihanpengelolaan gedung dan bidang
ME Mekanikal Elektrikal di PT. BCA dengan membuat dan menandatangani Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan antara PT. BCA dengan PT. DPI Nomor
: 0197LOG12 tanggal 13 Januari 2012.
D. Upaya penyelesaian yang Dilakukan oleh Para Pihak jika Ditemui Kendala-Kendala dalam Pelaksanaan Perjanjian Pemborongan Pekerjaan
antara PT. Bank Central Asia, Tbk dan PT. Dana Purna Investama
Hasil penelitian yang dilakukan pada PT. BCA Kanwil V Medan menyatakan bahwa selama PT. BCA melaksanakan perjanjian pemborongan pekerjaan dengan
PT. DPI ditemui beberapa kendala tapi tidak signifikan, misalnya di bidang ME Mekanikal Elektrikal seharusnya ada 4 empat orang teknisitenaga kerja yang
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
bekerja dalam 1 satu shift, tetapi kenyataannya hanya 3 tiga orang tenaga kerja yang hadir, sedangkan 1 satu orang lagi tidak hadir dengan alasan sakit. Dengan
kondisi hanya 3 tiga orang tenaga kerja yang hadir ini menyebabkan pekerjaan di bidang ME Mekanikal Elektrikal tidak dapat dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya, maka sesuai dengan kewajiban PT. DPI yang tertuang dalam Pasal 6
angka 6 Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan antara PT. BCA dengan PT. DPI Nomor : 0197LOG12 tanggal 13 Januari 2012, PT. DPI wajib menyediakan
tenaga kerja pengganti bila tenaga kerja berhalangan hadir disebabkan sakitcuti yang diberikan oleh PT. DPI dimana kualitas tenaga kerja pengganti sama dan
setara dengan yang digantikan selama sakitmasa cuti tenaga kerja tersebut berlangsung dan dalam hal ini ditemui kendala bahwa tenaga kerja pengganti yang
disediakan oleh PT. DPI tidak sesuai dengan kualitas tenaga kerja yang digantikan selama sakit tersebut, tenaga kerja pengganti yang disediakan oleh PT. DPI tidak
sesuai dengan waktu yang telah diperjanjikan, dan alat pekerjaan yang dibutuhkan untuk melaksanakan perbaikan gedungmesin terlambat disediakan oleh PT. DPI
karena masih digunakan untuk perbaikan gedungmesin di lokasitempat kerja lain sehingga pekerjaan tersebut tidak bisa diselesaikan segeramembutuhkan waktu
yang lama untuk menyelesaikannya. Kendala lainnya adalah untuk suatu pekerjaan dalam hal pendistribusian surat
perjanjian pemborongan pekerjaan antara PT. BCA dan PT. DPI dari pusat kepada kantor wilayah, berdasarkan perjanjian kedua belah pihak seharusnya copy surat
perjanjian pemborongan tersebut sudah diserahkan pada PT. BCA Kanwil V Medan paling lambat dalam jangka waktu 7 tujuh hari sejak perjanjian dibuat
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
dan ditandatangani, akan tetapi pada kenyataannya PT. BCA Kanwil V Medan menerima surat perjanjian pemborongan pekerjaan tersebut setelah lewat jangka
waktu 7 tujuh hari sejak perjanjian dibuat dan ditandatangani. Upaya penyelesaian yang dilakukan oleh PT. BCA dan PT. DPI adalah
mengadakan evaluasi pekerjaan setiap 4 empat bulan sekali oleh PT. BCA terhadap PT. DPI yang membahas mengenai penyebab-penyebab dan cara
mengatasi kendala-kendala yang ditemui dalam pelaksanaan perjanjian pemborongan pekerjaan. Kendala-kendala ini muncul biasanya disebabkan karena
kurangnya konunikasi, terjadi kesalahpahaman di antara kedua belah pihak, dan pemecahan masalahnya tidak langsung dilakukan sehingga untuk mengatasinya
kedua belah pihak berusaha saling memahami, saling mengingatkan, dan lebih bertanggung jawab lagi untuk ke depannya, misalnya ketika dibutuhkan tenaga
kerja untuk memasang kabel dan alat-alat lainnya dalam suatu pertemuanrapat, tetapi tidak ada alat yang dibutuhkan di tempat pada saat itu, maka tenaga kerja
harus mengambil alat tersebut di lokasitempat kerja lain sehingga kekurangan tenaga kerja untuk menyelesaikan pekerjaan di PT. BCA.
131
131
Wawancara dengan Bapak Dwimensana Tarigan, Kepala Hubungan Industrial, PT. Bank Central Asia, Tbk kanwil V Medan, pada tanggal 21 Maret 2013
Upaya yang dilakukan pihak dari PT. BCA adalah menghubungi pihak dari PT. DPI untuk
mengantisipasi keadaan ini dan PT. DPI berusaha menyediakan tenaga kerja dan alat-alat yang dibutuhkan. di PT. BCA selanjutnya PT. BCA memberikan
peringatan kepada PT. DPI agar hal-hal seperti ini segera diinformasikan kepada PT. BCA selaku pengguna dan agar dapat segera diantisipasi sehingga tidak akan
terulang lagi.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan