Parameter Fisika Persyaratan Air Minum

6

2.3.2 Parameter Kimia

Parameter kimia dikelompokkan menjadi kimia anorganik dan kimia organik. Dalam standar air minum Indonesia zat kimia anorganik dapat berupa logam, zat reaktif, zat-zat berbahaya dan beracun serta derajat keasaman pH. Sedangkan zat kimia organik dapat berupa insektisida dan herbisida, zat kimia mudah menguap, zat-zat berbahaya dan beracun maupun zat pengikat oksigen Chandra, 2006.

2.3.3 Parameter Mikrobiologi

Parameter mikrobiologi menggunakan bakteri coliform sebagai organisme petunjuk indicator organisme. Dalam laboratorium, istilah total coliform menunjukkan bakteri coliform dari tinja, tanah atau sumber alamiah lainnya. Penentuan parameter mikrobiologi dimaksudkan untuk mencegah adanya mikroba patogen di dalam air minum Chandra, 2006.

2.3.4 Parameter Radioaktivitas

Apapun bentuk radioaktivitas efeknya adalah sama yakni menimbulkan kerusakan pada sel yang terpapar. Kerusakan dapat berupa kematian dan perubahan komposisi genetik. Kematian sel dapat diganti kembali apabila sel dapat beregenerasi dan apabila tidak seluruh sel mati. Perubahan genetis dapat menimbulkan penyakit seperti kanker dan mutasi Chandra, 2006. 7

2.4 Kategori Air Minum

Menurut Pitojo, 2002, air minum menurut kandungan kolitinja yaitu sejenis bakteri patogen yang berkembang biak, serta koliform yaitu bakteri sebagai indikator kualitas kesehatan saniter, dibedakan dalam 5 kategori: 1. Air minum kelas A kategori baik adalah tidak mengandung bakteri koli atau koliform. 2. Air minum kelas B kategori kurang baik mengandung kolitinja 1-101-50 koliform. 3. Air minum kelas C kategori jelek mengandung kolitinja 10-5051-100 koliform. 4. Air minum kelas D kategori amat jelek mengandung kolitinja 51-100101- 1000 koliform. 5. Air minum kelas E kategori sangat jelek mengandung kolitinja 1001000 koliform Air minum kategori kelas A adalah yang langsung dapat diminum dan air murni kategori B, C, D serta E, harus diperlakukan agar tidak mengandung kolitinja dan koliform, dan sebelum diminum harus dimasak hingga mendidih Pitojo, 2002.

2.5 Unit-Unit Pengolahan Air Minum a. Bangunan Penangkap air

Menurut Sutrisno, 2010, bangunan penangkap air ini merupakan bangunan untuk menangkapmengumpulkan air dari suatu sumber asal air untuk dapat