7
2.4 Kategori Air Minum
Menurut Pitojo, 2002, air minum menurut kandungan kolitinja yaitu sejenis bakteri patogen yang berkembang biak, serta koliform yaitu bakteri sebagai
indikator kualitas kesehatan saniter, dibedakan dalam 5 kategori:
1. Air minum kelas A kategori baik adalah tidak mengandung bakteri koli atau koliform.
2. Air minum kelas B kategori kurang baik mengandung kolitinja 1-101-50 koliform.
3. Air minum kelas C kategori jelek mengandung kolitinja 10-5051-100 koliform.
4. Air minum kelas D kategori amat jelek mengandung kolitinja 51-100101- 1000 koliform.
5. Air minum kelas E kategori sangat jelek mengandung kolitinja 1001000 koliform
Air minum kategori kelas A adalah yang langsung dapat diminum dan air murni kategori B, C, D serta E, harus diperlakukan agar tidak mengandung
kolitinja dan koliform, dan sebelum diminum harus dimasak hingga mendidih Pitojo, 2002.
2.5 Unit-Unit Pengolahan Air Minum a. Bangunan Penangkap air
Menurut Sutrisno, 2010, bangunan penangkap air ini merupakan bangunan untuk menangkapmengumpulkan air dari suatu sumber asal air untuk dapat
8
dimanfaatkan. Fungsi dari bangunan penangkap ini sangat penting artinya untuk menjaga kontinuitas pengaliran. Penanganan bangunan penangkap air ini
ditujukan terhadap: Kuantitas:
- Pencatatan tingkah laku keadaan dari sumber asal air - Pencatatan debit air pada setiap saat
- Mengontrolmemeriksa peralatan pencatatan debit serta peralatan lainnya misalnya: pompa, saringan, pintu air untuk menjaga kontinuitas debit
pengaliran Kualitas
- Hal ini penting terutama terhadap kemungkinan pencemaran sumber air - Pemeriksaan kualitas air pada sumber air secara periodik
b. Bangunan Pengendap Pertama
Bangunan pengendap pertama dalam pengolahan ini berfungsi untuk mengendapkan partikel-partikel padat dari air sungai dengan cara gravitasi. Pada
proses ini tidak ada penambahan zatbahan kimia. Untuk instalasi penjernihan air minum, yang air bakunya cukup jernih, bak pengendap pertama tidak dibutuhkan
Sutrisno, 2010.
c. Pembubuhan Koagulan
Koagulan adalah bahan kimia yang dibutuhkan pada air untuk membantu proses pengendapan partikel-partikel kecil yang tak dapat mengendapkan dengan
sendirinya. Unit ini berfungsi untuk membubuhkan koagulan secara teratur sesuai dengan kebutuhan dosis yang tepat Sutrisno, 2010.