Penggolongan Kredit Ruang Lingkup Piutang

Tertanggung, maka diskon tersebut langsung dikurangkan dari piutang preminya. Piutang premi ini dapat disebut sebagai piutang usaha atau piutang dagang”.

2.2. Ruang Lingkup Piutang

Perusahaan yang memiliki kelebihan kapasitas dan biaya variabel yang rendah cenderung melakukan invasi penjualan secara kredit, sehingga meningkatkan jumlah piutang. Sebaliknya, perusahaan dengan operasional yang optimal dan margin laba yang rendah akan sangat berhati-hati memperluas penjualan kredit. Kebijakan kredit yang optimal dan tingkat piutang yang optimal bergantung kepada kondisi operasional perusahaan. Menurut Weston dan Brigham 1997, jumlah piutang usaha ditentukan oleh dua faktor yaitu volume penjualan kredit dan jangka waktu rata-rata di antara penjualan dan penagihan. Apabila perusahaan dapat beroperasi secara stabil, maka akan timbul kondisi: Piutang usaha = Penjualan kredit per hari x Jangka waktu penagihan Namun apabila salah satu unsur yaitu penjualan kredit ataupun lamanya periode penagihan mengalami perubahan, maka piutang usaha mengalami perubahan, sehingga diketahui bahwa jumlah piutang usaha bergantung kepada tingkat penjualan maupun periode penjualan dan setiap kenaikan piutang usaha membutuhkan pembiayaan, walaupun seluruh piutang usaha tidak dibiayai karena di dalamnya terkandung unsur laba yang tidak merupakan pengeluaran kas, dengan asumsi bahwa kemungkinan pembiayaan berasal bank, membeli secara kredit, menjual obligasi ataupun saham biasa.

2.2.1. Penggolongan Kredit

Menurut Sutojo 1997, berdasarkan kolektifibilitas yaitu tingkat pembayaran kembali kredit, ada dua golongan kredit yaitu kredit lancar dan kredit bermasalah. 6 Universitas Sumatera Utara 1. Kredit Lancar bilamana memenuhi kriteria: a. Tidak terdapat tunggakan angsuran pokok, tunggakan bunga; atau b. Terdapat tunggakan angsuran pokok, tetapi belum melampaui satu bulan, bagi kredit yang ditetapkan masa angsurannya kurang dari satu bulan; atau belum melampaui tiga bulan, bagi kredit yang ditetapkan masa angsurannya secara bulanan, dua bulanan atau tiga bulanan; atau belum melampaui enam bulan, bagi kredit yang masa angsurannya ditetapkan empat bulanan atau lebih; atau c. Terdapat tunggakan bunga, tetapi belum melampaui satu bulan bagi kredit yang masa angsurannya kurang dari satu bulan; atau belum melampaui tiga bulan bagi kredit yang masa angsurannya lebih dari satu bulan. 2. Kredit Bermasalah terdiri dari: 1. Kredit Kurang Lancar, bilamana: a. Terdapat tunggakan angsuran pokok yang melampaui masa satu bulan dan belum melampaui masa dua bulan, bagi kredit dengan masa angsuran kurang dari satu bulan; atau melampaui tiga bulan dan belum melampaui enam bulan bagi kredit yang masa angsurannya ditetapkan bulanan, dua bulanan atau tiga bulanan; atau melampaui enam bulan, tetapi belum melampaui masa dua belas bulan bagi kredit yang masa angsurannya ditetapkan enam bulan atau lebih; atau b. Terdapat tunggakan bunga yang melampaui masa satu bulan, tetapi belum melampaui masa tiga bulan, bagi kredit dengan angsuran kurang dari satu bulan; atau melampaui masa tiga bulan, tetapi belum melampaui masa enam bulan, bagi kredit yang masa angsurannya lebih dari satu bulan. 7 Universitas Sumatera Utara 2. Kredit Diragukan, bilamana kredit tersebut tidak dapat memenuhi kriteria kredit lancar dan kredit kurang lancar, namun berdasarkan hasil penilaian kreditur dapat disimpulkan bahwa: a. Kredit tersebut masih dapat diselamatkan, serta nilai jaminan kreditnya tidak kurang dari 75 jumlah nilai pinjaman pokok dan bunga yang tertunggak; atau b. Kredit tersebut tidak dapat diselamatkan, tetapi nilai jaminan kreditnya tidak kurang dari 100 nilai kredit dan bunga tertunggak. 3. Kredit Macet, bilamana: a. Tidak dapat memenuhi kriteria kredit lancar, kredit kurang lancar dan kredit diragukan; atau b. Dapat memenuhi kriteria kredit diragukan, tetapi setelah jangka waktu dua puluh satu bulan semenjak masa penggolongan kredit diragukan, belum terjadi pelunasan pinjaman, atau usaha penyelamatan kredit; atau c. Penyelesaian pembayaran kembali kredit yang bersangkutan, telah diserahkan kepada pengadilan negeri atau Badan Urusan Piutang Negara BUPN, atau telah diajukan permintaan ganti rugi kepada perusahaan asuransi kredit.

2.2.2. Pemrakiraan dan Pengendalian Piutang