BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN
6.1. Data Primer
Data primer diperoleh dengan cara mengajukan pertanyaan wawancara kepada responden yang berkompeten dengan sistem pengawasan manajemen piutang premi PT.
Asuransi XYZ, Tbk. Kantor Cabang Medan untuk memperoleh respon dari sisi faktor- faktor yang yang menjadi kendala dalam sistem pengawasan manajemen piutang premi
PT. Asuransi XYZ, Tbk. Kantor Cabang Medan. Responden dalam penelitian ini berjumlah 10 sepuluh orang terdiri dari:
1. 1 satu orang Kepala Bagian Collection Kantor Pusat
2. 1 satu orang Kepala Cabang
3. 2 dua orang dari Seksi Keuangan Akuntansi Kantor Cabang
4. 2 dua orang dari Seksi Underwriting
5. 4 empat orang Bagian Marketing
6.2. Data Sekunder
Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang sudah diolah, yang bersumber dari Laporan Realisasi Penjualan dan Laporan Outstanding -
Piutang Premi Langsung dari tahun 2008 sampai dengan 2011.
Tabel 6.1. Data Penjualan dan Piutang Premi Tahun
No. Keterangan
2008 2009
2010 2011
1.1. Penjualan Awal
15.976.884.868,47 16.334.555.613,63
22.200.282.514,02 24.979.196.186,84
1.2. Penjualan Akhir
16.334.555.613,63 22.200.282.514,02
24.979.196.186,84 19.844.958.290,59
1.3.
Penjualan Rata-Rata
16.155.720.241,05 19.267.419.063,83
23.589.739.350,43 22.412.077.238,72
2.1. Piutang Usaha Awal
1.874.116.348,44 3.694.605.998,06
6.828.422.895,74 3.574.353.411,64
2.2. Piutang Usaha Akhir
3.694.605.998,06 6.828.422.895,74
3.574.353.411,64 3.864.230.009,08
2.3.
Piutang Usaha Rata-Rata
2.784.361.173,25 5.261.514.446,90
5.201.388.153,69 3.719.291.710,36
Sumber: Laporan Outstanding Piutang Premi Langsung Laporan Produksi PT. Asuransi XYZ, Tbk. KC. Medan tahun 2008 sampai dengan 2011
28
Universitas Sumatera Utara
6.3. Analisis dan Pembahasan
Dari data wawancara diperoleh hasil bahwa faktor-faktor yang menjadi kendala dalam sistem pengawasan manajemen piutang premi pada PT. Asuransi XYZ, Tbk.
Kantor Cabang Medan dikarenakan 3 tiga hal yaitu: personal yang mengelola, mengendalikanmengawasi manjemen piutang premi,
sistem pencatatanadministrasi piutang premi, pelaksanaan Standard Operating Procedure sistem pengawasan manajemen
piutang premi.
6.3.1 Personal
Dari uraian tugas dan tanggung jawab secara struktural, personal yang berperan langsung dalam pengawasan piutang premi PT. Asuransi XYZ, Tbk. Kantor Cabang
Medan adalah: 1.
Kepala Bagian Collection Kantor Pusat 2.
Kepala Cabang 3.
Kepala Seksi Keuangan Akuntansi Kantor Cabang 4.
Collection Staff Kantor Cabang Kendala-kendala yang ditimbulkan dari sisi personal dalam menjalankan sistem
pengawasan manajemen piutang premi pada PT. Asuransi XYZ, Tbk. Kantor Cabang Medan, adalah diakibatkan hal-hal sebagai berikut:
a. Sikap kerja
Sesuai fungsi dan tanggung jawab yang sudah ditetapkan, sampai dengan tanggal 1 Agustus 2011, proses pembuatan dan pemeriksaan daftar perincian piutang premi dan
surat konfirmasi piutang premi dikerjakan langsung oleh Kepala Seksi Keuangan
29
Universitas Sumatera Utara
Akuntansi, dan dari tanggal 1 Agustus 2011 sampai dengan sekarang dikerjakan oleh Collection Staff.
Perincian piutang premi diperoleh dengan cara mengunggah data dari sistem pembukuan keuangan Care Program Manager atau CARE Keuangan Akuntansi
dan mengeksekusi administrasi pekerjaan secara manual non sistem. Oleh karena peningkatan pendapatan premi pada tahun 2008 sampai dengan 2010
dan perluasan jaringan pemasaran pada tahun 2011, maka terjadi peningkatan jumlah piutang dan Tertanggung PT. Asuransi XYZ, Tbk. Kantor Cabang Medan.
Adanya penumpukan data piutang premi dan penundaan dalam pengerjaan daftar perincian piutang premi dan surat konfirmasi piutang premi mengakibatkan
penyelesaian daftar perincian piutang premi dan surat konfirmasi piutang premi menjadi sangat terlambat bahkan surat konfirmasi piutang premi dikirimkan kepada
Tertanggung setelah berakhir periode asuransi pada polis atau pengiriman surat konfirmasi piutang premi di atas 60 hari kalender setelah piutang premi jatuh tempo.
Kondisi ini telah menyimpang dari ketentuan standar prosedur pengelolaan tagihan premi dalam Surat Keputusan Nomor 061KeptDUVIII2008 dimana penerbitan
surat pemberitahuan jatuh tempo premi paling lambat 7 tujuh hari kalender sebelum tanggal jatuh tempo pembayarannya.
Keterlambatan dalam penyediaan daftar perincian piutang menyebabkan tidak dapat diketahui informasi terkini dari jumlah keseluruhan piutang premi dan sekaligus
menyebabkan keterlambatan melakukan penagihan piutang premi. Kedua hal ini menyebabkan penumpukan piutang premi tidak tertagih dan memperlambat
penerimaan arus kas operasional perusahaan. Dan semakin lama umur piutang premi, maka semakin rendah peluang hasil yang direalisasikan atas modal yang
diinvestasikan.
30
Universitas Sumatera Utara
b. Tidak ada penerapan reward punishment dari perusahaan