2. Kredit Diragukan, bilamana kredit tersebut tidak dapat memenuhi kriteria kredit lancar dan kredit kurang lancar, namun berdasarkan hasil penilaian kreditur dapat
disimpulkan bahwa: a. Kredit tersebut masih dapat diselamatkan, serta nilai jaminan kreditnya tidak
kurang dari 75 jumlah nilai pinjaman pokok dan bunga yang tertunggak; atau
b. Kredit tersebut tidak dapat diselamatkan, tetapi nilai jaminan kreditnya tidak kurang dari 100 nilai kredit dan bunga tertunggak.
3. Kredit Macet, bilamana: a. Tidak dapat memenuhi kriteria kredit lancar, kredit kurang lancar dan kredit
diragukan; atau b. Dapat memenuhi kriteria kredit diragukan, tetapi setelah jangka waktu dua
puluh satu bulan semenjak masa penggolongan kredit diragukan, belum terjadi pelunasan pinjaman, atau usaha penyelamatan kredit; atau
c. Penyelesaian pembayaran kembali kredit yang bersangkutan, telah diserahkan kepada pengadilan negeri atau Badan Urusan Piutang Negara BUPN, atau
telah diajukan permintaan ganti rugi kepada perusahaan asuransi kredit.
2.2.2. Pemrakiraan dan Pengendalian Piutang
Pengelolaan piutang yang dilakukan secara efektif berkaitan erat dengan ketersediaan kas. Oleh karena itu yang sering menjadi permasalahan utama dalam
pengelolaan piutang adalah dalam hal pemrakiraan jangka waktu piutang. Pemrakiraan dan pengendalian piutang dilakukan untuk menghindarkan piutang tak tertagih dengan
menggunakan metode proyeksi Days Sales Outstanding DSO atau Days Sales in Receivable.
8
Universitas Sumatera Utara
Semakin cepat piutang menjadi kas, menandakan bahwa perusahaan tersebut mempunyai pengelolaan piutang yang baik. Days Sales Outstanding rata-rata periode
pengumpulan piutang digunakan untuk menjelaskan berapa hari penjualan tertahan dalam bentuk piutang, dengan formulasi sebagai berikut:
Average Annual Sales Average Daily Sales =
-------------------------- 360
Annual Account Receivable Days Sales Outstanding
= ---------------------------------
Average Daily Sales Apabila rata-rata periode pengumpulan piutang memperlihatkan kenaikan pada
periode tertentu, perusahaan harus berupaya meningkatkan arus kas masuk.
2.2.3. Analisis Rasio Piutang
Menurut Prihadi 2008, ada beberapa rasio yang dapat dipergunakan untuk menilai pengelolaan piutang dagang perusahaan dengan melakukan pengukuran waktu
penagihan dalam dua tahap yaitu dengan Receivable Turn Over dan Average Collection Period, sebagai berikut:
Sales Receivable Turn Over
= -----------------------------------
Average Account Receivable 360
Average Collection Period = --------------------------
Receivable Turn Over Dari rasio tersebut di atas akan diketahui bahwa semakin cepat perputaran
piutang berarti semakin sedikit dana yang perlu ditanam di dalam piutang usaha. Demikian juga semakin pendek jangka waktu penagihan piutang, maka akan semakin
cepat perusahaan dapat mempergunakan kas tersebut untuk kepentingan operasional.
9
Universitas Sumatera Utara
Sebaliknya, semakin lama jangka waktu penagihan piutang, maka akan semakin tertunda tersedianya kas yang akan dipergunakan untuk kegiatan usaha perusahaan.
Selain daripada rasio tersebut di atas, untuk mengetahui besarnya tingkat piutang dagang terhadap penjualan digunakan rasio sebagai berikut:
Annual Account Receivable Credit Sales Ratio =
---------------------------------- Sales
2.2.4. Biaya Pengelolaan Piutang