Oleh sebab itu, untuk mencapai kinerja yang baik, unsur yang paling dominan adalah sumber daya manusia itu sendiri. Walaupun perencanaan
yang dibuat telah tersusun dengan baik dan rapi, namun apabila orang yang melaksanakan tidak berkualitas dan tidak memiliki kecakapan kerja,
maka perencanaan yang telah dibuat akan sia-sia.
b. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja 1. Faktor Kemampuan
Secara psikologi, kemampuan karyawan terdiri dari kemampuan dalam hal kepintaran dan juga kemampuan dalam hal
keahlian. Artinya karyawan yang memiliki IQ diatas rata-rata dengan pendidikan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja
yang diharapkan. Oleh sebab itu, karyawan perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya.
2. Faktor Motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap seorang karyawan dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi penggerakkan
diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi Mangkunegara, 2000 : 67.
c. Tolak Ukur Kinerja
Menurut Hasibuan 2002 : 56, kinerja pegawai dapat dikatakan baik atau dapat dinilai dari beberapa hal, yaitu :
1. Kesetiaan
Universitas Sumatera Utara
Kinerja dapat diukur dari kesetiaan karyawan terhadap tugas dan tanggung jawabnya dalam organisasi.
2. Prestasi Kerja
Hasil prestasi kerja karyawan, baik kualitas maupun kuantitas dapat menjadi tolak ukur kinerja.
3. Kedisiplinan
Kedisiplinan pegawai dalam mematuhi peraturan-peraturan yang ada dan melaksanakan instruksi yang diberikan kepadanya dapat
menjadi tolok ukur kinerja.
4. Kreativitas
Kemampuan karyawan dalam mengembangkan kreativitas dan mengeluarkan potensi yang dimiliki dalam menyelesaikan
pekerjaannya sehingga bekerja lebih berdaya guna dan berhasil guna.
5. Kerja Sama
Diukur dari kesediaan karyawan dalam berpartisipasi dan bekerja sama dengan karyawan lain sehingga hasil pekerjaannya akan
semakin baik.
6. Kecakapan
Kecakapan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan yang telah dibebankan kepadanya juga menjadi tolak ukur dalam
meningkatkan kinerja.
7. Tanggung Jawab
Kinerja pegawai juga dapat diukur dari kesediaan karyawan dalam mempertanggungjawabkan pekerjaan dan hasil kerjanya.
Universitas Sumatera Utara
8. Efektivitas dan Efisiensi
Pekerjaan yang dilakukan pegawai harus berjalan secara efektif dan efisien agar dapat mencapai hasil kerja yang maksimal.
d. Pengertian Pemasaran
Pada dasarnya kata “pemasaran’ berkaitan dengan pengidentifikasian dan pemenuhan kebutuhan manusia. Salah satu definisi paling singkat
tentang pemasaran adalah memenuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.
Menurut Kotler 2002 : 4, pemasaran merupakan proses sosial dimana individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan
dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran yang bebas atas produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain.
Menurut Sunarto 2006 : 4, pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Berdasarkan definisi manajerial, pemasaran sering digambarkan sebagai ‘seni menjual produk’. Peter Drucker dalam Sunarto 2006 : 4,
seorang ahli teori manajemen mengatakan sebagai berikut : “Orang dapat mengasumsikan bahwa akan selalu ada kebutuhan akan
penjualan. Akan tetapi, tujuan pemasaran bukan untuk memperluas penjualan. Tujuan pemasaran adalah untuk mengetahui dan memahami
pelanggan sedemikian rupa sehingga produk atau jasa itu cocok dengan pelanggan dan selanjutnya menjadi dirinya sendiri. Idealnya, pemasaran
hendaknya menghasilkan seorang pelanggan yang siap untuk membeli.
Universitas Sumatera Utara
Semua yang dibutuhkan selanjutnya adalah menyediakan produk atau jasa itu.”
Asosiasi Pemasaran Amerika menawarkan definisi bahwa pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga,
promosi, serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran individu dan organisasi Sunarto, 2006
: 5. Titik tolak dari pemasaran marketing adalah pemenuhan kebutuhan
dan keinginan manusia. Manusia membutuhkan makan, udara, air, pakaian, dan perumahan untuk dapat melangsungkan hidupnya. Setelah
kebutuhan-kebutuhan pokok tersebut telah terpenuhi, maka manusia pasti menginginkan kebutuhan lainnya seperti rekreasi, pendidikan, dll.
Adanya kebutuhan dan keinginan manusia tersebut, menimbulkan konsep produk, yaitu sesuatu yang dianggap mampu memuaskan
kebutuhan dan keinginan tertentu. Konsep produk tidak terbatas pada objek fisik. Sifat terpenting dari produk ialah kemampuannya untuk
memuaskan sesuatu kebutuhan. Karena itu, segala sesuatu yang dapat memuaskan kebutuhan tertentu, dapat dinamakan produk.
Kegiatan pemasaran timbul apabila manusia memutuskan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginannya dengan cara tertentu, yang
disebut pertukaran. Pertukaran merupakan salah satu cara mendapatkan produk guna memenuhi kebutuhan. Syarat yang diperlukan agar
pertukaran dapat terjadi adalah : - harus terdapat dua pihak yang akan melakukan pertukaran
Universitas Sumatera Utara
- masing-masing pihak harus memiliki sesuatu yang bernilai bagi pihak yang lain
- masing-masing pihak mampu berkomunikasi dan menyerah- terimakan barang
- masing-masing pihak bebas untuk menerima atau menolak penawaran
e. Lingkup Pemasaran
Pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan, dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan
perusahaan. Orang yang bergerak di bidang pemasaran selalu melakukan pemasaran dari 8 jenis wujud atau ruang lingkup yang berbeda, yaitu :
1. Barang