Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pemasaran Pada PT. Nice Property Di Medan

(1)

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP

KINERJA PEMASARAN

PADA PT. NICE PROPERTY DI MEDAN

SKRIPSI DISUSUN OLEH :

ARIO PRIOMBODO

040903011

GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

ABSTRAK

Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pemasaran Pada PT. Nice Property Di Medan

Nama : Ario Priombodo

Nim : 040903011

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU Departemen : Ilmu Administrasi Negara

Pembimbing : Arlina SH, M.Hum

Sebagai salah satu instansi swasta, PT. Nice Property mempunyai tugas dalam mengembangkan usaha pemasaran perumahan kepada calon pembeli. Oleh sebab itu diperlukan kinerja karyawan dalam bidang pemasaran agar dapat meningkatkan omset penjualan.

Untuk mencapai kinerja karyawan yang maksimal, diperlukan langkah-langkah konkrit yang dapat membantu meningkatkan kecakapan karyawan. Salah satu cara adalah dengan memberikan program pendidikan dan pelatihan yang diharapkan agar kinerja pemasaran dapat optimal dan mengurangi kecelakaan kerja, sehingga tujuan perusahaan akan dengan mudah tercapai.

Pendidikan dan pelatihan adalah proses yang diberikan kepada karyawan agar ia memiliki kecakapan dan kemampuan dalam melaksanakan setiap tugas dan tanggung jawabnya dengan cara mengembangkan diri dengan memiliki ketrampilan, sikap, wawasan, dan ilmu pengetahuan yang dapat digunakan dalam melaksanakan setiap pekerjaan yang dibebankan.

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja pemasaran, serta menguji hipotesa bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja pemasaran.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan teknik analisa data korelasi antar variabel untuk membuktikan pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja pemasaran.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan dilanjutkan dengan menganalisa data, maka terdapat hubungan yang kuat antara pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja pemasaran sebesar. Ini berarti koefisien korelasi bersifat positif, sehingga terdapat hubungan yang positif antara pendidikan dan pelatihan dengan kinerja pemasaran dengan signifikansi %. Maka hasilnya sebesar. Sehingga hipotesa yang menyatakan bahwa ada hubungan antara pendidikan dan pelatihan dengan kinerja pemasaran dapat diterima.


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini disetujui untuk diperbanyak dan dipertahankan oleh : Nama : ARIO PRIOMBODO

NIM : 040903011

Departemen : Ilmu Administrasi Negara

Judul : Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pemasaran Pada PT. Nice Property Di Medan.

Medan, Agustus 2008

Dosen Pembimbing Ketua Departemen

Ilmu Administrasi Negara

(Arlina, SH. M,Hum) (Dr. Marlon Sihombing, MA) NIP. 131 570 480 NIP. 131 568 391

Dekan FISIP USU

(Prof. Dr. M. Arif Nasution, MA) NIP. 131 757 010


(4)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim,

Segala Puji dan Syukur yang tiada putus penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Dan tak lupa penulis juga mengucapkan shalawat beriring salam serta junjungan kepada Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya yang telah menjadi suri tauladan dan penuntun hidup yang telah membawa kita umatnya kepada alam yang terang benderang. Semoga kita mendapat safaatnya di yaumil akhir nanti, amin.

Skripsi ini merupakan sebuah karya tulis ilmiah yang diperlukan untuk melengkapi persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana serta sebagai wahana untuk melatih diri dan mengembangkan wawasan berfikir.

Adapun judul dari skripsi ini adalah “Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pemasaran Pada PT. Nice Property di Medan.” Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja pemasaran. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Sarjana 1 (S1) di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, khususnya di Departemen Ilmu Administrasi Negara.

Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan serta ketidaksempurnaan yang terdapat dalam penulisan skripsi ini, dikarenakan masih terbatasnya ilmu pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh penulis. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis tidak menutup diri akan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan skripsi ini.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya serta sedalam-dalamnya kepada orang tua


(5)

tercinta dan yang paling dihormati, Ayahanda : Hj. Soemardi KH dan Ibunda : Hj. Edyana Hasyim. Terima kasih atas doanya, segala perhatian dan kasih sayangnya, semangat, dan motivasi yang telah diberikan yang tidak dapat diukur dengan apapun juga. Terima kasih juga kepada yang tersayang Kakanda : Astri Mahanani dan Adinda : Ambar Murboreno, yang selalu setia menemani di dalam suka maupun duka, serta selalu memberikan dorongan, semangat, dan keceriaan kepada penulis.”Harta yang paling berharga bagi manusia yang pernah muncul di bumi ini adalah keluarga. Karena itu, tak ada bentuk lain yang mampu digambarkan oleh kekuatan dan keindahan cinta kasih selain keluarga”.

Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis, baik secara langsung maupun tidak langsung selama masa perkuliahan dan penyelesaian skripsi ini. Selama menyusun skripsi ini, penulis telah banyak menerima bantuan, dorongan, bimbingan, serta fasilitas-fasilitas dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. DR. M. Arif Nasution, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak DR. Marlon Sihombing, MA selaku Ketua Departemen Ilmu Administrasi Negara FISIP-USU.

3. Ibu Dra. Beti Nasution MSi, selaku Sekretaris Departemen Ilmu Administrasi Negara FISIP-USU.

4. Ibu Arlina, SH. M.Hum, selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan tenaga, pikiran, dan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis selama menyusun skripsi ini.

5. Bapak Drs. M. Ridwan Rangkuti, MSi, selaku Dosen Wali yang telah memberikan nasehat dan bimbingan kepada penulis.

6. Bapak/Ibu Staff Pengajar serta Pegawai Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang telah berjasa mendidik dan membimbing penulis selama perkuliahan ini, serta memberikan kemudahan bagi penulis dalam menyusun skripsi ini, khususnya buat Kak Mega (makasi buat segalanya ya kak), Kak Emi, dan Pak Sukadi.


(6)

7. Kepada Bang Faisal (dosen) dan Bang Arza, yang telah memberikan banyak sumbangsih pemikiran kepada penulis selama masa perkuliahan hingga penyusunan skripsi ini.

8. Kepada Bapak Drs. H. Nazarwin, Ibu Hj. Edyana Hasyim Soemardi, dan Ibu Hj. Sri Rezeki, selaku Direktur pada PT. Nice Property Medan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan riset di perusahaan tersebut. Dan seluruh karyawan PT. Nice Property Medan yang telah membantu penulis dalam pengumpulan data yang diperlukan dalam skripsi ini, khususnya Ibu Syarah Diva, Bang Budi, dan Mbak Winda.

9. Terima kasih untuk Opa : H. Hasyim Numan, Oma : Hj. Malinar, atas segala doa dan dukungannya selama ini dan untuk masa yang akan datang.

10.Terima kasih kepada Pakde Iwan, Om Kiki, Om Bambang, Om Bobby, Om Chali, Bude Tuti, Tante Lin, Tante Wik, Tante Ipit beserta seluruh keluarga besar di Jakarta.

11.Terima kasih buat supupu-sepupuku Bang Ludi, Mbak Ica (happy wedding ya), Mbak Adis, Dita, Anton, Bram, Ojan, Yandi, Iedo, Ibnu, Iqbal, Idham, Ican, Nafis, Rania atas dukungan, doa, dan motivasinya.

12.Kepada sahabat-sahabat baikku, teman-teman AN’04 seperjuangan : Rajab (best pren awak), Asfar (jangan ngembong aja ko), Wan (baoe jigong, bukan baoe moeloet lagi), Arfan (ncit ntung), Akbar (camat tembung), Royan (asionga, jgn sering2 minta sms lagi ko), Ipul (cmana putsal?), Boris (ketua SC), Frans (the striker), Alex, Rudi (arsenal nothing), Roni, Oja (happy wedding), Sari, Melva, Ela, Rina, Tika, Ebet, Riska, Monic, Meta (sakit bodoh...!), Silvi, Lia, Ira terima kasih atas segala dukungan, bantuan, dan doanya. Semoga persahabatan kita tetap abadi selamanya, amiiiin.

13. Teman-teman dari Riau : Debi C (makasi atas bantuan tabulasi data dan menjadi moderatorku saat seminar), Mahfud, Fuadi, Mandar, Tamrin, Fikri, Arif, Kholid, B’ Herman, B’ Ramli, dll.

14.Buat mahasiswa AN 05, 06, 07 adik-adikku Boy, Nuki, Pandi, Josua, Viktor, Feni, Mita, Rey, Ulfa22, Weni, Diah, Sobirin, Sonasa, Hafiz (ketua Imdian), Akbar, Lintang, Taufik, Anshor, tetap semangat untuk membangun IMDIAN. 15.Teman-teman komunikasi’04 : Tapi, Lia Srg, Ciko, Wiwid, Eni, Dian Ratna,


(7)

16.Buat yang udah wisuda duluan, semoga sukses buat Permai S.Sos, Dita S.sos, Leni S.Sos, Wiwik S.sos, Fauzi S.Sos, Indra Dolly S.Sos, Romean S.Sos, Ahmad Zurih S.Sos, Eric S.Sos. Mudah-mudahan dapat kerjaan yang baik dan halal, alaah.

17.Teman-teman di ESQ : Rajab (ketua Fosma), Maman, Riri, Ida, Yuki, Bang Afir, Bang Ferry, Bang Ikin, Bang Pian, Kak Khairi.

18.Juga teman-teman yang lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang dengan sabar dan tulus membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga budi baik dan jasa yang penulis terima selama ini, hanya Allah SWT jualah yang akan dapat membalasnya, Amiin Yaa Rabbal ‘alamiin.

Medan, Agustus 2008 Penulis

Ario Priombodo (dodo)


(8)

DAFTAR ISI

Halaman Persetujuan... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Lampiran... Abstrak...

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah……… 1

1.2 Perumusan Masalah………... 5

1.3 Tujuan Penelitian……….. 5

1.4 Manfaat Penelitian……… 6

1.5 Kerangka Teori………. 7

1.5.1 Pendidikan dan Pelatihan……… 7

1.5.2 Kinerja Pemasaran……… 15

1.6 Hipotesis……… 24

1.7 Defenisi Konsep……… 25

1.8 Defenisi Operasional………. 25

1.9 Sistematika Penulisan……… 28

BAB II METODOLOGI PENELITIAN 2.1Bentuk Penelitian………. 30


(9)

2.3 Populasi dan Sampel………. 30

2.4 Teknik Pengumpulan Data……… 32

2.5 Teknik Penentuan Skor………. 33

2.6 Teknik Analisa Data………. 34

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan... 38

3.2 Struktur Organisasi Perusahaan...39

3.3 Aktivitas Perusahaan...45

3.4 Laporan Keuangan Perusahaan...47

BAB IV PENYAJIAN HASIL PENELITIAN 4.1 Identitas Responden...48

4.2 Pendidikan dan Pelatihan (Variabel X)...50

4.3 Kinerja Pemasaran (Variabel Y)...56

4.4 Pengaruh Variabel X terhadap Variabel Y...71

4.5 Hasil Uji Koefisien Determinasi...72

BAB V ANALISA DAN INTERPRETASI DATA...73

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN...76


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar pertanyaan (kuesioner)

Lampiran 2 Daftar jawaban responden variabel X Lampiran 3 Daftar jawaban responden variabel Y Lampiran 4 Hasil perhitungan product moment Lampiran 5 Perhitungan korelasi untuk X dan Y Lampiran 6 Syarat pengajuan judul skripsi

Lampiran 7 Berita acara seminar proposal penelitian Lampiran 8 Jadwal seminar proposal penelitian Lampiran 9 Daftar hadir peserta seminar proposal Lampiran 10 Penunjukan dosen pembimbing Lampiran 11 Undangan seminar proposal Lampiran 12 Surat penelitian dari FISIP USU


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin Tabel 2: Jumlah responden berdasarkan usia

Tabel 3: Jumlah responden berdasarkan tingkat pendidikan Tabel 4: Distribusi responden terhadap pertanyaan no.1 Tabel 5: Distribusi responden terhadap pertanyaan no.2 Tabel 6: Distribusi responden terhadap pertanyaan no.3 Tabel 7: Distribusi responden terhadap pertanyaan no.4 Tabel 8: Distribusi responden terhadap pertanyaan no.5 Tabel 9: Distribusi responden terhadap pertanyaan no.6 Tabel 10: Distribusi responden terhadap pertanyaan no.7 Tabel 11: Distribusi responden terhadap pertanyaan no.8 Tabel 12: Distribusi responden terhadap pertanyaan no.9 Tabel 13: Distribusi responden terhadap pertanyaan no.10 Tabel 14: Distribusi responden terhadap pertanyaan no.11 Tabel 15: Distribusi responden terhadap pertanyaan no.12 Tabel 16: Distribusi responden terhadap pertanyaan no.13 Tabel 17: Distribusi responden terhadap pertanyaan no.14 Tabel 18: Distribusi responden terhadap pertanyaan no.15 Tabel 19: Distribusi responden terhadap pertanyaan no.16 Tabel 20: Distribusi responden terhadap pertanyaan no.17 Tabel 21: Distribusi responden terhadap pertanyaan no.18 Tabel 22: Distribusi responden terhadap pertanyaan no.19


(12)

Tabel 23: Distribusi responden terhadap pertanyaan no.20 Tabel 24: Distribusi responden terhadap pertanyaan no.21 Tabel 25: Distribusi responden terhadap pertanyaan no.22 Tabel 26: Distribusi responden terhadap pertanyaan no.23 Tabel 27: Distribusi responden terhadap pertanyaan no.24 Tabel 28: Distribusi responden terhadap pertanyaan no.25 Tabel 29: Distribusi responden terhadap pertanyaan no.26 Tabel 30: Distribusi responden terhadap pertanyaan no.27 Tabel 31: Distribusi responden terhadap pertanyaan no.28 Tabel 32: Distribusi responden terhadap pertanyaan no.29 Tabel 33: Distribusi responden terhadap pertanyaan no.30 Tabel 34: Distribusi responden terhadap pertanyaan no.31 Tabel 35: Distribusi responden terhadap pertanyaan no.32 Tabel 36: Distribusi responden terhadap pertanyaan no.33 Tabel 37: Distribusi responden terhadap pertanyaan no.34 Tabel 38: Distribusi responden terhadap pertanyaan no.35 Tabel 39: Distribusi responden terhadap pertanyaan no.36 Tabel 40: Distribusi responden terhadap pertanyaan no.37 Tabel 41: Distribusi responden terhadap pertanyaan no.38


(13)

ABSTRAK

Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pemasaran Pada PT. Nice Property Di Medan

Nama : Ario Priombodo

Nim : 040903011

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU Departemen : Ilmu Administrasi Negara

Pembimbing : Arlina SH, M.Hum

Sebagai salah satu instansi swasta, PT. Nice Property mempunyai tugas dalam mengembangkan usaha pemasaran perumahan kepada calon pembeli. Oleh sebab itu diperlukan kinerja karyawan dalam bidang pemasaran agar dapat meningkatkan omset penjualan.

Untuk mencapai kinerja karyawan yang maksimal, diperlukan langkah-langkah konkrit yang dapat membantu meningkatkan kecakapan karyawan. Salah satu cara adalah dengan memberikan program pendidikan dan pelatihan yang diharapkan agar kinerja pemasaran dapat optimal dan mengurangi kecelakaan kerja, sehingga tujuan perusahaan akan dengan mudah tercapai.

Pendidikan dan pelatihan adalah proses yang diberikan kepada karyawan agar ia memiliki kecakapan dan kemampuan dalam melaksanakan setiap tugas dan tanggung jawabnya dengan cara mengembangkan diri dengan memiliki ketrampilan, sikap, wawasan, dan ilmu pengetahuan yang dapat digunakan dalam melaksanakan setiap pekerjaan yang dibebankan.

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja pemasaran, serta menguji hipotesa bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja pemasaran.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan teknik analisa data korelasi antar variabel untuk membuktikan pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja pemasaran.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan dilanjutkan dengan menganalisa data, maka terdapat hubungan yang kuat antara pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja pemasaran sebesar. Ini berarti koefisien korelasi bersifat positif, sehingga terdapat hubungan yang positif antara pendidikan dan pelatihan dengan kinerja pemasaran dengan signifikansi %. Maka hasilnya sebesar. Sehingga hipotesa yang menyatakan bahwa ada hubungan antara pendidikan dan pelatihan dengan kinerja pemasaran dapat diterima.


(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pada masa sekarang ini, setiap organisasi yang bergerak di bidang pemasaran, baik pemasaran barang maupun jasa, menyadari bahwa berhasil atau tidaknya usaha mempertinggi produksi tergantung pada manusia yang melakukan pekerjaannya. Belum ada satu pun organisasi yang dapat mengoperasikan faktor produksi tanpa memanfaatkan tenaga manusia. Karena manusia adalah salah satu unsur yang penting di dalam memainkan peranan untuk menjalankan kegiatan organisasi secara efektif dan efisien demi pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Dalam konteks menjaga dan mengelola organisasi agar mampu bertahan hidup, peran sumber daya manusia (SDM) mempunyai kedudukan yang sentral. Hal tersebut didasari oleh suatu pemikiran bahwa sumber daya manusia sebagai salah satu faktor produksi merupakan unsur utama dalam menciptakan dan merealisasikan peluang bisnis. Untuk meningkatkan perannya sebagai salah satu faktor produksi dalam perusahaan atau organisasi, maka SDM tersebut harus memiliki motivasi berprestasi karena salah satu karakteristik yang mempengaruhi prestasi kerja (kinerja) SDM adalah motivasi berprestasi tersebut.

Kinerja sendiri adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu. Kinerja pada umumnya menunjukkan tingkat tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, yang hendak dicapai. Kinerja didefinisikan sebagai tingkat pencapaian hasil serta merupakan tingkat pencapaian tujuan organisasi


(15)

secara berkesinambungan. Suatu organisasi baik pemerintah maupun swasta dalam mencapai tujuan yang ditetapkan harus melalui sarana dalam bentuk organisasi yang digerakkan oelh sekelompok orang yang berperan aktif sebagai pelaku dalam mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan. Tercapainya tujuan organisasi hanya dimungkinkan karena upaya para individu yang terdapat pada organisasi tersebut. Dengan kata lain, kinerja individu berhubungan dengan kinerja organisasi. Bila sekelompok sumber daya manusia dan pimpinannya mempunyai kinerja yang baik, maka akan berdampak pada kinerja organisasi yang baik pula.

Kenyataannya, kinerja sumber daya manusia yang buruk bisa mengakibatkan rendahnya kinerja organisasi atau perusahaan. Walaupun kadang-kadang ada pemberian upah, tidak secara otomatis meningkatkan kinerja para karyawan. Akibat seringnya membuat kelalaian dalam melaksanakan tugasnya membuat para karyawan kadang-kadang bisa kehilangan kecakapan dan ketrampilan yang dimiliki.

Oleh karena itu, setiap organisasi perlu menyadari usaha untuk mempertinggi mutu sumber daya manusia nya, baik dalam meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, kemampuan, bakat, maupun kecakapannya. Salah satu jalan yang harus ditempuh oleh organisasi adalah dengan memberikan pendidikan dan pelatihan kepada para pegawainya. Karena pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu cara yang optimal untuk meningkatkan hasil kerja. Juga dapat menciptakan suatu keharmonisan dalam organisasi karena pegawainya telah mendapatkan kesempatan yang lebih sehingga memudahkan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan budaya dan perkembangan teknologi.


(16)

Hal inilah yang disadari oleh PT. Nice Property sebagai salah satu organisasi atau perusahaan yang bergerak di bidang jasa pemasaran. Sebagai salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang pemasaran tersebut, PT. Nice Property dituntut dalam menghadapi era yang semakin terbuka persaingannya. Berbeda seperti yang pernah dialami sebelumnya, PT. Nice Property harus semakin gesit dalam menghadapi tantangan kompetisi industri, terutama persaingan dengan perusahaan-perusahaan lain yang juga bergerak di bidang yang sama.

Selama ini, PT. Nice Property telah melaksanakan kinerja yang efektif dalam mengembangkan pelayanan di bidang jasa pemasaran. Namun sering terjadi kendala atau hambatan-hambatan akibat kesalahan-kesalahan teknis atau kelalaian oleh para karyawan. Akibat dari kelalaian tersebut tentunya bisa membuktikan bahwa kinerja pegawai di bidang pemasaran masih belum maksimal dalam memberikan pelayanan.

Oleh sebab itu, penulis berpendapat bahwa kinerja pegawai harus benar-benar diperbaiki agar tidak terjadi lagi kelalaian dan kesalahan teknis yang tidak perlu terjadi. Apalagi dengan munculnya pesaing-pesaing baru di bidang jasa pemasaran yang masing-masing berlomba-lomba dalam memberikan pelayanan yang terbaik. Ketatnya persaingan di bidang industri jasa pemasaran membuat PT.Nice Property lebih terpacu untuk menghasilkan produk serta pelayanan yang jauh lebih berkualitas kepada pelanggannya. Salah satu cara adalah memberikan pendidikan dan pelatihan yang efektif dalam meningkatkan kinerja karyawan.


(17)

Pendidikan dan pelatihan adalah sarana yang paling efektif dan banyak sekali digunakan oleh organisasi atau instansi untuk meningkatkan kualitas pegawai dari setiap perusahaan. Juga merupakan dua faktor yang hampir sama dalam pelaksanaannya.

Pendidikan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan cara-cara untuk membina kepribadian dan mengembangkan kemampuan manusia, baik secara jasmaniah maupun rohaniah yang berguna untuk meningkatkan pengetahuan dan kecakapan kerja.

Pelatihan adalah suatu proses untuk meningkatkan keahlian kerja, yang merupakan bagian dari pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan ketrampilan di luar system pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relatif singkat dengan metode yang lebih mengutamakan praktek daripada teori.

Agar pendidikan dan pelatihan dapat berjalan dengan baik, maka setiap organisasi harus menentukan kebutuhan dan pedoman latihan serta pengembangannya. Pemberian latihan terhadap pegawai adalah salah satu kegiatan dalam rangka menyesuaikan diri dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi, baik bagi karyawan baru maupun lama.

Berdasarkan uraian diatas, bahwa pendidikan dan pelatihan yang diberikan kepada pegawai akan dapat menghasilkan tugas serta tujuan yang efektif dan efisien. Menurut penulis, pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk meningkatkan kemampuan, ketrampilan, dan juga sebagai cara untuk mengembangkan kinerja para pegawai.

Dalam hal ini, para pegawai tersebut akan menciptakan suatu peningkatan kinerja dalam bidang pemasaran yang merupakan fokus penelitian oleh penulis.


(18)

Pemberian pendidikan dan pelatihan dalam meningkatkan kinerja pemasaran bagi para pegawai sangat mutlak diperlukan bagi kemajuan perusahaan, terutama yang bergerak di bidang pemasaran.

Oleh sebab itu, tiap-tiap organisasi atau perusahaan yang bergerak di bidang pemasaran dan ingin memajukan kegiatan pemasarannya, perlu memberikan program pendidikan dan pelatihan kepada para pegawai agar nantinya kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan dengan baik dan lancar, terutama menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan kinerja pemasaran.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Dalam mengadakan penelitian, perlu dirumuskan masalah secara jelas untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik. Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan tersebut, maka penulis merumuskan masalah penelitian yang akan dilakukan sebagai berikut :

“Bagaimanakah pengaruh pendidikan dan pelatihan pegawai terhadap kinerja pemasaran di PT. Nice Property Medan.”

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Setiap penelitian yang dilakukan tentu mempunyai sasaran yang hendak dicapai atau apa yang menjadi tujuan penelitian tentunya jelas diketahui sebelumnya. Suatu riset khusus dalam ilmu pengetahuan empiris pada umumnya bertujuan untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu ilmu pengetahuan itu sendiri.

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan program pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh PT. Nice Property.


(19)

2. Untuk mengetahui peningkatan kinerja pemasaran oleh para pegawai di PT. Nice Property.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pendidikan dan pelatihan pegawai terhadap peningkatan kinerja pemasaran pada PT. Nice Property di Medan.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Dari penelitian yang dilakukan, diharapkan dapat diperoleh hasil yang dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat secara ilmiah.

Yaitu dapat meningkatkan kemampuan berfikir secara ilmiah dan menuliskannya di dalam bentuk karya ilmiah berdasarkan kajian-kajian teori dan aplikasi yang diperoleh dari Ilmu Administrasi Negara.

2. Manfaat secara praktis.

Yaitu dapat dijadikan sebagai bahan masukan atau referensi bagi penulis dan pihak terkait dalam menerapkan pendidikan dan pelatihan pegawai dalam peningkatan kinerja pemasaran.

3. Manfaat secara akademis.

Yaitu dapat menambah pengetahuan bagi penulis dan pembaca, terutama sebagai referensi bagi kepustakaan Departemen Ilmu Administrasi Negara, yang selain itu bermanfaat sebagai salah satu syarat penyelesaian program studi sarjana Ilmu Administrasi Negara FISIP USU.


(20)

1.5 KERANGKA TEORI

Kerangka teori merupakan landasan berfikir untuk melakukan penelitian dan teori-teori yang dipergunakan untuk menjelaskan fenomena social yang menjadi objek penelitian.

Teori merupakan serangkaian konsep, definisi, dan proposisi yang saling berkaitan dan bertujuan untuk memberikan gambaran yang sistematis tentang suatu fenomena, dimana gambaran sistematis ini dijabarkan dengan menghubungkan antara variabel yang satu dengan yang lainnya yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena tersebut (Singarimbun dan Efendi, 1989 : 48).

Dengan adanya kerangka teori tersebut, penulis akan mempunyai landasan yang kuat untuk menetukan arah dan tujuan penelitian. Maka diperlukan teori-teori yang dapat mendukung penelitian ini.

Pada dasarnya teori merupakan landasan teoritis untuk pelaksanaan penelitian. Namun landasan teori ini perlu ditegakkan agar penelitian tersebut mempunyai dasar yang kokoh dan bukan sekedar perubahan coba-coba (trial and error). Adanya landasan teori ini mempunyai ciri-ciri bahwa penelitian ini merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data.

Oleh sebab itu, diperlukan pedoman dasar dalam berfikir dan kejelasan titik tolak bagi peneliti untuk memecahkan dan membahas masalah. Untuk itu, perlu disusun suatu kerangka teori sebagai pedoman yang menggambarkan dari sudut mana suatu permasalahan penelitian tersebut disorot.

Adapun yang menjadi kerangka dasar dalam penelitian ini adalah :

1.5.1 Pendidikan dan Pelatihan


(21)

Setiap organisasi dituntut untuk selalu meningkatkan kemampuan, ketrampilan, dan kecakapan para pegawai sehingga tujuan organisasi akan tercapai secara efektif dan efisien. Maka dari itu, setiap oganisasi harus memberikan salah satu sarana yang paling efektif yaitu dengan memberikan pendidikan dan pelatihan kepada para pegawai untuk memperlancar aktivitas organisasi.

Untuk mengetahui dan memperbaiki kemampuan para pegawai, dapat dilakukan dengan cara memberikan latihan dan pendidikan kepada mereka yang berguna untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan operasional di dalam menjalankan suatu tugas pekerjaan.

Menurut Instruksi Presiden Nomor 15 Tahun 1974 dalam Wursanto (1999 : 59), “latihan adalah bagian pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan ketrampilan di luar sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relatif singkat dan dengan metode yang lebih mengutamakan praktek daripada teori.”

Pendidikan dan pelatihan sama juga dengan pengembangan yang merupakan proses peningkatan ketrampilan kerja. “Latihan adalah suatu kegiatan untuk memperbaiki kemampuan kerja seseorang dalam kaitannya dengan aktivitas ekonomi (Ranupandojo, 1993 : 77).

Latihan dapat membantu pegawai dalam melakukan semua aktivitas pekerjaan suatu organisasi, juga dapat membantu bawahan memanfaatkan pekerjaan tersebut sebagai pengalaman, pembelajaran, maupun bimbingan. Pelatihan memberikan keuntungan secara langsung terhadap organisasi, tepatnya memberikan sejumlah keuntungan dalam bentuk praktek kerja, baik bagi atasan maupun bawahan. Praktek seperti ini dapat meningkatkan


(22)

kerja sama, mengembangkan kreativitas, dan memiliki kesadaran bahwa suatu pekerjaan tidak hanya dapat dilakukan dengan satu cara, tetapi dapat menggunakan beberapa alternatif yang dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi, misalnya dengan adanya komunikasi yang baik serta didukung oleh manajemen yang dikelola dengan baik.

Dari keterangan-keterangan tersebut, jelas bahwa pendidikan dan latihan dapat mendorong para pegawai untuk dapat meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, kecakapan, serta keahliannya dalam melakukan pekerjaan. Dengan demikian, pendidikan dan pelatihan digunakan untuk menambah kecakapan pegawai dalam melakukan tugas pekerjaan sehingga terciptalah sasaran dan tujuan yang efektif dan efisien yang diharapkan oleh\suatu organisasi.

b. Manfaat Pendidikan dan Pelatihan

Dalam setiap aktivitas organisasi, pasti memiliki sasaran dan arah yang dituju, baik jangka panjang maupun jangka pendek. Arah yang dituju merupakan rencana yang dinyatakan sebagai hasil yang harus dicapai. Manfaat dan dampak yang diharapkan dari pendidikan dan pelatihan harus dirumuskan dengan jelas serta tidak mengabaikan kesanggupan dan kemampuan perusahaan.

Manfaat yang diharapkan dari penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi pegawai adalah :

- meningkatkan stabilitas pegawai - memperbaiki cara kerja pegawai


(23)

- meningkatkan keahlian dan produktivitas kerja - mengurangi timbulnya kecelakaan dalam bekerja - meningkatkan rasa tanggung jawab

- meningkatkan semangat dan kecakapan bekerja

- kesempatan untuk mengembangkan diri sendiri dengan

mengeluarkan segala potensi yang dimiliki - mampu melaksanakan tugas dengan baik - meningkatkan produktivitas perusahaan

Menurut Matutina, Domi C. (1993 : 174-175), manfaat lain dari penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan adalah :

- menaikan rasa puas pegawai - mengurangi pemborosan

- mengurangi ketidakhadiran dan turn over pegawai - memperbaiki metode dan sistem kerja

- menaikan tingkat penghasilan - mengurangi biaya-biaya lembur

- mengurangi biaya pemeliharaan mesin-mesin - mengurangi keluhan-keluhan pegawai

- mengurangi kecelakaan-kecelakaan - memperbaiki komunikasi

- meningkatkan pengetahuan serbaguna pegawai - memperbaiki moral pegawai


(24)

Berdasarkan uraian tersebut, jelaslah bahwa manfaat pendidikan dan pelatihan sangat penting karena pegawai yang diberikan pendidikan dan pelatihan akan sangat berproduktif daripada pegawai yang tidak diberikan pendidikan dan pelatihan sama sekali. Dengan demikian, latihan pegawai harus benar-benar disesuaikan dengan kepentingan instansi yang menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan tersebut.

c. Tujuan Pendidikan dan Pelatihan

Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi para pegawai dapat dilaksanakan di dalam perusahaan maupun lembaga atau badan lain di luar perusahaan tergantung tujuan yang ingin dicapai setelah para pegawai mengikuti pendidikan dan pelatihan. Menurut As’ad (1998 : 105), adapun yang menjadi tujuan dari pendidikan dan pelatihan :

- Meningkatkan produktivitas kerja.

Latihan dapat meningkatkan performance kerja pada posisi jabatannya yang sekarang. Jika level of performance nya naik, maka akan meningkatkan keuntungan bagi perusahaan.

- Meningkatkan mutu kerja.

Ini berarti baik secara kualitas maupun kuantitas, pegawai yang memiliki pengetahuan, jelas akan lebih baik dan lebih sedikit berbuat kesalahan dalam operasionalnya.

- Meningkatkan ketepatan dalam human resource planning.

Latihan yang baik bisa mempersiapkan tenaga kerja untuk keperluan di masa yang akan datang. Apabila ada


(25)

lowongan-lowongan, maka secara mudah akan diisi oleh tenaga-tenaga dari dalam perusahaan sendiri.

- Meningkatkan moral kerja.

Apabila perusahaan menyelenggarakan program latihan yang tepat, maka iklim dan suasana organisasi pada umumnya akan menjadi lebih baik. Dengan iklim kerja yang sehat, maka moral dan semangat kerja juga akan meningkat.

- Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja.

Suatu latihan yang tepat dapat membantu menghindarkan dari timbulnya kecelakaan-kecelakaan akibat kerja. Selain daripada itu lingkungan kerja akan menjadi lebih aman dan tentram. - Menunjang pertumbuhan pribadi (personal growth).

Latihan yang tepat sebenarnya memberi keuntungan bagi kedua pihak yaitu perusahaan dan tenaga kerja sendiri. Bagi tenaga kerja, jelas dengan mengikuti program latihan, akan lebih mematangkan diri dalam bidang kepribadian, intelektual, dan ketrampilannya.

Agar tujuan pendidikan dan pelatihan dapat berjalan dengan efektif, sebaiknya penyelenggaraan diklat harus benar-benar dilaksanakan agar tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dapat terencana dengan baik.

Menurut Handoko (2001 : 103), yang menjadi tujuan diadakannya pendidikan dan pelatihan adalah untuk menutup gap (jurang pemisah) antara kecakapan atau kemampuan karyawan dengan permintaan jabatan. Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja karyawan dalam mencapai tujuan dan sasaran kerja yang telah ditetapkan.


(26)

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari pendidikan dan pelatihan adalah meningkatkan keahlian kerja, produktivitas kerja, kecakapan kerja, pemeliharaan alat-alat kerja serta adanya rasa tanggung jawab dalam melakukan pekerjaan.

d. Sistem dan Metode Pendidikan dan Pelatihan

Metode pendidikan dan pelatihan adalah sebagai suatu cara yang sistematis yang dapat memberikan deskripsi secara luas serta dapat mengkondisikan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan untuk mengembangkan kecakapan tenaga kerja terhadap tugasnya.

Metode adalah cara tertentu untuk melaksanakan tugas dengan memberikan pertimbangan yang cukup kepada tujuan, fasilitas yang tersedia, dan jumlah penggunaan uang, waktu, dan kegiatan.

Agar pelaksanaan diklat dapat berjalan secara efektif dan efisien, maka perlu diperhatikan sistem yang digunakan dalam mengajarkan dan memberikan latihan kepada pegawai. Adapun sistem diklat yang digunakan oleh suatu organisasi adalah : (Moh. As’ad, 1998 : 105)

- Sasaran latihan.

Setiap latihan harus mempunyai sasaran yang jelas yang bisa diuraikan ke dalam perilaku-perilaku yang dapat diamati dan diukur. Mengapa demikian? Jika sasaran latihan ini tidak jelas, maka tidak akan bisa diketahui efektivitas dari latihan itu sendiri dengan sasaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

- Pelatih.

Tugas pelatih adalah mengajarkan bahan-bahan latihan dengan metode-metode tertentu sehingga peserta dapat memperoleh


(27)

pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang diperlukan sesuai dengan sasaran-sasaran yang diinginkan oleh perusahaan.

- Bahan-bahan latihan.

Berdasarkan sasaran dari program diklat oleh suatu perusahaan, barulah disusun untuk menentukan bahan-bahan latihan yang relevan. Jika bahan-bahan tersebut tidak relevan, jelas sasaran latihan juga tidak akan tercapai.

- Metode-metode latihan (termasuk alat bantu).

Setelah bahan-bahan latihan ditentukan, maka langkah berikutnya adalah menyusun metode latihan yang tepat. Apabila suatu metode latihan kurang tepat, maka sasaran latihan juga tidak bisa didapat. Misalnya kalau sasaran latihan mengacu pada kecakapan dalam bidang penjualan, sedangkan metode latihannya adalah kuliah dan diskusi tanpa latihan-latihan untuk ketrampilan, maka kemungkinan besar sasaran latihan juga tidak akan tercapai. - Peserta.

Peserta adalah komponen yang cukup penting sebab berhasilnya suatu program latihan tergantung pada kemampuan dan kemauan mereka dalam mengikuti program diklat tersebut. Dan sejauh mana peserta memang memerlukan dan merasa mampu untuk mengikuti program latihan merupakan hal yang mempengaruhi kadar keberhasilan suatu program latihan.

Untuk mendukung proses pendidikan dan pelatihan agar dapat berjalan secara efektif dan efisien, maka diperlukan sistem-sistem dan metode-metode yang baik yang dapat mendukung peningkatan


(28)

kemampuan dan ketrampilan yang akan diberikan kepada para pegawai yang mengikuti suatu program diklat. Agar suatu program diklat dapat bermanfaat bagi para pegawai, sebaiknya metode-metode yang diberikan sesuai dengan bidangnya masing-masing agar terciptanya hasil yang diinginkan.

1.5.2 Kinerja Pemasaran a. Pengertian Kinerja

Istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang). Kinerja adalah hasil kerja seorang pegawai / karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misalnya

standard target, sasaran, atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan disepakati bersama. Jika pegawai tidak melakukan pekerjaannya, maka suatu organisasi akan mengalami kegagalan.

Seperti juga perilaku manusia, tingkat, dan kualitas kinerja ditentukan oleh sejumlah variabel perseorangan dan lingkungan (Laurensius, 2006 : 16).

Untuk lebih jelasnya, akan dikemukakan beberapa pengertian kinerja. Menurut Mangkunegara (2000 : 67), kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya.

Kinerja (prestasi kerja) adalah sesuatu yang dikerjakan atau produk/jasa yang dihasilkan atau diberikan oleh seseorang atau sekelompok orang (Dharma, 1990 : 20).


(29)

Prawiro Suntoro dalam Tika (2006 : 121) mendefinisikan kinerja sebagai hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu.

Menurut Pamungkas dalam Tjandra (2005 : 38) kinerja adalah penampilan cara-cara untuk menghasilkan sesuatu hasil yang diperoleh dengan aktivitas yang dicapai dengan suatu unjuk kerja. Dengan demikian dari konsep yang ditawarkan tersebut dapat dipahami bahwa kinerja adalah konsep utama organisasi yang menunjukkan seberapa jauh tingkat kemampuan pelaksanaan tugas-tugas organisasi dalam rangka pencapaian tujuan.

Sedharmayanti (2003 : 147) menyatakan kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral ataupun etika. Yang paling penting pada pengertian itu adalah prestasi yang dicapai oleh individu ataupun kelompok kerja sesuai dengan aturan yang berlaku yang telah ditetapkan oleh organisasi.

Simanjuntak, Payaman J. (2005 : 1) dalam bukunya Manajemen Dan Evaluasi Kinerja memberikan gambaran bahwa kinerja suatu organisasi atau perusahaan adalah akumulasi kinerja semua individu yang bekerja di dalamnya. Dengan kata lain, upaya peningkatan kinerja organisasi dilakukan melalui peningkatan kinerja masing-masing individu.


(30)

Oleh sebab itu, untuk mencapai kinerja yang baik, unsur yang paling dominan adalah sumber daya manusia itu sendiri. Walaupun perencanaan yang dibuat telah tersusun dengan baik dan rapi, namun apabila orang yang melaksanakan tidak berkualitas dan tidak memiliki kecakapan kerja, maka perencanaan yang telah dibuat akan sia-sia.

b. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja 1. Faktor Kemampuan

Secara psikologi, kemampuan karyawan terdiri dari kemampuan dalam hal kepintaran dan juga kemampuan dalam hal keahlian. Artinya karyawan yang memiliki IQ diatas rata-rata dengan pendidikan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh sebab itu, karyawan perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya.

2. Faktor Motivasi

Motivasi terbentuk dari sikap seorang karyawan dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi penggerakkan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi (Mangkunegara, 2000 : 67).

c. Tolak Ukur Kinerja

Menurut Hasibuan (2002 : 56), kinerja pegawai dapat dikatakan baik atau dapat dinilai dari beberapa hal, yaitu :


(31)

Kinerja dapat diukur dari kesetiaan karyawan terhadap tugas dan tanggung jawabnya dalam organisasi.

2. Prestasi Kerja

Hasil prestasi kerja karyawan, baik kualitas maupun kuantitas dapat menjadi tolak ukur kinerja.

3. Kedisiplinan

Kedisiplinan pegawai dalam mematuhi peraturan-peraturan yang ada dan melaksanakan instruksi yang diberikan kepadanya dapat menjadi tolok ukur kinerja.

4. Kreativitas

Kemampuan karyawan dalam mengembangkan kreativitas dan mengeluarkan potensi yang dimiliki dalam menyelesaikan pekerjaannya sehingga bekerja lebih berdaya guna dan berhasil guna.

5. Kerja Sama

Diukur dari kesediaan karyawan dalam berpartisipasi dan bekerja sama dengan karyawan lain sehingga hasil pekerjaannya akan semakin baik.

6. Kecakapan

Kecakapan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan yang telah dibebankan kepadanya juga menjadi tolak ukur dalam meningkatkan kinerja.

7. Tanggung Jawab

Kinerja pegawai juga dapat diukur dari kesediaan karyawan dalam mempertanggungjawabkan pekerjaan dan hasil kerjanya.


(32)

8. Efektivitas dan Efisiensi

Pekerjaan yang dilakukan pegawai harus berjalan secara efektif dan efisien agar dapat mencapai hasil kerja yang maksimal.

d. Pengertian Pemasaran

Pada dasarnya kata “pemasaran’ berkaitan dengan pengidentifikasian dan pemenuhan kebutuhan manusia. Salah satu definisi paling singkat tentang pemasaran adalah memenuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.

Menurut Kotler (2002 : 4), pemasaran merupakan proses sosial dimana individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran yang bebas atas produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain.

Menurut Sunarto (2006 : 4), pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Berdasarkan definisi manajerial, pemasaran sering digambarkan sebagai ‘seni menjual produk’. Peter Drucker dalam Sunarto (2006 : 4), seorang ahli teori manajemen mengatakan sebagai berikut :

“Orang dapat mengasumsikan bahwa akan selalu ada kebutuhan akan penjualan. Akan tetapi, tujuan pemasaran bukan untuk memperluas penjualan. Tujuan pemasaran adalah untuk mengetahui dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk atau jasa itu cocok dengan pelanggan dan selanjutnya menjadi dirinya sendiri. Idealnya, pemasaran hendaknya menghasilkan seorang pelanggan yang siap untuk membeli.


(33)

Semua yang dibutuhkan selanjutnya adalah menyediakan produk atau jasa itu.”

Asosiasi Pemasaran Amerika menawarkan definisi bahwa pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran individu dan organisasi (Sunarto, 2006 : 5).

Titik tolak dari pemasaran (marketing) adalah pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia. Manusia membutuhkan makan, udara, air, pakaian, dan perumahan untuk dapat melangsungkan hidupnya. Setelah kebutuhan-kebutuhan pokok tersebut telah terpenuhi, maka manusia pasti menginginkan kebutuhan lainnya seperti rekreasi, pendidikan, dll.

Adanya kebutuhan dan keinginan manusia tersebut, menimbulkan konsep produk, yaitu sesuatu yang dianggap mampu memuaskan kebutuhan dan keinginan tertentu. Konsep produk tidak terbatas pada objek fisik. Sifat terpenting dari produk ialah kemampuannya untuk memuaskan sesuatu kebutuhan. Karena itu, segala sesuatu yang dapat memuaskan kebutuhan tertentu, dapat dinamakan produk.

Kegiatan pemasaran timbul apabila manusia memutuskan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginannya dengan cara tertentu, yang disebut pertukaran. Pertukaran merupakan salah satu cara mendapatkan produk guna memenuhi kebutuhan. Syarat yang diperlukan agar pertukaran dapat terjadi adalah :


(34)

- masing-masing pihak harus memiliki sesuatu yang bernilai bagi pihak yang lain

- masing-masing pihak mampu berkomunikasi dan menyerah-terimakan barang

- masing-masing pihak bebas untuk menerima atau menolak penawaran

e. Lingkup Pemasaran

Pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan, dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan perusahaan. Orang yang bergerak di bidang pemasaran selalu melakukan pemasaran dari 8 jenis wujud atau ruang lingkup yang berbeda, yaitu :

1. Barang

Barang-barang fisik merupakan bagian yang terbesar dari produksi dan usaha pemasaran. Di negara sedang berkembang, barang-barang terutama bahan makanan, komoditas, pakaian, dan perumahan merupakan bagian yang paling penting bagi keberhasilan perekonomian.

2. Jasa

Jasa mencakup hasil kerja perusahaan, seperti perusahaan penerbangan, hotel, penyewaan mobil, juga para profesional seperti akuntan, pengacara, insinyur, dokter, atau konsultan keuangan.

3. Peristiwa

Pemasar mempromosikan peristiwa yang terkait dengan waktu bersejarah, seperti ulang tahun perusahaan, pameran dagang, dan


(35)

pementasan seni. Ada profesi paripurna yang lazim dilakukan oleh para perencana pertemuan yang menyusun rincian kegiatan untuk suatu peristiwa dan menggelarnya sampai selesai.

4. Tempat

Baik kota-kota, wilayah-wilayah, dan bangsa-bangsa secara keseluruhan bersaing secara aktif untuk menarik para turis, pabrik, kantor pusat perusahaan, dan tempat tinggal.

5. Properti

Properti adalah hak kepemilikan yang tak berwujud, baik itu berupa benda nyata atau finansial. Properti itu diperjualbelikan, dan itu menyebabkan timbulnya upaya pemasaran.

6. Organisasi

Organisasi secara aktif bekerja untuk membangun citra yang kuat dan menyenangkan pikiran masyarakat. Kita bias melihat iklan identitas sebuah badan usaha yang ditayangkan oleh perusahaan-perusahaan untuk mendapatkan lebih banyak pengakuan publik.

7. Informasi

Informasi dapat diproduksi dan dipasarkan sebagai sebuah produk. Pada hakekatnya, informasi merupakan sesuatu yang diproduksi dan didistribusikan dengan harga tertentu kepada masyarakat.

8. Gagasan

Setiap penawaran pasar mencakup inti dari suatu gagasan dasar. Produk dan jasa adalah platform untuk menyerahkan beberapa


(36)

gagasan atau manfaat. Pemasar berusaha keras untuk mencari kebutuhan inti yang ingin mereka penuhi.

f. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai kepada pasar sasaran yang terpilih.

Konsep pemasaran terdiri atas empat pilar, yaitu pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu, dan kemampuan menghasilkan laba. Keempatnya dikontraskan dengan orientasi penjualan. Konsep penjualan mempunyai perspektif dari dalam ke luar. Konsep itu dimulai dari pabrik, berfokus pada produk yang ada, dan menuntut penjualan dan promosi untuk menghasilkan laba. Konsep pemasaran mempunyai perspektif dari luar ke dalam. Konsep itu dimulai dari pasar, berfokus pada kebutuhan pelanggan, mengkoordinasikan aktivitas yang mempengaruhi pelanggan, dan menghasilkan laba dengan memuaskan pelanggan (Sunarto, 2006 : 4).

Argumen setiap pemasar untuk menganut konsep pemasaran dapat dijabarkan sebagai berikut :

- aktivitas perusahaan memiliki nilai yang kecil tanpa adanya pelanggan.

- tugas utama perusahaan adalah menarik dan mempertahankan pelanggan.

- pelanggan ditarik melalui penawaran yang unggul dibandingkan pesaing dan dipertahankan melalui kepuasan.


(37)

- tugas pemasaran adalah mengembangkan tawaran yang unggul dan memberikan kepuasan pelanggan.

- pemasaran perlu mempengaruhi departemen lain dalam

memberikan kepuasan pelanggan.

Dengan demikian, yang dimaksud dengan kinerja pemasaran adalah hasil kerja dari seorang pegawai selama pelaksanaan masa kerjanya dibandingkan dengan periode sebelumnya yang berkaitan dengan pencapaian sasaran, tujuan, atau target kerja yang berbasis pada kegiatan operasional pemasaran.

1.6 HIPOTESIS

Hipotesis merupakan jawaban atau dugaan sementara tentang suatu rumusan masalah penelitian yang kebenarannya perlu diuji dan dibuktikan melalui penelitian. Suatu hipotesis dapat dianggap benar apabila disertai dengan fakta-fakta dan bukti-bukti yang nyata.

Adapun hipotesis yang penulis kemukakan adalah :

1. Hipotesis Nol (Ho)

Bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara pendidikan dan pelatihan pegawai terhadap kinerja pemasaran pada PT. Nice Property di Medan.

2. Hipotesis Kerja (Ha)

Bahwa pendidikan dan pelatihan memberi pengaruh yang positif dan signifikan terhadap peningkatan kinerja pemasaran pada PT. Nice Property di Medan.


(38)

1.7 DEFINISI KONSEP

Konsep merupakan abstraksi mengenai suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian, keadaan, kelompok, atau individu tertentu (Singarimbun dan Efendi, 1989 : 33). Dalam penelitian ini, penulis memberikan batasan masing-masing konsep yang akan digunakan.

Tujuan dari definisi konsep adalah untuk memudahkan pemahaman dan menghindari terjadinya interpretasi ganda atau tumpang tindih atas variabel yang menjadi subjek penelitian. Maka yang menjadi konsep dari penelitian ini adalah :

a. Pendidikan dan Pelatihan

Adalah suatu proses untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan, ketrampilan, serta keahlian seseorang baik yang diselenggarakan di dalam maupun di luar dari organisasi. Dengan pendidikan dan pelatihan, diharapkan pegawai dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara efektif dan efisien.

b. Kinerja Pemasaran

Adalah hasil kerja dari seorang pegawai selama pelaksanaan masa kerjanya dibandingkan dengan periode sebelumnya yang berkaitan dengan pencapaian sasaran, tujuan, atau target kerja yang berbasis pada kegiatan operasional pemasaran.

1.8 DEFINISI OPERASIONAL

Definisi operasional adalah unsur-unsur penelitian yang menjelaskan bagaimana mengukur suatu variabel, sehingga dengan pengukuran tersebut


(39)

dapat diketahui indikator-indikator apa saja yang menjadi pendukung dari variabel-variabel yang akan dianalisa tersebut (Singarimbun, 1989 : 46).

Definisi operasional merupakan uraian dari konsep yang sudah dirumuskan dalam bentuk indikator-indikator agar lebih memudahkan dalam operasionalisasi dari sudut penelitian. Operasionalisasi variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pendidikan dan pelatihan sebagai variabel bebas (x) yaitu : a. Materi atau bahan-bahan pendidikan dan latihan

Dimana materi atau bahan-bahan yang diajarkan harus relevan dan jelas selama berlangsungnya program diklat tersebut. b. Metode atau alat bantu pendidikan dan latihan

Yaitu metode atau cara-cara yang digunakan dalam menyampaikan materi untuk diajarkan selama berlangsungnya program diklat tersebut.

c. Pelatih

Yaitu orang yang bertanggung jawab untuk menyampaikan dan mengajarkan bahan-bahan materi diklat kepada peserta.

d. Peserta

Yaitu para pegawai yang mengikuti program diklat tersebut.

2. Kinerja pemasaran sebagai variabel terikat (y) yaitu : a. Kesetiaan

Kinerja dapat diukur dari kesetiaan karyawan terhadap tugas dan tanggung jawabnya dalam organisasi.


(40)

Hasil prestasi kerja karyawan, baik kualitas maupun kuantitas dapat menjadi tolak ukur kinerja.

c. Kedisiplinan

Kedisiplinan pegawai dalam mematuhi peraturan-peraturan yang ada dan melaksanakan instruksi yang diberikan kepadanya dapat menjadi tolok ukur kinerja.

d. Kreativitas

Kemampuan karyawan dalam mengembangkan kreativitas dan mengeluarkan potensi yang dimiliki dalam menyelesaikan pekerjaannya sehingga bekerja lebih berdaya guna dan berhasil guna.

e.Kerja Sama

Diukur dari kesediaan karyawan dalam berpartisipasi dan bekerja sama dengan karyawan lain sehingga hasil pekerjaannya akan semakin baik.

f.Kecakapan

Kecakapan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan yang telah dibebankan kepadanya juga menjadi tolak ukur dalam meningkatkan kinerja.

g.Tanggung Jawab

Kinerja pegawai juga dapat diukur dari kesediaan karyawan dalam mempertanggungjawabkan pekerjaan dan hasil kerjanya. h.Efektivitas dan Efisiensi

Pekerjaan yang dilakukan pegawai harus berjalan secara efektif dan efisien agar dapat mencapai hasil kerja yang maksimal.


(41)

Dari indikator di atas, akan dihubungkan dengan pemasaran, dimana pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran individu dan organisaasi.

1.9 SISTEMATIKA PENULISAN BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini memuat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, hipotesis, definisi konsep, definisi operasional, dan sistematika penulisan.

BAB II : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini memuat bentuk penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik penentuan skor, dan teknik analisa data.

BAB III : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Bab ini memuat gambaran umum tentang lokasi penelitian, data atau karakteristik objek penelitian yang relevan dengan topik penelitian.


(42)

Bab ini memuat penyajian data-data yang diperoleh selama penelitian di lapangan atau berupa dokumen-dokumen yang akan dianalisis.

BAB V : ANALISA DAN INTERPRETASI DATA

Bab ini memuat pembahasan dari data-data yang telah diperoleh, kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan korelasi hubungan antar variabel.

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini memuat tentang kesimpulan dari hasil-hasil penelitian dan saran-saran yang dianggap penting bagi pihak-pihak yang membutuhkan.


(43)

BAB II

METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan menggunakan analisa kuantitatif yang menggambarkan kenyataan yang penulis teliti. Menurut Nawawi, Hadari (1990 : 64) metode deskriptif memusatkan perhatian pada masalah-masalah atau fenomena-fenomena yang ada pada saat penelitian dilakukan atau masalah yang bersifat aktual, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki serta diiringi dengan interpretasi rasional yang akurat. Dimana penelitian ini menjelaskan keadaan dari objek penelitian dan mencoba menganalisa untuk memberi kebenarannya berdasarkan data-data yang diperoleh. Sedangkan pendekatan kuantitatif diterapkan dengan menggunakan rumus statistik untuk membantu dalam menganalisa data dan fakta yang diperoleh (Arikunto, 1993 : 15).

2.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di kantor PT. Nice Property jln. Setiabudi no. 234 Medan.

2.3 Populasi dan Sampel

1. Populasi

Yang dimaksud dengan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang


(44)

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005 : 90).

Dari pengertian tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang bekerja pada kantor PT. Nice Property di Medan yang berjumlah 24 orang.

2. Sampel

Yang dimaksud dengan sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya. Dengan kata lain, sampel merupakan bagian dari populasi. Pengambilan sebagian itu dimaksudkan sebagai representasi dari seluruh populasi sehingga kesimpulan juga berlaku bagi keseluruhan populasi.

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti menentukan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu penentuan sampel yang tidak didasarkan atas strata atau pedoman, tetapi berdasarkan atas adanya tujuan tertentu yang tetap berhubungan dengan permasalahan penelitian.

Dalam penelitian ini, seluruh pegawai pada PT. Nice Property yang berjumlah 24 orang dijadikan subjek dalam penelitian. Menurut Arikunto, Suharsimi (1993 : 104), apabila subjek penelitian kurang dari 100 orang, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Apabila populasi lebih dari 100, maka dapat diambil 10% - 15% atau 20% - 25% sampel atau lebih.

Dengan demikian berdasarkan teori diatas, maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada PT. Nice Property yang sebanyak 24 orang.


(45)

2.4 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data atau informasi, keterangan-keterangan dan data-data yang diperlukan, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data-data sebagai berikut:

1. Teknik Pengumpulan Data Primer

Adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer dilakukan dengan instrumen :

- Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan yang dilengkapi dengan alternatif jawaban yang tersedia dalam bentuk angket kepada responden.

- Observasi, yaitu kegiatan mengamati secara langsung objek penelitian dengan mencatat gejala-gejala yang ditemukan di lapangan untuk melengkapi data-data yang diperlukan sebagai acuan yang berkenaan dengan topik penelitian.

2. Teknik Pengumpulan Data Skunder

Adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui studi dan bahan-bahan kepustakaan yang diperlukan untuk mendukung data primer. Pengumpulan data skunder dilakukan dengan instrumen :

- Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti.


(46)

- Studi dokumenter, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dengan menggunakan catatan-catatan tertulis yang ada di lokasi penelitian serta sumber-sumber lain yang menyangkut masalah yang diteliti dengan instansi terkait.

2.5 Teknik Penentuan Skor

Teknik penentuan skor yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara penentuan skor melalui berbagai pertanyaan yang diajukan kepada responden. Kemudian akan ditentukan skor dari setiap jawaban sehingga menjadi data yang kuantitatif. Dan dari setiap alternatif jawaban (a,b,c,d,e) akan diberikan skor yang berbeda, yaitu :

- untuk jawaban yang memilih a diberi skor 5 - untuk jawaban yang memilih b diberi skor 4 - untuk jawaban yang memilih c diberi skor 3 - untuk jawaban yang memilih d diberi skor 2 - untuk jawaban yang memilih e diberi skor 1

Kemudian untuk uji skorsing pada data dan informasi dengan cara memberi skor pada data dan informasi yang dianalisis dan kemudian dihitung kumulatif yang akhirnya dapat dihitung rata-rata persentasenya. Hasilnya dapat digunakan untuk pengambilan kesimpulan yang dapat memberikan arahan terhadap saran atau rekomendasi sebagai upaya pemecahan masalahnya.

Untuk menentukan jawaban responden termasuk ke dalam golongan jawaban yang tinggi, sedang, atau rendah terlebih dahulu ditentukan skala intervalnya dengan cara sebagai berikut :


(47)

Skor tertinggi – Skor terendah _______________________________

Banyaknya Bilangan

Maka diperoleh : (5 – 1) / 5 = 0,8. Sehingga dengan demikian, interval adalah 0,8. Kategori jawaban responden dapat diklasifikasikan dengan urutan sebagai berikut :

- skor untuk kategori sangat tinggi = 4,21 - 5,00 - skor untuk kategoti tinggi = 3,41 - 4,20 - skor untuk kategori sedang = 2,61 - 3,40 - skor untuk kategori rendah = 1,81 - 2,60 - skor untuk kategori sangat rendah = 1,00 - 1,80

Dari hasil pembagian tersebut, maka akan dapat diketahui jawaban responden termasuk dalam kategori mana.

2.6 Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dengan menggunakan analisa kuantitatif untuk menguji pengaruh antar variabel dan sejauh mana hubungan antara variabel bebas (x) dan variabel terikat (y) yaitu dengan menggunakan instrumen :

1. Koefisien Korelasi Product Moment

Menurut Hadi, Sutrisno (2002 : 275), cara ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya atau besar kecilnya hubungan antara variabel


(48)

bebas dengan variabel terikat. Cara perhitungannya dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

( ) ( )( )

( )

[

2 2

]

[

2

( )

2

]

− − = y y N x x N y x xy N rxy Keterangan :

rxy= koefsien korelasi antara gejala x dan gejala y N= populasi

X= jumlah skor x Y= jumlah skor y

xy= jumlah hasil kali antara x dan y

Adanya kesepakatan bahwa derajat kuat atau lemahnya hubungan antara dua variabel selalu diukur dengan hasil yang dinyatakan dalam lambang bilangan antara 0 dan 1 atau -1 dan 0, jika :

- Nilai r positif : menunjukkan hubungan langsung, kenaikan dalam suatu variabel akan menyebabkan kenaikan variabel lainnya. Dengan kata lain bahwa semakin tinggi derajat variabel x, maka akan semakin tinggi pula variabel y.

- Nilai r negatif : menunjukkan hubungan tidak langsung, kenaikan dalam suatu variabel akan menyebabkan penurunan kepada variabel lainnya. Dengan kata lain, bahwa semakin tinggi variabel x, maka akan semakin rendah tingkat variabel y.


(49)

- Nilai r = 0 : menunjukkan bahwa kedua variabel tidak mempunyai hubungan. Jika satu variabel tetap, maka variabel yang lain mungkin saja berubah.

Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi), digunakan penafsiran atau interpretasi dari korelasi tersebut menurut ukuran yang konservatif adalah sebagai berikut :

r Interpretasi

Antara 0,80 – 1,00 Antara 0,60 - 0,79 Antara 0,40 – 0,59 Antara 0,20 – 0,39 Antara 0,00 – 0,19

Sangat kuat Kuat Sedang Rendah Sangat Rendah

Jika nilai r yang diperoleh lebih besar atau sama dengan nilai r dalam tabel, maka nilai r yang diperoleh itu signifikan. Dan sebaliknya apabila nilai r yang diperoleh lebih kecil dari nilai r dalam tabel, maka nilai r yang diperoleh itu tidak signifikan.

Dari nilai r yang diperoleh, dapat dilihat secara langsung melalui tabel korelasi untuk menguji apakah nilai r yang diperoleh tersebut berarti atau tidak. Tabel korelasi ini mencantumkan batas-batas r yang signifikan tertentu yang dalam hal ini signifikan 5 %. Bila nilai r tersebut adalah signifikan, berarti hipotesa dapat diterima.


(50)

Cara ini digunakan untuk mengetahui berapa persen (%) besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Perhitungan dilakukan dengan mengkuadratkan nilai koefisien korelasi product moment dan dikalikan dengan 100%. Cara perhitungannya dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

D = (rxy)2x 100%

Keterangan :

D = koefisien determinasi


(51)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Nice Property adalah suatu perusahaan yang bergerak di dalam pembangunan, pemasaran, dan pengembangan (properti). Perusahaan ini berlokasi di Jalan Setia Budi No. 234 Medan. Perusahaan ini dipimpin oleh Bapak Drs. H. Nazarwin Hasibuan (Direktur Utama), Ibu Hj. Edyana Hasyim Soemardi (Direktur Keuangan), dan Ibu Hj. Sri Rezeki (Direktur Pemasaran). Perusahaan ini memiliki tiga pimpinan dikarenakan ketiganya memiliki saham yang besarnya sama. Perusahaan ini berdiri sejak tanggal 1 September 2000 melalui Notaris Erwin Wahyu Purwanto, SH.

Kegiatan usaha perusahaan adalah menjalankan usaha dalam bidang pembangunan untuk proyek-proyek pekerjaan umum, termasuk perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pemborongan, serta pemasaran bangunan. Serta menjadi pengembang (Developer) dan juga menjalankan usaha dalam bidang kontraktor umum.

Perusahaan ini telah mendapat SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan dengan No. SIUP : 2155 / 02.13 / PK / VIII / 2004 pada tanggal 26 Agustus 2004, dan telah terdaftar di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan dengan SITU (Surat Izin Tempat Usaha) No. 503 / 02138 / BI / WAS / VI / 2004 pada tanggal 28 Juni 2004, serta telah memiliki TDP (Tanda Daftar Perusahaan) No. 021217008643 dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan pada tanggal 9 September 2004.


(52)

Perusahaan ini selalu berpacu dalam membenahi diri dari segi pelayanan maupun mutu pekerjaan yang berguna untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil kegiatan usaha.

2. Struktur Organisasi Perusahaan

Bentuk organisasi yang dipakai suatu perusahaan sangat mempengaruhi kebijaksanaan pimpinan dalam mengorganisir para bawahan secara keseluruhan. Oleh karena itu, dalam menetapkan suatu kebijaksanaan harus terlebih dahulu menetapkan bentuk organisasi dengan sedemikian rupa terhadap jenjang jabatan atau bagian-bagian, sehingga dalam penempatan pegawai disesuaikan dengan keahlian, kecakapan, kemampuan, serta tingkat pendidikan pegawai dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya.

Dengan adanya struktur organisasi yang baik dan teratur, maka setiap pegawai akan melaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai secara maksimal.

Struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan. Perusahaan sebagai suatu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu di dalam pelaksanaannya akan berhubungan dengan pembagian tugas yang menyangkut kepada pembagian wewenang dan tanggung jawab, sistem komunikasi dan pembagian sistem kontrol yang dijalankan oleh perusahaan. Dengan demikian akan dapat diketahui oleh karyawan tentang apa yang harus dilakukan, dan kepada siapa dia harus bertanggung jawab atas segala pekerjaan tersebut. Dari bagian struktur organisasi, akan dapat diperoleh gambaran dari


(53)

aktivitas secara keseluruhan dan juga menunjukkan dengan jelas fungsi dari tiap-tiap bagian.

Bagi pimpinan perusahaan, struktur organisasi sangat berguna sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi manajemen yang mencerminkan adanya pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab serta komunikasi dan koordinasi dalam pelaksanaan tugas masing-masing dalam perusahaan. Bagi karyawan, struktur organisasi dapat menunjukkan tugas dan tanggung jawab serta kedudukan dalam organisasi agar dapat bekerja secara efektif dan efisien.

Setiap organisasi yang baik adalah merupakan persyaratan mutlak bagi kemajuan suatu perusahaan. Tanpa mempunyai sistem organisasi yang baik, suatu perusahaan lambat laun akan mengalami kemunduran.

PT. Nice Property menggunakan struktur organisasi lini dimana setiap bawahan harus mempunyai seorang atasan. Garis komandonya adalah bertingkat, sehingga setiap bawahan memperoleh suatu perintah dari atasannya. Untuk lebih jelasnya berikut ini akan dipaparkan struktur organisasi dari PT. Nice Property :

STRUKTUR ORGANISASI PT. NICE PROPERTY


(54)

Sumber : PT. Nice Property

Melalui struktur organisasi tersebut, dapat dilihat dengan jelas hubungan wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi. Uraian tugas dan tanggung jawab adalah sebagai berikut :

Direktur atau Pimpinan Perusahaan

Direktur utama merupakan pimpinan tertinggi pada PT. Nice Property yang langsung dijabat oleh pemilik perusahaan. Pimpinan perusahaan bertugas dalam hal forecasting (uji kelayakan), planning (perencanaan), organizing

(pengorganisasian), staffing (penyusunan personalia), dan controlling

(pengendalian). Tentu saja dalam melaksanakan tugas-tugasnya, dia dibantu oleh direktur keuangan / umum yang bertugas memeriksa hasil laporan keuangan perusahaan, dan direktur operasional / pemasaran yang bertugas memeriksa hasil kerja bagian pemasaran dan proyek. Direktur keuangan / umum dan direktur operasional / pemasaran juga memiliki peranan yang sama dalam memimpin perusahaan, dan dapat mengganti kedudukan direktur utama apabila direktur utama berhalangan.

DIREKTUR UTAMA DIREKTUR KEUANGAN / UMUM DIREKTUR OPERASIONAL / PEMASARAN KEPALA BAGIAN KEUANGAN KEPALA BAGIAN ADM / UMUM

KEPALA BAGIAN PEMASARAN KEPALA BAGIAN TEKHNIK BAGIAN KEUANGAN / AKUNTANSI

BAGIAN ADM / UMUM

BAGIAN PEMASARAN


(55)

Kepala Bagian Keuangan

Kepala bagian keuangan mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

1. Memeriksa dan mengawasi pelaksanaan prosedur pembukuan, apakah sesuai dengan yang telah ditetapkan dan digarisbesarkan sehingga bertugas dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan pembukuan perusahaan.

2. Membuat perencanaan keuangan / budget atau analisis keuangan. 3. Menginput atau memposting transaksi-transaksi ke buku jurnal dengan

memakai program MYOB (Minding Your Own Business), yaitu suatu program dimana seseorang dapat membuat ataupun memasukkan data-data keuangan dan transaksi-transaksi lain ke dalam neraca ataupun laporan laba rugi melalui sistem komputerisasi.

4. Memberikan persetujuan terhadap pengeluaran sebagaimana ketentuan yang telah ditetapkan.

5. Memegang, menyimpan, dan mengisi blanko cek dan giro untuk ditandatangani direktur.

6. Membuat saran dan usul secara tertulis kepada direktur sehubungan dengan laporan keuangan perusahaan.

7. Bertanggung jawab atas kebenaran laporan keuangan kepada direktur keuangan / umum.

Bagian Keuangan / Akuntansi


(56)

2. Menyetor kewajiban-kewajiban pajak dan melakukan penyetoran ke bank.

3. Memeriksa tagihan-tagihan kwitansi, faktur, serta mencocokkan pada dokumen yang ada di perusahaan sebelum persetujuan pembayaran. 4. Menentukan nomor perkiraan setiap transaksi harian sesuai dengan

ketentuan yang telah ditetapkan.

5. Mengadakan konfirmasi / pencocokan setiap saldo perkiraan yang terkait.

6. Mengajukan laporan keuangan secara berkala dan menganalisis seluruhnya.

7. Menjaga dan menjamin keserasian catatan pembukuan perusahaan. 8. Mengendalikan keuangan dalam mencapai tujuan perusahaan.

9. Membantu di dalam pembuatan rencana anggaran pendapatan dan biaya perusahaan.

Kepala Bagian Administrasi / Umum

Kepala bagian administrasi / umum mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

1. Membuat dan memasang iklan perumahan.

2. Merencanakan dan mengadakan pameran perumahan. 3. Mengurus pengesahan sertifikat kepada notaris. 4. Mengurus proses KPR kepada bank.

5. Bertanggung jawab atas hasil kerja administrasi / umum kepada direktur keuangan / umum.


(57)

Bagian Administrasi / Umum

Bagian administrasi / umum mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

1. Menerima dan meneruskan informasi dan pelayanan telepon dan tamu. 2. Membuat fotocopy dan pengadaan alat tulis kantor untuk keperluan

kantor.

3. Menyelenggarakan absensi karyawan setiap hari. 4. Mempersiapkan dokumen-dokumen penagihan.

Kepala Bagian Pemasaran

Kepala bagian pemasaran mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

1. Mempersiapkan dokumen-dokumen pemasaran, seperti : brosur-brosur perumahan, surat-surat pesanan perumahan.

2. Mempersiapkan dokumen-dokumen untuk notaris. 3. Mempersiapkan dokumen-dokumen KPR untuk bank.

4. Bertanggung jawab atas hasil kerja pemasaran kepada direktur operasional / pemasaran.

Bagian Pemasaran (Sales)

Bagian pemasaran (sales) mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

1. Mencatat data-data pembeli pada buku tamu.

2. Melakukan follow up kepada calon pembeli dengan cara menghubungi melalui telepon.


(58)

3. Mencatat data serta kritik dan saran dari para pembeli. 4. Melakukan serah terima kunci rumah kepada pembeli.

5. Mengadakan negosiasi / kesepakatan dengan pihak proyek sesuai dengan tujuan perusahaan.

Kepala Bagian Tekhnik (Pimpinan Proyek)

Bagian tekhnik (pimpinan proyek) mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

1. Meneliti order bahan baku bangunan sehubungan dengan pemasukan bahan baku ke proyek yang ditangani.

2. Membuat daftar service proyek yang harus ditangani.

3. Mengadakan konfirmasi atau pencocokan saldo tagihan dengan bahan baku yang dibeli, baik jumlah maupun jenisnya.

4. Mengawasi pelaksanaan tehknik konstruksi (proyek).

5. Bertanggung jawab atas hasil kerja bagian tekhnik kepada direktur operasional / pemasaran.

Bagian Tekhnik

Bagian tekhnik mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut : 1. Bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan tekhnik konstruksi. 2. Mengatur dan mengurus penerimaan dan pemakaian bahan baku.

3. Aktivitas Perusahaan


(59)

a. Menjalankan usaha dalam bidang pembangunan untuk proyek-proyek pekerjaan umum, termasuk perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pemborongan pembangunan perumahan, gedung-gedung, perkantoran, pergudangan, kawasan industri, jalan, lapangan terbang, dermaga, jembatan, saluran-saluran air (irigasi), pekerjaan pemasangan instalasi listrik, air, gas, telepon, mesin-mesin, konstruksi besi, konstruksi beton, pematangan tanah, pekerjaan tekhnik-tekhnik sipil lainnya, basah maupun kering dan pekerjaan-pekerjaan lain dalam bidang pembangunan.

b. Menjadi pengembang (developer) bagi pembangunan proyek perumahan (real estate), pusat perbelanjaan, gedung-gedung perkantoran, pergudangan dan kawasan industri, termasuk penyediaan tanah siap bangun (kavling-kavling), dengan cara menjual atau menyewakan bangunan-bangunan (property) dan tanah-tanah tersebut.

c. Menjalankan usaha dalam bidang kontraktor umum, termasuk perencanaan, pengawasan dan pemborongan untuk segala macam dan jenis pekerjaan, termasuk pemborong untuk pekerjaan pembangunan perumahan, gedung perkantoran, pertokoan, pergudangan, jalan-jalan, konstruksi besi, jembatan-jembatan, saluran-saluran air (irigasi), listrik, gas, dermaga dan lain-lain sebagainya, termasuk usaha-usaha perencanaan, pelaksanaan, dan pekerjaan sipil lainnya pada umumnya.


(60)

4. Laporan Keuangan Perusahaan

Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil dari sekian banyak transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan. Dimana setiap akhir periode, biasanya manajemen perusahaan akan menyusun serta menyajikan laporan keuangan tersebut. Laporan keuangan yang disusun itu akan menggambarkan posisi keuangan dan perubahannya, serta hasil usaha yang telah dicapai.

Informasi tentang kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan sangat berguna bagi semua pihak, baik yang berada dalam perusahaan maupun yang berada diluar perusahaan. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan maupun perkembangan perusahaan adalah para pemilik perusahaan, manajer perusahaan, para kreditur dan bankir, para investor dan pemerintah dimana perusahaan tersebut berdomisili, serta pihak-pihak lainnya.

Dengan mengadakan analisis laporan keuangan, akan dapat diketahui perkembangan perusahaan melalui hasil-hasil yang telah dicapai, baik pada waktu yang lalu maupun waktu sekarang, dan sekaligus untuk menilai berhasil tidaknya seorang manajer dalam memimpin perusahaan.

Dengan demikian, laporan keuangan dapat dikatakan menjadi suatu titik tolak untuk menilai keadaan tubuh perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang sesuai dengan hasil usaha yang telah dicapai.


(61)

BAB IV

PENYAJIAN HASIL PENELITIAN

Pada bab ini akan dipaparkan hasil-hasil penelitian berupa data prima yang telah diperoleh peneliti di lapangan. Data prima ini merupakan hasil-hasil yang diperoleh selama pelaksanaan penelitian melalui penyebaran kuesioner yang didistribusikan kepada responden yaitu pegawai PT. Nice Property. Oleh sebab itu, data perlu disajikan dalam hasil penelitian agar terlihat sempurna. Untuk mengetahui identitas responden berdasarkan kategori-kategori, maka dibuatlah daftar identitas berdasarkan jenis kelamin, usia, dan tingkat pendidikan.

4.1 Identitas Responden

Tabel 1

Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah %

1 Pria 14 58,33 %

2 Wanita 10 41,66 %

Total 24 100 %

Sumber : Hasil Penelitian, 2008

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar pegawai yang mengikuti pendidikan dan pelatihan pada PT. Nice Property adalah pria. Ini dapat dilihat dari tabel tersebut dimana terdapat 14 orang (58,33 %) responden pria dan 10 orang (41,66 %) responden wanita.

Tabel 2

Jumlah responden berdasarkan usia

No Usia Jumlah %

1 22 – 32 15 62,5 %

2 33 – 42 7 29,16 %


(62)

Total 24 100 % Sumber : Hasil Penelitian, 2008

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa usia yang paling dominan adalah usia 22-32 tahun yaitu 62,5 %, usia 33-42 tahun yaitu 29,16 %, dan usia 43-52 tahun yaitu 8,33 %. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa usia para pegawai PT. Nice Property itu beragam. Namun terdapat perbedaan yang mencolok antara pegawai yang berusia muda lebih banyak dibandingkan dengan pegawai yang lebih tua.

Tabel 3

Jumlah responden berdasarkan tingkat pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah %

1 SLTP - -

2 SLTA 1 4,16 %

3 D-1 - -

4 D-3 11 45,83 %

5 S-1 12 50 %

6 S-2 - -

7 S-3 - -

Total 24 100 %

Sumber : Hasil penelitian, 2008

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berpendidikan S-1 yaitu 50 %. Selain itu responden yang berpendidikan D-3 yaitu 45,83 %, serta responden yang berpendidikan SLTA yaitu 4,16 %. Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa latar belakang pendidikan dari para responden kebanyakan berasal dari tamatan sarjana (S-1).

Dalam penelitian ini, penulis menyebarkan kuesioner kepada responden sebanyak 24 kuesioner, dimana setiap responden harus menjawab 38 pertanyaan. Adapun masing-masing pertanyaan meliputi variabel bebas (X)


(63)

Pendidikan dan Pelatihan terdiri dari 10 pertanyaan dan variabel terikat (Y) Kinerja Pemasaran terdiri dari 28 pertanyaan.

Setiap pertanyaan memiliki 5 alternatif jawaban antara lain - untuk jawaban a diberi skor 5

- untuk jawaban b diberi skor 4 - untuk jawaban c diberi skor 3 - untuk jawaban d diberi skor 2 - untuk jawaban e diberi skor 1

4.2 Pendidikan dan Pelatihan (Variabel X)

Distribusi jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan dalam variabel bebas, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4

Distribusi responden terhadap pertanyaan no. 1

No Kategori Frekwensi %

1 Sangat mengerti 5 20,83 %

2 Mengerti 12 50 %

3 Cukup mengerti 7 29,16 %

4 Kurang mengerti - -

5 Tidak mengerti - -

Total 24 100 %

Sumber : Kuesiner no. 1, 2008 (Apakah anda mengerti terhadap materi yang diberikan selama masa pendidikan dan latihan)

Dari tabel diatas dapat dilihat sekitar 50 % responden mengatakan bahwa materi yang diberikan selama pendidikan dan pelatihan dapat dimengerti. Sedangkan sisanya mengatakan cukup mengerti (29,16 %) dan sangat mengerti (20,83 %) tentang materi yang disampaikan selama pendidikan dan pelatihan.

Tabel 5


(64)

No Kategori Frekwensi %

1 Sangat membantu 13 54,16 %

2 Membantu 6 25 %

3 Cukup membantu 5 20,83 %

4 Kurang membantu - -

5 Tidak membantu - -

Total 24 100 %

Sumber : Kuesioner no.2, 2008 (Apakah materi pendidikan dan pelatihan yang diberikan kepada anda sangat membantu dalam menyelesaikan pekerjaan anda saat ini)

Dari tabel diatas dapat dilihat sekitar 54,16 % responden mengatakan bahwa materi pendidikan dan pelatihan yang diberikan sangat membantu dalam menyelesaikan pekerjaan sehari-hari. Sedangkan sisanya mengatakan bahwa materi yang diberikan, membantu (25 %) dan cukup membantu (20,83 %) dalam menyelesaikan pekerjaan sehari-hari.

Tabel 6

Distribusi responden terhadap pertanyaan no.3

No Kategori Frekwensi %

1 Sangat baik 1 4,16 %

2 Baik 14 58,33 %

3 Cukup baik 8 33,33 %

4 Kurang baik 1 4,16 %

5 Tidak baik - -

Total 24 100 %

Sumber : Kuesioner no. 3, 2008 (Apakah metode pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan sudah baik)

Dari tabel diatas dapat dilihat sekitar 58,33 % responden mengatakan bahwa metode pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan sudah baik. Sedangkan sisanya mengatakan bahwa metode pendidikan dan pelatihan yang


(1)

c. kadang-kadang d. jarang

e. tidak pernah

15.Apakah anda selalu mengutamakan kepentingan perusahaan daripada kepentingan pribadi?

a. ya, selalu mengutamakan kepentingan perusahaan b. ya, sering mengutamakan kepentingan perusahaan c. kadang-kadang mengutamakan kepentingan perusahaan d. jarang mengutamakan kepentingan perusahaan

e. tidak pernah mengutamakan kepentingan perusahaan

Prestasi Kerja

16.Apakah prestasi kerja yang baik dapat membantu dalam meningkatkan kinerja pegawai ?

a. sangat membantu b. membantu

c. cukup membantu d. kurang membantu e. tidak membantu

17.Apakah dalam melaksanakan tugas, anda selalu berhasil dalam melaksanakannya ?

a. selalu b. sering

c. kadang-kadang d. jarang

e. tidak pernah

18.Apakah kerja yang anda hasilkan sesuai dengan yang diharapkan perusahaan ? a. sangat sesuai

b. sesuai c. cukup sesuai d. kurang sesuai


(2)

e. tidak sesuai

Kedisiplinan

19.Apakah anda selalu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu sesuai dengan yang ditargetkan perusahaan?

a. selalu b. sering

c. kadang-kadang d. jarang

e. tidak pernah

20.Apakah anda setuju, dengan selalu mematuhi segala peraturan perusahaan, menandakan bahwa kinerja pegawai tersebut baik ?

a. sangat setuju b. setuju

c. cukup setuju d. kurang setuju e. tidak setuju

21.Apakah anda selalu masuk kerja tepat waktu ? a. selalu

b. sering

c. kadang-kadang d. jarang

e. tidak pernah

22.Apakah anda selalu mematuhi prosedur kerja yang berlaku dalam perusahaan ?

a. selalu b. sering

c. kadang-kadang d. jarang


(3)

23.Apakah anda dalam bekerja selalu disiplin mengenai jam kerja yang telah ditetapkan perusahaan ?

a. selalu b. sering

c. kadang-kadang d. jarang

e. tidak pernah

Kreativitas

24.Pernahkah anda mempunyai ide, gagasan, atau inisiatif untuk meningkatkan produktivitas dalam pelaksanaan tugas-tugas di perusahaan ?

a. selalu b. sering

c. kadang-kadang d. jarang

e. tidak pernah

25.Apakah anda dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, terlebih dahulu membuat perencanaan-perencanaan yang matang ?

a. selalu b. sering

c. kadang-kadang d. jarang

e. tidak pernah

26.Pernahkah anda mengadakan perbandingan ke instansi lain yang berhubungan dengan penyelesaian tugas-tugas kantor untuk memperoleh pengalaman kerja ?

a. selalu b. sering

c. kadang-kadang d. jarang


(4)

27.Jika terjadi masalah dalam melaksanakan pekerjaan, apakah anda memiliki ide-ide untuk mengatasi permasalahan tersebut ?

a. ya, saya selalu memiliki ide-ide b. ya, saya sering memiliki ide-ide c. kadang-kadang saya memiliki ide-ide d. saya jarang memiliki ide-ide

e. saya tidak pernah memiliki ide-ide

28.Apakah ide-ide anda dapat membantu mengatasi permasalahan yang terjadi ? a. ya, selalu dapat membantu

b. ya, seringkali dapat membantu c. kadang-kadang dapat membantu d. jarang dapat membantu

e. tidak pernah dapat membantu

Kerja Sama

29.Apakah anda dalam menyelesaikan pekerjaan selalu dibantu oleh rekan sekerja ?

a. selalu b. sering

c. kadang-kadang d. jarang

e. tidak pernah

30.Apakah anda setuju, jika karyawan yang memiliki kerjasama yang tinggi dapat meningkatkan kinerja ?

a. sangat setuju b. setuju

c. cukup setuju d. kurang setuju e. tidak setuju

31.Menurut anda, apakah rekan sekerja bisa membantu anda dalam menyelesaikan pekerjaan anda ?


(5)

a. sangat bisa membantu b. bisa membantu c. cukup bisa membantu d. kurang bisa membantu e. tidak bisa membantu

Kecakapan

32.Menurut anda apakah setiap pegawai memiliki kecakapan terhadap pekerjaan yang telah dibebankan oleh perusahaan ?

a. sangat memiliki kecakapan b. memiliki kecakapan c. cukup memiliki kecakapan d. kurang memiliki kecakapan e. tidak memiliki kecakapan

33.Setujukah anda, kecakapan pegawai merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan kinerja ?

a. sangat setuju b. setuju

c. cukup setuju d. kurang setuju e. tidak setuju

Tanggung Jawab

34.Apakah anda memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap perusahaan ? a. sangat memiliki tanggung jawab

b. memiliki tanggung jawab c. cukup memiliki tanggung jawab d. kurang memiliki tanggung jawab e. tidak memiliki tanggung jawab

35.Apakah anda bertanggung jawab atas fasilitas dan sarana yang diberikan oleh perusahaan untuk membantu pekerjaan anda ?


(6)

b. bertanggung jawab c. cukup bertanggung jawab d. kurang bertanggung jawab e. tidak bertanggung jawab

36.Apakah anda bertanggung jawab penuh atas segala hasil-hasil yang dicapai oleh perusahaan ?

a. sangat nertanggung jawab b. bertanggung jawab c. cukup bertanggung jawab d. kurang bertanggung jawab e. tidak bertanggung jawab

37.Apakah tanggung jawab yang anda miliki sesuai dengan wewenang yang diberikan oleh perusahaan ?

a. ya, sesuai dengan wewenang b. lebih besar dari wewenang c. lebih kecil dari wewenang

d. kurang bertanggung jawab terhadap wewenang e. tidak pernah bertanggung jawab terhadap wewenang

Efektivitas dan Efisiensi

38.Demi meningkatkan kinerja, apakah anda sudah bekerja secara efektif dan efisien ?

a. selalu b. sering

c. kadang-kadang d. jarang

e. tidak pernah