Penawaran Jasa Angkutan 7. Biaya Operasional Kendaraan Sistem Setoran

diterima sudah mencakup biaya pengadaan kendaraan, biaya perijinan, biaya perbaikan dan perawatan, biaya administrasi dan biaya-biaya lainnya ditambah pula dengan besaran keuntungan yang diharapkan. Biaya tidak tetap besarnya sangat dipengaruhi dengan kondisi kendaraan pada saat beroperasi, diantaranya: Bahan Bakar Minyak BBM, konsumsi, retribusi, oli, karet rem, penghasilan sopir dan kru kendaraan.

II.8 Penawaran Jasa Angkutan

Teori penawaran jasa transportasi tidak lepas dari teori ekonomi mengenai penawaran suatu komiditi tertentu. Fungsi penawaran menentukan hubungan antara harga pasar untuk suatu komiditi dengan jumlah komoditi yang akan dihasilkan dan dijual oleh para produsennya. Bentuk khas dari kurva penawaran sebagai berikut: Gambar 2.2 Kurva Fungsi Penawaran Bentuk dasar tersebut bertitik tolak dari pemikiran bahwa kenaikan harga mengakibatkan meningkatnya jumlah yang dihasilkan dan ditawarkan untuk dijual Samuelson, 1985, hal 378-391. Kenaikan harga ini dibarengi dengan pertambahan jumlah, karena perusahaan terdorong untuk menghasilkan jumlah barang yang lebih Universitas Sumatera Utara banyak apabila harga produk tersebut makin tinggi. Sehingga dalam bentuk persamaannya : P = S Q.........................................................................................II.11 Keterangan : P = Harga Q = Jumlah S = Hubungan fungsi penawaran Penawaran jasa transportasi meliputi tingkat pelayanan dan harga agar dapat digunakan secara bersama-sama dalam menentukan arus yang akan terjadi dalam suatu sistem transportasiI. Tingkat pelayanan transportasi berhubungan erat dengan penetapan harga. Untuk penawaran jasa taksi, sumbu harga pada fungsi penawaran di atas dianalogikan dengan sumbu tarif taksi, sedangkan untuk sumbu tarif taksi, sedangkan untuk sumbu kuantitas dianalogikan dengan sumbu jumlah armada taksi yang beroperasi, sehingga akan membentuk kurva penawaran yang baru sesuai dengan gambar 2.3. Gambar 2.3 Kurva Fungsi Penawaran Moda Taksi Universitas Sumatera Utara Dengan demikian maka semakin besar tarif taksi yang ada, semakin banyak pula jumlah armada taksi yang beroperasi. Begitu pula sebaliknya jika tarif semakin kecil, maka jumlah armada taksi yang beroperasi juga akan berkurang. Dalam penawaran jasa transportasi sangat dipengaruhi aspek non-monetary, misalnya pada waktu perjalanan travel time yang sampe sekarang ekivalen nilai harganya belum dapat ditentukan secara memuaskan, karena masing-masing orang berbeda dalam menilai waktu sesuai tingkat kepentingan dan tingkat penghasilkannya. Menurut Edward K. Morlok 1995, aspek dari fungsi penawaran transportasi yang perlu diperhatikan adalah: 1. Teknologi yang dipakai mempengaruhi kemampuan system transportasi dalam hal biaya operasi, kapasitas dan kecepatan, sehingga akan menentukan tingkat pelayanan, misalnya frekuensi, keamanan dan kenyamanan. Kemajuan teknologi akan menggeser grafik penawaran ke kanan, artinya dengan harga yang sama akan lebih banyak barang yang ditawarkan dan dapat menekan biaya produksi. Pergeseran penawaran terlihat pada Gambar 2.4 berikut ini: Gambar 2.4. Pergeseran Penawaran, Edward K Morlok,1995 Universitas Sumatera Utara 2. Perilaku operator menentukan strategi operasi operating strategy, yang berhubungan dengan kinerja performance. 3. Perilaku operator dipengaruhi oleh lingkungan kelembagaan yang membatasi kebijakan harga, akibat pengaruh struktur pasar, karena penentuan harga dalam pasar yang monopolistic berbeda dengan pasar yang kompetitif persaingan bebas. 4. Aspek volume dan biaya transport juga dipengaruhi oleh perilaku pemakai jasa dalam hal pemiliham moda, rute, kecepatan atau berpergian secara bersamaan. Keempat pengaruh ini berlaku secara timbal balik dan menghasilkan suatu fungsi penawaran. Teknologi transport yang diterapkan oleh operator dan dipengaruhi oleh lingkungan kelembagaan menghasilkan fungsi kemampuan yang dianggap sebagai fungsi biaya operator. Dengan menerapkan cara recovery tertentu, fungsi biaya operator dijabarkan menjadi biaya pemakai user cost function. Karena dipengaruhi oleh perilaku pemakai, maka fungsi biaya pemakai dapat dianggap sebagi fungsi penawaran dalam membuat analisis permintaan jasa transport. Biaya-biaya akibat penggunaan sumber oleh operator dan pemakai disebut generalized cost of transport, baik berupa uang maupun nilai waktu perjalanan dan kenyamanan. Dalam fungsi penawaran yang dipakai adalah hubungan antara volume dari kendaraan dengan biaya yang harus diperhitungkan percieved cost. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyedian angkutan transport supply secara skematis dapat dilihat pada gambar 2.5 berikut ini: Universitas Sumatera Utara Gambar 2.5 faktor-faktor yang mempengaruhi penyediaan transportasi Sumber : Tjokroadiredjo, 1990

II.9 Permintaan Transportasi