25 Tabel 4.1 Komposisi Asam Lemak dari CPO Crude Palm Oil
No. Puncak Retention Time
menit Komponen Penyusun
Komposisi bb
1 13,656
Asam Laurat C
12:0
0,1896 2
16,670 Asam Miristat C
14:0
0,8921 3
19,421 Asam Palmitat C
16:0
38,7914 4
19,704 Asam Palmitoleat C
16:1
0,1573 5
21,734 Asam Stearat C
18:0
4,6474 6
22,075 Asam Oleat C
18:1
42,5686 7
22,614 Asam Linoleat C
18:2
11,9100 8
23,352 Asam Linolenat C
18:3
0,3003 9
24,106 Asam Arakidat C
20:0
0,3932 10
24,519 Asam Eikosenoat C
20:1
0,1501 Dari data pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa komposisi asam lemak tak
jenuh sebesar 55,086 dan komposisi asam lemak jenuh sebesar 44,914. Dari perhitungan, maka diperoleh berat molekul rata-rata FFA CPO sebesar
270,942118 grmol dan berat molekul rata-rata trigliserida CPO sebesar 850,982348 grmol.
4.2 PREPARASI BAHAN BAKU CPO CRUDE PALM OIL
CPO yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan biodiesel diyakini sudah memiliki kandungan asam lemak bebas yang cukup tinggi akibat
penyimpanan CPO di pabrik kelapa sawit. Tingginya asam lemak bebas pada CPO diperkirakan akan menghalangi reaksi dan membentuk sabun. Oleh karena
itu, dilakukan juga analisa kadar asam lemak bebas ALB. Asam lemak bebas yang terdapat pada sampel CPO dapat dilihat di tabel 4.2.
Tabel 4.2 Kadar Asam Lemak Crude Palm Oil CPO Sebelum
Sesudah GC
Biodiesel Esterifikasi
Esterifikasi Penurunan ALB
1,330 -
- 4,759
5,141 0,475
90,7 62 – 95
Reaksi transesterifikasi pada pembuatan biodiesel dipengaruhi oleh kadar asam lemak bebas bagan baku yang digunakan, sebab kandungan asam lemak
bebsa bahan baku yang digunakan pada reaksi ini harus lebih kecil dari 1 [36]. Proses esterifikasi yang digunakan sebagai perlakuan untuk menurunkan asam
lemak bebas CPO dapat dilihat tabel 4.2. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
Universitas Sumatera Utara
26 bahwa nilai ALB sebelum esterifikasi ini cukup besar dan semakin lama bahan
baku CPO disimpan, kadar ALB semakin tinggi sehingga sebelum proses transesterifikasi diperlukan reaksi esterifikasi terlebih dahulu untuk mereduksi
ALB menjadi lebih kecil dari 1. Pada tabel 4.2 dapat kita simpulkan bahwa penggunaan CPO dengan kadar FFA diatas 1 sangat buruk untuk dipakai dalam
proses transesterifikasi. Jika bahan baku yang memiliki ALB tinggi digunakan langsung pada reaksi
transesterifikasi berkatalis basa maka asam lemak akan bereaksi dengan katalis membentuk sabun melalui reaksi penyabunan sehingga efektifias katalis akan
menurun karena sebagian katalis bereaksi dengan asam lemak. Selain itu, kondisi tersebut akan menurunkan yield ester dan mempersulit proses pemisahan [37].
Pada tabel 4.2 dapat dilihat persentase penurunan ALB CPO setelah eserifikasi terjadi penurunan ALB yaitu antara 87,6.
Universitas Sumatera Utara
27
4.3 PENGARUH PERSEN KATALIS TERHADAP YIELD BIODIESEL