32 Pengaruh  perubahan  suhu  terhadap  perolehan  kemurnian  biodiesel
diperlihatkan pada gambar 4.7 berikut.
Gambar 4.7 Pengaruh Suhu dan Katalis terhadap Kemurnian Pada Rasio Molar dan Waktu tetap
Hubungan antara suhu terhadap kemurnian biodiesel dengan berbagai katalis pada  pada  rasio  molar  tetap  17  :  1  dan    waktu  tetap  7  jam  dapat  dilihat  pada
gambar 4.7. Dari gambar 4.7 dapat dilihat bahwa semakin tinggi suhu reaksi yang digunakan maka kemurnian  yang dihasilkan akan semakin besar, atau cenderung
mengalami peningkatan. Berdasarakan  teori  bahwa  peningkatan  suhu  dapat  berperan  efektif  terkait
pada insolubility antara metanol dan minyak dan laju reaksi juga akan meningkat . Namun  ketika  suhu  sudah  melebihi  titik  didih  metanol,  metanol  akan  menguap
dan mengurangi konsentrasi reaktan dan menghambat transesterifikasi [52].
4.6 SIFAT FISIK DARI BIODIESEL
4.6.1   Analisis Densitas
Densitas,  di  sisi  lain  adalah  salah  satu  sifat  utama  karena  beberapa  sifat bahan bakar penting lainnya seperti cetane number dan nilai kalor terkait dengan
itu.  Selain  itu,  karena  jumlah  bahan  bakar  diinjeksikan  ke  ruang  bakar  diukur secara volumetrik untuk mesin diesel, variasi kepadatan langsung mempengaruhi
60 70
80 90
100
50 55
60 65
70 Katalis 5
Katalis 6 Katalis 7
Suhu ᴼC Suhu
o
C K
em u
rn ian
Universitas Sumatera Utara
33 daya output mesin dan konsumsi bahan bakar. Juga, kepadatan memengaruhi awal
injeksi,  tekanan  injeksi,  dan  injeksi  bahan  bakar  karakteristik,  sehingga  densitas ini mempengaruhi pembakaran dan emisi gas buang [44].
Dari  hasil  percobaan  yang  telah  dilakukan,  diperoleh  densitas  biodiesel seperti yang telah disajikan pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Hasil Analisis Densitas Biodiesel
Dosis Katalis
bb Rasio
Molar Reaktan
Suhu Reaksi
ºC Densitas
Biodiesel kgm
3
Standar SNI kgm
3
Waktu Reaksi
Jam
7 17 : 1
65 852,556
840-890 7
Densitas  yang  diperoleh  dari  penelitian  telah  sesuai  Standar  Nasional Indonesia  SNI.  Selanjutnya  densitas  yang  diperoleh  digunakan  untuk
perhitungan viskositas kinematik biodiesel.
4.6.2   Analisis Viskositas Kinematik
Viskositas adalah alasan utama mengapa transesterifikasi diperlukan [45]. Viskositas  kinematik  adalah  pengukuran  resistensi  terhadap  aliran  cairan  akibat
gesekan internal satu bagian dari fluida bergerak di atas yang lain . Jika viskositas biodiesel  terlalu  tinggi  itu  mungkin  akan  mengakibatkan  kerusakan  dan
penyumbatan filter, pembakaran yang kotor dan peningkatan emisi [45].
Berdasarkan  penelitian  yang  telah  dilakukan,  viskositas  yang  dihasilkan adalah seperti yang telah disajikan pada tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4 Hasil Analisis Viskositas Kinematik Biodiesel
Dosis Katalis
bb Rasio
Molar Reaktan
Suhu Reaksi
ºC Viskositas
Kinematik cSt
Standar SNI
cSt Waktu
Reaksi
Jam
7 17 : 1
65 3,55
2,3-6,0 7
Berdasarkan  hasil  penelitian  yang  telah  dilakukan  diperoleh  bahwa  nilai viskositas kinematik yang dihasilkan telah sesuai dengan standar SNI.
Universitas Sumatera Utara
34
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN