27
4.3   PENGARUH PERSEN KATALIS TERHADAP YIELD BIODIESEL
Persen katalis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah 5, 6, dan 7. Adapun pengaruh persen katalis  terhadap perolehan  yield biodiesel diperlihatkan
pada gambar 4.2 berikut.
Gambar 4.2 Pengaruh Katalis dan Rasio Molar terhadap Yield pada Suhu dan Waktu Tetap
Hubungan  antara  konsentrasi  katalis  terhadap  yield  biodiesel  dengan berbagai variasi rasio molar pada suhu tetap 65 ºC dan  waktu tetap 7 jam dapat
dilihat  pada  gambar  4.2.  Dari  gambar  4.2  dapat  dilihat  bahwa  semakin  tinggi konsentrasi katalis tulang ayam yang digunakan maka yield yang dihasilkan akan
semakin  besar,  atau  cenderung  mengalami  peningkatan.  Setiap  penambahan katalis dalam sistem reaksi mengakibatkan  situs aktif berinteraksi dengan reaktan
dan memfasilitasi pembentukan biodiesel. Hal ini dilaporkan dalam penelitian lain bahwa  biodiesel  terbentuk  selama  reaksi  sebagai  co-pelarut  dalam  tahap
selanjutnya  dari  reaksi  [46].  Namun,  memuat  jumlah  katalis  lebih  dari  8  wt tidak  memberikan  hasil  biodiesel  lebih  tinggi  karena  keterbatasan  terkait  dengan
perpindahan  massa  dari  reaktan  untuk  katalis  yang  menjadi  tahap  penentu  laju. Selain itu, tingginya jumlah katalis meningkatkan viskositas sistem ke titik  yang
membuat pencampuran tidak tercapai [47].
60 70
80 90
100
4 5
6 7
8 Rasio Molar 13:1
Rasio Molar 15:1 Rasio Molar 17:1
Katalis  bb Y
ie ld
Universitas Sumatera Utara
28
70 80
90 100
4 5
6 7
8 Rasio Molar 13:1
Rasio Molar 15:1 Rasio Molar 17:1
Katalis  bb K
em u
rn ian
Adapun  pengaruh  persen  katalis  terhadap  perolehan  kemurnian  biodiesel diperlihatkan pada gambar 4.2 berikut.
Gambar 4.3 Pengaruh Katalis dan Rasio Molar terhadap Kemurnian pada Suhu dan Waktu Tetap
Hubungan antara konsentrasi katalis terhadap kemurnian biodiesel dengan berbagai variasi rasio molar pada suhu tetap 65 ºC dan  waktu tetap 7 jam dapat
dilihat  pada  gambar  4.3.  Dari  gambar  4.3  dapat  dilihat  bahwa  semakin  tinggi konsentrasi katalis tulang ayam yang digunakan maka kemurnian yang dihasilkan
akan semakin besar, atau cenderung mengalami peningkatan. Berdasarkan  penelitian  dari  Mahdu,  dkk.  [39],  terlihat  bahwa  pembuatan
biodiesel dengan katalis heterogen CaO cenderung menghasilkan kemurnian yang meningkat dengan penambahan konsentrasi katalis. Namun berdasarkan penelitian
yang  dilakukan  oleh  Piker,  dkk.  2016  bahwa  jumlah  katalis  mempengaruhi FAME  yang  dihasilkan  bahwa  dengan  menambahkan  katalis  lebih  dari  5,8
berat,  akan  menurutkan  kemurnian  yang  dihasilkan.  Juga  didapapatkan  hasil optimum  pada  1:6  rasio  mol  minyak  dengan  metanol;  jumlah  katalis  5,8    dan
waktu reaksi selama 9 jam, dengan hasil yield 96  [42]. Jika  dibandingkan  dengan  penelitian  tersebut,  maka  percobaan  yang
peneliti  lakukan  masih  lebih  buruk,  terlihat  dari    yield  yang  dihasilkan  yakni lebih  rendah  meskipun  membutuhkan  waktu  reaksi  yang  lebih  lama.  Dari  hasil
yang  diperoleh  dari  penelitian  ini  bahwa  kemurnian  biodiesel  masih  belum memenuhi standard EBS 96,5.
Universitas Sumatera Utara
29
4.4 PENGARUH RASIO MOLAR TERHADAP YIELD BIODIESEL