2. Pencapain tingkat efisiensi teknis penggunaan tenaga kerja dan
modal agar diperoleh kuantitas produksi yang optimum dan pencapaian tingkat efisiensi ekonomis, yakni laba yang maksimum.
Walaupun ada perbedaan seperti yasng diuarikan di atas, dibalik itu ada pula kesamaan di antara petani ini, yakni mereka memandang pertanian sebagai suatu
sarana pokok untuk memenuhi kebutuhan keluarga yaitu melalui hasil-hasil produksi pertanian Mosher, A. T, 1969.
Menurut Bangun 2007, faktor produktivitas menjelaskan hubungan faktor- faktor produktivitas dengan hasil produktivitas. Faktor produkstivitas dikenal
dengan istilah input, sedangkan hasil produktivitas disebut dengan output,dimana salah satu inputnya adalah luas lahan. Jika produktivitas padi meningkat
kemungkinan petani mengalihkan penggunaan lahan sawah ke non pertanian akan menurun.
Menurut Adi 2009, jika harga padi naik maka petani akan mempertahankan lahan mereka untuk areal persawahan, sehingga mereka tidak
mau mengalih fungsikan lahan sawah mereka tersebut. Hal ini akan berdampak penurunan luas lahan akan berkurang dan petani akan terus melakukan bercocok
tanam padi. Menurut Rizal 2004, bahwa tidak semua petani mampu mengalih fungsikan
lahan sawah mereka untuk pertanian kelapa sawit. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: modal, pengalaman bertani padi, luas lahan, dan skill
bertani. Sehingga harga kelapa sawit mungkin tidak terlau signifikan terhadap penurunan luas lahan sawah, namun mampu memberikan dampak negatif
terhadap luas lahan.
2.3. Penelitian Terdahulu
Menurut Adhi, dkk. 2011, dalam penelitiannya mengenai Pengaruh Transformasi Lahan Pertanian Menjadi Perkebunan Kelapa Sawit terhadap
Tingkat Kesejahteraan Petani di Kecamatan Babulu Kabupaten Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur
faktor yang diketahui mempengaruhi alasan petani melakukan transformasi lahan adalah tingkat pendidikan, mata
pencaharian, tingkat pendapatan dan beralihnya mata pencaharian masyarakat dari yang semula petani padi menjadi petani kelapa sawit merubah pola kehidupan
para petani. Salah satu contoh yang ada pada masyarakat petani di Kecamatan Babulu yaitu meningkatnya gaya hidup para petani. Terkait dengan adanya
perubahan mata pencaharian dari petani padi menjadi petani kelapa sawit menyebabkan pendapatan masyarakat menjadi ikut berubah, akan tetapi
perubahan pendapatan yang diperoleh tidak diimbangi dengan peningkatan kesejahteraan keluarga petani. Adhi,dkk,2011.
Menurut Catur, dkk 2010 dalam penelitiannya mengenai Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian ke Sektor Non Pertanian terhadap Ketersediaan Beras di
Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah Kabupaten Klaten mengalami
penurunan produksi padi sawah sebanyak 19.661 ton. Penurunan produksi padi sawah tidak terlepas dari faktor penurunan luas lahan pertanian ke sektor non
pertanian. Hal ini terjadi karena lahan merupakan faktor utama dalam proses usahatani yaitu sebagai tempat pelaksanaan usahatani. Jika faktor lain dianggap
konstan, maka penurunan luas tanam akan menurunkan tingkat produksi padi sawah
Ni Putu Martini Dewi 2008 dalam penelitiannya mengenai Pengaruh Alih Fungsi Lahan Sawah terhadap Produksi Tanaman Pangan di Kabupaten Badung.
Alih fungsi lahan sawah sangat bergantung pada banyak faktor misalnya terjadinya pembanguan fisik seperti perkantoran, jalan, perumahan dll. Luas lahan
sawah nyata berpengaruh meningkatkan produksi total tanaman padi, sedangkan luas sawah yang beralih ke non sawah belum dapat membuktikan pengaruh
produksi padi secara total di Kabupaten Badung. Bambang Irawan dan Supena Friyatno 2011, dalam penelitiannya
mengenai Dampak Konversi Lahan Sawah di Jawa terhadap Produksi Beras dan Kebijakan Pengendaliannya,
menyimpulkan secara umum konversi lahan sawah banyak terjadi di provinsi atau kabupaten yang memiliki tingkat pertumbuhan
ekonomi dan jumlah penduduk yang relatif tinggi dan Konversi lahan sawah cenderung menunjukkan penurunan produksi per satuan lahan yang semakin
besar, sedangkan percetakan sawah cenderung menunjukkan peningkatan produksi per satuan lahan yang semakin kecil .
Arum Laili Afrian 2009 dalam penelitiannya mengenai Analisis Pengaruh Beberapa Variable terhadap Alih Fungsi Lahan Perkebunan di Kota Semarang
Kasus di PT. Karyadeka Alam Lestari . bahwa dari jumlah variabel independen
yang ada seperti produktivitas lahan, harga lahan, jumlah penduduk, PDRB, serta PDRB per kapita hanya jumlah PDRB perkapita berpengaruh nyata terhadap alih
fungsi lahan, sedangkan variabel lainnya tidak berpengaruh nyata terhadap alih fungsi lahan.
Fanny Anugerah 2005, dalam penelitiannya mengenai Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Konversi Lahan Sawah ke Penggunaan Non
Pertanian di Kabupaten Tangerang, bahwa faktor-faktor yang berpengaruh positif
terhadap penurunan luas lahan sawah di tingkat wilayah adalah laju pertumbuhan penduduk, persentase luas lahan sawah irigrasi dan pertambahan panjang jalan
aspal. Yang berpenagruh negatif yaitu produktifitas padi.
2.4. Kerangka Pemikiran
Lahan merupakan faktor produksi utama dalam usaha pertanian yang sangat penting di Indonesia karena merupakan sumber daya alam yang utama
untuk produksi beras. Seiring dengan peningkatan aktifitas penduduk serta aktifitas pembanguna, kebutuhan akan lahan juga semakin bertambah. Hal
tersebut menyebabkan timbulnya alih funsi lahan pertanian menjadi non pertanian.
Masalah penurunan luas lahan sawah yang terus meningkat karena pesatnya pembangunan merupakan salah satu penyebab menurunnya pertumbuhan
produksi padi secara nasional terus meningkat setiap tahun, tetapi dengan laju pertumbuhan yang cenderung semakin menurun. Secara tidak langsung konversi
lahan sawah juga dapaat mengurangi kuantitas ketersediaan pangan akibat terputusnya jaringan irigasi yang selanjutnya berdampak pada penurunan
produktivitas usahatani. Konsekuensi dari semua ini adalah semakin meningkatnya laju penurunan
luas lahan sawah menjadi arel pemukiman, perkotaan atau daerah industri. Selain itu, jumlah percetakan sawah baru yang sangat terbatas dan tidak sebanding
dengan peningkatan jumlah penduduk juga menjadi penyebab semakin meningkatnya penurunan luas lahan saawah. Akibat dari penurunan luas lahan
tersebut adalah semakin sulitnya mempertahankan tingkat self sufficiency untuk