Siklus tidur Kualitas tidur

penurunan sejumlah fungsi fisiologi tubuh. Di samping itu, semua proses metabolik termasuk tanda-tanda vital, metabolisme, dan kerja otot melambat. Tidur NREM sendiri terbagi atas 4 tahap I-IV.Tahap I-II disebut sebagai tidur ringan light sleep dan tahap III-IV disebut sebagai tidur dalam deep sleep atau delta sleep Chayatin Mubaraq, 2007. 2.4.2 Tidur REM Tidur REM biasanya terjadi setiap 90 menit dan berlangsung selama 5-30 menit.Tidur REM tidak senyenyak tidur NREM, sebagian besar mimpi terjadi pada tahap ini.Selama tidur REM, otak cenderung aktif dan metabolismenya meningkat hingga 20 . Pada tahap ini individu menjadi sulit dibangunkan atau justru dapat bangun dengan tiba-tiba, tonus otot terdepresi, sekresi lambung meningkat, dan frekuansi jantung dan pernafasan seringkali tidak teratur Chayatin Mubaraq, 2007.

2.5 Siklus tidur

Selama tidur, individu melewati tahap tidur NREM dan REM. Siklus tidur yang komplit normalnya berlangsung selama 1.5 jam, dan setiap orang biasanya melalui 4-5 siklus selama 7-8 jam tidur. Siklus tersebut dimulai dari tahap NREM yang berlanjut ke tahap REM. Tahap NREM I-III berlangsung selama 30 menit, kemudian diteruskan ke tahap IV selama ± 20 menit. Setelah itu, individu kembali melalui tahap III dan II selama 20 menit.Tahap I REM muncul sesudahnya dan berlangsung selama 10 menit Chayatin Mubaraq, 2007. Universitas Sumatera Utara

2.6 Kualitas tidur

Kualitas tidur adalah suatu keadaan yang dapat dilihat dari kemampuan individu dalam mempertahankan tidur dan mendapatkan kebutuhan tidur yang cukup dari tidur REM dan NREM Kozier Erb, 1987.Kualitas tidur adalah kepuasan seseorang terhadap tidur, sehingga seseorang tersebut tidak memperlihatkan perasaan lelah, mudah terangsang, gelisah, lesu, apatis, kehitaman disekitar mata, kelopak mata bengkak, konjungtiva merah, mata perih, sakit kepala, dan sering menguap atau mengantuk Hidayat, 2006. Kualitas tidur yang baik akan ditandai dengan tidur yang tenang, merasa segar pada pagi hari, dan merasa semangat untuk melakukan aktivitas Craven Hirnle, 2000. Seseorang yang tidak cukup untuk mendapatkan waktu tidur cenderung lekas marah, konsentrasi kurang, dan sulit membuat keputusan Kozier, Erb, Berman Snyder, 2004. Tidur yang tidak adekuat dan berkualitas buruk dapat menyebabkan gangguan keseimbangan.Secara fisiologis, kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan individu dan meningkatkan kelelahan atau mudah letih.Secara psikologis, rendahnya kualitas tidur dapat mengakibatkan ketidakstabilan emosional, kurang percaya diri, dan bertindak ceroboh Jenkins, 2005. Banyak orang sibuk salah mengira bahwa mereka adalah orang yang dapat tidur dengan baik karena mereka dapat segera tertidur begitu masuk kamar tidur. Ini sebetulnya merupakan indikasi yang jelas akan adanya kekurangan tidur. Universitas Sumatera Utara Orang yang dapat beristirahat dengn baik memerlukan waktu 15-20 menit untuk tertidur Maas, 2002 dalam Harahap, 2007. Kualitas tidur seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: 1.6.1 Rasa nyeri Setiap penyakit yang menyebabkan nyeri dan distress fisik dapat menyebabkan gangguan tidur.Individu yang sakit memerlukan waktu tidur yang lebih banyak daripada biasanya.Di samping itu, siklus bangun tidur selama sakit juga dapat mengalami gangguan Chayatin Mubaraq, 2007. Masa nifas berkaitan dengan gangguan tidur, terutama segera setelah melahirkan.Tiga hari pertama merupakan hari yang sulit bagi ibu akibat nyeri perineum.Perineum pasca partus berkorelasi erat dengan durasi kala II persalinan.Rasa tidak nyaman di kandung kemih, perineum serta gangguan bayi, semuanya dapat menyebabkan kesulitan tidur, yang dapat mempengaruhi daya ingat dan kemampuan psikomotor Bobak, et al., 2005. 1.6.2 Kelelahan Kondisi tubuh yang lelah dapat mempengaruhi pola tidur seseorang.Semakin lelah seseorang, semakin pendek siklus tidur REM yang dilaluinya. Setelah beristirahat biasanya siklus REM akan kembali memanjang. Pada ibu postpartum Gay, Lee dan Lee 2005 melaporkan bahwa gangguan tidur setelah melahirkan berhubungan dengan tingkat kelelahan yang meningkat. Keletihan meningkatkan persepsi nyeri.Rasa kelelahan menyebabkan sensasi nyeri semakin intensif dan menurunkan kemampuan koping.Apabila keletihan Universitas Sumatera Utara disertai kesulitan tidur, maka persepsi nyeri bahkan dapat bertambah berat.Nyeri seringkali lebih berkurang setelah individu mengalami suatu periode tidur yang lelap dibanding pada akhir hari yang melelahkan Potter Perry, 2005. 1.6.3 Perubahan fisik Perubahan yang mendadak dan dramatis menyebabkan ibu yang berada dalam masa nifas menjadi sensitif terhadap faktor-faktor yang dalam keadaan normal mampu diatasinya 1.6.4 Adaptasi lingkungan baru Faktor lingkungan dapat membantu sekaligus menghambat proses tidur. Tidak adanya stimulus tertentu atau adanya stimulus yang asing dapat menghambat tidur.Sebagai contoh, temperature yang tidak nyaman atau ventilasi yang buruk dapat mempengaruhi tidur seseorang.Suara juga mempengaruhi tidur, butuh ketenangan untuk tidur, hindari dari kebisingan Potter Perry, 2005. Bayi baru lahir menghabiskan sebagian besar waktunya dengan tidur. Rata- rata total lamanya bayi baru lahir tidur adalah 16-19 jam dalam 24 jam. Hanya saja setiap kali tidur waktunya tidak lama.Siklus tidur bayi baru lahir masih terpengaruh kebiasaannya ketika didalam kandungan, dimana bayi justru lebih banyak tidur pada siang hari dan sebaliknya lebih aktif di malam hari.Hal ini menyebabkan ibu sering terbangun di malam hari. Bayi yang hanya minum ASI akan bangun setiap 1-2 jam untuk menyusu. Hal ini disebabkan karena ASI itu sendiri sifatnya mudah dicerna, sehingga lebih mudah dan lebih cepat diserap oleh pencernaan bayi.Tetapi akibatnya, bayiakancepat lapar dan terbangun. Sehingga ibu yang menyusui bayinya Universitas Sumatera Utara cenderung lebih kurang tidur daripada ibu yang memberi bayinya susu formula di malam hari. Sementara bayi yang minum susu formula, biasanya akan tidur lebih lama sekitar 3-4 jam karena pencernaan bayi lebih lambat mencernaDing 2005 1.6.5 Perubahan emosi Ansietas dan depresi seringkali mengganggu tidur seseorang. Kondisi ansietas dapat meningkatkan kadar norepineprin darah melalui stimulasi sistem saraf simpatis. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya siklus tidur NREM tahap IV dan tidur REM serta seringnya terjaga saat tidur. 1.6.6 Stimulan Kafein yang terkandung dalam beberapa minuman dapat merangsang SSP sehingga dapat menggangu kualitas tidur.Sedangkan konsumsi alkohol yang berlebihan dapat menggangu siklus tidur REM. Ketika pengaruh alkohol telah hilang, individu seringkali mengalami mimpi buruk.Mengkonsumsi alkohol dan kafein merupakan salah satu penyebab gangguan tidur yang diakibatkan oleh faktor gaya hidup Klein, 2004 dalam alawiyah, 2009. 1.6.7 Obat-obatan Beberapa jenis obat yang dapat menyebabkan gangguan tidur antara lain: diuretik menyebabkan insomnia, antidepresan menyupresi REM, beta bloker menimbulkan insomnia, dan narkotika menyupresi REM Tarwoto Wartonah, 2010. Universitas Sumatera Utara

2.7 Parameter kualitas tidur