6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2. Konsep Dasar Tidur
2.1 Pengertian tidur
Tidur adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungan menurun. Tidur dikarakteristikkan dengan aktivitas fisik
yang minimal, tingkat kesadaran yang bervariasi, perubahan proses fisiologi tubuh, dan perubahanan respon terhadap stimulus eksternal Wahid dan Nurul,
2007. Hampir sepertiga dari waktu kita, dipergunakan untuk tidur.Hal tersebut
didasarkan pada keyakinan bahwa tidur dapat memulihkan atau mengistirahatkan fisik setelah seharian beraktivitas, mengurangi stress dan kecemasan, serta dapat
meningkatkan kemampuan dan konsentrasi saat hendak melakukan aktivitas sehari-hari Rukiyah, Yulianti, Liana, 2011.
Berdasarkan teori perbaikan Repair and Restoration Theory of Sleep tidur penting untuk merevitalisasi dan memperbaiki kembali proses fisiologis agar
tubuh dan fikiran tetap sehat dan berfungsi dengan benar. Teori ini menyatakan bahwa tidur NREM berguna untuk memperbaiki fungsi fisiologis dan tidur REM
berguna memperbaiki fungsi mental Garliah, 2008. Tidur memberikan waktu kepada neuron untuk beristirahat dan memulihkan
diri.Tidur juga penting bagi sistem syaraf untuk bekerja dengan baik. Seseorang yang hanya tidur sebentar, saat terbangun akan merasa mengantuk, tidak mampu
Universitas Sumatera Utara
berkonsentrasi di keesokan harinya, mengalami gangguan memori dan penampilan fisik Agustin, 2012. Menurut Boyle, 2009 mengatakan
penyembuhan luka dipengaruhi oleh salah satunya kurang tidur.
2.2 Fisiologi tidur
Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh dua sistem pada batang otak, yaitu Reticular Activating System RAS dan Bulbar Synchronizing Region
Menurut Potter Perry, 2005 seseorang tetap terjaga atau tertidur tergantung pada keseimbangan impuls yang diterima dari pusat yang lebih tinggi
misalnya pikiran, reseptor sensori perifer stimulus bunyi dan atau cahaya dan sistem limbik emosi. Ketika seseorang mencoba tertidur, mereka akan menutup
mata dan berada pada posisi yang relaks. Stimulus ke RAS menurun.Pada beberapa bagian, BSR mengambil alih, yang menyebabkan tidur.
BSR. RAS di bagian atas batang otak diyakini memiliki sel-sel khusus yang dapat
mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran; memberi stimulus visual, pendengaran, nyeri, sensori raba, emosi serta proses berfikir. Pada saat sadar,
RAS melepaskan katekolamin, sedangkan pada saat tidur terjadi pelepasan serum serotonin dari BSR Tarwoto, Wartonah, 2003 dalam Chayatin Mubarak,
2007.
2.3 Ritme sirkardian