Penelitian Terdahulu Deteksi Ilusi Fiskal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumareta Utara (Pengujian Perilaku Asimetris Pemerintah Daerah Dalam Merespon Dana Perimbangan)

26

2.10. Penelitian Terdahulu

1. Citra Varika 2014 yang berjudul “Deteksi Ilusi Fiskal Pada Kinerja Keuangan Daerah Kabupaten Kota Provinsi lampung” Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi adanya ilusi fiskal pada kinerja keuangan daerah di 10 KabupatenKota Provinsi Lampung selama periode 2007- 2012. Ilusi fiskal menggunakan dua metode, yaitu metode pengukuran pendapatan dan metode manipulasi belanja.Hasil penelitian menujukan bahwa terdeteksi ilusi fiskal pada kinerja keuangan daerah KabupatenKota Provinsi Lampung selama periode 2007-2012 dengan menggunakan dua metode analisis.Metode pengukuran pendapatan mendeteksi ilusi fiskal dengan adanya pengaruh negatif terhadap variabel yaitu rasio kemampuan pdrb untuk memenuhi pengeluaran, dan rasio dari pendapatan yang digunakan untuk belanja terhadap pengeluaran daerah.metode manipulasi belanja mendeteksi ilusi fiskal dengan adanya pengaruh positif variabel rasio pendapatan nasionalyang diberikan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah terhadap anggaran pendapatan asli daerah. 2. Priyo Hari Adi 2009 yang berjudul “Fenomena ilusi fiskal dalam kinerja anggaran pemerintah daerah” tujuan penelitian ini adalah untuk melihat adanya fenomena ilusi fiskal dalam APBD dan kota se-Jawa Tengah.Hasil penelitian ini membuktikan adanya ilusi fiskal dalam APBD kabupaten dan kota se-Jawa Tengah. Jadi untuk menentukan seberapa besar Dana Universitas Sumatera Utara 27 Alokasi Umum DAU, pemerintah pusat perlu memperhatikan informasi mengenai faktor- faktor yang dapat mempengaruhi pendapatan dan belanja pemerintah daerah. 3. Dewi Purwanti Dude 2014 yang berjudul “analisis kinerja keuangan dan fisikal illusion pada pemerintah provinsi Sulawesi Utara Tahun 2003- 2012” penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja keuangan daerah Provinsi Sulawesi Utara serta mendeteksi ilusi fiskal. Adapun untuk alat analisis Kinerja keuangan menggunakan Analisis rasio kemandirian keuangan daerah,rasio efektifitas,rasio efisiensi,rasio aktivitas dan rasio pertumbuhan.analisis rasio kemandirian keuangan daerah,rasio efektifitas,rasio efisiensi,rasio aktivitas dan rasio pertumbuhan. Metode deteksi ilusi fiskal menggunakan pendekatan pendapatan revenue enchanchement.Hasil Penelitian menunjukkan dari hasil analisis rasio disimpulkan bahwa secara umum kinerja pengelolaan keuangan daerah dan tingkat kemandirian keuangan daerah Provinsi Sulawesi Utara yang terus membaik. 4. Jothi Sivagnanam K. and Naganathan M. 1999 yang berjudul ”Federal Transfers and the Tax efforts of the States in India” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat dampak dari dana transfer pemerintah pusat terhadap upaya peningkatan pajak di India. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah Rasio laba pendapatan Revenue income Ratio digunakan sebagai proxy untuk mengetahui upaya pajak . Hal ini dijelaskan dengan menggunakan transfer pemerintah yaitu Universitas Sumatera Utara 28 pendapatantransfer keuangan percapita Finance Commission transfers, rencana hibah perkapita percapita plan grants, hibah perkapita tak terencan per capita non-plan grants dan perkapita produkdomestic negara percapita State domestic product. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa upaya peningkatan pajak tidak meningkat secara siknifikan. 5. Dollery, Brian dan Worthington, Andrew 1999 yang berjudul ”Fiscal Illusion at the Local Level: An Empirical Test Using Australian Municipal Data”Penelitian ini bertujuan untuk memperluas literatur tentang analisisempirisilusifiskal dalam dua cara.Pertama, menyediakan tes simultan empat tahap dengan hipotesis ilusi fiskal, yaitu pendapatan kompleksitas, ilusi hutang dan model flypaper.Kedua, menggunakan data tahun 1991 dari 46 pemerintah daerahyangberwenang di Tasmania. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa format tes yang tepat adalah ekonometri, dan bahwa dukungan yang signifikan bagi pendapatan kompleksitas, terdapat ilusi fiskal hutang pemerintah dan adanya ketidaktransparan dari sistem penerimaan di tingkat daerah. Universitas Sumatera Utara 29

2.11. Kerangka Konseptual