17
2.3 Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan asli daerah adalah penerimaan daerah dari berbagai usaha pemerintah daerah untuk mengumpulkan dana guna keperluan daerah yang
bersangkutan dalam membiayai kegiatan rutin maupun pembangunannya, yang terdiri atas pajak daerah, retribusi daerah, bagian laba usaha milik daerah,
dan lain-lain penerimaan asli daerah yang sah. Pendapatan asli daerah diartikan sebagai pendapatan daerah yang tergantung keadaan perekonomian
pada umumnya dan potensi dari sumber-sumber pendapatan asli daerah itu sendiri.Menurut pasal 6 Undang-undang No.32 tahun 2004 pendapatan asli
daerah berasal dari: 1.
Hasil pajak daerah. 2.
Hasil retribusi daerah 3.
Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekeyaan daerah. 4.
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah. Dalam rangka melaksanakan wewenang sebagaimana yang di amanatkan
oleh Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Daerah, maka daerah harus melakukan maksimalisasi pendapatan asli daerah. Maksimalisasi PAD dalam pengertian bahwa keleluasaan
yang dimiliki oleh daerah dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan PAD maupun untuk menggali sumber-sumber penerimaan yang baru.
Universitas Sumatera Utara
18
2.4. Pajak Daerah
TAX
Pajak merupakan iuran yang dapat di paksakan kepada wajib pajak oleh pemerintah dengan balas jasa yang tidak langsung dapat di tunjuk. Pada pokoknya
pajak memeiliki dua peranan utama yaitu sebagai sumber penerimaan negara fungsi budget dan sebagai alat untuk mengukur fungsi regulator
Miyasto,2009. Menurut Undang-Undang No 34 tahun 2000 tentang pajak daerah yang selanjutnya di sebut pajak, adalah iuran wajib yang di lakukan
oleh pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang- undangan
yang berlaku, yang di gunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan daerah.
Dari batasan atau definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa unsur-unsur pajak adalah:
a. Iuran masyarakat kepada Negara
b. Berdasarkan undang-undang
c. Tanpa balas jasa secara langsun
d. Untuk membiayai pengeluaran pemerintah
2.4.1. Retribusi Daerah
Retribusi daerah adalah pungutan paksa yang dilakukan pemerintah daerah terhadap wajib retribusi dengan kontra prestasi langsung yang diberikan
pemerintah daerah kepada wajib retribusi Miyasto, 2009. Peraturan pemerintah No. 66 tahun 2002 tentang retribusi daerah pasal satu menyebutkan bahwa
retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian ijin
Universitas Sumatera Utara
19 tertentu yang khusus disediakan oleh pemerintah daerah dengan menganut prinsip
komersial karena pada dasarnya dapat pula disediakan oleh sektor swasta. Menurut Undang-undang No. 34 tahun 2000 retribusi daerah yang selanjutnya
disebut retribusi yaitu pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian ijin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh
pemerintah daerah untuk kepentingan pribadi atau badan. Dari definisi di atas terlihat bahwa ciri-ciri mendasar dari retribusi daerah adalah:
a. Retribusi dipungut oleh daerah
b. Dalam pungutan retribusi terdapat prestasi yang diberikan daerah yang
langsung dapat di tunjuk. c.
Retribusi dikenakan kepada siapa saja yang memanfaatkan barang atau jasa yang disediakan oleh daerah
2.4.2. Bagian Laba Perusahaan Daerah
Sumber pendapatan asli daerah yang ketiga yaitu adalah laba dari perusahaan daerah. Karena berbentuk perusahaan maka prinsip pengelolaannya
berdasarkan atas asas-asas ekonomi perusahaan. Dengan demikian perusahaan harus mencari keuntungan dan selanjutnya sebagian dari keuntungan tersebut
diserahkan ke kas daerah. Perusahaan daerah merupakan salah satu komponen yang diharapkan dalam memberikan kontribusinya bagi pendapatan daerah, tapi
sifat utama dari perusahaan daerah bukanlah berorientasi pada keuntungan, akan tetapi justru dalam memberikan jasa dan menyelenggarakan kemanfaatan umum,
atau dengan perkataan lain perusahaan daerah menjalankan fungsi ganda yang harus terjamin keseimbangannya yaitu fungsi ekonomi.
Universitas Sumatera Utara
20 Fungsi pokok dari perusahaan daerah adalah:
a. Sebagai dinamisator perekonomian daerah, yang berarti perusahaan daerah
harus mampu memberikan rangsangan bagi berkembangnya perekonomian daerah.
b. Sebagai penghasil pendapatan daerah yang berarti harus mampu
memberikan manfaat ekonomis sehingga terjadi keuntungan yang dapat diserahkan ke kas daerah.
2.4.3. Pendapatan Lain-lain yang disahkan
Penerimaan lain-lain, di lain pihak adalah penerimaan pemerintah daerah di luar penerimaan-penerimaan dinas, pajak, retribusi dan bagian laba perusahaan
daerah. Penerimaan ini antara lain berasal dari sewa rumah dinas milik daerah, hasil penjualan barang-barang bekas milik daerah, penerimaan sewa kios milik
daerah dan penerimaan uang langganan majalah daerah. Fungsi utama dari dinas- dinas daerah adalah memberikan pelayanan umum kepada masyarakat tanpa
terlalu memperhitungkan untung dan ruginya, tetapi dalam batas-batas tertentu dapat didayagunakan untuk bertindak sebagai organisasi ekonomi yang
memberikan pelayanan dengan imbalan jasa. Penerimaan lain-lain membuka kemungkinan bagi pemerintah daerah untuk melakukan berbagai kegiatan yang
menghasilkan baik yang berupa materi dalam hal kegiatan bersifat bisnis, maupun non materi dalam hal kegiatan tersebut untuk menyediakan,melapangkan
atau memantapkan suatu kebijakan pemerintah daerah dalam suatu bidang tertentu.
Universitas Sumatera Utara
21
2.5 Belanja Daerah
Pendapatan daerah yang diperoleh baik dari pendapatan asli daerah maupun dana perimbangan tentunya digunakan oleh pemerintah daerah untuk
membiayai belanja daerah. Menurut UU No. 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah, belanja daerah adalah semua kewajiban daerah yang diakui sebagai
pengurang nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan. Berdasarkan struktur anggaran daerah, elemen-elemen yang
termasuk dalam belanja daerah terdiri dari: 1.
Belanja aparatur daerah Belanja administrasi umum, belanja operasi dan pemeliharaan, serta
belanja modalpembangunan yang dialokasikan atau digunakan untuk membiayai kegiatan yang hasil, manfaat, dan dampaknya tidak secara
langsung dinikmati oleh masyarakat publik. 2.
Belanja pelayanan publik Bagian belanja yang berupa : Belanja administrasi umum, belanja operasi
dan pemeliharaan, serta belanja modalpembangunan yang dialokasikan atau digunakan untuk membiayai kegiatan yang hasil, manfaat, dan
dampaknya secara langsung dinikmati oleh masyarakat publik. 3. Belanja bagi hasil dan bantuan keuangan pengeluaran uang
dengan kriteria: a.
Tidak menerima secara langsung imbalan barang dan jasa seperti layak terjadi dalam transaksi pembelian dan penjualan.
Universitas Sumatera Utara
22 b.
Tidak mengharap dibayar kembali pada masa yang akan datang, seperti yang diharapkan pada suatu pinjaman.
c. Tidak mengharapkan adanya hasil pendapatan seperti layak
yang diharapkan pada kegiatan investasi. 4.Belanja tidak tersangka. Pengeluaran yang disediakan untuk :
a. Kejadian-kejadian luar biasa seperti bencana alam, kejadian yang dapat
membahayakan daerah. b.
Utang pinjaman periode sebelumnya yang belum diselesaikan dan atau yang tersedia anggarannya pada tahun yang bersangkutan.
c. Pengembalian penerimaan yang bukan haknya atau penerimaan yang
dibebaskan dibatalkan dan atau kelebihan penerimaan. Belanja daerah dipergunakan dalam rangka pelaksanaan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan provinsi ataukabupatenkota yang terdiri dari urusan wajib dan pilihan yang ditetapkan berdasarkan peraturan
perundang-undangan. Belanja daerah berdasarkan pada Permendagri No.13 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan Keuangan daerah dikelompokkan ke dalam
belanja langsung dan belanja tidak langsung. Kelompok belanja tidak langsung, merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan
pelaksanaan program dan kegiatan, yaitu belanja pegawai, belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil, belanja
bantuan keuangan, dan belanja tidak terduga. Kelompok belanja langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan
Universitas Sumatera Utara
23 pelaksanaan program dan kegiatan yaitu belanja pegawai, belanja barang dan
jasa, dan belanja modal.
2.6 HCT Herfindahl Concentration Taxes