Uji Hausman Test Random Effect Model REM

46 test diestimasi dengan program Eviews 7, sehingga diperoleh nilai chi-squarenya. Ketentuan dari Husman test adalah apabila null hypothesis Ho diterima, maka model yang digunakan adalah random effect model REM dan sebaliknya apabila null hypothesis Ho ditolak, maka model yang akan digunakan adalah fixed effect model FEM.

4.2.2. Uji Hausman Test

Uji ini dilakukan untuk memilih model terbaik antara fixed effect model FEM dan random effect model REM dalam metode Generalized Least Square GLS dan diperoleh hasil estimasi seperti pada berikut ini : Tabel 4.7 Hasil uji Hausman untuk fixed effect dan random effect Correlated Random Effects - Hausman Test Pool: JULI Test cross-section random effects Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob. Cross-section random 5.255495 4 0.2621 Sumber: Data diolah Lampiran 3 Berdasarkan hasil estimasi diatas diperoleh nilai Chi-squarenya sebesar5.255495 dengan prob.value sebesar 0.2621. Sedangkan Chi-square table dengan df 4 pada α 10 yakni 7.7794. Sehingga nilai Chi-square Chi-square table. maka null hypothesis Ho diterima. Berarti peneliti dapat menggunakan model Random Effect Model REM

4.2.3. Random Effect Model REM

Universitas Sumatera Utara 47 Sebagaimna hasil estimasi dari Hausman test diperoleh model untuk penelitian ini yaitu Random Effect Model REM. Sehingga untuk menganalisis faktor penentu pengaruh Pajak daerah, DAU, DBH daan HCT terhadap Belanja Daerah serta mendeteksi terjadinya ilusi fiskal menggunakan Random Effect Model REM. Berdasarkan hasil estimasi dengan menggunakan Random Effect Model REM memperilihatkan bahwa nilai koefisien determinasi R 2 sebesar 0.986455yang berarti secara keseluruhan variabel bebas yang ada dalam model persamaan tersebut, yakni Pajak Daerah, Dana alokasi khusus Dana Alokasi Umum, Dan Harfhindal Consentration Taxes, berpengaruh terhadap Belanja Daerah mampu menjelaskan variasi ini sebesar 98,60 dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar model persamaan tersebut. Deteksi ilusi fiskal dengan pendekatan Pendapatan dalam penelitian ini dimaktriks seperti terlihat pada kutiban output sebagai berikut ini. Tabel 4.8 Hasil Estimasi Random Effect Model REM BD = 7626243 C + 0.000249 PD + 0.364733 DAU + 0.001488 DBH+ -9.143205 HCT +µ it Sumber: Data diolah lampiran 2 Model estimasi di atas menginterpretasikan bahwa ilusi fiskal Belanja Daerah KabupatenKota se-Sumatera Utara memiliki nilai konstanta sebesar Rp. 7626243 Milyar tanpa dipengaruhi Pajak Daerah, Dana Alokasi Umum,Dana Bagi Hasildan HCT.Pajak Daerah diestimasi berpengaruh positif terhadap ilusi fiskal Universitas Sumatera Utara 48 Belanja Daerah, hal ini terlihat dari nilai koefisien regresi Pajak Daerah yang bertanda positif, sebesar 0.000249 yang berarti setiap pertambahan Rp.1,-Pajak Daerah diestimasi dapat meningkatkan positif Pada Belanja Daerah sebesar Rp. 0.000249Pajak Daerah juga berpengaruh positif terhadap belanja daerah, hal ini terlihat dari nilai koefisien regresi dana alokasi umum yang bertanda positif sebesar0.364733, yang berarti, setiap pertambahan Rp. 1,- pajak daerah diestimasi dapat meningkat posittif belanja daerah sebesar Rp.0.364733. Demikian juga halnya dengan HCT juga diestimasi berpengaruh negatif terhadap belanja daerah, hal ini terlihat dari nilai koefisien regresi HCT yang bertanda negatif, yakni sebesar Rp.-9.143205, yang berarti setiap pertambahan Rp.1,-HCT diestimasi dapat meningkatkan ilusi fiskal belanja daerah kabupatenkota se-Sumatera Utara sebesar Rp. 9.143205. Dana Alokasi Umum juga diestimasi berpengaruh positif terhadap ilusi fiskal Belanja Daerah, hal ini terlihat dari tabel di bawah ini: Tabel 4.9 Keputusan Analisis Ilusi Fiskal pada Keuangan KabupatenKota se-Provinsi Sumatera Utara. Variabel Koefisien Prob Keterangan Kesimpulan C 7626243 0.0000 PD 0.000249 0.7493 signifikan Tidak terjadi ilusi fiskal DAU 0.364733 0.005 siknifikan Tidak terjadi ilusi fiskal DBH 0.001488 0.054 signifikan Tidak terjadi ilusi fiskal HCT -9.13205 0.5835 tidak signifikan Terjadi ilusi fiskal Data diolah dari lampiran 2 4.2.4. Analisis Ilusi Fiskal Universitas Sumatera Utara 49 Deteksi Ilusi Fiskal dalam penelitian ini dimaktriks seperti terlihat pada kutipan output Tabel di atas menginterpretasikan bahwa Pajak Daerah, Dana Alokasi Umum Dana Bagi Hasilberpengaruh positif signifikan terhadap Belanja Daerah KabupatenKota se-Sumatera Utara. Sedangkan HCT perpengaruh negatif terhadap Belanja Daerah kabupatenkota se-Sumatera Utara. Interpretasi ini mengindikasikan terjadinya ilusi fiskal setelah diberlakukannya otonomi daerah. Karena terdapat variabel pendapatan yang memberikan kontribusi negatif terhadap pengeluaran pemerintah Belanja Daerah.Dengan demikian hipotesis 4 yang menyatakan : Terjadi ilusi fiskal pada kinerja keuangan KabupatenKota se- Sumatera Utara, diterima dan terbukti kebenarannya dengan taraf signifikansi 10. Universitas Sumatera Utara 50 BABV KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan