BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil pembahasan Bab IV adalah 1.
Teori gravitasi Newton sebelumnya belum dapat menjelaskan presesi perihelion merkurius dengan baik sehingga dibutuhkan metode lain untuk
menjelaskan masalah ini. Dengan mengkontruksi persamaan geodesik pada solusi Schwarzschild lalu hasil rumus di bandingkan pada rumus gerak
melingkar Newton dalam sistem koordinat polar maka diperoleh persamaan gerak melingkar yang baru untuk menjelaskan presesi perihelion planet.
2. Dengan mentransformasikan persamaan geodesik pada solusi
Schwarzschild dalam persamaan Einstein dari ruang-waktu lengkung ke ruang-waktu datar. Dan mengkontraksi efek relativitasnya lalu di
hubungkan dengan teori gravitasi Newton klasik maka di dapatkan modifikasi rumus gravitasi Newton yang lebih spesifik sehingga dapat
menggambarkan gerakan melingkar planet-planet di alam semesta dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
5.2 SARAN
1. Pada peneliti selanjutnya dapat menganalisa hubungan penelitian ini
terhadap keberadaan lubang hitam, yang memiliki gaya gravitasi yang khas. 2.
Pada peneliti selanjutnya dapat menggunakan perangkat lunak untuk dapat mensimulasikan hasil penelitian ini.
3. Pada peneliti selanjutnya dapat menganalisa hasil persamaan ini untuk
mencari persamaan kosmologi yang lain seperti percepatan ekspansi alam semesta.
Universitas Sumatera Utara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Gravitasi Newton
Mengapa planet, bulan dan matahari memiliki bentuk mendekati bola ? Mengapa satelit bumi mengelilingi bumi 90 menit, sedangkan bulan memerlukan waktu 27
hari untuk mengelilingi bumi ? Dan mengapa satelit tidak jatuh ke bumi ? Adanya istilah gravitasi menghasilkan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan ini dan juga
banyak pertanyaan lain yang terkait. Gravitasi adalah salah satu dari empat kelas interaksi yang terjadi di alam,
dan gravitasi adalah yang paling dahulu dipelajari secara intensif dan gaya yang paling lemah dibandingkan dengan ketiga gaya lainnya, yaitu gaya
elektromagnetik, gaya interaksi kuat, gaya interaksi lemah. Newton menemukan pada abad ke-17 bahwa ada interaksi yang sama yang menyebabkan apel jatuh dari
pohon dan menahan planet dari orbitnya mengelilingi matahari. Ini adalah awal dari mekanika benda angkasa, pelajaran tentang dinamika objek di ruang angkasa.
Kini pengetahuan kita tentang mekanika benda angkasa memungkinkan kita untuk menentukan bagaimana meletakkan sebuah satelit pada suatu orbit yang
diinginkan tempatnya mengelilingi bumi atau untuk memilih trayektori yang tepat untuk mengirimkan pesawat ruang angkasa ke planet lain.Gravitasi memiliki
hokum universal, gravitasi bekerja dengan cara mendasar yang sama antara bumi dan badan kita, antara matahari dan sebuah planet, dan antara sebuah planet dengan
salah satu bulannya. Gravitasi dapat menjelaskan fenomena seperti perubahan berat pada ketinggian, orbit dari satelit mengelilingi bumi, dan orbit planet mengelilingi
matahari.
2.1.1 Hukum gravitasi Newton
Contoh gaya tarik gravitasi yang sudah sangat akrab dengan kita adalah berat badan kita, gaya yang menarik kita kebumi. Selama penelitiannya tentang gerak dari
planet dan bulan, Newton menemukan karakter dasar dari gaya tarik gravitasi antara dua benda, apapun itu. Bersamaan dengan ketiga hukumnya tentang gerak, Newton
Universitas Sumatera Utara
mempublikasikan hukum gravitasi law of gravitation pada tahun 1687. Hukum itu berbunyi sebagai berikut :
“Setiap partikel dari bahan di alam semesta menarik setiap partikel lain dengan gaya yang berbanding lurus dengan hasil kali massa-massa partikel dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak diantara partikel- partikel tersebut”
Dengan menterjemahkan hukum diatas kedalam sebuah persamaan, kita dapatkan
�
=
hukum gravitasi 2.1
Dimana F
g
adalah besar gaya gravitasi pada salah satu partikel, m
1
dan m
2
adalah massanya, r adalah jarak antara keduanya, dan G adalah konstanta fisika dasar yang
disebut konstanta gravitasi gravitational constant. Nilai numeric untuk G tergantung pada sistem satuan yang digunakan.
Karena simbol g dan G hamper sama, seringkali arti kedua besaran gravitasi yang menggunakan kedua simbol tersebut jadi membingungkan. Huruf kecil g
adalah percepatan yang tergantung pada gravitasi, yang berhubungan dengan berat w
dari sebuah benda dengan m; w = mg. nilai g berbeda untuk tempat yang berbeda di permukaan bumi dan pada permukaan planet yang berbeda. Sebaliknya, huruf
besar G berhubungan dengan gaya gravitasi antara dua benda akibat massa dan jarak diantara keduanya. Kita sebut G adalah konstanta universal sebab mempunyai
nilai yang sama untuk setiap dua benda, tidak peduli dimanapun letaknya dalam ruang angkasa.
Untuk menentukan nilai konstanta gravitasi G dapat diukur dengan alat yang disebut neraca torsi, yang digunakan oleh Sir Henry Cavendish pada tahun
1798. Nilai yang diperoleh adalah = ,
−
. �
Gaya gravitasi selalu bekerja sepanjang garis yang menghubungkan dua buah partikel dan membentuk pasangan aksi-reaksi. Walaupun massa kedua
partikel berbeda, kedua gaya interaksinya mempunyai besar yang sama. Pada titik di dalam bumi, misalkan kita dapat mengebor sebuah lubang ke pusat bumi dan
mengukur gaya gravitasi dengan kedalaman yang berbeda-beda, kita akan mendapatkan bahwa makin mendekati pusat bumi gaya makin berkurang, dan
Universitas Sumatera Utara
bukan bertambah dengan factor sebesar 1r
2
. Ketika benda memasuki bagian dalam bumi, sebagian dari massa berada pada sisi benda yang berlawanan dari pusat dan
memberikan tarikan pada arah yang berlawanan. Tepat di pusat bumi, gaya gravitasi bumi pada benda adalah nol. Young, Hugh D. 2002
2.1.2 Percepatan Melintang dan Radial Planet
Gambar 2.1 Menunjukkan konstruksi geometri untuk menentukan percepatan melintang dan radial planet
Sebuah vektor mewakili sebuah asumsi percepatan total planet, “a”, ditarik dari berberapa sudut dengan vektor radius, r. Dalam gambar 2.1, Akan lebih mudah
menggambar a ke atas dan menjauh dari arah percepatan radial, a
R
, yang berlawanan dengan garis tarik antara bumi dan matahari. Salah satu komponen dari
percepatan planet diasumsikan, a, harus sejalan dengan tapi dalam arah yang berlawanan gaya gravitasi antara matahari dan planet. Komponen percepatan ini,
a
R
, adalah percepatan radial. Komponen lain dari percepatan planet diasumsikan, a, ditempatkan tegak lurus dengan percepatan radial, adalah percepatan
melintang, a
T
. Tentu saja, kita tahu bahwa jika planet ini sebenarnya memiliki percepatan
melintang, gaya melintang harus diterapkan. Tetapi jika gaya melintang diterapkan, planet ini akan didorong keluar dari orbitnya. Jadi kekuatan melintang harus nol
dan percepatan melintang juga harus nol. Konsep percepatan melintang diasumsikan, akan menyediakan satu persamaan yang dibutuhkan untuk
pembuktian ini. Jika percepatan diasumsikan, a, telah ditempatkan sesuai dengan vektor
radius, itu akan menjadi identik dengan a
R
dan tidak ada informasi baru bisa
Universitas Sumatera Utara
diperoleh dari geometri. Meskipun ditempatkan seperti itu, percepatan a terdiri dari dua vektor, a
R
dan a
T
. Percepatan radial, a
R
diambil sejalan dengan vektor radius, r. Percepatan melintang, a
T
, ditarik tegak lurus dengan percepatan radial. Hal ini terlihat pada Gambar 2.1, percepatan yang a sama dengan dua set yang
berbeda dari vektor komponen yang menyediakan informasi diperlukan untuk melanjutkan buktinya. Satu set komponen ini adalah a
x
dan a
y
. Pernyataan untuk kecepatan dari P dalam arah z adalah
= � =
� − �
�
2.2 Untuk kecepatan P dalam arah y dengan bentuk yang sama adalah
= � =
� + �
�
2.3 Lalu dengan mengasumsi percepatan planet dalam arah z adalah a
z
dan dalam arah y
adalah a
y
. � =
dan � =
2.4 Maka dapat ditulis
� = � [
−
�
] − � [
�
+
�
] 2.5
� = � [
−
�
] + � [
�
+
�
] 2.6
Kemudian pada gambar 2.1 menunjukkan bahwa, �
�
= � � + �
� 2.7
�
�
= � � − �
� 2.8
Dengan mensubstitusikan persamaan 2.4 dan 2.6 kedalam persamaan 2.7 dan 2.8, maka dapat ditulis sebagai berikut
�
�
= −
�
2.9 �
�
=
�
+
�
2.10
2.2 Teori Relativitas Einstein