4.4 Stuktur Organisasi
Dalam mendukung jalannya pemerintahan perlu struktur organisasi baik secara internal maupun eksternal. Berikut struktur organisasi yang terdapat di
Kecamatan medan Helvetia Kota Medan.
Dalam melaksanakan tugas tersebut di atas, tidak terlepas dari unsur Muspika serta instansi vertikal dan lintas sektoral sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 6
Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah,dalam hal ini meliputi :
CAMAT MEDAN HELVETIA
SEKRETARIS KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL
KASUBBAG PENRAM
KASUBBAG UMUM
KASUBBAG UMUM
KASI PEMERINTAHAN
KASI KESSOS KASI TRANTIB
KASI PMK
LURAH HELVETIA
LURAH HELVETIA
TENGAH LURAH
TANJUNG GUSTA
LURAH CINTA
DAMAI LURAH
HELVETIA TIMUR
LURAH DWIKORA
LURAH SEI SIKAMBING
C II
Universitas Sumatera Utara
• Koramil 07MT
• Kapolsekta Medan Helvetia
• Kacabdiknas
• PuskesmasPuskesmas Pembantu
• Kantor Urusan Agama
• Pengawas PLKB
• Mantri Statistik
• PPL Pertanian
Dalam pendampingan kelompok-kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera di Kecamatan Medan Helvetia di tangani langsung oleh
pengawas PLKB di tingkat kecamatan dan Pengawas PLKB di tingkat Kelurahan.
4.5 Program Kegiatan Kecamatan 4.5.1 Bidang Pemerintahan
Dalam pelaksanaan tugas Camat sehari-hari yang sangat menonjol dihadapi adalah di bidang pemerintahan yang meliputi :
1. Pelayanan administrasi kependudukan
Dengan mengacu kepada Keputusan Walikota Medan No.22 Tahun 2002 tanggal 07 Mei 2002 tentang Pembebasan Retribusi Kartu Tanda
Penduduk KTP dan Kartu Keluarga KK di Kota Medan, Pemerintah Kecamatan. Medan Helvetia telah secara utuh melaksanakannya terhadap
Universitas Sumatera Utara
warga masyarakat khususnya bagi yang telah terdaftar sebagai penduduk di Kecamatan.Medan Helvetia.
Sebagaimana diprogramkan bahwa pemrosessan KTP dalam jangka waktu 3 tiga hari kerja namun Pemerintah Kecamatan.Medan Helvetia
berupaya untuk mempersingkat waktu dengan mengupayakan dalam waktu 2 dua hari kerja dan khusus bagi warga masyarakat yang sangat mendesak
membutuhkan KTPKK dengan berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan Kota Medan dapat diselesaikan dalam waktu yang relative singkat.
Kunci keberhasilan Camat dalam menjalankan tugas-tugas yang telah digariskan oleh Pemerintah Kota yang dalam hal ini Walikota Medan adalah
dilihat dari keberhasilan di bidang Pemerintahan khususnya pelayanan, administrasi kependudukan.
Disamping pelayanan KTP dan KRT masih banyak lagi jenis pelayanan yang diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan antara lain :
• Surat Keterangan Pindah Keluar
• Surat Keterangan Pindah Datang
• Surat Keterangan Kelahiran
• Surat Keterangan Kematian
• Surat Keterangan Perubahan Status Kewarganegaraan SKPSK
• Dan Surat-surat keterangan lainnya
Universitas Sumatera Utara
4.5.2 Bidang Pembangunan
Kecamatan Medan Helvetia dengan luas areal kurang lebih 1.156.147 Ha perlu dikelola dengan manajemen yang baik sehingga pemerataan pembangunan
dapat dirasakan oleh masyarakat setempat. Hal ini telah diprogramkan oleh Pemerintah Kecamatan Medan Helvetia antara lain : pembangunan jalan secara
berkelanjutan melalui usulan proyek pembangunan pada setiap tahun anggaran. 1.
Proyek-proyek yang bersumber dari Anggaran Pemerintah Kota
Pembinaan masyarakat di bidang usaha ekonomi kecil dan menengah, kebersihan lingkungan yang selalu mengacu kepada Program Pemerintah
Kota Medan, meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dengan meningkatkan pendapatan perkapita penduduk lebih dahulu, mengurangi angka
pengangguran, meningkatkan tingkat pendidikan masyarakat SDM melalui penyuluhan-penyuluhan, mengurangi kenakalan remaja dan lain-lain
tujuannya adalah pembangunan masyarakat Kecamatan Medan Helvetia seutuhnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Untuk lebih jelasnya pembangunan yang telah dilaksanakan selama Tahun 2010 yang merupakan realisasi usulan proyek pembangunan pada
tahun 2009 sumber dana APBD Kota Medan serta partisipasi masyarakat Kecamatan Medan Helvetia Tahun 2010.
2. Proyek-proyek yang bersumber dari swadaya masyarakat
Untuk tahun 2010 disamping proyek yang bersumber dari APBD juga terdapat proyek yang bersumber dari dana masyarakat di Kelurahan. Se-
Universitas Sumatera Utara
Kecamatan Medan Helvetiayang tertuang dalam berbagai proyek pembangunan.
4.5.3 Bidang Kemasyarakatan
Adapun program pembinaan kemasyarakatan yang dilakukan pihak Pemerintah Kecamatan Medan Helvetia adalah sebagai berikut :
1.Kesehatan
a. Bekerjasama dengan pimpinan puskesmas untuk mengaktifkan posyandu-
posyandu yang ada di lingkungan
b. Kemudian melakukan pelatihan terhadap siswa-siswi sekolah dari berbagai tingkatan untuk menjadi dokter kecil dan dokter remaja serta meningkatkan
pembinaan Usaha Kesehatan Sekolah UKS.
c. Pengobatan gratis di puskesmas-puskesmas bagi masyarakat yang kurang mampu hanya dengan menunjukkan Kartu Keluarga atau KTP Medan
Helvetia dan juga Kartu Sehat yang telah diterbitkan oleh Dinas Kesehatan
Kota Medan dan diketahui oleh Lurah dan Camat.
d. Mendorong masyarakat untuk berpartisipasi memfasilitasi pengobatan- pengobatan gratis dan khitanan massal baik melalui individu maupun
lembaga-lembaga kesehatan seperti klinik, praktek-praktek dokter dan lain-
lain.
e. Mengadakan sosialisasi pencegahan terhadap penyakit HIV – AIDS,
Demam Berdarah Dengue dan Penyakit Menular lainnya.
f. Dalam rangka mengantisipasi berjangkitnya penyakit menular, diare, munmen yang diakibatkan oleh banjir yang melanda beberapa wilayah di
Universitas Sumatera Utara
Kecamatan Medan Helvetia pada bulan September-Desember 2004, telah dibentuk Posko Banjir mulai dari tingkat lingkungan, kelurahan dan
kecamatan, yang melalui koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Medan dan disiagakannya satu unit ambulans agar dapat segera melakukan langkah-
langkah pertolongan lebih cepat di lapangan. Akibat dari timbulnya banjir ini
telah disalurkan bantuan berupa beras, telur, mie instan dan uang.
Khusus untuk menghadapi wabah demam berdarah, melalui koordinasi dengan Dinas Kesehatan dalam hal ini Puskesmas yang ada di Kecamatan Medan
Helvetia, Muspika Medan Helvetia dan bekerjasama dengan masyarakat dan instansi lainnya melalui Gerakan Kebersihan Pemberantasan Sarang Nyamuk PSN di
seluruh lingkungan dan di kantor-kantor pemerintah serta sekolah-sekolah di wilayah Kecamatan Medan Helvetia yang dilaksanakan secara bergiliran seperti kegiatan
pemoginganpenyemprotan serta gotong royong khususnya di setiap lokasi endemik
2. Keagamaan
Suksesnya pelaksanaan MTQ Nasional ke 43 Tahun 2010 Tingkat Kota Medan adalah berkat peran serta masyarakat Instansi Pemerintah
Swasta serta lembaga pengembangan Tilawatil Qur’an Kecamatan Medan Helvetia.
Guna lebih mendekatkan diri ke tengah-tengah masyarakat selalu menghadiri setiap kegiatan keagamaan yang diadakan oleh masyarakat
dengan menyampaikan program-program Pemerintah Kota Medan dan pesan- pesan yang menyejukkan hati, demi tercapainya masyarakat yang harmonis
dan dinamis dalam pembangunan.
Universitas Sumatera Utara
3. Pendidikan
Dalam bidang pendidikan secara intern Camat Medan Helvetia selalu memacu setiap pegawai kecamatan dan kelurahan untuk terus meningkatkan
pengetahuan baik formal maupun informal, serta mendorong untuk mengikuti kursus maupun pelatihan yang diadakan Pemerintah Kota Medan guna
peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia. Fungsi pengawasan terhadap penyaluran bantuan BP3 Terarah
dilaksanakan dengan menghadiri upacara bendera hari Senin di sekolah- sekolah secara bergiliran, seklaigus melakukan pendekatan agar sekolah-
sekolah turut berperan aktif dalam menjaga kebersihan. 4.
Kebersihan dan Gotong Royong
Program kebersihan di Kecamatan Medan Helvetia diarahkan untuk menyadarkan masyarakat berperan serta aktif dalam menjaga kebersihan
lingkunganhalaman masing-masing, yang dilakukan melalui penyuluhan, spanduk dan brosur.
Gotong royong juga tetap dilakukan secara berkala di setiap lingkungan guna mengantisipasi penyebaran penyakit, banjir dengan
membersihkan parit yang tersumbatnya got dan mengadakan penyuluhan tentang pentingnya kebersihan bekerjasama dengan instansi terkait dan
Lembaga Swadaya Masyarakat lainnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB V ANALISI DATA
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di lapangan melalui teknik wawancara mendalam dengan informan.Peneliti berhasil mengumpulkan informan
sebanyak 8 informan. Dari wawancara tersebut diperoleh latar belakang, data umum tentang latar belakang informan melalui nama, jenis usaha yang ditekuni, beserta
pandangan ataupun pendapat informan mengenai perumusan masalah yang diteliti. Berdasarkan hasil penelitian melalui wawancara mendalam dan observasi
langsung ke lapangan itu juga diperoleh berbagai data-data untuk dapat dianalisi melalui pendekatan kualitatif.Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas dari data
yang telah terkumpul, penulis coba membagi dalam beberapa bagian point-point terkait isu yang ingin diuraikan dengan memasukkan petikan wawancara dari
informan serta narasi penulis tentang data-data tersebut.
5.1 Semangat lahirnya Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera Kecamatan Medan Helvetia
Kelahiran program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera Kecamatan Medan Helvetia yang resmi terbentuk pada 1 Januri 2010, pada dasarnya
berawal dari respon para masyarakat pemilik usaha kecil dan beberapa masyarakat yang berkeinginan membuat usaha rumah tangga di Kecamatan Medan Helvetia
untuk menjawab persoalan-persoalan yang sangat kompleks didalam hal meningkatkan mutu dan kualitas usaha serta modal usaha. Hal ini tercermin dari
Universitas Sumatera Utara
masih banyaknya masyarakat kecil yang kekurangan modal usaha untuk mempertahankan usaha atau meningkatkan usaha yang sudah ada untuk dapat
bersaing dengan usaha-usaha yang lebih besar yang memiliki modal lebih besar, baik dalam hal tenaga kerja, hasil produksi serta peralatan yang lebih memadai dan
canggih. Kondisi masyarakat yang khususnya bertempat tinggal didaerah Kecamatan
Medan Helvetia yang masi banyak terdapat warga dengan perekonomian dibawah berkecukupan serta memiliki banyak jumlah penduduk karena merupakan daerah
padat penduduk dan berada pada usia produktif untuk bekerja. Maka Kartika Eka Sari yang pada saat ini menjadi ketua kelompok UPPKS Kartika, dahulu melakukan
pengorganisiran masyarakat sekitar Kecamatan Medan Helvetia yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan tetap dan modal usaha untuk meningkatkan usaha rumahan
ataupun yang ingin membuat usaha rumahan. Seperti juga yang disampaikan oleh Kartika Eka Sari Ketua Kelompok UPPKS Kartika medan Helvetia , yaitu :
“Kelompok UPPKS Kartika 5 Maret 2010. Pada awalnya kelompok ini kita bentuk atas dasar kesulitan ekonomi yang kami rasakan warga
Kecamatan Medan Helvetia Kelurahan Helvetia dalam hal modal usaha, Maka dengan ada nya program pemerintah melalui Badan
Pemberdayaan Wanita dan Keluarga Berencana Kota Medan yang disosialisasikan oleh Kecamatan Medan Helvetia mengenai bantuan
modal usaha dengan tidak memiliki bunga pinjaman , dengan itu kami sepakat membentuk kelompok UPPKS Kartika dengan haraopan
Universitas Sumatera Utara
mendapatkan bantuan modal usaha untuk mengembangkan usaha rumah tangga yang kami geluti. Kami sepakat mengajak teman-teman kami
untuk gabung dan membentuk pengurus kelompok UPPKS Kartika.” Atas dasar kesamaan permasalahan dalam mengembangkan usaha atau pun
membuat usaha baru dimasyarakat Kecamatan Medan Helvetia, maka membawa tujuan yang sama oleh para masyarakat di Kecamatan Medan Helvetia lainnya untuk
membuat kelompok-kelompok UPPKS lainnya . Hal ini menjelaskan bahwa telah terjadi proses pengorganisasian masyarakat atau sering juga disebut dengan
Community Organizing didalam proses terbentuknya kelompok UPPKS Di Kecamatan Medan Helvetia. Selain itu, tujuan bersama yang lahir tersebut merupakan
buah kesadaran baru yang terlahir atas dasar pentingnya memiliki informasi tentang usaha yang digeluti, baik dari cara meningkatkan produksi, tempat pemasaran hasil
usaha serta mengetahui alternafif usaha yang lebih menjanjikan hasil yang maksimal. Berdasarkan kesadaran baru tersebut juga yang membawa beberapa rumah
tangga yang tergabung dalam kelompok UPPKS di Kecamatan Medan Helvetia, dengan begitu banyak anggota kelompok UPPKS yang mencoba mengembangkan
usaha yang sudah ada ataupun membuat usaha baru dalam rangka meningkat pendapat ekonomi keluarga, seperti apa yang disampaikan oleh Hairina Ketua
kelompok UPPKS Mawar VI , yaitu : “ Sebelum saya bergabung dengan program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga Sejahtera dan membentuk kelompok UPPKS
Universitas Sumatera Utara
Mawar VI, usaha saya tidak berkembang karena kesulitan modal dan informasi mengenai cara meningkatkan produksi serta pemasaran yang
lebih menguntungkan . Setelah saya mendapatkan sosialisasi dari Kecamatan dengan adanya bantuan untuk usaha kecil saya tertarik dan
ingin ikut serta , oleh karena itu saya membentuk kelompok yang beranggotakan tetangga sekitar lingkungan tempat tinggal saya dengan
harapan mendapat bantuan dari pemerintah. Sekarang saya telah merasakan manfaat dari program UPPKS dengan majunya usaha yang
saya geluti, demikian juga dengan teman satu kelompok saya juga merasakan perkembangan yang lebih baik dari sebelum mengikuti
program UPPKS ini”.
5.2 Penerapan Prinsip-Prinsip Community Development Pengembangan Masyarakat Dalam Mencapai Tujuan Program Usaha Peningkatan
Pendapatan Keluarga Sejahtera 5.2 1 Pemberdayaan Berbasis Kelompok Usaha.
Pada era kekinian, modal merupakan faktor yang sangat menentukan dalam menjalankan suatu usaha serta dibarengi dengan memiliki keterampilan dan
pengetahuan dan kekuasaaan yang cukup untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi perhatiannya Parson dalam Suharto, 2009:58 .
Sasaran utama pemberdayaan masyarakat adalah masyarakat yang terpinggirkan, termasuk kaum perempuan, demikian pula masyarakat lain yang terabaikan. Hal ini
Universitas Sumatera Utara
tidak menutupi kemungkinan bagi orang lain untuk mengikuti kegiatan-kegiatan pemberdayaan. Pemberdayaan masyarakat meningkatkan untuk menganalisis kondisi
dan potensi serta masalah-masalah yang perlu diatasi dalam menjalankan suatu usaha. Masyarakat berperan serta dalam proses pengambilan proses keputusan mulai dari
tahap perencanaan, pelaksanaan dan sampai tahap penilaian kegiatan yang dikembangkan oleh dan untuk mereka. Seperti apa yang disampaikan oleh Lister
Pasaribu Kordinator Pendamping Lapangan Keluarga Berencana UPPKS Kecamatan Medan Helvetia , yaitu :
“Kecamatan Medan Helvetia merupakan kawasan padat penduduk dan memiliki sumber daya manusia yang berada pada usia produktif untuk
bekerja, oleh karena itu perlu kiranya masyarakat mendapat arahan dan bantuan dari pemerintah untuk mengembangkat usaha rumah tangga
dalam rangka meningkatkan perekonomian keluarga.Hal ini tentu kiranya perlu bantuan semua pihak terkait untuk mewujutkan
pengembangan masyarakat yang berorientasi pada peningkatan perekonomian dengan usaha-usaha yang digeluti masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat merupakan pekerjaan yang membutuhkan waktu, energi dan komitmen serta hasilnya belum tentu memuaskan, oleh
karena itu tidak bisa dalam waktu yang singkat , akan tetapi diperlukan koordinasi dari pihak yang terlibat aktif dalam proses perdayaan itu
sendiri. Sejauh ini kelompok UPPKS di Kecamatan Helvetia mengalami peningkatan dari tahun ketahun, hal ini ditandai dengan perekonomian
Universitas Sumatera Utara
mereka yang semangkin baik serta usaha mereka semangkin berkembang , hal ini tidak lepas dari hasil pantauan dari kami selaku pendamping
mereka yang dengan sabar membimbing dan mendengarkan keluh kesah yang mereka hadapi dalam meningkatkan usaha mereka, akan tetapi ada
juga anggota dari beberapa kelompok yang usahanya tidak berkembang , hal ini disebabkan oleh kesalahan dalam mengelola usaha seperti
menggunakan modal untuk kebutuhan sehari-hari dan tidak memiliki pandangan yang maju untuk meningkatkan usaha yang digeluti”.
Dasar proses pemberdayaan adalah pengalaman dan pengetahuan tentang keberadaan nya sangat luas dan berguna serta kemauan mereka untuk menjadi lebih
baik. Proses pemberdayaan ini bertitik tolak untuk memandirikan masyarakat agar dapat meningkatkan taraf hidupnya, mengoptimalkan sumber daya setempat sebaik
mungkin, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Melalui proses pemberdayaan masyarakat diharapkan akan dikembangkan lebih jauh pola pikir yang
kritis dan sistematis. Pemberdayaan dalam aspek ekonomi dimaksutkan untuk memperkuat akses
dan pengendalian atas pendapatan bagi perempuan, upaya ini perlu dilakukan mengingat akses dan pengendalian atas pendapatan bagi perempuan merupakan hal
yang sangat penting.Sebagai ungkapan Friedmannyang dikutip Onny S Priyono 1996:2011 bahwa seseorang yang mendapat gaji memiliki kewenangan,
keistimewaan lebih besar dan kebebasan untuk bertindak lebih besar.Pemberdayaan ekonomi bagi kaum perempuan hingga kini masi belum berjalan sesuai dengan yang
Universitas Sumatera Utara
diharapkan.Hal ini ada beberapa faktor yang mempengaruhi, pertama, perempuan dalam bekerja sering terganggu karena mengalami masalah kehamilan atau
menghadapi keadaan darurat yang menuntut kehadirannya dirumah, misalnya ketika anak-anak sedang sakit.Kedua, banyak pekerjaan yang memprioritaskan laki-laki
yang memperoleh bayaran tinggi sehingga perempuan hanya memperoleh bayaran kerja yang lebih rendah.Dapat disimpulkan bahwa perempuan didalam keluarga juga
sudah memiliki peran sentral untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga, baik bekerja ataupun membuat usaha sendiri sesuai dengan keahlian yang dimiliki. Seperti
apa yang disampaikan oleh Lisbet Sitinjak Ketua kelompok UPPKS Sintia Karya Kecamatan Medan Helvetia , yaitu :
“Kami perempuan juga sudah memiliki tanggungjawab untuk mencari nafkah agar keluarga dapat terpenuhi kebutuhannya, kami perempuan
dapat membuat usaha rumahan seperti yang saya lakukan bersama teman-teman satu kelompok saya ini yaitu kami membuka usaha menjahit
dan bordir .kami merasa sangat terbantu dengan adanya bantuan dari pemerintah melalui program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
Sejahtera karena kami dapat mengembangkan usaha kami dan meningkatkan taraf hidup keluarga anggota kelompok UPPKS Sintia
Karya. Akan tetapi tidak sedikit juga kendala yang kami hadapi dalam menjalankan usaha menjahit kelompok UPPKS Sintia Karya ini,
diantaranya larangan dari suami-suami para anggota untuk mengikuti usaha menjahit ini dengan alasan kesibukan yang terlalu padat sehingga
Universitas Sumatera Utara
anak-anak dan rumah tangga tidak dapat terurus dengan baik, namun hal ini tidak mengganggu kinerja kelompok kami karena kami sudah mencari
jalan keluar dengan menentukan jam kerja sehingga tidak mengganggu aktivitas rumah tangga”
Sejalan dengan Lisbet Sitinjak, apa yang dijelaskan ibu Nursani Saragih Pendamping Lapangan Keluarga Berencana Kelurahan Tanjung Gusta, yaitu ibu-ibu
yang menjadi anggota kelompok UPPKS Sintia Karya sudah mengalami peningkatan kehidupan, hal ini ditandai dengan membaiknya perekonomian keluarga karena
banyaknya pesanan yang diterima kelompok UPPKS Sintia Karya, namun terkadang ada juga saat pesanan sepi, namun mereka tidak merasa khawatir untuk
mengembalikan pinjaman, karena keuntungan setiap bulan sudah disisihkan untuk melunasi angsuran pinjaman yang diberikan oleh pemerintah.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari beberapa informan tentang prinsip pemberdayaan masyarakat yang terdapat dalam pelaksanaan program UPPKS
di Kecamatan Medan Helvetia berjalan dengan baik , hal ini ditunjukkan dengan peningkatan perekonomian keluarga para anggota kelompok UPPKS dan
berkembangnya usaha yang dijalani oleh para anggota kelompok UPPKS di Kecamatan Medan Helvetia.
5.2.2 Kemandirian Dalam Menjalankan Usaha
Suatu kemandirian adalah salah satu syarat adanya kemerdekaan.Hal tersebut merupakan suatu hal yang dimiliki dari suatu bangsa.Tidak berbeda jauh dengan
Universitas Sumatera Utara
konsep pengembangan masyarakat, disini masyarakat diharapkan mampu memanfaatkan dan mengelola setiap aspek yang dimiliki untuk kemajuan usaha
dengan berinovasi dan menggabungkan setiap kelebihan yang dimiliki dan menutupi setiap kekurangan yang dihadapi dengan maksut agar dapat menghasilkan usaha yang
kuat dan sukses. Masyarak hendaknya mencoba memanfaatkan secara mandiri terhadap
sumber daya yang dimiliki, seperti : keuangan, teknis, sumber daya manusia dan sumber daya alam dari pada menggantungkan diri terhadap bantuan dari luar. Melalui
Program Pengembangan Masyarakat diupayakan agar para warga mampu mengidentifikasi dan memanfaatkan sumber daya yang ada dalam masyarakat
semaksimal mungkin. Kemandirian masyarakat secara total diera industri tidak akan dapat terwujut tampa adanya kepercayaan diri semaksimal mungkin. Kemandirian ini
merupakan arah yang realistis yang perlu diwujutkan. Kemandirian tumbuh dan berkembang karena ada 2 faktor yang menjadi
prasyarat bagi kemandirian, yaitu disiplin dan komitmen terhadap kelompok. Oleh sebab itu individu yang mandiri adalah individu yang berani mengambil keputusan
yang dilandasi oleh pemahaman akan segala konsekwensi dari tindakannya sehingga kemandirian merupakan suatu kekuatan internal individu yang diperoleh melalui
proses individualisasi yaitu proses realisasi kedirian dan proses menuju kesempurnaan Bahara,2008. Seperti juga yang disampaikan oleh Sumina Ketua
Kelompok UPPKS Loundry 24 hours , yaitu :
Universitas Sumatera Utara
“Program UPPKS ini memang sangat membantu kehidupan kami , hal ini tidak dapat dipungkiri memiliki peranan yang sangat vital
dikehidupan kami, akan tetapi hal ini dapat terwujud oleh karena jerih payah kami dalam mengelola dana yang diberikan untuk kemajuan usaha
yang kami jalani, dengan adanya kreaktivitas dari kami dalam mengembangkan usaha loundry ini mengakibatkan perputaran uang yang
kami dapatkan terus mengalami peningkatan, dengan banyaknya anggota sehingga setiap cucian dapat terselesaikan dengan tepat waktu sehingga
para pelanggan merasa puas , hal ini juga terbantu dengan sumber daya alam yang kami miliki yaitu air yang gratis , karena kami menggunakan
pompa air yang kualitas airnya jernih dan bersih . Dalam pembagian tugas kami juga menerapkan sistem yang sudah disepakati, sehingga
semua anggota memiliki tugas dan peran yang saling melengkapi” Berdasarkan kutipan diatas, dapat diketahui bahwa tampa kemandirian dari
setiap anggota UPPKS dalam mengelola dana pinjaman, usaha yang digeluti tidak akan mengalami peningkatan, justru malah mengalami kemunduran . Jadi dapat
dipastikan sangat penting adanya kerja sama oleh setiap anggota kelompok dalam memanfaatkan setiap sumber daya alam maupun sumber daya manusia serta modal
yang dimiliki setiap kelompok dengan memiliki peraturan yang jelas serta komitmen yang kuat dari setiap anggotanya. Seperti yang dikatakan oleh ibu Desmi Hutapea ,
Pendamping Lapangan Keluarga Berancana Kelurahan Helvetia bahwa :
Universitas Sumatera Utara
“setiap anggota kelompok UPPKS memiliki tanggung jawab yang sama terhadap pengelolaan dana bantuan yang diberikan pemerintah,
jadi ketua maupun anggota memiliki tanggung jawab yang sama mengenai dana pinjaman, bukan berarti bila ada masalah hanya ketua
yang bertanggungjawab, akan tetapi seluruh anggota kelompok harus melunasi dana pinjaman yang diberikan pemerintah sesuai dengan waktu
yang telah disepakati. Oleh karena itu diharapkan setiap anggota memiliki peran yang maksimal agar dana yang dikelola dapat
berkembang dan membantu perekonomian seluruh anggota untuk menjalani kehidupan yang baik dengan tercukupinya kebutuhan hidup
anggota keluarga”. Ciri-ciri sikap mandiri salah satunya adalah mampu mengambil inisiatif,
dalam hal ini diharapkan setiap kelompok mampu mengambil inisiatif untuk kemajuan usaha yang digeluti agar lebih maju lagi dan mampu bersaing dengan
usaha-usaha lainnya mengingat ketatnya persaingan dalam dunia usaha yang menuntut setiap pelaku usaha untuk memberikan yang terbaik dibidangnya.Oleh
karena itu setiap kelompok dituntut untuk memiliki keterampilan diatas rata-rata agar dapat bersaing dengan pelaku usaha lainnya yang memiliki modal lebih besar dan
jumlah tenaga kerja yang lebih banyak. Seperti apa yang disampaikan ibu Kartika Eka Sari Ketua Kelompok UPPKS Kartika yaitu :
“Produk kami sudah tersebar diberbagai wilayah , baik pusat perbelanjaan modern maupun pusat perbelanjaan tradisional, hal ini
Universitas Sumatera Utara
dapat dicapai karena produk keripik olahan kami memiliki cita rasa yang khas, yaitu pedas manis . Produk olahan ini tentunya memiliki resep yang
kami ciptakan sendiri sehingga tidak sama dengan keripik yang ada dipasaran sehingga kami percaya produk yang kami hasilkan dapat
bertahan dan digemari oleh konsumen” Berdasarkan pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa kelompok UPPKS
dapat bersaing dengan pelaku usaha lainnya dalam menjalankan usahanya, setiap anggota mengalami peningkatan taraf hidup menjadi lebih baik dari sebelumnya .
Perlu kiranya kemandirian dapat lebih ditonjolkan dalam setiap usaha yang digeluti agar tidak mengalami ketergantungan kepada bantuan saja, tetapi sudah dapat
membiayai usaha sendiri agar lebih berkembang lagi tampa harus mendapatkan bantuan.
5.2.3 Proses dan hasil dalam kegiatan Kelompok.
Kesejahteraan keluarga merupakan tujuan dari setiap usaha yang dilakukan, hal ini merupakan hasil yang ingin dicapai oleh setiap individu dalam menjalankan
suatu usaha. Tentunya memiliki proses yang diharapkan berjalan sesuai dengan rencana , hal ini tentunya harus memiliki persiapan dan komitmen dalam
menjalankannya. Oleh sebab itu proses yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam hal ini hasil harus menyesuaikan dengan pengharapan dari hasil yang berkenaan
dengan isu kesinambungan, keadilan sosial dan lain-lain. Jika pengembangan masyarakat bisa menggunakan proses yang didalamnya mencerminkan cita-cita ini,
Universitas Sumatera Utara
maka lebih memungkinkan untuk dapat mewujudkan hasil yang lebih berjangka panjang.
Dengan demikian proses pekerjaan masyarakat selalu membutuhkan penelitian secara lebih dekat untuk menjamin bahwa integritas proses tetap
terpelihara, mereka perlu menjadi subjek yang menekankan prinsip-prinsip keadilan sosial dan lingkungan. Penelitian tentu berarti pengalaman yang berulang-ulang
tentang usaha yang digeluti, harus pandai membaca pasar dan permintaan pasar agar tidak mengalami kerugian. Hal sesuai dengan penyataan ibu Lister Pasaribu
Kordinator Pendamping Lapangan Keluarga Berencana Kecamatan Medan Helvetia , yaitu :
“Dalam Menjalankan Usaha, setiap kelompok diharapkan mampu menghasilkan produk atau jasa yang dapat bersaing dipasaran, karena
tingkat kepuasan konsumen selalu meningkat dan tidak pernah mengalami kepuasan, oleh karena itu para pelaku usaha dalam hal ini
kelompok UPPKS diharapkan mampu meningkatkan setiap kinerjanya agar dapat menghasilkan kepuasan konsumen yang secara langsung
dapat meningkatkan perekonomian setiap anggota kelompok., dalam menjalankan usahanya kami selaku pendamping terus mengawasi usaha
setiap kelompok UPPKS agar hasil yang mereka capai semangkin baik dari bulan ke bulan dan kendala-kendala yang mereka hadapi dapat kami
pecahkan bersama-sama sehingga masalah tersebut tidak mengganggu
Universitas Sumatera Utara
hasil yang dicapai oleh setiap kelompok UPPKS di Kecamatan Medan Helvetia”.
Begitu juga yang disampaikan oleh ibu Hairina Ketua Kelompok UPPKS Mawar VI , yaitu :
“Dalam Setiap permasalahan yang dihadapi oleh kelompok usaha , semua anggota dimintai pendapatnya, jadi tidak hanya ketua yang mengambil keputusan,
proses ini menggunakan musyawarah dalam mencari setiap solusi dari permasalahan yang dihadapati oleh kelompok usaha, diharapkan dengan
demikian dapat menjaga kekompakan seluruh anggota kelompok sehingga hasil yang disepakati maksimal dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang ada .
tidak mudah menjalankan usaha secara bersama-sama, karena setiap anggota memiliki ego masing-masing, disini peran saya sebagai ketua untuk dapat
menanpung setiap inspirasi dari anggota, dan jika ada masalah bersama-sama dengan anggota lainnya untuk memecahkannya sehingga hasil yang dicapai bisa
maksimal. Berdasarkan pernyataan tersebut, bahwa secara garis besar pendekatan
pragmatis cenderung menekankan kepada hasil. Dalam pendekatan ini apa yang sangat penting adalah hasil yang apa yang sebenarnya dicapai. Adapun, terhadap
pertanyaan bagaimana suatu dicapai proses bagaimana persoalan yang kurang penting, hanya tujuan yang benar-benar penting dan alasan satu-satunya dalam
memikirkan sarana berhubungan dengan sejauh mana efektivitas dalam mencapai
Universitas Sumatera Utara
tujuan yang diinginkan, persoalan etika dan mengenai orientasi proses menjadi tidak relevan. Proses itu sendiri penting dalam menentukan hasil. Cara-cara kekerasan atau
tidak berprinsip akan merusak tujuan. Proses harus merepleksikan tujuan sebagaimana hasil akan merefleksikan proses tertentu. Persoalan etika dan moral
dalam proses menjadi penting.
5.2.4 Partisipasi Pelaksanaan Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera
Pembangunan Masyarakat harus selalu mencoba memaksimalkan partisipasi, dengan tujuan agar setiap orang dalam masyarakat bisa dan terlibat aktif dalam proses
dan kegiatan masyarakat. Lebih banyak anggota masyarakat yang berpartisipasi aktif lebih banyak cita-cita yang dimiliki masyarakat dan proses yang melibatkan
masyarakat akan dapat direalisasikan. Hal ini tidak menekankan bahwa setiap orang harus perpartisipasi dengan cara yang sama, masyarakat berbeda-beda karena mereka
memiliki keterampilan, keinginan dan kemampuan yang berbeda-beda. Kerja kemasyarakatan yang baik akan memberikan rangkaian kegiatan parsipatori yang
seluas mungkin dan akan membenarkan persamaan bagi semua anggota masyarakat yang secara aktif terlibat.
Setiap kelompok harus memiliki partisipasi seluruh anggota kelompoknya, hal ini penting karena hasil yang bisa dicapai akan lebih maksimal, sebaliknya jika ada
anggota yang tidak melakukan perannya dengan baik, maka akan menciptakan ketimpangan, sehingga proses tidak berjalan dengan maksimal dan hasil yang dicapai
Universitas Sumatera Utara
juga tidak akan seperti yang diharapkan. Penting kiranya setiap anggota saling membantu dalam meningkatkan kualitas yang ingin dicapai, dalam hal ini usaha yang
dijalankan agar bisa memenuhi setiap kebutuhan para anggota dan melunasi pinjaman yang diperoleh dari pemerintah.
Partisipasi masyarakat sering kali dianggap sebagai bagian yang tidak lepas dalam upaya pengembangan masyarakat, dengan melihat partisipasi sebagai kesatuan
dalam proses pemberdayaan masyarakat akan dapat diketahui bahwa akar perkembangan pemikiran tentang partisipatif dalam pembangunan akan terkait
dengan diskursus komunitas, dimana salah satu dikursus komunitas adalah asumsi bahwa masyarakat bukanlah sekumpulan orang yang bodoh yang hanya bisa maju
kalau mereka mendapatkan perintah belaka, partisipasi masyarakat adalah keikutsertaan masyarakat dalam proses pengidentifikasian masalah dan potensi yang
ada dimasyarakat, pemilihan dan pengambilan keputusan tentang alternatif solusi untuk menangani masalah pelaksanaan upaya mengatasi masalah keterlibatan
masyayarakat dalam proses mengevaluasi perubahan yang terjadi, setiap usaha yang digeluti oleh anggota UPPKS harus mendapatkan partisipasi dari seluruh anggotanya,
jadi setiap anggota mengetahui peran masing-masing tampa harus diberi perintah, agar dapat tercapai hasil yang memuaskan dan mumutus rantai kemiskinan. Seperti
apa yang diungkapkan ibu Sri Musliha Ketua Kelompok UPPKS Seroja , yaitu : “ Untuk keikutsertaan anggota kelompok Seroja dalam membuat
Jamu, kami masih menggunakan cara tradisional, sehingga memakan banyak tenaga dan waktu, oleh karena itu setiap anggota kelompok
Universitas Sumatera Utara
memiliki tugas masing-masing agar jamu dapat selesai sesuai waktunya dan dapat terus dijual . Oleh karena bahan baku jamu yang mudah
kadaluarsa, dibutuhkan pengolahan yang teratur, karena jamu tradisional kami tidak menggunakan bahan pengawet, sehingga produksi
yang dihasilkan sesuai dengan pesanan”. Hal ini selaras dengan pernyataan ibu Nursani Saragih Pendamping
Kelurahan Keluarga Berencana Kelurahan Tanjung Gusta ,yaitu : “Jika melihat partisipasi masyarakat untuk mengikuti program
UPPKS ini tergolong cukup baik, hal ini ditunjukan dengan banyaknya kelompok UPPKS yang berada dikecamatan Medan Helvetia. Dengan
standarisasi setiap kelompok itu diisi maksimal oleh sepuluh orang yang target utama kita adalah ibu rumah tangga yang menjadi aksebtor KB ,
akan tetapi tidak menutup kemungkinan juga ibu rumah tangga yang non absebtor KB ikut bergabung atau bahkan membuat kelompoknya sendiri.
Kalau dilihat dari partisipasi masyarakat setelah menjadi anggota sejauh ini saya melihat dikelompok yang saya dampingi mereka berpartisipasi
aktif untuk mencapai tujuan-tujuan dari program ini sendiri.Diharapkan melalui program ini bukan hanya kelompok yang sudah ada sekarang
saja yang dapat sejahtera kehidupan keluarganya tetapi juga dengan adanya kelompok UPPKS yang sudah terbentuk saat ini bisa
memunculkan kelompok-kelompok baru lagi yang nantinya akan menghentikan kesenjangan sosial yang ada”.
Universitas Sumatera Utara
Sering kali partisipasi dilihat dalam kaitan dengan partisipasi dalam yang mungkin dihargai sebagai arus utama proses masyarakat seperti pertemuan umum,
bidang management, peran-peran pelayanan sosial. Partisipasi seperti jelas penting, namun partisipasi bisa mengambil berbagai bentuk yang lain : memasak,
berorganisasi, bermain musik, terlibat dalam olahraga, berkunjung pada orang lain, berkebun, dan lain-lain. Semuanya bisa memberikan sumbangan pada kehidupan
masyarakat dan semua bentuk partisipasi perlu didorong dan dilihat sebagai sesuatu berharga. Partisipasi dari setiap elemen kelompok sangat penting untuk menciptakan
keharmonisan didalam kelompok UPPKS , karena semangkin sering bersama akan semangkin mengetahui setiap tingkah laku dan pola pokir sehingga dapat
menghasilkan suatu hubungan yang harmonis dalam bentuk kekeluargaan.
5.2.5 Menentukan Kebutuhan Dalam Pelaksanaan Program
Setiap Manusia memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi, oleh karena itu manusia harus bekerja . Manusia tidak pernah merasa puas, selalu merasa
kekuarangan , oleh karena itu setiap manusia harus memiliki prioritas kebutuhan yang harus dipenuhi. Ada 2 prinsip pekerjaan masyarakat yang penting berkaitan dengan
kebutuhan.Pertama, pengembangan masyarakat harus berupaya membuat kesepakatan antara berbagai pihak yang menentukan kebutuhan.Ada persepsi yang
berbeda-beda terhadap pihak-pihak yang menentukan kebutuhan.Oleh karena itu, kerja masyarakat berusaha membangun dialog efektif antara pihak-pihak yang
menentukan kebutuhan yang masing-masing pihak memiliki peranan penting untuk bermain dan mengembangkan konsensus terhadap kebutuhan
Universitas Sumatera Utara
mawsyarakat.Sebenarnya kebanyakan dengan dari pada penentu kebutuhan ini jarang berkomunikasi dengan efektif dengan orang lain tentang masalah kebutuhan
masyarakat. Prinsip yang kedua adalah, meskipun para penentu kebutuhan yang lain penting, anggota masyarakat sendirilah yang memegang hak lebih tinggi dalam
menentukan kebutuhan, sepanjang prinsip keadilan sosial dengan cara ini tidak dikorbankan. Adalah pentng jika praktik kerja masyarakat menjadi pembebasan dan
pemberdayaan, bukan sebaliknya. Seperti yang dikatakan oleh ibu Lisbet Sitinjak Ketua Kelompok UPPKS Sintia Karya , yaitu :
“Dengan dana yang terbatas, kami diharapkan mampu menghasilkan produk yang mampu bersaing dipasaran dan memiliki nilai jual tinggi
untuk mempercepat perputaran modal, karena modal yang diberikan pemerintah ditambah dengan modal pribadi kami tidak mampu untuk
menyetok bahan yang banyak untuk menjahit, jadi kami harus dapat pandai-pandai memutar modal yang ada untuk dapat melakukan kegiatan
usaha . kami selalu melihat tren apa yang sedang diminati dipasaran, kami memproduksi lebih . dahulu dengan motif yang biasa kami
menghasilkan kurang lebih tujuh juta perbulan, dengan kami membuat motif yang sedang tren dipasaran, kami bisa mendapkan keuntungan
sampai sepuluh juta rupiah, dengan kebutuhan yang kami prioritaskan kami bisa mendapatkan keuntungan tiga juta rupiah perbulannya.
Suatu Aspek yang bisa digaris bawahi adalah betapa perlunya kita mengedepankan pola pikir secara garis besar dalam pengembangan masyarakat,
Universitas Sumatera Utara
seorang pekerja sosial dalam konteks ini perlu berpikir tentang hubungan erat antar struktur dengan proses bukan berpikir mengisolasi hubungan antara struktur dan
proses, oleh karena itu pengembangan masyarakat membutuhkan orang-orang yang selalu memikirkan koneksi hubungan .
Universitas Sumatera Utara
BAB VI PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang didapat dari hasil penelitian, Kesimpulan yang terdapat pada bab ini adalah merupakan hasil yang dicapai dari
analisis data dalam penelitian tentang penerapan prinsip-prinsip pengembangan masyarakat dalam pelaksanaan Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
Sejahtera di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan. Informan dalam penelitian ini adalah 5 ketua kelompok yang terdapat di Kecamatan Medan Helvetia dan 3
Pendamping Lapangan Keluarga Berencana Kecamatan Medan Helvetia.
6.1 Kesimpulan
Berdasaran analisis data yang dilakukan dilapangan mengenai penerapan prinsip-prinsip community development dalam pelaksanaan program usaha
peningkatan pendapatan keluarga sejahtera dikecamatan Medan Helvetia Kota Medan dapat diperoleh :
1. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa program UPPKS yang
dijalankan oleh anggota di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan Merupakan suatu model program pengembangan masyarakat.
2. Dari penelitian ini dapat juga diketahui bahwa program ini merupakan
program pengembangan dan pembinaan tenaga terampil, mulai dari upaya yang dilaksanakan peningkatan jaminan kemitraan dan penyediaan modal
Universitas Sumatera Utara
pelatihan keterampilan yang menimbulkan niat masyarakat untuk berkembang dan berbuat lebih bermanfaat lagi bagi lingkungan sekitar semakin tumbuh.
3. Program UPPKS juga merupakan pengembangan kelompok-kelompok sosial
dengan muatan ekonomi dimana masyarakat diberikan pinjaman modal untuk dapat memulai usahanya.
4. Dari proses pelaksanaannya program UPPKS ini sendiri banyak dari pada
anggota-anggota yang terbantu dengan ada nya program semacam ini dilihat dari antusias nya para kelompok-kelompok mengembangkan jenis usahanya
masing-masing.
6.2 Saran