commit to user
16
dalamnya gangguan tidur, gejala-gejala fisik seperti: hot flushes, pegal- pegal; mudah marah, cemas, perasaan gelisah serta sulit berkonsentrasi
Schwartz, 1999: 1; Bennett, 2001: 1-2. Kadar hormon estrogen yang berubah-ubah fluktuasi berperan dalam mempengaruhi mood keadaan
jiwa. Boleh jadi kurangnya hormon estrogen dalam tubuh wanita itulah yang memudahkan wanita terkena depresi ketika menopause Hunter,
1996. Walaupun hubungan estrogen dengan emosi seseorang tidak dapat secara lengkap diketahui dengan pasti, namun ada bukti bahwa estrogen
mempunyai pengaruh baik langsung maupun tidak langsung terhadap produksi beberapa unsur kimiawi otak neuretransmitter yang dikenal
sebagai unsur pembentuk mood dan fungsi kognitif. Beberapa penelitian juga telah menunjukkan bahwa pemberian hormon estrogen pada wanita
yang mengalami menopause, baik dalam masa awal, transisi maupun selama mengalaminya, akan sangat membantu dalam mengurangi gejala-
gejala depresi yang biasanya muncul Minkin and Hanlon, 2000: 1; Johnston, 2001: 1.
e. Penyebab Menopause
Menjelang menopause terjadi perubahan hubungan hormon ovarium dan hipofise yang terbalik, dimana hormon ovarium menurun dan
hipofise meninggi. Hormon ovarium terdiri atas steroid progesteron dan estradiol serta peptide inhibin dan aktivin. Walau kadar hormon
hipofise FSH dan LH meninggi, tetapi karena hormon steroid menurun, rangsangan endometrium berkurang terjadilah perubahan pola haid, baik
commit to user
17
siklus maupun jumlahnya, sampai suatu waktu berhenti sama sekali. Turunnya kadar hormon steroid, terutama estrogen, bukan saja mengubah
pola haid, tetapi juga mempunyai dampak terhadap kesehatan umum Hidayat dalam Prawirohardjo, 2006.
f. Profil hormonal dalam siklus menopause
Masa hidup Fisiologis
Gambaran klinis normal
Patologi
Klimakterium 46-50 tahun
Menopause 50-55 tahun
Pascamenopause 55
Senium 60 tahun
Fungsi ovarium
turun Estrogenpro
gesteron Berfluktuasi
Ovarium tidak
berfungsi Kadar
estrogen makin turun
Dua tahun setelah
berhenti menopause
Beradaptasi terhadap
hidup tanpa estrogen
Menstruasi tidak teratur
Rangsangan estrogen
dominan Menstruasi
berhenti Disparenunia
Kadar estrogen sangat rendah
Gejala psikosomatik
menonjol Gejala defisiensi
hormon estrogen Psikologis :
- takut tua
- tak menarik
- cepat marah
- sukar tidur
Gejala psikosomatik
semakin bertambah
alat kelamin dapat mengalami :
- kering tanpa
lendir -
pengecilan ukuran rahim
Mulai adaptasi terhadap keadaan
estrogen rendah. Gejala
osteoporosis karena tulang tipis
dan keropos. Mudah terjadi
patah tulang terutama tulang
paha.
Sumber: Manuaba. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Arcan
commit to user
18
g. Upaya-upaya menghadapi menopause
Persepsi atau sikap positif dari masyarakat dan petugas kesehatan, yaitu:
1 Menerima menopause sebagai karunia yang disyukuri karena
dilebihkan dari perempuan lain, dengan umur yang lebih panjang, dengan segala kesempatan.
2 Menganggap menopause tidak hanya sebagai proses penuaan fisik saja,
tetapi lebih dari sebagai proses, pematangan dalam segi intelektual, konsep pemikiran, spiritual dan wawasan hidup.
3 Menurut Manuaba 1999 upaya untuk menghindari perubahan
psikologis menghadapi menopause berdasar atas keharmonisan keluarga dan saling pengertian.
Menurut Manuaba 1999 upaya untuk menghindari penuaan kulit terlalu cepat dapat dilakukan langkah sebagai berikut:
1 Jangan terlalu gemuk, sehingga hilangnya lemak bawah kulit tidak
terlalu kelihatan 2
Hindari sebanyak mungkin sinar matahari karena ultraviolet dapat merusak kulit dan menimbulkan kanker kulit.
3 Kelancaran peredaran darah dengan mengurangi kulit keriput melalui
peningkatan aktifitas fisik dan masase salon kecantikan. 4
Memakai pelembab kulit. Menurut Arisman 2004 upaya pencegahan dan mempertahankan
kesehatan dan vitalitas secara proaktif adalah:
commit to user
19
1 Olah raga secara teratur disertai dengan kegiatan harian yang
sederhana seperti mengangkat barang. 2
Mengurangi kafein, garam dan gula. Kafein yang berlebihan dapat merangsang gejolak panas, poliuri dan defisiensi masa tulang.
3 Melaksanakan anjuran dalam mengkonsumsi makanan.
4 Pola makan sehat
Hal-hal yang diperhatikan dalam menerapkan pola makan sehat adalah: 1 Pilihlah jenis makanan yang bermanfaat, misalnya makanan
berprotein mengandung lemak tak jenuh, seperti ikan tuna dan salmon, 2 Patuhi jadwal makan, yaitu makan makanan yang bergizi seimbang tiga
kali sehari pada waktu yang tepat, yaitu sarapan, makan siang dan makan malam dan dua kali makanan selingan, 3 Jangan makan pada pada kondisi
lapar, dikhawatirkan hal ini menjadi kebiasaan yang menimbulkan lemak tubuh, 4 Mengurangi resiko konstipasi, di antaranya mengkonsumsi
makanan berserat tinggi seperti sayuran dan buah-buahan segar, roti dan sereal untuk membentuk feces yang mudah dikeluarkan. Biji utuh yang
telah dimasak seperti bubur gandum, bulgur, beras merah merupakan sumber serat yang baik dan minum paling sedikit 8 gelas. 5
Memperlambat perkembangan osteoporosis, dengan menambah suplemen vitamin D biasanya 400-800 IU setiap hari untuk meyakinkan
penyerapan kalsium terutama wanita yang sedikit paparan sinar matahari. Paparan sinar matahari pada kulit merupakan langkah yang penting untuk
mengaktifkan vitamin D. Makanan yang mengandung vitamin D adalah
commit to user
20
susu dan produk olahan susu, 6 Memperkuat daya tahan tubuh. Karena itu makan makanan yang penting untuk kekebalan seperti vitamin E, B6 dan
Zn. Contoh bahan makanan yang mengandung zat gizi tersebut adalah biji- bijian utuh, sayuran berdaun hijau, makanan laut, daging yang tidak
berlemak, margarine dan minyak tumbuhan, 7 Mengurangi resiko penyakit jantung, yaitu dengan membatasi makanan berlemak yang banyak
mengandung kolesterol dan natrium, dan banyak makanan yang kaya akan vitamin B6 dan B12 asam folat, serat yang larut, kalsium dan kalium.
Contoh buah termasuk nanas, kacang kering, sayuran, susu tanpa lemak, daging tidak berlemak, biji-bijian utuh, 8 Agar ingatan tetap baik dan
sistem saraf tetap bagus harus banyak makan vitamin B6, B12, dan asam folat.
Menurut Varney 2009 Beberapa upaya untuk mencegah dampak dari perubahan fisik pada menopause tersebut adalah pemeriksaan
ginekologi secara rutin, pemeriksaan kesehatan umum secara rutin, misalnya tensi, timbang berat badan, rekam jantung, pemeriksaan Bone
Mass Densitometri, pemeriksaan laboratorium gula darah, kolesterol, pemeriksaan pap smear secara rutin, perabaan payudara sadari Varney,
2009. Menurut Hidayat dalam Prawirohardjo 2006: Terapi Sulih Hormon TSH diberikan atas indikasi medis, dalam jangka pendek
paling lama 5 tahun mulai dosis kecil. Fitoestrogen dalam bentuk suplemen kapsul, tablet, sirup yang bersumber dari kedelai soy, Red
clover dan black cohosh.
commit to user
21
2. Pengetahuan