Patogenesis masalah menopause Perubahan yang terjadi saat menopause

commit to user 7 memasuki fase menopause bergantung pada banyak faktor, antara lain faktor kesehatan umum, keadaan gizi dan faktor sosial ekonomi Nelwati, 2000: 2. Dari hasil studi oleh Womens Health Across the Nation di 7 pusat negara AS dan 5 kelompok etnis, pada wanita berusia 40 - 55 tahun, dilaporkan usia median saat menopause natural adalah 51,4 tahun. Dengan faktor-faktor seperti kebiasaan merokok, pendidikan rendah, bercerai, tidak bekerja dan mempunyai riwayat penyakit jantung berhubungan dengan menopause natural yang lebih dini. Sedangkan paritas, penggunaan kontrasepsi oral sebelumnya dan rasetnik Jepang, berkaitan dengan usia menopause yang lebih lambat Gold, 2001: 865-874. Usia saat menopause ini akan semakin menurun, pada wanita yang tidak mempunyai anak Wango, 1996: 1-3. Wanita Australia mengalami menopause rata-rata sekitar umur 51,3 tahun tetapi kurang dari dua persen diantaranya mengalami masa menopause saat berumur kurang dari 40 tahun dan tujuh sampai 8 persen setelah berumur 45 tahun. Hal ini sering menyebabkan timbulnya depresi pada wanita, menurunnya gairah seksual, terjadi kenaikan risiko osteoporosis, penyakit hati, dan Alzheimer Karl, 2001: 1.

b. Patogenesis masalah menopause

Pada fase menopause usia 45 - 55 tahun seorang wanita akan mengalami penurunan fungsi ovarium yang setelah kurang lebih selama 30 tahun berfungsi menghasilkan telur dan hormon-hormonnya terutama estrogen dan progesteron. Berkurangnya fungsi ovarium tersebut commit to user 8 berlangsung secara berangsur-angsur selama 3 - 5 tahun. Pada fase ini ovarium tidak peka lagi terhadap rangsangan hormon pengatur dari otak sehingga telur tidak dapat berkembang lagi menuju kematangannya. Hal ini akan menyebabkan jarang terjadi ovulasi dan akhirnya berhenti sama sekali. Ovarium kemudian akan mengecil dan berkurang beratnya Rachman, 1991: 16. Produksi hormon estrogen makin lama makin berkurang sehingga haidpun menjadi tidak teratur dan akhirnya berhenti menopause. Proses menopause tidak terjadi secara tiba-tiba tetapi merupakan proses yang terjadi secara bertahap seperti disebutkan dalam Managing your menopause, di mana kandung telur mulai berkurang memproduksi hormon-hormon seks wanita, hal ini terjadi sejak 3 sampai 5 tahun sebelum haid berhenti. Masa ini disebut sebagai masa klimakterium atau masa perimenopause Utian and Jacobowitz, 1990: 1-2.

c. Perubahan yang terjadi saat menopause

Ketika menopause mulai dialami oleh perempuan, maka dia akan mengalami berbagai perubahan fisik dan psikologis. Perubahan-perubahan ini diasumsikan dapat mempengaruhi kesehatan mental perempuan American Psychological Association, 2002: 1-3; Nila Sari Dewi, 2003: 1; Junetty Halim, 2003: 1; Ika Erika, 2003: 1. Menurut Zainuddin Sri Kuntjoro 2002: 1-4 beberapa perubahan tersebut antara lain: commit to user 9 1 Perubahan Fisik Ketika seseorang memasuki masa menopause, fisik mengalami ketidaknyamanan seperti rasa kaku dan linu yang dapat terjadi secara tiba-tiba di sekujur tubuh, misalnya pada kepala leher dan dada bagian atas. Kadang-kadang rasa kaku ini dapat diikuti dengan rasa panas atau dingin, pening, kelelahan, jengkel, resah, cepat marah dan dada berdebar-debar. Beberapa keluhan fisik yang merupakan tanda dan gejala menopause yaitu: ketidak teraturan siklus haid, gejolak rasa panas, kekeringan vagina, perubahan kulit, keringat di malam hari, sulit tidur, perubahan pada mulut kemampuan mengecap kurang peka, kerapuhan tulang, badan menjadi gemuk, dan timbulnya penyakit jantung, pembuluh darah, kanker. 2 Perubahan Psikologis Aspek psikologis yang terjadi pada masa menopause amat penting peranannya dalam kehidupan sosial wanita tersebut. Beberapa gejala yang psikologis yang menonjol ketika menopause adalah timbulnya rasa cemas, mudah tersinggung, sukar tidur, tertekan, gugup, kesepian, tidak sabar, tegang, tension, cemas dan depresi. Ada juga wanita yang merasa rendah diri karena menurunnya daya tarik fisik dan seksual, merasa tidak dibutuhkan lagi oleh suami serta merasa kehilangan feminitas karena fungsi reproduksi yang hilang. Beberapa keluhan psikologis yang merupakan tanda dan gejala menopause yaitu: ingatan menurun, kecemasan, mudah tersinggung, stress dan depresi. commit to user 10 Secara nyata menjelang dan pada saat menopause terjadi perubahan pada organ-organ reproduksi seorang wanita. Hal inilah yang menimbulkan berbagai keluhan psikogenik seperti mudah tersinggung, depresi, cemas, sedih, hilang atau sulitnya berkonsentrasi, perasaan tidak dicintai, sulit tidur, perubahan suasana hati mood, hilangnya rasa percaya diri, konflik keluarga, dan gangguan di tempat kerja Rachman, 1991: 13-14. Gejala klinis yang terjadi pada masa menopause adalah sebagai berikut Rachman 1991: 11-13: a Vasomotor, berupa: hot flushes, keringat malam, palpitasi. pusing, dan migren. b Urogenital, berupa: vagina atrofi dan mengering, dispareunia, libido menurun, disfungsi kandung kencing disuria], incontinensia alvi vagina, prolapsus uterovaginal. c Perubahan pada kulit dan jaringan lain: kulit menjadi kering, jaringan kelenjar payudara atrofi, r ambut baru pada wajah. Tanda lain: kelelahan, sakit kepala. d Ekstragenital dapat berupa adipositas penimbunan lemak pada tungkai atas, pinggul, perut bagian bawah dan lengan atas, hipertensi, hiperkolesterolemia, aterosklerosis dan osteoporosis. Bagi kebanyakan wanita penduduk Amerika Utara, kata menopause mempunyai asosiasi arti yang negatif. Secara umum wanita pasti selalu menginginkan bisa tampil cantik dan selalu terlihat muda, oleh karena itu mulai berakhirnya masa subur menopause dianggap sebagai commit to user 11 akhir dari kecantikan seorang wanita. Sehingga kenyataan yang dapat kita lihat bahwa banyak wanita mengalami depresi berat ketika mereka dalam masa menopause Carter, 2001: 463-466. Pada masa menjelang usia setengah abad, seorang wanita berada pada masa dewasa, ia telah mencapai kemantapan dalam berbagai hal. Masa dewasa mantap, karena banyak keinginannya sudah tercapai dan sudah menerima semua hal yang tidak tercapai. Kenyataannya menjelang menopause atau pada masa menopause, wanita mulai mengalami gejolak hidup, yang bisa berakibat fatal dan yang tidak perlu terjadi apabila sebelumnya sudah siap mental Gunarsa, 2000: 82. Mengingat menopause sesungguhnya bukanlah suatu problema konstitusi maka studi-studi tentang pengetahuan tersebut jarang dilaksanakan di antara penelitian- penelitian yang berhubungan dengan reproduksi wanita tersebut Hadijono et al., 1999: 1-7. Perubahan psikologis yang dialami seorang wanita menjelang menopause meliputi merasa tua, tidak menarik lagi, rasa tertekan karena takut menjadi tua, mudah tersinggung, mudah kaget sehingga jantung berdebar, takut tidak dapat memenuhi kebutuhan seksual suami, rasa takut bahwa suami akan menyeleweng. Keinginan seksual menurun dan sulit mencapai orgasme. Mereka juga merasa tidak berguna dan tidak menghasilkan sesuatu, merasa memberatkan keluarga dan orang lain Manuaba,1999. commit to user 12 Menurut Manuaba 1999 perubahan fisik yang terjadi pada masa menopause adalah sebagai berikut: 1 Perubahan kulit Pada perubahan kulit ini, lemak bawah kulit berkurang sehingga kulit menjadi kendor. Otot di bawah kulit muka juga mengendor sehingga jatuh dan melembek. Kulit mudah terbakar sinar matahari dan menimbulkan pigmentasi dan tumbuh bintik hitam. Kelenjar kulit kurang berfungsi sehingga kulit kering dan keriput. 2 Perubahan metabolisme tubuh Ditandai dengan menurunya pengeluaran hormon tiroksin dan insulin pembakaran dan keperluan tubuh menjadi menurun. Untuk dapat menyesuaikan penurunan metabolisme dilakukan perubahan pola makan dan disesuaikan dengan kebutuhan. Bila pola makan tetap seperti umur sekitar 30 tahun maka kelebihan nutrisi akan disimpan dalam bentuk lemak dan gula. Akibatnya akan terjadi kegemukan, dimana deposit lemak terdapat pada bokong, payudara dan perut. Kelebihan gula makanan yang mengandung banyak gula dapat menyebabkan gangguan metabolisme gula yang akan menjurus pada penyakit kencing manis Diabetus Mellitus. 3 Perubahan pola makan Perubahan pola makan dianjurkan menjurus ke arah makanan yang mengandung banyak serat. Juga terjadi perubahan pada kerja usus halus dan usus besar. Menurunnya estrogen dapat menimbulkan commit to user 13 perubahan kerja usus menjadi lambat. Kemampuan mereabsorbsi sari makanan makin berkurang. Kerja usus halus dan besar yang lambat menimbulkan gangguan buang air besar berupa obstipasi sembelit. 4 Perubahan sistem jantung dan pembuluh darah Terjadi karena adanya perubahan metabolisme, menurunya estrogen, menurunnya pengeluaran hormon paratiroid. Hubungan emosi dengan sistem ini menimbulkan jantung mudah berdebar. Meningkatnya hormon FSH dan LH serta rendahnya estrogen dapat menimbulkan perubahan pembuluh darah. Melebarnya pembuluh darah pada wajah, leher dan tengkuk menimbulkan rasa panas yang disebut “Hot Flushes” badan terasa panas. Penimbunan kolesterol pada pembuluh darah menimbulkan penyakit jantung koroner. 5 Perubahan pada alat genital Perubahan yang terjadi pada alat genetalia meliputi liang senggama terasa kering, lapisan sel liang senggama menipis yang menyebabkan mudah terjadi infeksi infeksi kandung kencing, infeksi liang senggama. Daerah sensitif makin sulit untuk dirangsang. Saat hubungan seksual dapat terjadi nyeri disparaeunia sulit mencapai orgasme. Lemahnya penyangga alat kelamin bagian dalam menyababkan terasa kurang enak sekitar liang senggama, liang senggama terasa tuirun menonjol dalam bentuk tonjolan kandung kencing sistokel, tonjolan dinding belakang rectocel dan mulut rahim terbuka. commit to user 14 6 Perubahan pada tulang Perubahan terjadi karena kombinasi rendahnya hormon estrogen dan hormon paratiroid. Tulang mengalami dekalsifikasi pengapuran artinya kalsium menurun hingga tulang keropos dan mudah terjadi patah tulang. Patah tulang terutama terjadi pada persendian paha. 7 Perubahan fungsi saraf Terjadinya penurunan fungsi pada panca indra seperti penglihatan dan pendengaran. Hal ini disebabkan terjadi degenerasi sel saraf dan sel otak sehingga menimbulkan manifestasi klinis. 8 Perubahan fungsi motorik Otot sudah mulai lemah untuk memegang dan mengambil barang, koordinator sudah kurang tepat dan pegangan sering lepas, gerak otot mulai sulit dikendalikan sehingga sering gemetar, dalam keadaan diam, dengan tidak terasa tangan dan kaki bergerak sendiri tremor, artikulasi suara mengalami gangguan sehingga sering keseleo bila bicara. 9 Perubahan fungsi sensorik Terjadi gangguan pada rasa tidak enak, kram atau sakit, gejala ini timbul saat berdiam diri dan akan menghilang bila digerakkan. Kemunduran fungsi saraf menyebabkan gangguan sirkulasi darah dan menimbulkan keluhan klinis, terdapat gangguan rasa perabaan, karena saraf peraba mengalami kemunduran fungsi. commit to user 15

d. Menopause dan Depresi

Dokumen yang terkait

Determinan Kecemasan Wanita Pra Menopause di Desa Rawang Lama Kecamatan Rawang Panca Arga Kabupaten Asahan Tahun 2014

2 88 130

Hubungan Antara Dukungan Sosial Suami Dengan Kecemasan Pada Wanita Menopause

7 62 143

HUBUNGAN ANTARA KESIAPAN MENOPAUSE DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENOPAUSE PADA IBU Hubungan antara kesiapan menopause dengan kecemasan menghadapi menopause pada ibu Pkk di desa gentan kecamatan bendosari Kabupaten sukoharjo.

0 6 14

HUBUNGAN ANTARA KESIAPAN MENOPAUSE DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENOPAUSE PADA IBU Hubungan antara kesiapan menopause dengan kecemasan menghadapi menopause pada ibu Pkk di desa gentan kecamatan bendosari Kabupaten sukoharjo.

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA MENOPAUSE DENGAN KECEMASAN PADA WANITA.

0 0 4

HUBUNGAN ANTARA KEMATIAN PERINATAL DENGAN FREKUENSI ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS GUMARANG KECAMATAN KEDUNGGALAR KABUPATEN NGAWI.

0 0 4

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE DENGAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Kecemasan Dalam Menghadapi Menopause Pada Ibu-Ibu Di Kelurahan Bulan Kecamatan Wonosari Kabupaten Kla

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DANDUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENOPAUSE PADA WANITA DI KECAMATAN NGAWI.

0 1 1

Hubungan Antara Usia Menarche Dengan Usia Menopause Di Desa Warukkalong Kecamatan Kwadungan Kabupaten Ngawi COVER

1 4 13

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE DENGAN KECEMASAN WANITA MENJELANG MENOPAUSE DI DESA BOWAN DELANGGU KLATEN NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Menopause dengan Kecemasan Wanita Menjelang Menopause di Desa Bowan Delanggu K

0 0 14