PEMBAHASAN 1. Pengaruh pendidikan kesehatan dengan pengetahuan siswai kelas IV,
5.2. PEMBAHASAN 5.2.1. Pengaruh pendidikan kesehatan dengan pengetahuan siswai kelas IV,
V dan VI mengenai penyakit bawaan makanan
Tingkat penilaian pengetahuan meliputi tiga kategori yaitu baik, cukup, dan kurang. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari data
peningkatan pengetahuan menunjukkan sebelum dilakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit bawaan terdapat 7 orang responden kategori
tingkat pengetahuan baik, 62 orang responden kategori tingkat pengetahuan cukup dan 2 orang kategori pengetahuan kurang. Sedangkan
setelah dilakukan pendidikan kesehatan mengenai penyakit bawaan makanan yaitu terdapat 46 orang responden kategori baik dan 25 orang
responden tingkat pengetahuan cukup. Pengetahuan yang didapatkan sebelum diberikan pendidikan
kesehatan yaitu 7 9,9 kategori baik dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan skornya meningkat menjadi sebesar 46 64,8 kategori baik.
Sedangkan nilai mean dari pengetahuan pretest sebesar 11,3099 dan pengetahuan posttest sebesar 14,5493. Sehingga pada posttest terjadi
peningkatan nilai rata-rata, hal ini juga mempengaruhi tingkat pengetahuan responden.
Dengan memperhatikan proses pendidikan kesehatan yang diberikan peneliti dan adanya proses tanya jawab kepada responden semakin
meningkatkan pemahaman tentang kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Adisasmoto 2008 menyatakan bahwa dengan mendapatkan informasi
Universitas Sumatera Utara
kesehatan dari nara sumber seperti petugas kesehatan setidaknya orang akan berpikir mengenai pentingnya kesehatan dan berusaha untuk
melakukan tindakan kesehatan. Hasil penelitian ini memperkuat penelitian yang dilakukan oleh
Mutmainah 2013 yang meneliti mengenai pengaruh penyuluhan makanan jajanan terhadap tingkat pengetahuan dan sikap mengenai
jajanan pada siswa SD Negeri di Surakarta. Hasil penelitiannya menunjukkan peningkatan pengetahuan siswa setelah menerima
pendidikan kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian ini mengenai pengaruh pendidikan
kesehatan dengan pengetahuan siswai kelas IV, V dan VI mengenai penyakit bawaan makanan disimpulkan ada pengaruh pendidikan
kesehatan terhadap pengetahuan responden. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Pulungan 2008 yang
meneliti mengenai pengaruh metode penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap dokter kecil dalam pemberantasan sarang nyamuk
demam berdarah. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatanpenyuluhan dengan peningkatan pengetahuan dan
sikap mengenai pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah. Menurut Hovland et al., dalam Azwar 2011 berpendapat bahwa efek
suatu komunikasi tertentu akan tergantung pada sejauh mana komunikasi itu diperhatikan, dipahami dan diterima. Banyak hal yang dapat
mempengaruhi pengetahuan seseorang yaitu informasi yang didapat baik
Universitas Sumatera Utara
dari pendidikan formal maupun informal, selain itu juga umur sangat mempengaruhi prilaku seseorang sehingga bisa mempengaruhi terhadap
daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga
pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik Notoatmojo, 2007. Dimana mayoritas usia yang paling besar yaitu 11 sampai 12 tahun, usia
ini berada pada tahap perkembangan sosial dan emosional yang mudah dibangkitkan semangatnya Budiman, 2007. Pada periode ini merupakan
periode yang sangat penting karena rasa ingin tahu, penasaran dengan hal baru dan pengetahuan yang masih kurang.
Maka dari itu, untuk meningkatkan pengetahuan seseorang dapat dilakukan dengan melaksanakan pendidikan kesehatan yaitu kegiatan-
kegiatan edukasi yang dilakukan oleh tenaga kesehatan maupun lainnya, berupa penyuluhan atau pendidikan kesehatan.
Pada kegiatan pendidikan kesehatan, materi yang diberikan dengan metode ceramah dan diskusi. Proses pemberian dengan metode ceramah
dan adanya komunikasi dua arah yaitu pemberi pendidikan kesehatan serta adanya pertanyaan dari responden menjadi pengetahuan yang diberikan
mudah dicerna. Pemberian ceramah yang diselingi dengan bahasa anak –
anak dan menjadi anak lebih memperhatikan materi yang diberikan. Materi yang diberikan dengan bentuk bergambar, video dan cerita.
pemberian materi yang berbentuk bergambar dapat menarik minat, sedangkan dengan menunjukkan video responden lebih mudah memahami
Universitas Sumatera Utara
pesan yang ada dalam video tersebut Lubis, 2013. Serta dengan bercerita mengenai contoh anak-anak yang mengalami penyakit yang disebabkan
oleh makananjajanan, seperti diare, tifus, hepatitis dll. Serta menjelaskan penyebabnya yaitu jajanan sembarangan dan tidak memperhatikan
kebersihan jajanan. Oleh karena itu adanya peningkatan nilai kuesioner dari responden menunjukkan adanya perbedaan pengetahuan antara
sebelum diberikan pendidikan kesehatan dengan sesudah diberikan pendidikan kesehatan.
Dengan terjadinya peningkatan pengetahuan merupakan hal yang sangat perlu, dimana pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang
sangat penting terbentuknya tindakan seseorang Notoatmojo, 2007. Pengetahuan yang masih minim dapat mempengaruhi pola hidup dan
kebiasaan yang buruk, semua ini sangat berpengaruh pada peningkatan derajat kesehatan anak usia sekolah.
Universitas Sumatera Utara
83