Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Penyakit Bawaan Makanan terhadap Pengetahuan Siswa/i Kelas IV, V dan VI Mengenai Penyakit Bawaan Makanan di Sekolah Dasar Negeri 060929 Medan Johor 2015

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Data Pribadi Penulis

Nama : Joko Sutejo

Tempat Tanggal Lahir: Serusa, 20 Desember 1992 Jenis Kelamin : Laki-Laki

Anak Ke : 1 Dari 4 Bersaudara

Agama : Islam

Alamat : Serusa, Kec. Bangko, Kab. Rokan Hilir, Riau.

Nama Orang Tua

Bapak : Subono

Ibu : Paini

Pekerjaan Orang Tua

Ayah : Petani

Ibu : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Serusa, Kec. Bangko, Kab. Rokan Hilir, Riau

Riwayat Pendidikan

Tahun 1999-2005 : SD Negeri 034 Serusa, Bangko Tahun 2005-2008 : SMP Negeri 3 Bangko

Tahun 2008-2011 : SMA Negeri 1 Sinaboi

Tahun 2011-2014 : Poltekkes Kemenkes Medan Jurusan Keperawatan Prodi D.III 2014


(9)

Surat Pernyataan Menjadi Responden

Berdasarkan permintaan dan pemohonan serta penjelasan penjelasan peneliti yang sudah disampaikan kepada saya bahwa akan diadakan penelitian tentang “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Penyakit Bawaan Makanan Terhadap Pengetahuan Siswa/i Mengenai Penyakit Bawaan Makanan Di Sekolah Dasar Negeri 060929 Medan Johor Tahun 2015.

Demi membantu dan berpartisipasi dalam penelitian saya bersedia berperan sebagai responden dalam penelitian ini.

Peneliti Medan, November 2015

Joko Sutejo (Responden)


(10)

A. Petunjuk penelitian

 Bacalah pertanyaan berikut dengan baik kemudian pilihlah salah satu jawaban yang tersedia dengan memberikan tanda silang (x) pada jawaban yang anda pilih

 Jika anda ingin memperbaiki jawaban, coretlah yang salah (=) dan ganti dengan jawaban yang anda anggap benar

 Isilah pertanyaan pada lembar jawaban

 Partisipasi yang anda berikan sangat berharga sekali, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-sebesarnya.


(11)

LEMBAR KUESIONER A. Identitas Responden

1. Nama :

2. Umur : No Responden:

3. Kelas :

B. Pertanyaan :

Jawablah dengan benar pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda (x) pada jawaban yang anda angap paling tepat.

1. Apa yang dimaksud dengan penyakit bawaan makanan?

a. Penyakit yang disebabkan oleh makanan/jajanan yang tercemar dan tidak sehat.

b. Penyakit yang disebabkan oleh makanan yang dijajakan dikantin sekolah c. Penyakit yang disebabkan oleh makanan yang mengandung zat pewarna d. Penyakit makanan yang dihinggapi lalat

2. Yang tidak termasuk penyebab terjadinya penyakit bawaan makanan adalah? a. Bacteri

b. Gangga c. Jamur d. Virus

3. Yang tidak termasuk hewan pembawa mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan, adalah?

a. Kecoa b. Lalat c. Tikus d. Nyamuk

4. Yang bukan merupakan makanan yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit bawaan makanan, adalah?

a. Makanan yang kadaluarsa b. Makanan yang berbau busuk c. Makanan yang tercemar d. Makanan yang bersih


(12)

5. Penyakit bawaan makanan dapat ditularkan melalui? a. Jajanan yang tercemar dan tidak sehat

b. Makanan yang dalam keadaan sehat c. Jajanan yang terjaga kebersihannya d. Makanan yang dibungkus

6. Yang tidak termasuk jenis penyakit yang dibawa oleh penyakit bawaan makanan yang sering dijumpai adalah?

a. Mencret (Diare) b. Demam tinggi (Tifus) c. Sakit kuning (Hepatitis) d. Sakit gula (Diabetes)

7. Yang bukan merupakan gejala dari terjadi penyakit bawaan makanan adalah? a. Mual-mual

b. Muntah c. Sakit perut d. Pusing

8. Yang dapat kita lakukan untuk menjaga kebersihan jajanan adalah? a. Menutup makanan dengan rapat

b. Membuka jajanan

c. Mencuci tangan sebelum memegang makanan d. Meletakkan sembarangan

9. Apa yang dapat terjadi jika penyakit bawaan makanan berulang kali diderita,kecuali?

a. Malnutrisi/kurang gizi b. Menderita penyakit kronik c. Kematian

d. Kurus

10. Upaya untuk mencegah terjadi penyakit bawaan makanan,kecuali? a. Memasak makanan dengan matang

b. Menyimpan makanan ditempat yang bersih


(13)

d. Menempatkan makanan sembarangan

11. Salah satu penyebab terjadinya penyakit bawaan makanan pada anak usia sekolah adalah,kecuali?

a. Kurang pengawasan dari pihak sekolah dalam memilih jajanan b. Selalu menjaga kebersihan diri pembeli dan penjual

c. Kurangnya pengetahuan menjaga kebersihan

d. Penjual jajanan yang tidak menjaga kebersihan (mencuci tangan) 12. Berikut cara memilih jajanan yang sehat?

a. Memilih jajanan yang bersih

b. Memilih jajanan yang sembarangan c. Memilih jajanan yang terbuka

d. Memilih jajanan yang terdapat banyak lalat

13. Dampak yang dapat terjadi jika penyakit bawaan makanan menyerang anak usia sekolah, pilihlah jawaban yang tepat?

a. Sering pusing b. Mual-mual

c. Tidak konsetrasi belajar akibat kesakitan d. Kurus

14. Apa pengaruh yang dapat terjadi jika penyakit bawaan makanan pada anak usia sekolah?

a. Kegiatan belajar mengajar terganggu b. Tidak dapat bersekolah

c. Tidak dapat betemu teman-teman d. Tidak ada pengaruh

15. Sebelum membeli jajanan atau makanan dikantin sekolah, apa yang perlu kita lakukan,kecuali?

a. Melihat kondisi jajanan b. Melihat kondisi penjual c. Melihat wadah jualan d. Mencuci tangan


(14)

a. Mencuci tangan

b. Langsung memakan jajanan c. Tidak mencuci tangan d. Membuka makanan

17. Berapa lama untuk mencuci tangan yang baik, menurut standar mencuci tangan?

a. 10 detik b. 15 detik c. 20 detik d. 25 detik

18. Ada berapa langkah untuk mencuci tangan yang benar? a. 5 langkah

b. 6 langkah c. 7 langkah d. 8 langkah

19. Dimanakah membeli jajanan yang baik? a. Jajanan yang dijual dipinggir jalan b. Dijual di depan sekolah

c. Dikantin sekolah d. Penjual keliling

20. Jika menemukan jajanan yang dijual dengan keadaan terbuka dan tidak bersih, apa yang dilakukan?

a. Tetap membeli jajanan b. Tidak peduli

c. Tidak membeli jajanan d. Acuh tak acuh


(15)

NO UMUR KELAS JK PENGETAHUAN SEBELUM PENDIDIKAN KESEHATAN TOTAL KATEGORI NO PENGETAHUAN SETELAH PENDIDIKAN KESEHATAN TOTAL KATEGORI P 1 P 2 P 3 P 4 P 5 P 6 P 7 P 8 P 9 P 1 0 P 1 1 P 1 2 P 1 3 P 1 4 P 1 5 P 1 6 P 1 7 P 1 8 P 1 9 P 2 0 P 1 P 2 P 3 P 4 P 5 P 6 P 7 P 8 P 9 P 1 0 P 1 1 P 1 2 P 1 3 P 1 4 P 1 5 P 1 6 P 1 7 P 1 8 P 1 9 P 2 0 1

2 1 2 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 14 2 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 16 1

2

2 1 2 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 9 2 2 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 14 2

3

2 1 2 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 4 3 3 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11 2

4

2 1 2 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 11 2 4 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 14 2

5

2 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6 3 5 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 9 2

6

2 1 2 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 9 2 6 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 1

7

2 1 2 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 9 2 7 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 15 1

8

2 1 2 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 13 2 8 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 13 2

9

2 1 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 8 2 9 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 1

10

2 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 9 2 10 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 11 2

11

2 1 2 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 11 2 11 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 14 2

12

2 1 2 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 12 2 12 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 9 2

13

2 1 2 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 11 2 13 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 16 1

14

2 1 2 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 11 2 14 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 14 2

15

2 1 2 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 11 2 15 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 10 2

16

2 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 12 2 16 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 15 1

17

1 1 2 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 7 2 17 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 12 2

18

2 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 8 2 18 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 15 1

19

2 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 12 2 19 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 15 1

20 2

1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 11 2 20 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 1 21

2 1 2 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 11 2 21 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 14 2

22

2 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 15 1 22 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 16 1

23

2 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 2 23 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 8 2

24

2 1 2 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 12 2 24 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 16 1

25

2 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 9 2 25 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 12 2

26

3 2 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 11 2 26 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 14 2

27

3 2 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 13 2 27 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 17 1

28

3 2 2 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 6 3 28 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 9 2


(16)

34

2 2 2 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 14 2 34 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 14 2

35

3 2 2 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 15 1 35 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 16 1

36

3 2 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 14 2 36 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 15 1

37

3 2 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 13 2 37 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 16 1

38

3 2 2 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 14 2 38 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 17 1

39

3 2 2 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 2 39 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 1

40

3 2 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 8 2 40 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 16 1

41

3 2 2 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 9 2 41 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 15 1

42

2 2 2 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 13 2 42 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 17 1

43

3 2 2 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 8 2 43 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 10 2

44

2 2 2 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 15 1 44 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 16 1

45

3 2 2 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 13 2 45 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 18 1

46

2 2 2 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 13 2 46 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 1

47

3 2 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 11 2 47 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 12 2

48

3 2 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 13 2 48 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17 1

49

3 3 2 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 9 2 49 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 8 2

50

2 3 2 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 13 2 50 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 15 1

51

2 3 2 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 17 1 51 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 17 1

52

3 3 2 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 17 1 52 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 17 1

53

3 3 2 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 15 1 53 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17 1

54

3 3 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 14 2 54 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 1

55

3 3 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 11 2 55 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 1

56

3 3 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 12 2 56 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 1

57

3 3 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 11 2 57 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 1

58

3 3 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 11 2 58 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 15 1

59

3 3 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 13 2 59 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 1

60

3 3 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 12 2 60 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 16 1

61

3 3 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 15 1 61 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17 1

62

3 3 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 10 2 62 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 11 2

63

3 3 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 14 2 63 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 15 1

64

3 3 2 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 11 2 64 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 15 1

65


(17)

71

3 3 2 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 10 2 71 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11 2

NB :

Umur : 1 = 7-8 Tahun 2 = 9-10 Tahun 3 = 11-12 Tahun Kategori :1= Baik (15 – 20 Soal) 2=Cukup (7 – 14 Soal) Kelas : 1 = Kelas IV 2 = Kelas V 3 = Kelas VI 3=Kurang (1 – 6 Soal)


(18)

(19)

(20)

(21)

(22)

(23)

(24)

(25)

(26)

(27)

(28)

(29)

Statistics

Umur Kelas Pre Post

N Valid 71 71 71 71

Missing 0 0 0 0

Mean 2.2958 1.9718 1.9296 2.3521

Std. Error of Mean .05812 .09822 .04171 .05709

Median 2.0000 2.0000 2.0000 1.0000

Mode 2.00 1.00 2.00 1.00

Std. Deviation .48973 .82759 .35148 .48103

Variance .240 .685 .124 .231

Range 2.00 2.00 2.00 1.00

Minimum 1.00 1.00 1.00 1.00

Maximum 3.00 3.00 3.00 2.00

Sum 163.00 140.00 137.00 96.00

Percentiles 25 2.0000 1.0000 2.0000 1.0000

50 2.0000 2.0000 2.0000 1.0000

75 3.0000 3.0000 2.0000 2.0000

Umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 7-8Tahun 1 1.4 1.4 1.4

9-10Tahun 34 47.9 47.9 49.3

11-12Tahun 36 50.7 50.7 100.0


(30)

Kelas

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid KelasIV 25 35.2 35.2 35.2

KelasV 23 32.4 32.4 67.6

KelasVI 23 32.4 32.4 100.0

Total 71 100.0 100.0

JK

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Laki-laki 32 45.1 45.1 45.1

Perempuan 39 54.9 54.9 100.0

Total 71 100.0 100.0

Pre

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Baik 7 9.9 9.9 9.9

Cukup 62 87.3 87.3 97.2

Kurang 2 2.8 2.8 100.0

Total 71 100.0 100.0

Post

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Baik 46 64.8 64.8 64.8

Cukup 25 35.2 35.2 100.0


(31)

JK

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Laki-laki 32 45.1 45.1 45.1

Perempuan 39 54.9 54.9 100.0

Total 71 100.0 100.0

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Pre 71 1.9296 .35148 1.00 3.00

Post 71 1.3521 .48103 1.00 2.00

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Post - Pre Negative Ranks 40a 20.50 820.00

Positive Ranks 0b .00 .00

Ties 31c

Total 71

a. Post < Pre

b. Post > Pre

c. Post = Pre

Test Statisticsb

Post - Pre

Z -6.252a

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Based on positive ranks.


(32)

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Pretest 71 11.3099 2.69704 4.00 17.00

Postest 71 14.5493 2.66613 8.00 19.00

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Postest - Pretest Negative Ranks 3a 14.17 42.50

Positive Ranks 63b 34.42 2168.50

Ties 5c

Total 71

a. Postest < Pretest

b. Postest > Pretest

c. Postest = Pretest

Test Statisticsb

Postest - Pretest

Z -6.811a

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Based on negative ranks.


(33)

DATA NORMALITAS DAN HOMOGENITAS PENELITIAN

UJI NORMALITAS DATA UMUR

Case Processing Summary

Umur

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Pretest 7-8Tahun 1 100.0% 0 .0% 1 100.0%

9-10Tahun 34 100.0% 0 .0% 34 100.0%

11-12Tahun 36 100.0% 0 .0% 36 100.0%

Descriptivesa

Umur Statistic Std. Error

Pretest 9-10Tahun Mean 10.8529 .49079

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 9.8544

Upper Bound 11.8515

5% Trimmed Mean 10.8922

Median 11.0000

Variance 8.190

Std. Deviation 2.86179

Minimum 4.00

Maximum 17.00

Range 13.00

Interquartile Range 4.00

Skewness -.313 .403

Kurtosis .072 .788

11-12Tahun Mean 11.8333 .40922

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 11.0026

Upper Bound 12.6641

5% Trimmed Mean 11.8951


(34)

Variance 6.029

Std. Deviation 2.45531

Minimum 6.00

Maximum 17.00

Range 11.00

Interquartile Range 3.75

Skewness -.385 .393

Kurtosis -.047 .768

a. Pretest is constant when Umur = 7-8Tahun. It has been omitted.

Tests of Normalityb

Umur

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Pretest 9-10Tahun .168 34 .017 .975 34 .600

11-12Tahun .127 36 .151 .970 36 .434

a. Lilliefors Significance Correction

b. Pretest is constant when Umur = 7-8Tahun. It has been omitted.

Kelas

Case Processing Summary

Kelas

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Postest KelasIV 25 100.0% 0 .0% 25 100.0%

KelasV 23 100.0% 0 .0% 23 100.0%


(35)

Descriptives

Kelas Statistic Std. Error

Postest KelasIV Mean 13.3600 .48607

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 12.3568

Upper Bound 14.3632

5% Trimmed Mean 13.5000

Median 14.0000

Variance 5.907

Std. Deviation 2.43036

Minimum 8.00

Maximum 16.00

Range 8.00

Interquartile Range 3.50

Skewness -.894 .464

Kurtosis -.362 .902

KelasV Mean 15.0435 .55339

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 13.8958

Upper Bound 16.1911

5% Trimmed Mean 15.1594

Median 16.0000

Variance 7.043

Std. Deviation 2.65396

Minimum 9.00

Maximum 19.00

Range 10.00

Interquartile Range 3.00

Skewness -.850 .481

Kurtosis .031 .935

KelasVI Mean 15.3478 .53572


(36)

Mean Upper Bound 16.4588

5% Trimmed Mean 15.5386

Median 16.0000

Variance 6.601

Std. Deviation 2.56920

Minimum 8.00

Maximum 19.00

Range 11.00

Interquartile Range 2.00

Skewness -1.463 .481

Kurtosis 2.076 .935

Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Postest KelasIV .244 25 .001 .868 25 .004

KelasV .189 23 .032 .919 23 .062

KelasVI .272 23 .000 .835 23 .001

a. Lilliefors Significance Correction

JENIS KELAMIN

Case Processing Summary

JK

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Postest Laki-laki 32 100.0% 0 .0% 32 100.0%


(37)

Descriptives

JK Statistic Std. Error

Postest Laki-laki Mean 14.7188 .45842

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 13.7838

Upper Bound 15.6537

5% Trimmed Mean 14.8542

Median 15.0000

Variance 6.725

Std. Deviation 2.59322

Minimum 8.00

Maximum 19.00

Range 11.00

Interquartile Range 3.50

Skewness -.912 .414

Kurtosis .499 .809

Perempuan Mean 14.4103 .44040

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 13.5187

Upper Bound 15.3018

5% Trimmed Mean 14.5114

Median 15.0000

Variance 7.564

Std. Deviation 2.75029

Minimum 8.00

Maximum 19.00

Range 11.00

Interquartile Range 4.00

Skewness -.774 .378


(38)

Tests of Normality

JK

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Postest Laki-laki .262 32 .000 .908 32 .010

Perempuan .184 39 .002 .914 39 .006

a. Lilliefors Significance Correction

KELAS PRE TEST

Case Processing Summary

Kelas

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Pretest KelasIV 25 100.0% 0 .0% 25 100.0%

KelasV 23 100.0% 0 .0% 23 100.0%


(39)

Descriptives

Kelas Statistic Std. Error

Pretest KelasIV Mean 10.0800 .50964

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 9.0282

Upper Bound 11.1318

5% Trimmed Mean 10.1333

Median 11.0000

Variance 6.493

Std. Deviation 2.54820

Minimum 4.00

Maximum 15.00

Range 11.00

Interquartile Range 3.50

Skewness -.376 .464

Kurtosis .167 .902

KelasV Mean 11.6522 .55385

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 10.5036

Upper Bound 12.8008

5% Trimmed Mean 11.7802

Median 13.0000

Variance 7.055

Std. Deviation 2.65619

Minimum 6.00

Maximum 15.00

Range 9.00

Interquartile Range 3.00

Skewness -.927 .481

Kurtosis -.069 .935

KelasVI Mean 12.3043 .51628


(40)

Mean Upper Bound 13.3750

5% Trimmed Mean 12.3237

Median 12.0000

Variance 6.130

Std. Deviation 2.47597

Minimum 7.00

Maximum 17.00

Range 10.00

Interquartile Range 3.00

Skewness .109 .481

Kurtosis -.085 .935

Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Pretest KelasIV .201 25 .011 .964 25 .507

KelasV .259 23 .000 .879 23 .009

KelasVI .136 23 .200* .968 23 .652

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

UMUR PRE TEST

Case Processing Summary

Umur

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Pretest 7-8Tahun 1 100.0% 0 .0% 1 100.0%

9-10Tahun 34 100.0% 0 .0% 34 100.0%

11-12Tahun 36 100.0% 0 .0% 36 100.0%


(41)

Umur Statistic Std. Error

Pretest 9-10Tahun Mean 10.8529 .49079

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 9.8544

Upper Bound 11.8515

5% Trimmed Mean 10.8922

Median 11.0000

Variance 8.190

Std. Deviation 2.86179

Minimum 4.00

Maximum 17.00

Range 13.00

Interquartile Range 4.00

Skewness -.313 .403

Kurtosis .072 .788

11-12Tahun Mean 11.8333 .40922

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 11.0026

Upper Bound 12.6641

5% Trimmed Mean 11.8951

Median 12.0000

Variance 6.029

Std. Deviation 2.45531

Minimum 6.00

Maximum 17.00

Range 11.00

Interquartile Range 3.75

Skewness -.385 .393

Kurtosis -.047 .768


(42)

Tests of Normalityb

Umur

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Pretest 9-10Tahun .168 34 .017 .975 34 .600

11-12Tahun .127 36 .151 .970 36 .434

a. Lilliefors Significance Correction

b. Pretest is constant when Umur = 7-8Tahun. It has been omitted.

ANALISIS PRE TEST and POST TEST

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Pretest 71 11.3099 2.69704 4.00 17.00

Postest 71 14.5493 2.66613 8.00 19.00

Wilcoxon Signed Ranks Test Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Postest - Pretest Negative Ranks 3a 14.17 42.50

Positive Ranks 63b 34.42 2168.50

Ties 5c

Total 71

a. Postest < Pretest

b. Postest > Pretest

c. Postest = Pretest

Test Statisticsb

Postest - Pretest

Z -6.811a

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Based on negative ranks.


(43)

UJI HOMOGENITAS

Oneway

KELAS

Descriptives

Postest

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum

Lower Bound Upper Bound

KelasIV 25 13.3600 2.43036 .48607 12.3568 14.3632 8.00 16.00

KelasV 23 15.0435 2.65396 .55339 13.8958 16.1911 9.00 19.00

KelasVI 23 15.3478 2.56920 .53572 14.2368 16.4588 8.00 19.00

Total 71 14.5493 2.66613 .31641 13.9182 15.1804 8.00 19.00

Test of Homogeneity of Variances

Postest

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.078 1 68 .781

ANOVA

Postest

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 26.537 2 13.268 1.915 .155

Within Groups 471.041 68 6.927

Total 497.577 70

JENIS KELAMIN

Test of Homogeneity of Variances

Postest

Levene Statistic df1 df2 Sig.


(44)

ANOVA

Postest

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 55.644 2 27.822 4.281 .018

Within Groups 441.934 68 6.499

Total 497.577 70

UMUR

Descriptives

Postest

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum

Lower Bound Upper Bound

7-8Tahun 1 15.0000 . . . . 15.00 15.00

9-10Tahun 34 13.9118 2.63275 .45151 12.9932 14.8304 8.00 19.00

11-12Tahun 36 15.1389 2.63116 .43853 14.2486 16.0291 8.00 19.00

Total 71 14.5493 2.66613 .31641 13.9182 15.1804 8.00 19.00

Test of Homogeneity of Variances

Postest

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.304 1 69 .583

ANOVA

Postest

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 1.673 1 1.673 .233 .631

Within Groups 495.905 69 7.187


(45)

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmoto. (2008). Pendidikan Kesehatan, Jakarta: Salemba Medika

Ames, A. (1994). Foodborne Phatogens: Risk and Consequens.Jurnal Councilter Agricultural science and Technologi.

Andarwulan,et, al. (2009). Laporan Penelitian; Monitoring dan Verifikasi Profil Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) Nasional Tahun 2008.

Southeast Asian Food And Agricultural Science and Technology

(SEAFAST), Bogor: Penyuluhan Keamanan Pangan BPOM RI

Antara, S. (2004). Kelompok yang Beresiko Tinggi Tertular Penyakit. Skripsi Sarjana FKM-UI Jakarta

Arikunto, S. (2003). Prosedur Penelitian; Suatu pendekatan Praktik, Jakarta: Renika Cipta

Arikunto, S. (2007). Prosedur Penelitian; Suatu pendekatan Praktik. Edisi Revisi, Jakarta: Renika Cipta

Aziz, A. (2003). Riset Keperawatan dan Tehnik Penelitian Ilmiah, Jakarta: Salemba Medika.

Aziz, A. (2007). Riset Keperawatan dan Tehnik Penelitian Ilmiah. Edisi Revisi, Jakarta: Salemba Medika.

Azwar, S, (2011). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Badan Karantina. (2007).Ketahanan pangan dan Keamanan Pangan, Jakarta: Laporan Hasil Penelitian

Badan Penelitian Statistik. (2009). Sumber Energi Bagi Tubuh Manusia, Jakarta: Laporan Hasil Penelitian.

Barraki dkk.(2005). Foodborne Diseases. The Jurnal of Educational Research, The Carter Center. University Haramaya.

Bondika, A.A. (2011). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemilihan Makanan Jajanan Pada Anak Sekolah Dasar. Laporan Hasil Penelitian. Universitas Diponegoro Semarang.

Budiman, D. (2007). Bahan Ajar Mata Kuliah Psikologi Anak Dalam Penjas PGSD, Jakarta: EGC


(46)

Center for Diseases Control and Prevention (CDC). (2012). Data Foodborne Diseases, New York: CDC.

Depkes RI. 2003.Bahaya Penyakit Bawaan Makanan. Ditjen dan PL.Jakarta. Depkes RI. 2005. Penyakit Menular. Ditjen dan PL.Jakarta.

Depkes RI.2012.Sumber Penyakit dari Makanan. Ditjen dan PL.Jakarta.

Depertemen Kesehatan RI. (2013). Laporan Riset Kesehatan Dasar, Jakarta: Badan Litbang Kesehatan.

Fauzi, M.S. (2008). Pengaruh Asupan Nutrisi dan Gizi Terhadap Tumbuh Kembang Anak, Fakultas Kesehatan Masyarakat UNPAD.

Khosman, A. (2003). Identifikasi Pewarna Sintesis Pada Pada Produk Pangan Yang Beredar di Jakarta dan Ciputat, Program Studi Kimia FST UIN Syarif Hidayatuallah Jakarta.

Knechtges, P. (2005). Buku keamanan pangan teori dan praktik, Jakarta: EGC. Mubarak & Chayatin. (2009). Pendidikan Kesehatan, Jakarta: EGC.

Mutmainah, U. (2013). Pengaruh Penyuluhan Makanan Jajanan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Mengenai Makanan Jajanan Pada Siswa/i SD Negeri Di Surakarta. Hasil Penelitian, Universitas Muhammadiah Surakarta.

Notoadjmojo, S. (2002). Promosi Kesehatan : Teori Pengetahuan dan Prilaku,

Jakarta: Rineka Cipta.

Notoadjmojo, S. (2007). Promosi Kesehatan : Teori Pengetahuan dan Prilaku.

Edisi Revisi, Jakarta: Rineka Cipta.

Notoadjmojo, S. (2010). Promosi Kesehatan : Teori Pengetahuan dan Prilaku.

Edisi Revisi, Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2010). Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika.

Potter & Perry, (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, & Praktik. Edisi 4 Volume 1. Jakarta: EGC.


(47)

Pulungan, R. (2008). Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Dokter Kecil dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Di Kec. Helvetia 2007. Tesis, Universitas Sumatera Utara

Puspitasari, R.L. (2013). Kualitas Jajanan Siswa di Sekolah Dasar. Hasil Penelitian, Universitas Al Azhar Indonesia.

Riris, M, (2013). Kualitas Jajanan Anak Sekolah Dasar. Hasil penelitian, Universitas Indonesia.

Sampurno, E. (2005). Masalah-masalah Kesehatan Yang Terjadi Berhubungan Dengan Penyakit Bawaan Makanan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Siwach, M. Impact of Health Education Programme on the Knowledge and Practices of School Children Regarding Personal Hygiene in Rural Panipat[Serial Online]. c2009[cited 2012 Feb 11]. Available from: http://www.krepublishers.com/02-Journals/IJES/IJES-01-0-000-09

Web/IJES-01-2-000-09-Abst-PDF/IJES-01-2-115-09-009-Siwach-M/IJES-01-2-115-09-009-Siwach-M-Tt.pdf

Suci, E.S. (2009). Gambaran Prilaku Jajanan Murid Sekolah Dasar di Jakarta. Jurnal Psikobuana-Jurnal Ilmiah Psikologi,Vol1No 1, Hal. 29-38.

Sutardji, A. (2007). Kebiasaan Anak Menjaga Kebersihan Diri dan Lingkungan disekolah dalamPemenuhan Status Gizi Anak di SDN Kompleks Mangkura Kota Makasar. Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.

Wawan & dkk. (2010). Teori dan pengukuran pengetahuan, sikap, dan prilaku manusia, Jakarta: Nuha Media.

WHO. (2006) . Penyakit Bawaan Makanan, Jakarta: EGC

World Health Organization., (2007). Food Safety and Foodborne Illness. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs237/en/. Tanggal akses: 4 Juni 2015


(48)

BAB III

KERANGKA PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian

Berdasarkan penjelasan dari bab II, kerangka penelitian pengaruh pendidikan kesehatan tentang penyakit bawaan makanan terhadap pengetahuan siswa/i kelas IV, V dan VI mengenai penyakit bawaan makanan di SDN 090629 Medan Johor 2015 adalah sebagai berikut:

Bagan 3.1 Kerangka Penelitian 3.2. Hipotesa Penelitian

Hipotesa dalam penelitian yaitu ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang penyakit bawaan makanan terhadap pengetahuan siswa/i kelas IV, V dan VI mengenai penyakit bawaan makanan. Adapun alternative (Ha) dapat diterima, dimana nilai signifikan (ρ < 0,05).

Intervensi Pendidikan Kesehatan (Penyuluhan)

tentang:

 Pengertian penyakit bawaan makanan  Penyebab terjadi

penyakit bawaan makanan

 Pengendalian dan pencegahan penyakit bawaan makanan

Pretest

Pengetahuan siswa/i kelas IV, V dan VI tentang penyakit bawaan makanan

 Baik  Cukup  Kurang

Posttest

Pengetahuan siswa kelas IV, V dan VI tentang penyakit bawaan makanan

 Baik  Cukup  Kurang


(49)

3.3. Variabel Penelitian 3.3.1.Variabel Independen

Variabel independen pada penelitian ini adalah pendidikan Kesehatan berupa penyuluhan tentang penyakit bawaan makanan

3.3.2.Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Pengetahuan siswa/i kelas IV, V dan VI mengenai penyakit bawaan makanan.

3.4. Defenisi Operasional Variabel 3.4.1.Variabel Independen

Pendidikan kesehatan adalah berupa penyampaian materi kesehatan mengenai penyakit bawaan makanan yang meliputi pengertian, penyebab, pengendalian dan pencegahan penyakit bawaan makanan melalui penyuluhan kepada siswa/i kelas IV, V dan VI di Aula sekolah dalam sekali pertemuan serta dengan penyampaian materi yang disusun dalam bentuk power point dengan penyampainnya dengan metode ceramah.

3.4.2.Variabel Dependen

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh siswa/i kelas IV, V dan VI tentang penyakit bawaan makanan yang meliputi; pengertian, penyebab, pengendalian dan pencegahan penyakit bawaan makanan. Alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner, dengan hasil ukur sebagai berikut; Baik, dikatakan baik apabila hasil jawaban benar responden 15 sampai 20 soal yang diberikan. Cukup, dikatakan cukup apabila hasil jawaban benar responden 7 sampai 14 soal yang diberikan,


(50)

sedangkan kurang, dikatakan kurang apabila responden menjawab benar 1 sampai 6 soal yang berikan. Serta skala ukur yang digunakan adalah ordinal.


(51)

BAB IV

METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimental. Dengan desain penelitian one group pretest-posttest design, yaitu metode yang merupakan rancangan penelitian dengan melakukan pengukuran pertama (Pretest) dilakukan terhadap sampel yang dipilih secara langsung dari populasi, kemudian dilakukan intervensi pada sampel tersebut. Selanjutnya, dilakukan pengukuran kedua (Posttest) pada sampel yang sama (Notoatmodjo, 2010).

4.2. Populasi dan Sampel Penelitian 4.2.1.Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Aziz Alimul, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa/i kelas IV, V dan VI yang terdapat di SDN 090629 Medan Johor sebanyak 249 orang dalam tahun 2015.

4.2.2.Sampel

Dalam penelitian ini dilakukan pengambilan sampel dengan stratified random sample, rancangan ini dilakukan pada populasi yang sering kali ditemui kondisi populasi yang ada terdiri dari beberapa lapisan atau kelompok individual dengan karakteristik berbeda (heterogen).


(52)

Rumus yang digunakan dalam penentuan besar sample adalah sebagai berikut :

n : N 1 + N (d2) Keterangan :

N : Besar populasi n : Besar sampel

d : Nilai kesenjangan / nilai ketidakpercayaan (Notoatmodjo, 2010)

Maka sampel dalam penelitian ini adalah : n = N

1 + N (d2) n = 249

1 + 249(0, ) n = 249 1 + 249 (0,01) n = 249 1 + 2,49 n = 249

3,49


(53)

Tabel Kelas IV, V dan VI sekolah dasar Negeri 060929 Medan Johor

No Kelas Populasi dalam kelas Jumlah sampel

1 IVA 42 12

2 IVB 46 13

3 VA 42 12

4 VB 41 11

5 VIA 38 11

6 VIB 42 12

Total 249 71

Penghitungan sampel dalam penelitian: Kelas IVA :

= 11,9 dibulatkan 12 orang

Kelas IVB :

= 13,1 dibulatkan 13 orang

Kelas VA :

orang

Kelas VB :

orang

Kelas VIA :

orang

Kelas VIB :

= 11,9dibulatkan 12 orang

Total sample dalam penelitian 71 orang yang terdiri dari kelas IV sebanyak 25 orang, kelas V sebanyak 23 orang dan kelas VI sebanyak 23 orang. Dimana pengambilan sampel dilakukan secara acak/random pada setiap responden yang terdapat dikelas dengan melakukan cabut undi.


(54)

Cabut undi laksanakan dengan menggunakan potongan kertas kecil yang digulung sesuai dengan jumlah responden dan sebagian diberikan tanda label tulisan ”Sampel” pada kertas gulung tersebut sesuai jumlah sampel yang dibutuhkan. Setelah itu responden mencabut undi, serta yang mendapatkan undian yang memiliki tanda tulisan “sample”. Maka responden tersebut menjadi sampel.

Alasan pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah populasi yang terdapat pada penelitian terdiri dari kelas dan karakteristik yang berbeda seperti tingkat pendidikan. Jadi hasil yang dicapai dapat mempengaruhi derajat keseragaman populasi yang bersangkutan. Selain itu juga terdapat perbedaan tingkat perkembangan kognitif antara kelas I, II dan III dengan kelas IV,V dan VI. Serta terdapat siswa/i kelas I,II dan III yang tidak dapat membaca. Hal ini dapat mengganggu proses penelitian, maka dari itu dilakukan penelitian kepada kelas IV, V dan VI yang homogenitasnya terpenuhi.

4.4. Lokasi dan Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 090629 Medan Johor. Adapun alasan pemilihan tempat penelitian karena disekolah tersebut terdapat penjual jajanan yang menjajakan tidak memenuhi syarat kesehatan, seperti berjualan dideket kamar mandi siswa/i dan terdapat penjual yang menjual makanan di pinggir jalan dengan keadaan terbuka. Serta terdapat siswa/i sering tidak masuk sekolah karena sakit akibat makan jajanan yang tercemar. Disekolah tersebut


(55)

juga belum pernah dilakukan penelitian sebelumnya. Penelitian ini dimulai pada tanggal 03 Desember 2015.

4.5. Etika Penelitian

Penelitian ini dilakukan setelah peneliti mendapat persetujuan dari institusi pendidikan yaitu Program Sarjana Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan izin kepala sekolah SDN 060929 Medan Johor. Dan telah lulus uji etik dari komisi etik Fakultas Keperawatan. Dalam penelitian ini terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan permasalahan etik, yaitu: memberikan penjelasan kepada calon responden tentang tujuan dan prosedur pelaksanaan penelitian. Apabila responden bersedia, maka calon responden dipersilahkan untuk menandatangani informed consent. Tetapi jika calon responden tidak bersedia, maka calon responden berhak untuk menolak dan mengundurkan diri. Responden juga berhak mengundurkan diri selama proses pengumpulan data berlangsung. Kerahasiaan catatan mengenai data responden dijaga dengan cara tidak menuliskan nama responden pada instrument penelitian, tetapi menggunakan inisial. Data-data yang diperoleh dari responden juga hanya digunakan untuk kepentingan penelitian

Prinsip-prinsip etik yang perlu diperhatikan pada saat melakukan penelitian ini adalah menghormati harkat dan martabat manusia; menghormati privasi dan kerahasian subjek penelitian; keadilan dan keterbukaan serta memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (Notoatmodjo, 2010).


(56)

Adapun etika yang dijaga dalam melaksanakan penelitian ini adalah tidak mengganggu proses belajar mengajar siswa/i maupun pihak sekolah. Proses penelitian yang dilaksanakan menghabiskan waktu selama 105 menit. Dimana selama 30 menit mengisi lembar soal tahap pertama, kemudian 10 menit istrihat, 25 menit memberikan penyuluhan kesehatan setelah itu istirahat kembali selama 10 menit dan terakhir mengisi lembar soal tahap kedua selama 30 menit.

4.6. Instrumen Penelitian

Didalam pengumpulan data dengan cara apa pun, selalu diperlukan suatu alat yang disebut “Instrumen pengumpulan data”. Sudah barang tentu macam alat pengumpul data ini tergantung pada macam dan tujuan penelitian serta data yang akan diambil (Notoatmodjo. 2010). Kuesioner penelitian untuk mengetahui pengetahuan siswa/i kelas IV, V dan VI tentang penyakit bawaan makanan terdiri dari 20 pertanyaan. Menggunakan skala Guttman, yaitu skala yang menggunakan jawaban tegas,yang menyediakan 2 alternatif jawaban, yaitu: a) bila bentuk pertanyaan Positif jawabannya “Benar” maka skor dari pertanyaan itu 1, namun jika jawabannya “Salah” skor pertanyaan itu 0.

Sedangkan instrumen penelitian selanjutnya yang digunakan dalam menyampaikan pendidikan kesehatan tentang penyakit bawaan makanan yaitu berupa penyampaian materi dengan metode ceramah.

4.7. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Instrumen yang digunakan berupa kuesioner sebagai alat peneliti selesai disusun, kemudian dilakukan uji validitas dan realibilitas karena suatu


(57)

kuesioner dikatakan valid jika kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Notoatmodjo, 2010).

4.7.1.Uji Validitas

Suatu ukuran yang mewujudkan tingkat-tingkat kualitas suatu instrumen, suatu instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan (Arikunto, 2006). Instrument penelitian ini disusun sendiri oleh peneliti sehingga perlu dilakukan uji validitas untuk mengetahui seberapa besar derajat kemampuan alat ukur dalam mengukur secara konsisten sasaran yang diukur.

Penelitian ini menggunakan validitan isi dimana instrumen penelitian dianalisis oleh dosen yang berkompeten dibidangnya yaitu Ibu Lufthiani, S.Kep, Ns, M.Kes dari Keperawatan Komunitas Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, Sri Lestary S.P., M.Kes dari Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan Ibu Risma D. Manurung, S.Kep, Ns, M. Biomed dari Keperawatan Anak Poltekkes Kemenkes Medan. Berdasarkan uji validitas tersebut, kuesioner disusun kembali dengan bahasa yang lebih efektif dan dengan item-item pertanyaan yang mengukur sasaran sesuai dengan teori dan konsep.Berdasarkan uji statistik instrumen penelitian dikatakan valid jika diperoleh nilai rhitung lebih besar dari rtabel yaitu 0,433.

Hasil validitas instrumen penelitian yang dilakukan adalah 0,846. Jadi disimpulkan instrumen penelitiannya valid.


(58)

4.7.2.Uji Reliabilitas

Realibitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrument tersebut sudah baik. Uji reliabilitas dilakukan pada 20 responden siswa/i kelas IV, V dan VI di SDN 060930 Medan Johor yang mempunyai kriteria sama dengan sampel (Arikunto, 2008). Dalam penelitian ini uji reliabilitas suatu item pertanyaan dengan menggunakan cronbach alpha (α). Instrumen disebut reliabel bila didapat nilai alpha > 0,60 (sugiono, 2005).

Hasil realibitas instrumen penelitian yang dilakukan di sekolah dasar negeri 060930 Medan Johor didapatkan cronbach alpha (a) adalah 0,885.

4.8. Cara Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data penelitian yang dilakukan peneliti adalah terlebih dahulu peneliti meminta database siswa/i yang terdapat disekolah tersebut, setelah diperoleh data siswa/i maka peneliti mengambil populasi kelas IV, V dan VI yang akan dihitung sampel. Setelah dilakukan penghitungan sampel yang akan dibutuhkan, maka peneliti melakukan pengambilan sampel kesekolah tersebut khusus pada kelas IV, V dan VI. Cara pengambilan sampel yang dilakukan yaitu dengan cara acak/random pada setiap responden yang terdapat dikelas IV, V dan VI dengan melakukan cabut undi. Cabut undi ini dilaksanakan selama 15 menit setiap kelas, jadi dibutuhkan waktu selama 45 menit sebanyak 3 kelas. Cabut undi dilaksanakan dengan menggunakan


(59)

potongan kertas kecil yang digulung sesuai dengan jumlah responden dan sebagian diberikan tanda label tulisan “Sampel” pada kertas gulungan tersebut sesuai dengan jumlah sampel yang dibutuhkan disetiap kelas. Setelah itu responden mencabut undi, serta mendapatkan undian yang memiliki tanda tulisan “Sampel” maka responden tersebut menjadi sampel. Pengambilan sampel dilaksanakan satu hari sebelum dilaksanakan penelitian.

Setelah dilaksanakan pengambilan sampel, maka keesok hari peneliti melaksanakan penelitian. Sebelum melaksanakan penelitian terlebih dahulu siswa/i kelas IV, V dan VI yang sudah menjadi sampel penelitian dipanggil dan dikumpulkan di aula sekolah. Kemudian peneliti dan rekan-rekan penelitian menyampaikan tujuan dilakukan pengumpulan di aula. Setelah menjelaskan maksud dan tujuan kepada siswa/i tersebut, maka peneliti membagikan kuesioner tahap pertama kepada siswa/i dan dibantu oleh 3 orang mahasiswa serta 3 guru kelas. Waktu yang diberikan kepada siswa/i untuk menjawab kuesioner tersebut yaitu selama 30 menit dan diawasi oleh 6 orang yang terdiri dari 1 orang peneliti, 2 orang mahasiswi kedokteran UISU Medan Johor, 1 orang mahasiswa keperawatan USU dan 3 orang guru kelas.

Setelah selesai siswa/i tersebut menjawab kuesioner, maka pengawas mengambil kuesioner yang telah dijawab dimeja siswa/i. Kemudian diberikan waktu istirahat kepada siswa/i selama 10 menit. Waktu istirahat berakhir, maka siswa/i tersebut dikumpulkan kembali ke aula untuk diberikan intervensi pendidikan kesehatan tentang penyakit bawaan makanan. Peneliti memberikan pendidikan kesehatan selama 25 menit, dimana selama 10 menit penyampaian


(60)

materi. Penyampaian materi dilakukan dengan menampilkan powerpoint dan video. Pada saat penyampaian materi siswa/i mendengarkan dengan baik dan ada sebagian siswa/i yang cerita – cerita dengan teman sebangku serta ada juga yang keluar masuk. Setelah selesai penyampai materi selanjutnya melakukan tanya jawab selama 15 menit, dimana beberapa siswa/i melontarkan pertanyaan – pertanyaan dengan keadaan wajah rasa ingin tahu.

Setelah sesi tanya jawab selesai, maka siswa/i tersebut diberikan waktu istirahat selama 10 menit untuk menghilangkan rasa jenuh dan bosen diruangan yang terlalu panas. Waktu istirahat berakhir, maka siswa/i tersebut dikumpulkan kembali keaula untuk melaksanakan pengisian kuesioner tahap kedua. Dimana waktu yang dibutuhkan pengisian kuesioner tahap kedua ini sama dengan pengisian kuesioner tahap pertama yaitu selama 30 menit. Proses pengisian kuesioner tahap kedua ini juga sama dengan pengisian kuesioner tahap pertama.

Pengisian kuesioner tahap kedua selesai, selanjutnya peneliti memberikan ucapan terima kasih kepada siswa/i tersebut dengan membagikan leafleat sebagai pertinggal untuk mengingat kembali materi yang telah disampaikan dan penelitian juga memberikan jajanan yang sehat berupa minuman yakult.


(61)

4.9. Alur Penelitian

Objek Penelitian siswa/i kelas IV, V dan VI SDN 060929 Medan Johor

Langkah ketiga Mempersiapkan kuesioner sebelum dilakukan pendidikan kesehatan Langkah kedua Langkah awal Analisis Pembagian dan pengisian kuesioner oleh responden selama 30 menit Penyampaian materi

penyakit bawaan makanan kepada siswa/ikelas IV, V

dan VI SDN 060929 Medan Johor. - Dilaksanakan

selama 25 Menit - Teori penyakit

bawaan makanan - Menggunakan

media LCD - Metode ceramah

Mempersiapkan kuesioner yang

sama dengan kuesioner sebelumnya Mempersiapkan materi dan

alat pendukung dalam menyampaikan pendidikan kesehatan tentang penyakit

bawan makanan

Pengumpulan kuesioner yang telah dijawab oleh

responden Pembagian dan pengisian kuesioner

oleh responden selama 30 menit

Pengumpulan kuesioner yang telah

dijawab oleh responden Hasil jawaban kuesioner dari responden Hasil jawaban kuesioner dari responden Hasil

- Di uji dengan uji


(62)

4.10. Tehnik Pengolahan Data

Setelah data terkumpul dilakukan beberapa proses yaitu :

4.10.1.Editing

Yaitu mengecek kelengkapan data yang telah terkumpul dan mengedit data. Bila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam pengumpulan data, dilakukan perbaiki dan pendataan ulang.

4.10.2.Coding

Yaitu pemberian kode atau tanda pada setiap data yang telah terkumpul dan memasukkan data kedalam tabel. Seperti pemberian kode pada hasil penelitian.

4.10.3.Tabulating

Yaitu melakukan analisa data, pengelolaan data serta pengambilan kesimpulan data berbentuk tabel frekuensi.

4.11. Analisa data

Penganalisaan khususnya terhadap data penelitian menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang hendak dianalisis. Hasil analisa data disajikan dalam bentuk table distribusi frekuensi dan persentase untuk melihat pengetahuan siswa/i kelas IV, V dan VI mengenai penyakit bawaan makanan yang dilaksanakan pendidikan maupun sebelum dilaksanakan pendidikan kesehatan.

4.11.1.Analisa Univariat

Tujuan analisis univariat dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis secara deskriftif variabel penelitian yaitu pengetahuan


(63)

responden sebelum diberikan pendidikan kesehatan, setelah dilakukan pendidikan kesehatan, dan mengidentifikasi distribusi karakteristik responden. Penyajian data dari masing-masing variabel menggunakan tabel dan akan diinterprestasikan berdasarkan hasil yang diperoleh.

4.11.2.Analisa Bivariat

Analisa Bivariat dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel (variabel dependen dan independen) (Arikunto, 2007). Kedua variabel yang ingin dibuktikan yaitu pengaruh pendidikan berpengaruh terhadap pengetahuan siswa/i kelas IV, V dan VI dengan menggunakan uji statistik Wilcoxon (Signed rank test) untuk mengetahui perubahan pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan. Sebelum melakukan uji statistik Wilcoxon(Signed Rank Tets) terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data dan homogenitas, untuk melihat data tersebut normal ataupun homogen. Jika data tersebut didapatkan normal dan homogen maka dilakukan dengan uji Paired t-Test, tetapi jika data tidak normal dan homogen maka dilakukan uji Wilcoxon ( Signed rank Test). Jadi data pada penelitian ini tidak normal dan homogen, maka dari itu uji yang dilakukan yaitu uji statistik


(64)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian

Dalam bab ini akan diuraikan hasil penelitian mengenai pengaruh pendidikan kesehatan tentang penyakit bawaan makanan terhadap pengetahuan siswa/i kelas IV, V dan VI tentang penyakit bawaan makanan di sekolah dasar negeri 060929 Medan Johor.

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 03 Desember 2015 disekolah dasar negeri 060929 Medan Johor dengan jumlah responden 71 orang yang terdiri dari kelas IV, V dan VI. Cara memperoleh data dilakukan dengan kuesioner, dimana pemberian kuesioner kepada responden dilakukan dua tahap. Tahap pertama pengisian kuesioner dilakukan sebelum peneliti melakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit bawaan makanan, sedangkan tahap kedua untuk pengisian kuesioner yang diberikan setelah pemberian pendidikan kesehatan tentang penyakit bawaan makanan. Maka diperoleh lah hasil seperti yang telah dijabarkan dalam tabel-tabel berikut:

5.1.1.Analisa Univariat

Analisa univariat dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi dari aspek pengetahuan siswa/i kelas IV, V dan VI tentang penyakit bawaan makanan di Sekolah dasar negeri 060929 Medan Johor tahun 2015.


(65)

a. Karakteristik Responden berdasarkan Usia, Jenis kelamin dan Kelas

Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon umumnya berusia 11-12 tahun (50,7%), jenis kelamin perempuan (54,9%) dan mayoritas kelas IV (35,2%).

Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi dan Persentase responden berdasarkan karakteristik

Karakteristik Frekuensi Persentase%

Usia

7 – 8 Tahun 1 1,4 %

9 – 10 Tahun 34 47,9 %

11 – 12 Tahun 36 50,7 %

Jenis Kelamin

Laki – Laki 32 45,1 %

Perempuan 39 54,9 %

Kelas

IV 25 35,2 %

V 23 32,4 %

VI 23 32,4 %

Berdasarkan dari tabel 5.1 bahwa karakteristik siswa/i kelas IV, V dan VI SDN 060929 Medan Johor dengan jumlah responden 71 orang yaitu mayoritas responden yang berdasarkan usia 11 sampai 12 tahun (50,7%). berdasarkan jenis kelamin menunjukan perempuan (54,9%). Sedangkan untuk kelas menunjukan bahwa kelas IV (35,2).


(66)

b. Pengetahuan siswa/i kelas IV, V dan VI mengenai penyakit bawaan makanan sebelum pendidikan kesehatan tentang penyakit bawaan makanan

Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Siswa/i kelas IV, V dan VI Mengenai Penyakit Bawaan Makanan Sebelum Dilakukan Pendidikan Kesehatan tentang Penyakit Bawaan Makanan di SDN 060929 Medan Johor 2015

Berdasarkan dari tabel diatas terlihat bahwa pengetahuan siswa/i kelas IV, V dan VI mengenai penyakit bawaan makanan sebelum dilakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit bawaan makanan disekolah dasar negeri 060929 Medan Johor mayoritas Cukup yaitu 62 orang (87,3%).

No Pengetahuan Frekuensi Persentase

1. Baik 7 9,9%

2. Cukup 62 87,3%

3. Kurang 2 2,8%


(67)

c. Pengetahuan siswa/i kelas IV, V dan VI mengenai penyakit bawaan makanan setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit bawaan makanan

Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Siswa/i kelas IV, V dan VI Mengenai Penyakit Bawaan Makanan Setelah Dilakukan Pendidikan Kesehatan Tentang Penyakit Bawaan Makanan

No Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)

1. Baik 46 64,8%

2. Cukup 25 35,2%

Total 71 100%

Berdasarkan dari tabel diatas terlihat bahwa pengetahuan siswa/i kelas IV, V dan VI mengenai penyakit bawaan makanan di sekolah dasar negeri 060929 Medan Johor tahun 2015 mayoritas Baik yaitu 46 Orang (64,8%).

5.1.2.Analisa Bivariat

Analisa bivariat dilakukan untuk melihat ada tidaknya perbedaan signifikan pengetahuan pada siswa/i kelas IV, V dan VI Sekolah Dasar sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit bawaan makanan dengan menggunakan Uji statistik Wilcoxon ( Signed rank test ).


(68)

a. Analisis pengaruh pendidikan kesehatan tentang penyakit bawaan makanan dengan pengetahuan siswa/i kelas IV, V dan VI mengenai penyakit bawaan makanan disekolah Dasar Negeri 060929 Medan Johor

Tabel 5.6 Hasil Uji Wilcoxon (Signed rank test) Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Penyakit Bawaan Makanan dengan Pengetahuan siswa/i Kelas IV, V dan VI mengenai Penyakit Bawaan Makanan di SDN 060929 Medan Johor

Variabel Pengetahuan N Mean SD p-value

Pengetahuan Pre Penkes 71 11,3099 2,69704 ≤0,00 Pengetahuan Post Penkes 71 14,5493 2,66613

Berdasarkan tabel diatas bahwa hasil perhitungan pengujian

Wilcoxon (signed rank test) memperlihatkan mean meningkat dengan nilai Pretest = 11,3099 dan Posttest = 14,5493 dengan nilai P-value = 0,00. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan responden tentang penyakit bawaan makanan antara pre test dan post test.


(69)

5.2. PEMBAHASAN

5.2.1.Pengaruh pendidikan kesehatan dengan pengetahuan siswa/i kelas IV, V dan VI mengenai penyakit bawaan makanan

Tingkat penilaian pengetahuan meliputi tiga kategori yaitu baik, cukup, dan kurang. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari data peningkatan pengetahuan menunjukkan sebelum dilakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit bawaan terdapat 7 orang responden kategori tingkat pengetahuan baik, 62 orang responden kategori tingkat pengetahuan cukup dan 2 orang kategori pengetahuan kurang. Sedangkan setelah dilakukan pendidikan kesehatan mengenai penyakit bawaan makanan yaitu terdapat 46 orang responden kategori baik dan 25 orang responden tingkat pengetahuan cukup.

Pengetahuan yang didapatkan sebelum diberikan pendidikan kesehatan yaitu 7 (9,9%) kategori baik dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan skornya meningkat menjadi sebesar 46 (64,8%) kategori baik. Sedangkan nilai mean dari pengetahuan pretest sebesar 11,3099 dan pengetahuan posttest sebesar 14,5493. Sehingga pada posttest terjadi peningkatan nilai rata-rata, hal ini juga mempengaruhi tingkat pengetahuan responden.

Dengan memperhatikan proses pendidikan kesehatan yang diberikan peneliti dan adanya proses tanya jawab kepada responden semakin meningkatkan pemahaman tentang kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Adisasmoto (2008) menyatakan bahwa dengan mendapatkan informasi


(70)

kesehatan dari nara sumber seperti petugas kesehatan setidaknya orang akan berpikir mengenai pentingnya kesehatan dan berusaha untuk melakukan tindakan kesehatan.

Hasil penelitian ini memperkuat penelitian yang dilakukan oleh Mutmainah (2013) yang meneliti mengenai pengaruh penyuluhan makanan jajanan terhadap tingkat pengetahuan dan sikap mengenai jajanan pada siswa SD Negeri di Surakarta. Hasil penelitiannya menunjukkan peningkatan pengetahuan siswa setelah menerima pendidikan kesehatan.

Berdasarkan hasil penelitian ini mengenai pengaruh pendidikan kesehatan dengan pengetahuan siswa/i kelas IV, V dan VI mengenai penyakit bawaan makanan disimpulkan ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan responden. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Pulungan (2008) yang meneliti mengenai pengaruh metode penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap dokter kecil dalam pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan/penyuluhan dengan peningkatan pengetahuan dan sikap mengenai pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah.

Menurut Hovland et al., dalam Azwar (2011) berpendapat bahwa efek suatu komunikasi tertentu akan tergantung pada sejauh mana komunikasi itu diperhatikan, dipahami dan diterima. Banyak hal yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang yaitu informasi yang didapat baik


(71)

dari pendidikan formal maupun informal, selain itu juga umur sangat mempengaruhi prilaku seseorang sehingga bisa mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik (Notoatmojo, 2007). Dimana mayoritas usia yang paling besar yaitu 11 sampai 12 tahun, usia ini berada pada tahap perkembangan sosial dan emosional yang mudah dibangkitkan semangatnya (Budiman, 2007). Pada periode ini merupakan periode yang sangat penting karena rasa ingin tahu, penasaran dengan hal baru dan pengetahuan yang masih kurang.

Maka dari itu, untuk meningkatkan pengetahuan seseorang dapat dilakukan dengan melaksanakan pendidikan kesehatan yaitu kegiatan-kegiatan edukasi yang dilakukan oleh tenaga kesehatan maupun lainnya, berupa penyuluhan atau pendidikan kesehatan.

Pada kegiatan pendidikan kesehatan, materi yang diberikan dengan metode ceramah dan diskusi. Proses pemberian dengan metode ceramah dan adanya komunikasi dua arah yaitu pemberi pendidikan kesehatan serta adanya pertanyaan dari responden menjadi pengetahuan yang diberikan mudah dicerna. Pemberian ceramah yang diselingi dengan bahasa anak – anak dan menjadi anak lebih memperhatikan materi yang diberikan.

Materi yang diberikan dengan bentuk bergambar, video dan cerita. pemberian materi yang berbentuk bergambar dapat menarik minat, sedangkan dengan menunjukkan video responden lebih mudah memahami


(72)

pesan yang ada dalam video tersebut (Lubis, 2013). Serta dengan bercerita mengenai contoh anak-anak yang mengalami penyakit yang disebabkan oleh makanan/jajanan, seperti diare, tifus, hepatitis dll. Serta menjelaskan penyebabnya yaitu jajanan sembarangan dan tidak memperhatikan kebersihan jajanan. Oleh karena itu adanya peningkatan nilai kuesioner dari responden menunjukkan adanya perbedaan pengetahuan antara sebelum diberikan pendidikan kesehatan dengan sesudah diberikan pendidikan kesehatan.

Dengan terjadinya peningkatan pengetahuan merupakan hal yang sangat perlu, dimana pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmojo, 2007). Pengetahuan yang masih minim dapat mempengaruhi pola hidup dan kebiasaan yang buruk, semua ini sangat berpengaruh pada peningkatan derajat kesehatan anak usia sekolah.


(73)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Penelitian yang dilakukan mengenai pendidikan kesehatan tentang penyakit bawaan makanan mengenai pengetahuan siswa/i kelas IV, V dan VI sekolah dasar negeri 060929 Medan johor menghasilkan kesimpulan dan rekommendasi sebagai berikut:

6.1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh peneliti tentang pengaruh pendidikan kesehatan tentang penyakit bawaan makanan terhadap pengetahuan siswa/i kelas IV, V dan VI mengenai penyakit bawaan makanan di sekolah dasar negeri 060929 Medan Johor tahun 2015 dengan jumlah 71 responden, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

a. Tingkat pengetahuan siswa/i Kelas IV, V dan VI SDN 060929 Medan Johor tentang penyakit bawaan makanan sebelum diberikan pendidikan kesehatan mayoritas cukup 62 orang (87,3%).

b. Tingkat pengetahuan siswa/i Kelas IV, V dan VI SDN 060929 Medan Johor tentang penyakit bawaan makanan setelah diberikan pendidikan kesehatan mayoritas baik 46 orang (64,8%).

c. Adanya pengaruh pendidikan kesehatan dengan tingkat pengetahuan siswa/i Kelas IV, V dan VI mengenai penyakit bawaan makanan, dengan hasil perhitungan wilcoxon (signed rank test) diketahui mean meningkat dengan nilai Pretest = 11,309 dan Posttest = 14,549. Serta nilai P-value = 0,00.


(74)

6.2. REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian maka penting diberikan rekomendasi kepada berbagai pihak antara lain :

6.2.1.Bagi Sekolah

Diharapkan dengan hasil penelitian ini bahwa sekolah lebih memperhatikan dan mengawasi segala bentuk kebiasaan siswa/siswi dalam memilih jajanan yaitu dengan mengaktifkan UKS (Unit Kesehatan Sekolah), melakukan kerjasama dengan PUSKESMAS dalam kegiatan penyuluhan.

6.2.2.Pelayanan Keperawatan

Perawat komunitas dalam hal ini dapat lebih mensosialisasikan kegiatan keperawatan dengan penyuluhan atau pendidikan kesehatan. Terutama masalah kesehatan tentang penyakit bawaan makanan dilingkungan sekolah untuk mengurangi resiko penyakit yang disebabkan oleh makanan.

6.2.3.Bagi Institusi pendidikan keperawatan

Diharapkan perawat dapat menjadi edukator dan narasumber kesehatan bagi anak usia sekolah dalam peningkatan derajat kesehatan, berupa kegiatan pengabdian masyarakat terutama sekolah – sekolah. Sehingga dapat menambah pengetahuan yang luas.

6.2.4.Penelitian Selanjutnya

Penelitian hanya dilakukan di sekolah dasar negeri 060929 Medan Johor sehingga dapat digeneralisasikan pada seluruh populasi anak usia


(75)

sekolah dasar lainnya. Untuk penelitian selanjutnya akan lebih baik menggunakan populasi yang lebih banyak, penyuluhan atau pendidikan kesehatan bukan hanya sekedar meneliti tentang pengetahuan mengenai penyakit bawaan makanan agar lebih representative. Bagi penelitian selanjutnya disarankan juga meneliti prilaku dan sikap anak sekolah dasar negeri 060929 Medan johor, sehingga penelitian lebih sempurna dan dapat mengetahui seluruhnya dengan spesifik.


(76)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KONSEP PENYAKIT BAWAAN MAKANAN

2.1.1 Pengertian Penyakit Bawaan Makanan

Penyakit bawaan makanan adalah penyakit yang dihantarkan melalui pangan atau sering disebut penyakit akibat pangan, disebabkan oleh konsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi. Sebagai tambahan, zat kimia beracun maupun zat-zat dasar lain yang mengandung bahaya, jika terkandung di dalam makanan yang kita konsumsi pun dapat menyebabkan penyakit.

Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Dalam kehidupannya manusia membutuhkan makanan untuk hidup. Jika tidak memperhatikan kebersihan lingkungan, maka makanan dapat merugikan bagi manusia. Makanan yang berasal baik dari hewan atau tumbuhan dapat berperan sebagai media pembawa mikroorganisme penyebab penyakit pada manusia.

Mikroorganisme yang menimbulkan penyakit ini dapat berasal dari makanan asal hewan yang terinfeksi penyakit tersebut atau tanaman yang terkontaminasi. Makanan yang terkontaminasi selama prosesing atau pengolahan dapat berperan sebagai media penularan juga.

Penularan foodborne diseases oleh makanan dapat bersifat infeksi. Artinya suatu penyakit yang disebabkan oleh adanya mikroorganisme yang hidup, biasanya berkembang biak pada tempat terjadinya peradangan. Pada


(77)

kasus foodborne diseases, mikroorganisme masuk bersama makanan yang kemudian dicerna dan diserap oleh tubuh manusia. Kasus foodborne diseases dapat terjadi dari tingkat yang tidak parah sampai tingkat kematian. Hingga saat ini lebih dari 250 penyakit bawaan makanan telah diidentifikasikan. Kebanyakan dari penyakit ini adalah infeksi yang disebabkan oleh berbagai macam bakteri, virus dan parasit yang dapat dibawa oleh makanan. Jenis lain dari penyakit bawaan makanan adalah keracunan yang disebabkan oleh racun berbahaya maupun zat kimia yang telah mencemari makanan, misalnya racun pada jamur. Penyakit akibat bawaan makanan tidak memiliki suatu gejala khusus, melainkan masing-masing memiliki gejala yang berbeda-beda. Walaupun demikian, mikroba ataupun racun tersebut kesemuanya memasuki tubuh manusia melalui saluran pencernaan (gastrointestinal tract) dan seringkali menyebabkan sebuah gejala disana. Jadi, rasa mual (nausea), muntah, nyeri kontraksi perut dan diare dapat dikatakan sebagai gejala umum yang tampak pada banyak penyakit yang dibawa oleh makanan.

Banyak mikroba mampu menyebar dengan menggunakan lebih dari satu cara, sehingga kita tidak dapat selalu tahu apakah penyakit yang kita derita adalah penyakit yang disebabkan oleh makanan. Pembedaan khas menjadi penting guna menemukan rekomendasi tepat guna untuk menghentikan penyebaran suatu penyakit, sarana kesehatan masyarakat perlu mengetahui cara penyakit itu menyebar. Bakteri ini juga dapat menyebar antar anak-anak di penitipan anak-anak jika higienis pribadi tidak dijaga dengan baik. Tolak


(78)

ukur penghentian penyebaran penyakit tersebut bergantung banyak dari penyebab yang disebutkan tadi, jadi penyebaran bakteri dapat dihentikan mulai dari membuang makanan dan minuman yang terkontaminasi (Knechtges, 2005).

2.1.2 Jenis-jenis penyakit bawaan makanan

Hingga saat ini lebih dari 250 jenis penyakit bawaan makanan telah diidentifikasikan. Kebanyakan dari penyakit ini adalah infeksi yang disebabkan oleh berbagai macam bakteri, virus dan parasit yang dapat dibawa oleh makanan. Jenis penyakit bawaan makanan sering kita jumpai seperti penyakit yang terdapat dalam sistem pencernaan, seperti cholera,

helminthic infections (kecacingan), dysenter (disentri), dan tifus

2.1.3 Penyebab Penyakit Bawaan Makanan

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kasus penyakit bawaan makanan antara lain: industrialisasi, urbanisasi, perubahan populasi dan gaya hidup, pariwisata dan proses pengolahan, pencemaran lingkungan dan kurangnya pengetahuan pada konsumen makanan dan konsumen tentang pengendalian penggunaan makanan.

Penyakit bawaan makanan pada hakekatnya tidak dapat dipisahkan dengan penyakit bawaan air, yang dimaksud dengan penyakit bawaan adalah penyakit umum yang dapat diderita seseorang akibat memakan sesuatu makanan yang terkontaminasi mikroba patogen. Beberapa penyakit bawaan yang sering terdapat di Indonesia pada umumnya disebabkan oleh virus, bakteri, ataupun jamur (Depkes, 2003).


(79)

Makanan dapat terkontaminasi oleh mikroba karena beberapa hal antara lain:

a. mengolah makanan dan minuman dengan tangan kotor, b. mamasak sambil bermain dengan hewan piaraan,

c. menggunakan lap kotor untuk membersihkan meja dan perabotan lainnya,

d. dapur yang kotor, e. alat masak yang kotor,

f. memakan makanan yang sudah jatuh ke tanah,

g. makanan disimpan tanpa tutup sehingga serangga dan tikus dapat menjangkau, makanan yang masih mentah dan yang sudah matang disimpan secara bersama-sama dalam satu tempat,

h. makanan dicuci dengan air kotor,

i. pengolah makanan yang menderita penyakit menular.

2.1.4 Faktor-Faktor yang Berperan Terhadap Timbulnya Penyakit Bawaan Makanan

Terdapat beberapa faktor yang berperan dalam penyebaran penyakit bawaan makanan, yaitu sebagai berikut:

a. Peranan Mikroba dalam Penyakit Bawaan Makanan

Penyakit bawaan makanan disebabkan akibat konsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi oleh mikroba. Mikroba merupakan jasad hidup yang ukurannya kecil sering hal ini karena ukurannya yang kecil, digolongkan menjadi yaitu: (1)Jasad


(80)

prokariotik yaitu bakteri dan ganggang biru (Divisio Monera); (2) Jasad eukariotik uniseluler yaitu algae sel tunggal, khamir dan protozoa (Divisio Protista); dan (3) Jasad eukariotik multiseluler dan multinukleat yaitu Divisio Fungi, Divisio Plantae, dan Divisio Animalia.

Berbagai jenis mikroba pathogen dapat mencemari makanan yang akan menimbulkan penyakit. Penyakit karena patogen asal pangan dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu infeksi dan intoksikasi (keracunan). Infeksi adalah penyakit patogen dapat menginfeksi korbannya melalui pangan yang dikonsumsi. Dalam hal ini diakibatkan masuknya mikroba patogen ke dalam tubuh melalui makanan yang sudah tercemar mikroba. Intoksikasi merupakan keracunan pangan yang disebabkan oleh produk toksik patogen (baik itu toksin maupun metabolit toksin). Mikroba tumbuh pada makanan dan memproduksi toksin, jika makanan tertelan, maka toksin tersebut yang menyebabkan gejala bukan patogennya (Ames, 1994).

Adapun mikroba tersebut antara lain bakteri, virus, dan jamur. Pola penyebarannya yaitu:

a) Bakteri yaitu melalui daging hewan mentah, seafood (makanan laut) seperti kerang-kerangan mentah.

b) Virus yaitu melalui udara yaitu melalui seperti kontak langsung dengan orang yang terinfeksi atau melalui konsumsi makanan dan minuman yang telah terkontaminasi


(81)

c) Jamur yaitu melalui makanan yang berasal dari tumbuhan seperti sayuran, kacang-kacangan yang tidak diolah secara maksimal.

b. Peranan Bakteri dalam Penyakit Bawaan Makanan

1. Salmonella

Salmonelosis adalah penyakit pada saluran gastrointestine yang mencakup perut, usus halus, dan usus besar atau kolon. Penyakit ini disebabkan karena infeksi oleh bakteri Salmonella. Salmonella sp. adalah bakteri batang lurus, gram negatif, tidak berspora, bergerak dengan flagel peritrik, berukuran 2-4 μm x 0.5 -0,8 μm. Bakteri ini pertama kali diisolasikan oleh Theobald Smith pada tahun 1885 dari babi. Nama jenis Salmonella diturunkan dari nama terakhir dari D.E. Salmon, yang adalah direktur dari Smith. Bakteri ini tumbuh pada suasana aerob dan fakultatif anerob, pada suhu 15–41C (suhu pertumbuhan optimum 37oC dan pH pertumbuhan 6–8). Beberapa spesies dari Salmonella antara lain adalah Salmonella typhi, Salmonella enteritidis, dan Salmonella cholerasuis.

a) Sifat Patogenitas Salmonella

Masuknya Salmonela typhi dan Salmnella paratyphi ke dalam tubuh manusia terjadi melalui makanan yang terkontaminasi bakteri. Sebagian bakteri dimusnahkan dalam lambung, sebagian lolos masuk ke dalam usus selanjutnya


(82)

berkembang biak. Bila respon imunitas humoral usus kurang baik maka bakteri akan menembus sel-sel epitel selanjutnya ke lamina propria. Di lamina propria bakteri berkembang biak dan difagosit oleh sel-sel fagosit terutama oleh makrofag. Bakteri dapat hidup dan berkembang biak di makrofag dan selanjutnya dibawa ke plak peyeri ileum distal dan kemudian ke kelenjar getah bening mesenterika. Selanjutnya menuju ke pembuluh darah (mengakibatkan bakteremia) kemudian menuju hati dan limpa.

Di organ-organ ini bakteri meninggalkan sel fagosit dan berkembang biak di luar sel atau ruang sinusoid dan selanjutnya masuk ke sirkulasi darah lagi mengakibatkan bakteremia yang kedua kalinya. Di dalam hati, bakteri masuk ke dalam kandung empedu, berkembang biak, dan bersama cairan empedu diekskresikan ke dalam lumen usus.

Sebagian bakteri dikeluarkan melalui feses dan sebagian masuk lagi ke dalam sirkulasi setelah menembus usus. Bakteri itu kemudian menimbulkan gejala reaksi inflamasi sistemik sepeti demam, malaise, gangguan mental, koagulasi, dan pendarahan saluran cerna akibat erosi pembuluh darah.

b) Epidemiologi infeksi oleh Salmonella

Salmonellosis disebarkan pada orang-orang dengan memakan bakteri Salmonella yang mengkontaminasi


(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Penyakit Bawaan Makanan Terhadap Pengetahuan Siswa/I kelas IV, V dn VI Mengenai Penyakit Bawaan Makanan Disekolah Dasar 060929 Medan Johor ”.

Dalam penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah mendorong dan membimbing penulis baik tenaga, ide-ide, maupun pemikiran. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. Ikhsanuddin Ahmad Harahap, S.Kp, MNS sebagai Pembantu Dekan I Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

3. Evi Karota Bukit, S.Kp, MNS selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keperawatan USU.

4. Ikhsanuddin Ahmad Harahap, S.Kp, MNS selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keperawatan USU

5. Ellyta Aizar, S.Kp. selaku sebagai dosen pembimbing akademik yang selalu memberi bimbingan dan arahan dalam proses pendidikan di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

6. Nurbaiti, S.Kep, Ns, M.Biomed selaku dosen pembimbing yang telah memberikan pengetahuan, bimbingan, dorongan secara moral, masukan dan


(2)

arahan yang sangat membantu sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan.

7. Reni Asmara Ariga, SKp. MARS selaku dosen penguji satu dalam sidang skripsi penelitian.

8. Yessi Ariani, S.Kep, Ns, M.Kep selaku dosen penguji dua dalam sidang skripsi penelitian.

9. Seluruh dosen dan staf pengajar serta civitas akademika Fakultas Keperawatan USU yang telah memberikan bimbingan selama masa perkuliahan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas ilmu yang telah kalian berikan dengan keberkahan.

10. Teristimewa kepada kedua orang tua saya, Bapak Subono dan Ibu Paini yang memberikan nasehat maupun dukungan baik moril maupun material. Sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi penelitian.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini terdapat banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Medan, Januari 2016


(3)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Halaman Pengesahan ... ii

Prakata ... iii

Daftar Isi... v

Daftar Tabel ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Rumusan Masalah ... 6

1.3.Tujuan Penelitian ... 6

1.3.1. Tujuan umum ... 6

1.3.2. Tujuan Khusus... 6

1.4.Manfaat Penelitian... 7

1.4.1. Bagi sekolah ... 7

1.4.2. Bagi pelayanan perawat ... 8

1.4.3. Bagi Peneliti ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1.Konsep Penyakit Bawaan Makanan ... 9

2.1.1. Pengertian penyakit bawaan makanan ... 9

2.1.2. Jenis-jenis penyakit bawaan makanan... 11

2.1.3. Penyebabpenyakit bawaan makanan ... 11

2.1.4. Faktor-faktor yang berperan timbulnya penyakit bawaan makanan ... 12

2.1.5. Pencegahan dan Penanggulangan... 36

2.1.6. Dampak kesehatan penyakit bawaan makanan` ... 39

2.1.7. Pengetahuan, keyakinan dan praktik penjamah ... 41

2.2.Konsep Pengetahuan ... 43

2.2.1.Pengertian pengetahuan ... 43

2.2.2.Tingkat pengetahuan ... 44

2.2.3.Cara memperoleh pengetahuan ... 45

2.2.4.Proses prilaku tahu ... 46

2.2.5.Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ... 47

2.2.6.Pengukuran pengetahuan ... 50

2.3.Konsep Teori Pendidikan Kesehatan ... 51

2.3.1. Pengertian pendidikan kesehatan ... 51

2.3.2. Tujuan pendidikan kesehatan ... 51

2.3.3. Misi pendidikan kesehatan ... 52

2.3.4. Ruang lingkup pendidikan kesehatan ... 53

2.3.5. Pertimbangan umur dalam pendidikan kesehatan ... 55


(4)

BAB III KERANGKA PENELITIAN ... 58

3.1.Kerangka penelitian ... 58

3.2.Hipotesa penelitian ... 58

3.3.Variabel penelitian ... 59

3.3.1.Variabel independen ... 59

3.3.2.Variabel dependen ... 59

3.4.Defenisi operasional ... 59

3.4.1.Variabel independen ... 59

3.4.2. Variabel dependen ... 59

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ... 61

4.1.Jenis penelitian dan desain penelitian ... 61

4.2.Populasi dan sampel penelitian ... 61

5.1.1.Populasi ... 61

5.1.2.Sampel ... 61

4.3.Lokasi dan waktu penelitian ... 64

4.4.Etika penelitian ... 65

4.5.Instrumen penelitian ... 66

4.6.Uji validitas dan realibilitas instrumen... 66

4.6.1.Uji validitas ... 67

4.6.2.Uji realibilitas ... 68

4.7.Jenis dan cara pengumpulan data ... 68

4.8.Alur Penelitian... 71

4.9.Tehnik pengelolaan data... 72

4.10. Analisa Data ... 72

4.10.1 Analisa Univariat... 72

4.10.2 Analisa Bivariat ... 73

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 76

5.1.Hasil penelitian ... 76

5.1.1. Analisa Univariat ... 76

5.1.2. Analisa Bivariat ... 79

5.2.Pembahasan ... 81

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 85

6.1.Kesimpulan... 85

6.2.Rekomendasi ... 86

Daftar Pustaka ... 87

Lampiran-lampiran ... 88

1. Inform Consent ... 89

2. Instrumen penelitian ... 90


(5)

8. Master tabel ... 96 9. Analisis penelitian ... 97


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tabel Alur Penelitian...73

Tabel 2. Tabel kelas penelitian... 67

Tabel 5.1 Tabel data demografi ... .... 77

Tabel 5.2 Tabel distribusi frekuensi pre penkes... .... 78

Tabel 5.3 Tabel distribusi frekuensi post penkes ... .... 79