komitmen perusahaan terhadap karyawan Cameron dan Quinn, 2005. Asumsi  dasar  budaya  clan  adalah  bahwa  lingkungan  dapat  dikelola
dengan baik  melalui kerjasama tim  dan pengembangan karyawan dan tugas  manajemen  adalah  untuk  memberikan  kuasa  kepada  karyawan
dan  memfasilitasi  partisipasi,  komitmen,  dan  loyalitas  karyawan. Pengambilan  keputusan  perusahaan  akan  dilakukan  melalui  diskusi
dengan  melibatkan  semua  pihak  dalam  organisasi  Wijayani  dan Hermawan, 2015.
Perusahaan  dengan  budaya  clan  yang  tinggi  akan  lebih menekankan pada manfaat jangka panjang dari pengembangan sumber
daya  manusia.  Tingkat  efektivitas  pada  budaya  clan  dinilai  dengan kepaduan,  kepuasan  dan  moral  karyawan  yang  tinggi,  pengembangan
sumber  daya  manusia,  serta  kerja  tim.  Karyawan  yang  puas  dan memiliki  komitmen  tinggi  akan  mampu  menciptakan  efektivitas  yang
tinggi pula. Tipe budaya clan pada sektor keuangan, asuransi, dan real estate  akan  lebih  tinggi  dibandingkan  dengan  sektor  lain  seperti
manufaktur, pertambangan, konstruksi, dan pertanian.
b. Budaya Adhocracy
Kata  adhocracy  berasal  dari  kata  ad  hoc  yang  berarti menerapkan sesuatu dengan sementara, khusus, dan dinamis Cameron
dan  Quinn,  2005.  Budaya  adhocracy  berfokus  pada  penciptaan kesempatan pasar di masa depan, perluasan lini produk yang inovatif,
dan pengembangan teknologi baru Fiordelisi dan Ricci, 2014. Tujuan utama  budaya  adhocracy  adalah  untuk  mengembangkan  kemampuan
menyesuaikan,  fleksibilitas,  dan  kreativitas  ketika  ketidakpastian, ketidakjelasan,  dan  informasi  yang  berlebih  terjadi  pada  perusahaan.
Budaya adhocracy ini mendorong setiap individu didalam perusahaan untuk bersifat risk-taking dan memaksimalkan kreativitas.
Budaya adhocracy
acapkali ditemukan
pada industri
penerbangan, pengembangan software, konsultan, dan pembuatan film. Hal  ini  dikarenakan  tantangan  terpenting  dalam  industri  tersebut
adalah  bagaimana  menciptakan  produk  dan  jasa  yang  inovatif  dan mampu  beradaptasi  secara  cepat  dengan  kesempatan  yang  muncul.
Setiap  pekerjaan  project  pada  budaya  dicirikan  sebagai  suatu pekerjaan  yang  independen  dan  tidak  berhubungan  dengan  pekerjaan
lain.  Sebagai  contoh  adalah  jasa  konsultan.  Jasa  konsultan  yang diberikan  oleh  perusahaan  kepada  masing-masing  pelanggan  akan
berbeda-beda, tergantung pada jasa apa yang mereka butuhkan. Budaya
tipe adhocracy
akan mengurangi
bahkan menghilangkan biaya-biaya yang tidak mendukung penciptaan produk
yang  inovatif.  Sehingga,  perusahaan  dengan  budaya  adhocracy  yang tinggi  akan  cenderung  memiliki  tingkat  pengungkapan  sukarela  yang
rendah.