xxvi
Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan 1995: 7 menyatakan bahwa: Pendidikan Sistem Ganda merupakan suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan
keahlian profesional yang memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui
kegiatan bekerja langsung di dunia kerja secara terarah untuk mencapai suatu keahlian profesional tertentu.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa Pendidikan Sistem Ganda PSG merupakan program bersama antara SMK
dengan dunia usahaindustri, bahwa proses pendidikan dan pelatihan dilaksanakan di dua tempat yaitu di sekolah dan di dunia usahaindustri.
2. Tujuan Pelaksanaan PSG pada Sekolah Menengah Kejuruan
Tujuan diselenggarakannya Pendidikan Sistem Ganda berdasarkan konsep pendidikan sistem ganda pada SMK di Indonesia menurut Dikmenjur 1995: 8
adalah sebagai berikut: a. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional dengan tingkat
pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan lapangan kerja. b. Memperkokoh link and match antara sekolah dan dunia kerja.
c. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan keahlian tenaga kerja yang berkualitas profesional.
d. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.
3. Organisasi Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda
Pelaksanaan PSG di SMK pada dasarnya diorganisasikan oleh Majlis Sekolah dan pelaksanaannya oleh SMK dan institusi pasangannya. Majelis
sekolah memiliki peranan yang sangat penting dalam menyatukan berbagai masukan dari sekolah, dunia usahaindustri, kemudian dirumuskan menjadi
kesepakatan bersama antara pihak yang terkait, sehingga hasil kesepakatan tersebut dapat ditindaklanjuti dalam bentuk pelaksanaan baik oleh dunia
usahaindustri maupun pihak SMK. Adapun organisasi pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda menurut
Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan 1995: 15 adalah sebagai berikut:
a. Majelis Sekolah
xxvii
Majelis Sekolah terdiri dari masyarakat yang peduli terhadap peningkatan mutu pendidikan kejuruan, yang berasal dari berbagai latar belakang
pendidikan, pengalaman dan usia yang merupakan wadah untuk merumuskan seluruh kebijakan pelaksanaan PSG pada SMK. Adapun tanggungjawab Majelis
Sekolah adalah sebagai berikut: 1 Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelaksanaan PSG, mulai dari
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi atau penilaian.
2 Menampung dan merumuskan standar kompetensi, keterampilan yang
akan ditetapkan menjadi kemampuan tamatan SMK secara bersama-sama. 3
Menyelenggarakan pelaksanaan pembuatan kerja sama antara pihak dunia usaha atau industri dengan SMK.
4 Menyelenggarakan pelaksanaan Lomba Keterampilan Siswa, Uji
Kompetensi, Uji Profesi kalau sudah mungkin untuk para siswa SMK. 5
Mencarikan peluang untuk mendapatkan sumber dana selain dari yang telah ada, antara lain mengupayakan pemasaran barang hasil unit produksi, dan
lain-lain.
b. Sekolah Menengah Kejuruan SMK
Sebagai lembaga pendidikan sekolah sesuai dengan visi dan misinya bertindak proaktif dalam proses dan kegiatan untuk memajukan dan
meningkatkan mutu tamatan, sehingga hal tersebut merupakan tanggung jawab utama dari pihak sekolah. Dalam pelaksanaan praktek industri, sekolah
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1 Menyediakan fasilitas berupa ruangan kerja untuk Majelis Sekolah dan lain-lain yang masih terjangkau oleh kemampuan sekolah.
2 Menyiapkan para siswa peserta Praktek Kerja Lapangan dengan segala konsekuensinya.
3 Menyiapkan dan membimbing guru pembimbing dan instruktur. 4 Bersama-sama Majelis Sekolah melalui Sekretariat Majelis Sekolah
menyiapkan konsep-konsep pelaksanaan PSG. 5 Menyelenggarakan PSG.
xxviii
c. Dunia Usaha Industri Institusi Pasangan