Pengukuran Reflektansi PMMA Kajian Eksperimen 1. Pembuatan Sampel

commit to user 48 bumi. Dari hasil pengukuran dapat disimpulkan bahwa PMMA sedikit sekali menyerap cahaya dan banyak mentransmisikan cahaya sehingga baik digunakan sebagai kolektor surya.

4.2.3. Pengukuran Reflektansi PMMA

Pengukuran reflektansi PMMA ditujukan untuk mengetahui karakteristik refleksi dari bahan PMMA. Hasil pengukuran reflektansi PMMA disajikan dalam Gambar 4.11. 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 0,0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0 1,1 Reflektansi Sudut TE TM Gambar 4. 11. Grafik Reflektansi PMMA Gambar 4.11 adalah grafik reflektansi PMMA terhadap sudut datang yang dilakukan pada dua metode pengukuran yaitu mode TE transverse electric dan Mode TM tranverse magnetic. Mode TE adalah mode dimana sinar laser diletakkan pada posisi vertikal sedangkan mode TM adalah mode dimana sinar laser diletakkan pada posisi horizontal. Pada mode TE gelombang yang dapat melewati polarizer adalah medan listriknya saja sedangkan pada mode TM yang dapat melewati polarizer adalah medan magnetnya saja. Dari Gambar 4.11 terlihat bahwa reflektansi mode TM selalu berada dibawah mode TE. Hasil ini bersesuaian dengan grafik reflektansi seperti yang dilakukan oleh peneliti lain Kawate, 2007; New England Board of Higher Education, 2004. Pada penelitian ini setelah sinar laser dipantulkan oleh sample PMMA kemudian sinar laser diteruskan melewati photoreceiver. Didalam photoreceiver sinar laser tadi diubah menjadi pulsa-pulsa energi listrik yang selanjutnya commit to user 49 ditransmisikan ke powermeter dan diukur dayanya. Dari daya listrik yang terukur pada powermeter selanjutnya dapat dihitung intensitasnya dengan menggunakan persamaan: 4.70 Dengan I adalah intensitas wattm 2 , P adalah daya listrik watt dan A adalah luasan m 2 . Untuk mendapatkan nilai reflektansi dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan reflektansi berkaitan dengan intensitas sesuai dengan tinjauan pustaka pada persamaan 2.18 yaitu: 2.18 Dengan R adalah Reflektansi, I adalah Intensitas sinar yang dipantulkan, dan I adalah Intensitas sinar mula-mula. Pada Gambar 4.11 terlihat bahwa nilai reflektansi untuk mode TE semakin meningkat jika sudut datang semakin besar. Peningkatan intensitas tidak linier akan tetapi membentuk lengkungan seperti grafik eksponensial. Mula ±mula untuk sudut 1° nilai reflektansi adalah 0,079 kemudian meningkat seiring dengan penambahan sudut datang hingga reflektansi 1 pada sudut 90°. Untuk nilai reflektansi Mode TM pada gambar 4.11 menunjukkan bahwa nilai reflektansi PMMA akan terus turun dari sudut 1° dengan nilai reflektansi 0,086 hingga sudut 56° dengan nilai reflektansi 0,002. Tetapi setelah melewati sudut 57° dengan nilai reflektansi 0,004, nilai reflektansi PMMA mengalami peningkatan yang signifikan hingga sudut 90°. Berdasarkan grafik juga terlihat bahwa nilai reflektansi minimum PMMA untuk mode TE sebesar 0,079, terjadi pada sudut 10. Sedangkan untuk mode TE sebesar 0,002 dan terjadi pada sudut 56°. Jika dibandingkan antara kurva reflektansi TE dan TM terlihat bahwa nilai reflektansi TE lebih kecil dari pada TM ketika sudut datang 5°.

4.2.4. Pengukuran Indeks Bias PMMA