Pengukuran Absorbansi Pengukuran Reflektansi

commit to user 26 Dikarenakan jika langsung ke grid tinggi, maka akan dibutuhkan waktu yang lama. Proses polish diawali dengan meletakan kertas polish ke alat polish dengan perekat berupa magnet. Pada proses polish ini di gunakan air sebagai media pelarut untuk menghilangkan dan membuang kotoran bekas polish dari sampel sehingga proses polish menjadi lebih cepat dan lebih baik.

3.3.4. Pengukuran Absorbansi

Pengukuran absorbansi pada penelitian ini dengan menggunakan 1 buah sampel trapesium. Alat yang digunakan untuk mengukur transmitansi adalah Ultra Violet ± Visible Spectroscopy Double Beam Shimadzu 1061 PC Spektro- photometer UV-VIS-NIR. Dari pengukuran ini dapat diketahui seberapa besar cahaya yang diserap oleh sampel. Panjang gelombang yang digunakan pada pengukuran absorbansi ini adalah 200nm-1000nm. Data yang diperoleh dari pengukuran menggunakan alat UV-VIS-NIR Spectrophometer adalah data absorbansi. Data absorbansi ini masih di pengaruhi oleh ketebalan. Untuk memperoleh koefisien absorbansi yang tidak berpengaruh pada ketebalan maka data absorbansi yang masih dipengaruhi oleh ketebalan dibagi dengan ketebalan sampel yang digunakan pada saat pengukuran, seperti pada persamaan 2.32 pada tinjauan pustaka. 2.32 Dengan tebal sampel yang digunakan pada pengukuran absorbansi pada penelitian ini adalah 4,75mm. Kemudian data yang didapat dibuat grafik hubungan antara koefisien absorbsi dengan panjang gelombang dengan menggunakan software Origin Pro 8.

3.3.5. Pengukuran Reflektansi

Pengukuran reflektansi pada penelitian ini dengan menggunakan satu buah sampel trapesium. Sebagai landasan terdapat suatu meja putar berskala derajat yang akan digunakan untuk memvariasi sudut Gambar 3.3. ߙ ൌ ܣ ݐ Ž ሺͳͲሻ commit to user 27 Laser He-Ne Polarisator Photoreceiver Powermeter Sampel Gambar 3.3. Meja putar berskala derajat untuk mengukur reflektansi Pada penelitian ini, proses pengukuran nilai reflektansi PMMA adalah dengan melewatkan sinar dari leser laser He-Ne 632nm terlebih dahulu ke polarisator, kemudian diarahkan sampel PMMA. Dari sampel PMMA ini selanjutnya sinar akan dipantulkan kembali oleh sampel PMMA kemudian diukur intensitas sinar pantulnya dengan menggunakan powermeter. Pengambilan data intensitas dilakukan terhadap variasi sudut datang. Variasi sudut datang yang digunakan adalah dari 1° dan 90° dengan perubahan pergeseran sudut sebesar 1°. Untuk hasil yang lebih akurat, maka posisi lampu laser dibuat tetap. Skema proses pengambilan data digambarkan seperti pada Gambar 3.4. Gambar 3.4. Skema pengambilan data reflektansi sampel commit to user 28 Nilai reflektansi akan diperoleh dengan membandingkan intensitas sinar pantul dengan intensitas sumber, seperti yang telah disebutkan dalam tinjauan pustaka pada persamaan 2.18 : 2.18 Pengukuran reflektansi dilakukan pada mode TE dan mode TM. Data antara sudut sinar datang dan intensitas sinar pantul ini dimasukkan dalam grafik. Pembuatan grafik dilakukan dengan menggunakan Software Origin Pro 8.

3.3.6. Pengukuran Indeks Bias