Pemantulan Internal Total Pemantulan Pada Cermin Yang Diputar

commit to user 7 SDQWXO \DQJ NHPXGLDQ GLVHEXW VXGXW SDQWXO ș¶ 1 . Hukum ini disebut dengan hukum refleksi. Secara matematis dinyatakan dengan: ߠ ଵ ൌ ߠ ᇱ ଵ 2.2 Hukum dasar tentang pembiasan yang dikemukakan oleh Willebrord Snellius, yaitu sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang datar. Indeks bias medium pertama ሺ݊ ଵ ሻ dikalikan dengan sinus sudut datang sama dengan indeks bias medium kedua ሺ݊ ଶ ሻ dikalikan dengan sinus sudut bias. Hukum ini disebut dengan hukum refraksi atau hukum Snellius. Secara matematis dinyatakan dengan: ݊ ଵ •‹ ߠ ଵ ൌ ݊ ଶ •‹ ߠ ଶ 2.3 Dengan ݊ ଵ adalah indeks bias medium pertama, ݊ ଶ adalah indeks bias medium kedua, ߠ ଵ adalah sudut datang, dan ߠ ଶ adalah sudut bias. Mengacu pada hukum Snellius, jika sinar datang dari medium rapat ሺ݊ ଵ ሻ dengan membentuk sudut ߠ ଵ menuju mendium renggang ሺ݊ ଶ ሻ maka sinar akan dibiaskan menjauhi garis normal membentuk sudut ߠ ଶ Gambar 2.2.

2.3. Pemantulan Internal Total

Sesuai dengan hukum Snellius, apabila sinar datang dari medium rapat ke medium renggang, maka sinar akan dibiaskan menjauhi garis normal. Semakin besar sudut datangnya, maka sudut bias juga akan semakin besar, hingga sampai pada sudut datang tertentu sinar datang nomor 4 pada Gambar 2.3 sinar yang Gambar 2. 2. Sinar datang dari medium rapat ke medium renggang Garis Normal Sinar datang Sinar bias ߠ ଵ ߠ ଶ commit to user 8 dibiaskan akan membentuk sudut ߠ ଶ ൌ ͻͲι terhadap normal. Sudut datang pada keadaan seperti ini disebut dengan sudut kritis ሺߠ ௖ ሻ. Gambar 2. 3. Jalannya sinar saat melewati dua medium berbeda dengan sudut datang berbeda Sudut kritis hanya terjadi jika sinar datang dari medium rapat ke medium yang lebih renggang. Besarnya sudut kritis ሺߠ ௖ ሻ dinyatakan sebagai berikut: 2.4 Apabila sudut datang sinar datang dari medium rapat ke medium renggang diperbesar melebihi sudut kritis, maka sinar akan dipantulkan seluruhnya ke medium yang sama medium rapat. Peristiwa seperti ini disebut pemantulan internal total Total Internal ReflectionRambe,2003. Pada penelitian ini persamaan 2.4 akan digunakan sebagai acuan yaitu apabila sudut pantul lebih kecil dari sudut kritisnya maka sinar akan dibiaskan keluar kolektor.

2.4. Pemantulan Pada Cermin Yang Diputar

Gambar 2. 4. Pemantulan oleh cermin yang dirotasi sebesar ࣐ Gambar 2.4 merupakan pola pemantulan yang terjadi pada cermin yang diputar. Sebuah cermin datar, dengan sudut sinar datang adalah ߠ. Sebelum cermin dirotasi sudut datang sama dengan sudut pantul yaitu ߠ. Jika cermin •‹ ߠ ௖ ൌ ݊ ଶ ݊ ଵ n 2 n 1 n 2 n 1 ș 1 ș 1 2 3 4 5 șij ș ij șij 2 ij commit to user 9 dirotasi sebesar ߮ terhadap normal, dengan demikian sudut garis normal juga akan bergeser sebesar ߮. Dengan sinar datang yang tetap sama seperti saat sebelum dirotasi, maka sudut datang akan menjadi ߠ ൅ ߮ dan sudut sinar pantul akan menjadi ߠ ൅ ʹ߮. Perbedaan akhir antara sudut pantul saat sebelum cermin dirotasi dengan setelah cermin dirotasi adalah ʹ߮. Jadi, untuk sinar datang tetap, jika cermin dirotasi sebesar ߮, maka sudut pantul akan bergeser sejauh ʹ߮ yang searah dengan pergeseran cermin.

2.5. Pandu Gelombang