2.3.5.2 Bentuk
Serat polietilen yang sering digunakan memiliki tiga macam bentuk yaitu batang, anyaman, dan potongan kecil.
2,18,33
Serat polietilen bentuk batang, anyaman dan potongan kecil merupakan tipe yang berbeda. Serat polietilen bentuk anyaman
dan potongan kecil, ukuran yang biasa digunakan ± 1 - 3 mm.
2.3.5.2.1 Anyaman
Serat polietilen bentuk anyaman sesuai sebagai bahan penguat karena memiliki berbagai macam ukuran. Selain itu, serat polietilen bentuk anyaman dapat
meningkatkan kekuatan resin akrilik polimerisasi panas. Uzun, dkk 1999 dalam penelitiannya menyatakan bahwa pada resin akrilik polimerisasi panas Trevalon,
Dentsply Ltd, Weybridge, U.K. yang ditambah dengan serat polietilen Dyneema, DSM High Performance Fiber BV, Heerlen, Holland bentuk anyaman terjadi
Gambar 1. Stuktur kimia polietilen
39
a b
Gambar 2. aSerat polietilen bentuk anyaman. bSerat polietilen bentuk potongan kecil
40
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kekuatan impak.
12
Narva, dkk 2005 dalam penelitiannya menyatakan bahwa pada kelompok resin akrilik swapolimerisasi Palapress, Heraeus Kulzer
GmbH Co. KG, Wehrheim, Germany yang ditambah serat polietilen Ribbond Inc., Seattle, USA bentuk anyaman terjadi peningkatan kekuatan transversal
dibandingkan kelompok kontrol.
41
Rahamneh A 2009 dalam penelitiannya menyatakan bahwa pada kelompok resin akrilik polimerisasi panas Minacryl,
Minerva Dental Ltd, Cardif, England yang ditambah dengan serat polietilen Connect, SdsKerr, Peterborough UK bentuk anyaman terjadi peningkatan kekuatan
impak dibandingkan kelompok kontrol.
42
2.3.5.2.2 Potongan Kecil
Penggunaan serat polietilen bentuk potongan kecil telah banyak dilakukan dalam penelitian. Serat polietilen bentuk potongan kecil lebih mudah untuk
dimanipulasi dan dicampur ke dalam adonan resin akrilik polimerisasi panas dibandingkan dengan bentuk anyaman. Ji-myung Bae, dkk 2012 menyimpulkan
bahwa penambahan serat polietilen PE; P.E., Dong Yang Rope Mfg., Co., Ltd, Busan, Korea berbentuk potongan kecil pada bahan basis gigitiruan resin akrilik
polimerisasi panas Vertex RS, Dentimax, Zeist, Netherlands sebesar 5,3 dan 7,9 dapat meningkatkan kekuatan transversal dan flexural modulus, sementara
penambahan serat polietilen 5,3 menunjukkan kekuatan yang tertinggi.
17
Kamble, dkk 2012 dalam penelitiannya menyatakan adanya peningkatan kekuatan
transversal pada kelompok resin akrilik polimerisasi panas DPI Heat cure, Mumbai, Maharashtra, India yang ditambahkan dengan serat polietilen Lotus Polytwist,
Daman, India bentuk potongan kecil dibandingkan dengan kelompok kontrol.
37
Penelitian yang dilakukan oleh Mowade, dkk 2012 menunjukkan bahwa resin akrilik polimerisasi panas Trevalon, Dentsply, Germany yang ditambahkan
dengan serat polietilen Lotus Polytwist P Ltd, Daman, India bentuk potongan kecil sebanyak 2 terjadi peningkatan kekuatan impak yang signifikan bila dibandingkan
dengan kelompok kontrol. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa penambahan serat penguat ke dalam bahan resin akrilik polimerisasi panas tidak boleh melebihi
Universitas Sumatera Utara
konsentrasi 2 karena akan menurunkan kemampuan pembasahan serat penguat oleh monomer sehingga mempengaruhi kekuatan yang dihasilkan.
2
Soekobagiono, dkk 2012 dalam penelitiannya menyatakan bahwa ada peningkatan signifikan terhadap
kekuatan transversa resin akrilik polimerisasi panas Vertex Basiq-20, Belanda dengan penambahan serat polietilen UHMWPE, Biodental Tech, Australian bentuk
potongan kecil sebesar 6, namun kurang signifikan terhadap penambahan serat polietilen bentuk potongan kecil sebesar 3 dan 9.
16
Alla, dkk 2013 menyatakan bahwa resin akrilik yang ditambah dengan serat polietilen sebesar 1 dapat
meningkatkan kekuatan impak tetapi bila konsentrasi yang diberikan lebih dari 3 pencampuran resin akrilik dengan serat tidak dapat bekerja dengan baik.
18
Berdasarkan penelitian tersebut maka penelitian ini menggunakan serat polietilen bentuk potongan kecil.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Kerangka Teori KEKUATAN IMPAK RESIN AKRILIK POLIMERISASI PANAS DENGAN PENAMBAHAN 0,3 , 0,6 DAN