Germany adalah 4,73 x 10
-3
Jmm
2
.
20
Souza F, dkk 2009 menyatakan bahwa nilai kekuatan impak resin akrilik polimerisasi panas Lucitone-550, Dentsply, RJ, Brazil
adalah 2,88 x 10
-3
Jmm
2
.
29
Faot F 2009 menyatakan bahwa kekuatan impak resin akrilik polimerisasi panas QC-20,Dentsply Internasional Inc.,Chicago,USA sebesar
5,0 x 10
-3
Jmm
2
.
30
Kekuatan impak menggunakan sampel dengan ukuran tertentu yang diletakkan pada alat penguji dengan lengan pemukul yang dapat diayun. Pemukul
tersebut kemudian diayun dan membentur sampel hingga patah selanjutnya energi E yang tertera pada alat penguji dibaca dan dicatat lalu dilakukan perhitungan
kekuatan impak.
1,3-4
Rumus kekuatan impak:
2,30,31
Keterangan : I = Kekuatan Impak Jmm
2
E = Energi Joule b = Lebar batang uji mm
d = Tebal batang uji mm
2.2.4 Keuntungan
Keuntungan bahan resin akrilik polimerisasi panas adalah:
3,8,27
1. Harga relatif murah
2. Tidak beracun
3. Tidak larut dalam saliva
4. Estetik baik
5. Stabilitas warna baik
6. Mudah dimanipulasi
7. Mudah dipoles
8. Mudah diperbaiki
Universitas Sumatera Utara
2.2.5 Kerugian
Kerugian bahan resin akrilik polimerisasi panas adalah:
3,8,27
1.
Tidak tahan terhadap abrasi
2.
Konduktivitas termal rendah
3.
Monomer sisa dapat menyebabkan reaksi alergi
4.
Kekuatan impak resistensi terhadap benturan rendah
2.3 Penguatan Resin Akrilik
Resin akrilik polimerisasi panas merupakan bahan yang paling sering digunakan dalam pembuatan basis gigitiruan karena memiliki banyak kelebihan.
Namun resin akrilik polimerisasi panas memiliki kekurangan yaitu mudah patah. Hal ini berhubungan dengan rendahnya kekuatan impak dan kekuatan transversal yang
dimiliki oleh resin akrilik polimerisasi panas. Kekuatan impak resin akrilik polimerisasi panas hanya sekitar 0,26 charpy, Nm. Salah satu usaha yang dapat
dilakukan untuk mencegah kepatahan dan meningkatkan kekuatan basis gigitiruan adalah dengan penambahan serat.
3,14,20
Penambahan serat dapat dilakukan dengan penambahan :
2.3.1 Serat Kaca
Serat kaca adalah bahan anorganik yang dapat ditambahkan ke dalam bahan basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas. Serat kaca merupakan material yang
terbuat dari serabut-serabut yang halus dari kaca. Komposisi utama serat kaca adalah silikon dioksida SiO
2
yang memiliki sifat kaku sehingga dapat berfungsi sebagai penguat dan digolongkan ke dalam serat penguat yang dominan karena memiliki sifat
mekanis yang baik, tahan terhadap bahan kimia dan memiliki titik leleh yang tinggi. Namun, serat kaca merupakan bahan yang hidrofobik secara alami dan
memiliki energi permukaan yang relatif rendah. Hal ini menyebabkan serat kaca sulit beradhesi dengan matriks polimer karena serat kaca sulit menyerap monomer resin
akrilik polimerisasi panas.
18
Universitas Sumatera Utara