BAB 5 PEMBAHASAN
Kekuatan impak didapatkan dengan cara memberikan energi impak yang menyebabkan patahnya batang resin akrilik polimerisasi panas dengan bandul yang
berkekuatan 4 Joule yang diayunkan bebas tanpa beban. Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel 1 didapatkan rata-rata dan
standar deviasi kekuatan impak pada kelompok kontrol yaitu 5,40±0,71 x10
-3
Jmm
2
. Rata-rata dan standar deviasi kekuatan impak kelompok dengan penambahan serat
polietilen 0,3 yaitu 5,95±0,68 x10
-3
Jmm
2
. Rata-rata dan standar deviasi kekuatan impak kelompok dengan penambahan serat polietilen 0,6 yaitu 7,15±0,45 x10
-3
Jmm
2
. Rata-rata dan standar deviasi kekuatan impak kelompok dengan penambahan serat polietilen 0,9 yaitu 8,05±0,43 x10
-3
Jmm
2
. Dari data tersebut didapatkan rata- rata kekuatan impak yang tertinggi adalah pada kelompok dengan penambahan serat
polietilen 0,9 yaitu 8,05 x 10
-3
Jmm
2
dan yang terendah yaitu pada kelompok kontrol sebesar 5,40 x 10
-3
Jmm
2
. Nilai kekuatan impak resin akrilik polimerisasi panas memiliki nilai yang
berbeda setelah penambahan serat polietilen 0,3, 0,6 dan 0,9, terlihat pada penelitian ini, nilai kekuatan impak resin akrilik polimerisasi panas QC-20,Dentsply
Internasional Inc.,Chicago,USA yang diperoleh pada kelompok kontrol sebesar 5,40
x 10
-3
Jmm
2
, dimana nilai ini hampir sama dengan nilai resin akrilik polimerisasi panas Dentsply Internasional Inc.,Chicago,USA pada penelitian yang dilakukan
oleh Faot F. dkk, 2009 sebesar 5,0 x 10
-3
Jmm
2
karena proses polimerisasi dilakukan selama 20 menit dengan 100°C dan ukuran sampel yang berbeda 50 mm x
6 mm x 4 mm.
30
Namun, Faot F. dkk, 2006 mendapatkan nilai kekuatan impak resin akrilik polimerisasi panas Lucitone-550, Dentsply Intl, York, Pa sebesar 3,95
x 10
-3
Jmm
2
.
44
Dari hasil pengamatan di atas didapat bahwa terdapat perbedaan kekuatan impak yang signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok penambahan serat
0,3, 0,6 dan 0,9. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Uzun, dkk 1999
Universitas Sumatera Utara
yang menggunakan resin akrilik polimerisasi panas Trevalon, Dentsply Ltd, Weybridge, UK dan serat polietilen Dyneema, DSM High Performance Fiber BV.,
Heerlen, Holand bentuk anyaman dengan konsentrasi 3,1 menunjukkan adanya peningkatan kekuatan impak yang signifikan apabila dibandingkan dengan kelompok
kontrol sebesar 18,87 x 10
-3
Jmm
2
.
12
Mowade, dkk 2012 menyatakan bahwa resin akrilik polimerisasi panas Trevalon, Dentsply, Germany yang ditambahkan dengan
serat polietilen Lotus Polytwist P Ltd, Daman, India bentuk potongan kecil sebanyak 2 terjadi peningkatan kekuatan impak yang signifikan sebesar 7,58 x 10
-3
Jmm
2
.
2
Rahamneh A, 2009 menyatakan bahwa adanya peningkatan kekuatan impak yang dihasilkan pada resin akrilik polimerisasi panas Minacry, Minerva Dental Ltd,
Cardif, England yang ditambah dengan serat polietilen Connect, SdsKerr, Peterborough, UK sebesar 19,92 x 10
-3
Jmm
2
.
42
Kamble, dkk 2012, Cheng JJ 2008 menyatakan bahwa adanya peningkatan kekuatan impak yang dihasilkan pada
resin akrilik polimerisasi panas yang ditambah dengan serat polietilen. Hal ini disebabkan karena adanya transfer beban antara serat polietilen dengan matriks
polimer saat beban diaplikasikan. Transfer beban terjadi melalui adhesi antara permukaan serat polietilen dengan matriks polimer resin akrilik polimerisasi panas,
dimana serat polietilen di dalam resin akrilik polimerisasi panas menyerap beban tersebut sehingga meningkatkan kekuatan impak resin akrilik polimerisasi panas dan
resin akrilik polimerisasi panas tidak mudah mengalami patah.
37,38
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN