BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Kekuatan Impak
Dari hasil penelitian nilai kekuatan impak yang terjadi pada kontrol tanpa penambahan serat polietilen, dengan penambahan serat polietilen 0,3, 0,6 dan
0,9 dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Kekuatan Impak Resin Akrilik Polimerisasi Panas Tanpa Penambahan Serat dan dengan Penambahan Serat Polietilen Jmm
2
No Kekuatan Impak x 10
-3
Jmm
2
Kontrol Serat Polietilen
0,3 0,6
0,9 1
5,25 5,5
7,25 7,75
2 5,75
6,0 7,0
7,5 3
6,5 5,5
6,5 7,25
4 4,75
4,5 7,25
8,25 5
6,5 6,5
7,25 8,25
6 4,5
6,0 8,0
8,5 7
4,5 6,0
7,75 8,5
8 5,25
7,0 6,75
8,0 9
5,5 6,5
6,75 8,0
10 5,5
6,0 7,0
8,5
x 5,40
5,95 7,15
8,05 SD
0,71 0,68
0,45 0,43
Dari tabel 1 terlihat nilai rata-rata dan standar deviasi kekuatan impak kelompok kontrol adalah 5,40 x 10
-3
Jmm
2
dan 0,71 x 10
-3
Jmm
2
. Rata-rata dan standar deviasi kekuatan impak kelompok dengan penambahan serat polietilen 0,3
adalah 5,95 x 10
-3
Jmm
2
dan 0,68 x 10
-3
Jmm
2
. Rata-rata dan standar deviasi kekuatan impak kelompok dengan penambahan serat polietilen 0,6 adalah 7,15 x
10
-3
Jmm
2
dan 0,45 x 10
-3
Jmm
2
. Rata-rata dan standar deviasi kekuatan impak kelompok dengan penambahan serat polietilen 0,9 adalah 8,05 x 10
-3
Jmm
2
dan 0,43 x 10
-3
Jmm
2
.
Universitas Sumatera Utara
Pada penelitian ini terlihat bahwa nilai kekuatan impak resin akrilik polimerisasi panas setelah penambahan serat polietilen dengan konsentrasi yang
berbeda 0,3, 0,6 dan 0,9 mengalami peningkatan dibanding kekuatan impak resin akrilik polimerisasi panas tanpa penambahan serat, seperti terlihat pada gambar
13.
4.2 Analisis Statistik
Dari uji normalitas dan homogenitas data didapatkan bahwa data terdistribusi normal dan homogen. Oleh karena itu data dapat dianalisis secara statistik dengan uji
One Way Anova dengan derajat kemaknaan p ≤ 0,05 untuk melihat kesignifikanan
hasil penelitian. Analisis uji One Way Anova menunjukkan bahwa nilai kekuatan impak
menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan p = 0,0001 p 0,05 antar kelompok kontrol dan kelompok penambahan serat polietilen 0,3, 0,6 dan 0,9.
Terlihat signifikansi diperoleh nilai p value = 0,000, dengan demikian hasil yang diperoleh p 0,05, maka Ho hipotesa ditolak. Sehingga kesimpulan yang diperoleh
5,00 6,00
7,00 8,00
9,00
Kontrol Serat Polietilen
0,3 Serat Polietilen
0,6 Serat Polietilen
0,9 R
er a
ta Kek
u a
ta n
Im p
a k
x 1
-3 J
m m
2
Kelompok Perlakuan
Nilai Kekuatan Impak Resin Akrilik Polimerisasi Panas
Gambar 13. Grafik Nilai Kekuatan Impak Kelompok Kontrol dan Kelompok Penambahan Serat Polietilen 0,3, 0,6 dan 0,9
Universitas Sumatera Utara
terdapat perbedaan kekuatan impak pada tiap rata-rata kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol, kelompok dengan penambahan serat polietilen 0,3, 0,6 dan
0,9 Lampiran 2. Untuk mengetahui lebih lanjut perbedaan antar kelompok perlakuan maka
dilakukan uji lanjut menggunakan Least Significant Difference LSD. Hasil uji LSD dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Nilai signifikansi perbedaan kekuatan impak antara kelompok kontrol dengan kelompok penambahan serat setelah dilakukan uji One Way Anova
dengan Post Hoc LSD p ≤ 0,05
Kelompok Mean
Difference p
Tanpa serat dengan Serat Polietilen 0,3 0,00055000
0,044 Tanpa serat dengan Serat Polietilen 0,6
0,00175000 0,0001
Tanpa serat dengan Serat Polietilen 0,9 0,00265000
0,0001 Serat Polietilen 0,3 dengan Serat Polietilen 0,6
0,00120000 0,0001
Serat Polietilen 0,3 dengan Serat Polietilen 0,9 0,00210000
0,0001 Serat Polietilen 0,6 dengan Serat Polietilen 0,9
0,00090000 0,002
ada perbedaan yang signifikan dengan uji One Way Anova dengan Post Hoc LSD p ≤ 0,05
Pada tabel 2 dapat dilihat dari hasil perhitungan uji One Way Anova dengan Post Hoc LSD didapatkan perbedaan rata-rata antar kelompok kontrol
dengan kelompok serat polietilen 0,3 adalah 0,00055 dan nilai p = 0,044 p ≤
0,05 dimana Ho ditolak yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok serat polietilen 0,3.
Dari hasil perhitungan uji One Way Anova dengan Post Hoc LSD didapatkan perbedaan rata-rata antar kelompok kontrol dengan kelompok serat
polietilen 0,6 adalah 0,00175 dan nilai p = 0,0001 p ≤ 0,05 dimana Ho ditolak
yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok serat polietilen 0,6.
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil perhitungan uji One Way Anova dengan Post Hoc LSD didapatkan perbedaan rata-rata antar kelompok kontrol dengan kelompok serat
polietilen 0,9 adalah 0,00265 dan nilai p = 0,044 p ≤ 0,05 dimana Ho ditolak
yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok serat polietilen 0,9.
Dari hasil perhitungan uji One Way Anova dengan Post Hoc LSD didapatkan perbedaan rata-rata antar kelompok serat polietilen 0,3 dengan
kelompok serat polietilen 0,6 adalah 0,0012 dan nilai p = 0,0001 p ≤ 0,05
dimana Ho ditolak yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok serat polietilen 0,3 dengan kelompok serat polietilen 0,6.
Dari hasil perhitungan uji One Way Anova dengan Post Hoc LSD didapatkan perbedaan rata-rata antar kelompok serat polietilen 0,3 dengan
kelompok serat polietilen 0,9 adalah 0,0021 dan nilai p = 0,0001 p ≤ 0,05
dimana Ho ditolak yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok serat polietilen 0,3 dengan kelompok serat polietilen 0,9.
Dari hasil perhitungan uji One Way Anova dengan Post Hoc LSD didapatkan perbedaan rata-rata antar kelompok serat polietilen 0,6 dengan kelompok serat
polietilen 0,9 adalah 0,0009 dan nilai p = 0,002 p ≤ 0,05 dimana Ho ditolak
yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok serat polietilen 0,6 dengan kelompok serat polietilen 0,9.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN