3. Penyebaran serat polietilen.
4. Temperatur kamar.
5. Tekanan pengepresan.
6. Teknik pemolisan.
3.7 Definisi Operasional
1. Master cast yang akan digunakan berukuran 80 mm x 10 mm x 4 mm
untuk pembuatan sampel. 2.
Sampel pada penelitian ini adalah resin akrilik polimerisasi panas tanpa penambahan serat dan resin akrilik polimerisasi panas dengan penambahan serat
polietilen 0,3 , 0,6 dan 0,9 berbentuk potongan kecil bermassa molekul sangat tinggi UHMWPE.
3. Teknik penambahan serat polietilen adalah serat polietilen dicampur
dengan polimer dan monomer secara bersamaan, lalu diaduk sehingga homogen. 4.
Kekuatan impak adalah kekuatan yang diperlukan untuk mematahkan suatu bahan dengan gaya benturan. Satuan kekuatan impak adalah Jmm
2
. Alat ukur yang digunakan Amslerotto Walpret Werke GMBH, Germany.
3.8 Bahan dan Alat Penelitian
3.8.1 Bahan Penelitian
1. Resin akrilik polimerisasi panas QC 20,Dentsply Internasional Inc.,
Chicago, USA
Gambar 4. Resin akrilik QC 20, Dentsply Internasional Inc., Chicago, USA
Universitas Sumatera Utara
2. Serat polietilen bentuk potongan kecil ukuran 1 mm Ribbond, Seattle,
Washington USA
3. Gips keras Moldano, Germany
4. Aquadest
5. Vaselin
6. Cold Mould Seal QC 20, Dentsply Internasional Inc., Chicago, USA
7. Plastik selopan
8. Kertas pasir waterproof Atlas no.600
3.8.2 Alat Penelitian
1.
Master cast dari logam ukuran 80 mm x 10 mm x 4 mm sebanyak 3 buah.
2.
Kuvet besar untuk menanam model Smic, China.
3.
Rubber Bowl dan spatula.
4.
Alat pengaduk resin akrilik dan pot pengaduk porselen.
5.
Gelas ukur.
6.
Timbangan digital Electronic Digital Scale.
7.
Vibrator.
8.
Pres.
9.
Waterbath Memmert, Schwabach W-Germany.
Gambar 6. Master Cast Gambar 5. Serat Polietilen Ribbond, Seattle, Washington USA
Universitas Sumatera Utara
10.
Bur fraser.
11.
Stopwatch.
12.
Lekron Smic, China.
13.
Alat uji kekuatan impak Amslerotto Walpret Werke GMBH, Germany.
3.9 Cara penelitian
3.9.1 Pembuatan Master Cast
Master cast dari logam stainless steel yang di tempah dengan ukuran 80 mm x 10 mm x 4 mm Gambar 6.
Gambar 7. Unit kuring waterbath Memmert, Schwabach W-Germany.
Gambar 8. Alat uji kekuatan impak Amslerotto Walpret Werke GMBH Germany.
Universitas Sumatera Utara
3.9.2 Pembuatan Sampel Sampel yang dibuat sebanyak 40 buah :
1. Bahan resin akrilik polimerisasi panas tanpa penambahan serat polietilen
sebanyak 10 buah. 2.
Bahan resin akrilik polimerisasi panas ditambah serat polietilen 0,3 sebanyak 10 buah.
3. Bahan resin akrilik polimerisasi panas ditambah serat polietilen 0,6
sebanyak 10 buah. 4.
Bahan resin akrilik polimerisasi panas ditambah serat polietilen 0,9 sebanyak 10 buah.
3.9.2.1 Pembuatan Mold
1. Gips keras dicampur dengan perbandingan 300 gr gips keras : 90 ml air
untuk pengisian satu kuvet bawah. 2.
Adonan gips keras diaduk dengan spatula selama 15 menit. 3.
Adonan gips keras dimasukkan ke dalam kuvet bawah yang telah disiapkan di atas vibrator yang digetarkan.
4. Master cast dari logam dengan ukuran 80 mm x 10 mm x 4 mm diolesi
dengan vaselin. 5.
Master cast dibenamkan pada kuvet bawah sampai ± setengah tebal master cast permukaan adonan gips keras, satu kuvet berisi 3 buah master cast dan gips
keras dirapikan Gambar 9. 6.
Didiamkan selama 15 menit sampai mengeras. 7.
Permukaan gips keras diolesi vaselin dan kuvet atas disatukan dengan kuvet bawah dan diisi adonan gips keras dengan perbandingan 300 gr gips keras : 90
ml air di atas vibrator yang digetarkan. 8.
Kuvet atas dan kuvet bawah di pres sampai bertemu. 9.
Setelah adonan gips keras, kuvet dibuka dan master cast dikeluarkan dari kuvet.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 9. Penanaman master cast pada kuvet
3.9.2.2 Pengisian Akrilik Pada Mold
Permukaan gips keras diolesi dengan cold mould seal.
a. Resin akrilik polimerisasi panas tanpa penambahan serat polietilen.
1. Polimer dicampurkan ke dalam monomer yang telah disiapkan di dalam
pot porselen dengan perbandingan 3 gr bubuk : 1,5 ml cairan, lalu diaduk perlahan- lahan.
2. Setelah adonan mencapai dough stage kemudian adonan dimasukkan ke
dalam mould.
3. Resin akrilik polimerisasi panas ditutup dengan plastik selopan kemudian
kuvet atas dipasangkan, kuvet ditekan perlahan-lahan sehingga besi kuvet bawah dan
atas bertemu, lalu kuvet dibuka. Akrilik yang berlebih dipotong dengan lekron.
4.
Kuvet atas ditutup kembali, kemudian dilakukan penekanan pres kembali sampai kuvet bawah dan atas bertemu.
5. Baut kuvet dipasang untuk mempertahankan kuvet atas dan kuvet bawah
agar beradaptasi dengan baik.
b. Resin akrilik polimerisasi panas yang ditambahkan serat polietilen 0,3.
1. Serat polietilen 0,3 dengan ukuran 1 mm, ditimbang sebanyak 0,009 gr dari berat polimer.
Gips Stone Master Cast
Kuvet Bawah
Universitas Sumatera Utara
2. Serat polietilen sebanyak 0,009 gr dicampur dengan polimer dan monomer dengan perbandingan serat : polimer : monomer = 0,009 gr : 3 gr : 1,5 ml, lalu
diaduk perlahan-lahan. 3. Setelah adonan mencapai dough stage kemudian adonan dimasukkan ke
dalam mold. 4. Resin akrilik polimerisasi panas yang ditambah serat polietilen 0,3
ditutup dengan plastik selopan kemudian kuvet atas dipasangkan, kuvet ditekan perlahan-lahan sehingga besi kuvet bawah dan atas bertemu, lalu kuvet dibuka.
Akrilik yang berlebih dipotong dengan lekron.
5. Kuvet atas ditutup kembali, kemudian dilakukan penekanan pres kembali
sampai kuvet bawah dan atas bertemu.
6. Baut kuvet dipasang untuk mempertahankan kuvet atas dan kuvet bawah agar beradaptasi dengan baik.
c. Resin akrilik polimerisasi panas yang ditambahkan serat polietilen 0,6.