Resin akrilik polimerisasi panas yang ditambahkan serat polietilen 0,6. Analisa Data

2. Serat polietilen sebanyak 0,009 gr dicampur dengan polimer dan monomer dengan perbandingan serat : polimer : monomer = 0,009 gr : 3 gr : 1,5 ml, lalu diaduk perlahan-lahan. 3. Setelah adonan mencapai dough stage kemudian adonan dimasukkan ke dalam mold. 4. Resin akrilik polimerisasi panas yang ditambah serat polietilen 0,3 ditutup dengan plastik selopan kemudian kuvet atas dipasangkan, kuvet ditekan perlahan-lahan sehingga besi kuvet bawah dan atas bertemu, lalu kuvet dibuka. Akrilik yang berlebih dipotong dengan lekron. 5. Kuvet atas ditutup kembali, kemudian dilakukan penekanan pres kembali sampai kuvet bawah dan atas bertemu. 6. Baut kuvet dipasang untuk mempertahankan kuvet atas dan kuvet bawah agar beradaptasi dengan baik.

c. Resin akrilik polimerisasi panas yang ditambahkan serat polietilen 0,6.

1. Serat polietilen 0,6 dengan ukuran 1 mm, ditimbang sebanyak 0,018 gr dari berat polimer. 2. Serat polietilen sebanyak 0,018 gr dicampur dengan polimer dan monomer dengan perbandingan serat : polimer : monomer = 0,018 gr : 3 gr : 1,5 ml, lalu diaduk perlahan-lahan. 3. Setelah adonan mencapai dough stage kemudian adonan dimasukkan ke dalam mold. 4. Resin akrilik polimerisasi panas yang ditambah serat polietilen 0,6 ditutup dengan plastik selopan kemudian kuvet atas dipasangkan, kuvet ditekan perlahan-lahan sehingga besi kuvet bawah dan atas bertemu, lalu kuvet dibuka. Akrilik yang berlebih dipotong dengan lekron. 5. Kuvet atas ditutup kembali, kemudian dilakukan penekanan pres kembali sampai kuvet bawah dan atas bertemu. Universitas Sumatera Utara 6. Baut kuvet dipasang untuk mempertahankan kuvet atas dan kuvet bawah agar beradaptasi dengan baik.

d. Resin akrilik polimerisasi panas yang ditambahkan serat polietilen 0,9.

1. Serat polietilen 0,9 dengan ukuran 1 mm, ditimbang sebanyak 0,027 gr dari berat polimer. 2. Serat polietilen sebanyak 0,027 gr dicampur dengan polimer dan monomer dengan perbandingan serat : polimer : monomer = 0,027 gr : 3 gr : 1,5 ml, lalu diaduk perlahan-lahan. 3. Setelah adonan mencapai dough stage kemudian adonan dimasukkan ke dalam mold. 4. Resin akrilik polimerisasi panas yang ditambah serat polietilen 0,9 ditutup dengan plastik selopan kemudian kuvet atas dipasangkan, kuvet ditekan perlahan-lahan sehingga besi kuvet bawah dan atas bertemu, lalu kuvet dibuka. Akrilik yang berlebih dipotong dengan lekron. 5. Kuvet atas ditutup kembali, kemudian dilakukan penekanan pres kembali sampai kuvet bawah dan atas bertemu. 6. Baut kuvet dipasang untuk mempertahankan kuvet atas dan kuvet bawah agar beradaptasi dengan baik.

3.9.2.3 Kuring

Proses kuring dilakukan memakai waterbath Gambar 7. Pengontrolan waktu dan suhu dilakukan selama kuring yaitu kuvet dimasukkan ke dalam waterbath yang berisi air dan dipanaskan dari suhu kamar sampai suhu 70°C dan dibiarkan selama 90 menit. Kemudian temperatur dinaikkan sampai 100°C dan dibiarkan selama 30 menit. Setelah itu temperatur diturunkan, kuvet dibiarkan di dalam waterbath selama 30 menit untuk proses pendinginan. Kemudian kuvet diletakkan di bawah air mengalir selama 15 menit dan dibiarkan dingin hingga mencapai suhu kamar. Universitas Sumatera Utara

3.9.2.4 Pemolisan Sampel

Sampel dikeluarkan dari kuvet, lalu kelebihan akrilik dibuang dan dirapikan dengan bur fraser untuk menghilangkan bagian yang tajam dan dihaluskan dengan kertas pasir waterproof nomor 600 sampai diperoleh ukuran yang diinginkan Gambar 10. Gambar 10. Sampel akrilik yang telah dihaluskan dengan kertas pasir aKelompok kontrol bKelompok serat polietilen 0,3 cKelompok serat polietilen 0,6 dKelompok serat polietilen 0,9

3.9.3 Pengukuran Kekuatan Impak

Pengukuran kekuatan impak dengan alat penguji kekuatan impak Amslerotto Walpret Werke GMBH, Germany. Sampel diberi nomor pada kedua ujungnya dan ditempatkan dengan posisi horizontal bertumpu pada kedua ujung alat penguji kemudian lengan pemukul pada alat penguji dikunci Gambar 11. Setelah itu, kunci lengan pemukul dilepaskan dan lengan pemukul membentur sampel hingga patah Gambar 13. Energi yang tertera pada alat penguji dibaca dan dicatat lalu dilakukan perhitungan kekuatan impak. Satuan yang digunakan pada alat ini adalah Jmm 2 . a b c d Universitas Sumatera Utara a b Gambar 11. a Alat uji kekuatan impak tampak samping bSampel akrilik yang telah diberi nomor dan akan diuji kekuatan impak a b c d Gambar 12. Patahan sampel akrilik setelah diuji kekuatan impak aKelompok kontrol bKelompok serat polietilen 0,3 cKelompok serat polietilen 0,6 dKelompok serat polietilen 0,9

3.10 Analisa Data

Data nilai uji kekuatan impak akan diuji dengan menggunakan uji One way Anova dengan tingkat kemaknaan α = 0,05. Sampel akrilik Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Kekuatan Impak

Dari hasil penelitian nilai kekuatan impak yang terjadi pada kontrol tanpa penambahan serat polietilen, dengan penambahan serat polietilen 0,3, 0,6 dan 0,9 dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Kekuatan Impak Resin Akrilik Polimerisasi Panas Tanpa Penambahan Serat dan dengan Penambahan Serat Polietilen Jmm 2 No Kekuatan Impak x 10 -3 Jmm 2 Kontrol Serat Polietilen 0,3 0,6 0,9 1 5,25 5,5 7,25 7,75 2 5,75 6,0 7,0 7,5 3 6,5 5,5 6,5 7,25 4 4,75 4,5 7,25 8,25 5 6,5 6,5 7,25 8,25 6 4,5 6,0 8,0 8,5 7 4,5 6,0 7,75 8,5 8 5,25 7,0 6,75 8,0 9 5,5 6,5 6,75 8,0 10 5,5 6,0 7,0 8,5 x 5,40 5,95 7,15 8,05 SD 0,71 0,68 0,45 0,43 Dari tabel 1 terlihat nilai rata-rata dan standar deviasi kekuatan impak kelompok kontrol adalah 5,40 x 10 -3 Jmm 2 dan 0,71 x 10 -3 Jmm 2 . Rata-rata dan standar deviasi kekuatan impak kelompok dengan penambahan serat polietilen 0,3 adalah 5,95 x 10 -3 Jmm 2 dan 0,68 x 10 -3 Jmm 2 . Rata-rata dan standar deviasi kekuatan impak kelompok dengan penambahan serat polietilen 0,6 adalah 7,15 x 10 -3 Jmm 2 dan 0,45 x 10 -3 Jmm 2 . Rata-rata dan standar deviasi kekuatan impak kelompok dengan penambahan serat polietilen 0,9 adalah 8,05 x 10 -3 Jmm 2 dan 0,43 x 10 -3 Jmm 2 . Universitas Sumatera Utara