Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Berikut merupakan teknik pengumpulan data yang akan digunakan pada penelitian ini : 1. Studi dokumenter, yaitu data unit analisis dikumpulkan dengan cara mengumpulkan data dari bahan-bahan tertulis, yakni berita pada headline pada Harian Medan Pos edisi tahun 2013. 2. Studi kepustakaan library research, yaitu penelitian dilakukan dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui literatur dan sumber bacaaan yang relevan dan mendukung penelitian. Dalam hal ini penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku, literatur serta tulisan yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.

3.4 Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis dalam beberapa tahap, antara lain sebagai berikut : 1. Penyusunan kategorisasi Tahapan pengukuran dalam analisis isi adalah menyusun kategori. Kategori berhubungan dengan bagaimana isi content kita kategorikan Eriyanto, 2011. Menyusun kategori harus dilakukan secara baik dan berhati-hati. Paling tidak terdapat tiga prinsip penting dalam penyusunan kategori: kategori haruslah mutually exclusive, exhaustive dan reliabel Neuendorf, 2002. Mutually exlusive artinya terpisah satu sama lain. Kategori harus dapat dibedakan secara jelas antarsatu kategori dengan kategori lain. Exhaustive artinya lengkap. Maksudnya, kategori harus dapat menampung semua kemungkinan yang muncul. Sedangkan reliabel maksudnya kategori tersebut harus dipahami secara sama oleh semua orang Eriyanto, 2011. Adapun kategorisasi yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : 1. Tema berita Universitas Sumatera Utara 1.1 Tema Berita Merupakan pokok pikiran atau pokok cerita yang paling ditonjolkan diutamakan dalam suatu pemberitaan. 2. Coding Proses mengisi lembar coding disebut sebagai coding, sementara orang yang mengisi lembar coding disebut sebagai coder. Coder membaca teks dan mengisi ke dalam lembar coding yang telah disediakan. Proses ini dilakukan sampai semua berita telah di-coding semua. Proses coding sangat ditentukan oleh unit analisis yang dipakai dalam analisis isi. Dalam penelitian ini digunakan unit sintaksis. Unit sintaksis adalah unit analisis yang menggunakan satuan sintaksis kata, kalimat. Proses coding untuk analisis yang menggunakan unit sintaksis adalah dengan jalan menghitung. Neuman 2000 menyebut sebagai manifest coding. Tugas coder hanyalah menghitung apa yang terlihat secara nyata dalam bentuk kata, kalimat dan gambar Eriyanto, 2011. 3. Uji Reliabilitas Dalam analisis isi, alat ukur yang kita pakai adalah lembar coding coding sheet. Peneliti harus memastikan bahwa lembar coding yang akan dipakai adalah alat ukur yang dipercaya reliabel. Penelitian dibantu oleh pengkoding lain guna meningkatkan kepercayaan pengkodingan. Reliabilitas pengkodingan menggunakan rumus Holsti Bungin, 2003. Reliabilitas Antar-Coder = Keterangan : M = Jumlah coding yang sama disetujui oleh masing-masing coder N1 = Jumlah coding yang dibuat oleh coder 1 N2 = Jumlah coding yang dibuat oleh coder 2 Universitas Sumatera Utara Reliabilitas bergerak antara 0 hingga 1, dimana 0 berarti tidak ada satupun yang disetujui oleh para coder dan 1 berarti persetujuan sempurna di antara para coder. Makin tinggi angka, makin tinggi pula angka reliabilitas. Dalam formula Holsti, angka reliabilitas minimum yang ditoleransi adalah 0,7 atau 70 persen. Artinya, kalau hasil perhitungan menunjukkan angka reliabilitas di atas 0,7, berarti alat ukur ini benar- benar reliabel. Tetapi jika di bawah angka 0,7, berarti alat ukur coding sheet bukan alat yang reliabel. Sama dengan presentase persetujuan, reliabilitas Holsti ini juga harus dipakai untuk semua kategori yang digunakan. Hasil dari reliabilitas dari masing-masing kategori ini ditampilkan dalam laporan. Universitas Sumatera Utara BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti terhadap objek penelitian, yaitu berita-berita yang terdapat dalam harian Medan Pos edisi 2013, maka terdapatlah 17 item berita yang akan diteliti. Selanjutnya, peneliti melakukan proses pengkodingan. Dalam proses tersebut, peneliti melakukan pengelompokkan terhadap keseluruhan sampel berita berdasarkan kategori- kategori yang telah ditetapkan sebelumnya. Berita-berita yang terpilih tadi dilihat berdasarkan tema-tema kekerasan terhadap anak pada media yang di teliti. Untuk mengetahui frekuensi dan tema berita kekerasan terhadap anak muncul di harian surat kabar Medan Pos selama setahun. Peneliti melihatnya dari segi tema berita, kesesuain judul berita, dramatisasi berita, cek and ricek, cover both side dan faktualitas berita Dalam proses pengkodingan tersebut, peneliti bertindak sebagai pengkoding I coder I, yaitu melakukan pengkodingan terhadap seluruh sampel berita untuk pertama kali. Kemudian sampel berita tersebut kembali dikoding oleh pengkoding II coder II. Dalam proses pengkodingan kedua, peneliti dibantu oleh seorang mahasiswi Magister Ilmu Komunikasi FISIP USU, yaitu Natasia Simangunsong. Selanjutnya, Natasia Simangunsong bertindak sebagai pengkoding II. Sebelum melakukan proses pengkodingan kedua, peneliti terlebih dahulu menjelaskan kategori-kategori yang dipergunakan sebagai unit analisis dalam upaya mengurangi perbedaan pandangan dan persepsi antara penulis sebagai pengkoding I coder I dan pengkoding II coder II. Hal ini bertujuan agar hasil pengkodingan nantinya dapat berjalan secara maksimal. 74 Universitas Sumatera Utara 4.1 Analisis Data 4.1.1 Tema Berita