Sikap gizi Tindakan Gizi Status gizi

- pengetahuan cukup total skor 7 - 9. - pengetahuan kurang total skor 7. e. Skala Pengukuran : ordinal.

3.2.2. Sikap gizi

a. Definisi Operasional : pemahaman dan reaksi tertup responden terhadap asupan gizi yang belum tentu ditunjukkan dalam tindakan nyata. b. Cara Ukur : pertanyaan yang diajukan sebanyak 12 pertanyaan dengan menggunakan skala Likert dengan skor: 1. Sikap positif,  Sangat setuju : 5.  Setuju : 4.  Tidak tahu : 3.  Tidak setuju : 2.  Sangat tidak setuju : 1. 2. Sikap negatif,  Sangat setuju : 1.  Setuju : 2.  Tidak tahu : 3.  Tidak setuju : 4.  Sangat tidak setuju : 5. c. Alat Ukur : kuesioner. d. Kategori : - sikap gizi baik mendukung asupan makan bergizi total skor 36 - 60. - sikap gizi kurang tidak mendukung asupan makan bergizi total skor 36. e. Skala Pengukuran : ordinal. Universitas Sumatera Utara

3.2.3. Tindakan Gizi

a. Definisi Operasional : perilaku aktif responden yang tampak dalm bentuk tindakan nyata. b. Cara Ukur : responden diberikan kuesioner yang berisi 10 pertanyaan dengan 2 pilihan jawaban, yaitu:  Jawaban ya diberi skor 1.  Jawaban tidak diberi skor 0. c. Alat ukur : kuesioner. d. Kategori : - tindakan gizi baik total skor 8-10. - tindakan gizi kurang total skor 8. e. Skala Pengukuran : ordinal.

3.2.4. Status gizi

a. Definisi Operasional : Hasil pengukuran tinggi badan dan penimbangan berat badan anak berdasarkan umur. b. Cara Ukur : tinggi badan anak diukur dan berat badan ditimbang sebanyak dua kali, lalu nilai rata- ratanya diambil dan dihitung indeks massa tubuhnya. Kemudian nilai status gizi anak diukur dengan melihat indeks massa tubuh berdasarkan umur pada tabel antropometri 2.1 halaman 11. c. Alat Ukur : berat badan diukur dengan timbangan injak dengan ketelitian 0,1 kg. Tinggi badan diukur dengan microtoise dengan ketelitian 0,1 cm. d. Kategori : indeks massa tubuh anak yang didapat akan di kategorikan menurut umur berdasarkan standar antropometri penilaian status gizi anak yang ditetapkan Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1995 tahun 2010. Universitas Sumatera Utara  Kurus : -3 SD sd -2 SD  Normal : -2 SD sd 1 SD  Gemuk : 1 SD sd 2 SD e. Skala Pengukuran : ordinal.

3.3. Hipotesa

Dokumen yang terkait

Hubungan Asupan Energi dan Protein dengan Status Gizi Anak di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Jalan Amaliun Medan tahun 2015

1 18 62

Hubungan Asupan Energi dan Protein dengan Status Gizi Anak di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Jalan Amaliun Medan tahun 2015

0 0 13

Hubungan Asupan Energi dan Protein dengan Status Gizi Anak di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Jalan Amaliun Medan tahun 2015

0 0 2

Hubungan Asupan Energi dan Protein dengan Status Gizi Anak di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Jalan Amaliun Medan tahun 2015

0 0 3

Hubungan Asupan Energi dan Protein dengan Status Gizi Anak di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Jalan Amaliun Medan tahun 2015

0 0 11

Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Gizi Terhadap Status Gizi Anak Usia 12-18 Tahun di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Jalan Amaliun Medan Tahun 2015

0 0 13

Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Gizi Terhadap Status Gizi Anak Usia 12-18 Tahun di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Jalan Amaliun Medan Tahun 2015

0 0 2

Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Gizi Terhadap Status Gizi Anak Usia 12-18 Tahun di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Jalan Amaliun Medan Tahun 2015

0 0 3

Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Gizi Terhadap Status Gizi Anak Usia 12-18 Tahun di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Jalan Amaliun Medan Tahun 2015

2 6 2

Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Gizi Terhadap Status Gizi Anak Usia 12-18 Tahun di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Jalan Amaliun Medan Tahun 2015

0 0 29