Cara Memperoleh Pengetahuan Pengetahuan

4. Analisis Analysis Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. 5. Sintesis Synthesis Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. 6. Evaluasi Evaluation Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu didasarkan pada suatu kreteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada Notoatmodjo, 2010.

2.2.2. Cara Memperoleh Pengetahuan

Pengetahuan dapat diperoleh melalui cara non ilmiah maupun ilmiah atau modern. Cara tradisional atau non ilmiah digunakan tanpa melalui penelitian, meliputi cara coba salah, secara kebetulan, kekuasaan atau otoritas, berdasarkan pengalaman pribadi, kebenaran secara intuitif, induksi, dan deduksi Notoatmodjo, 2010. Cara coba salah dilakukan dengan menggunakan beberapa kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan lain. Memperoleh pengetahuan secara kebetulan terjadi secara tidak sengaja. Hal ini berbeda dari cara berdasarkan pengalaman pribadi, dimana pengetahuan diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu Notoatmodjo, 2010. Sumber pengetahuan dapat berupa pemimpin masyarakat seperti pemuka agama dan pemegang pemerintahan. Orang lain akan menerima pendapat yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas tersebut tanpa terlebih dahulu menguji dan membuktikan kebenarannya. Kebenaran lainnya diperoleh manusia Universitas Sumatera Utara hanya berdasarkan intuisi atau suara bisikan hati saja. Kebenaran yang diperoleh ini sukar dipercaya karena tidak menggunakan cara-cara yang rasional dan sistematis Notoatmodjo, 2010. Cara induksi menarik kesimpulan yang dimulai dari pernyataan- pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat khusus, dengan kata lain beranjak dari hal yang konkret kepada hal yang nyata. Sedangkan di dalam proses deduksi berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada semua peristiwa yang termasuk di dalamnya Notoatmodjo, 2010. Cara modern atau ilmiah disebut metode penelitian ilmiah, atau lebih populer disebut metodologi penelitian, dimana dalam memperoleh kesimpulan dilakukan dengan mengadakan observasi langsung, dan membuat pencatatan- pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan objek yang diamatinya. Berdasarkan hasil pencatatan ini kemudian ditetapkan ciri-ciri atau unsur-unsur yang pasti ada pada suatu gejala. Selanjutnya hal tersebut dijadikan dasr pengambilan kesimpulan atau generalisasi Notoatmodjo, 2010.

2.2.3. Kriteria Tingkat Pengetahuan

Dokumen yang terkait

Hubungan Asupan Energi dan Protein dengan Status Gizi Anak di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Jalan Amaliun Medan tahun 2015

1 18 62

Hubungan Asupan Energi dan Protein dengan Status Gizi Anak di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Jalan Amaliun Medan tahun 2015

0 0 13

Hubungan Asupan Energi dan Protein dengan Status Gizi Anak di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Jalan Amaliun Medan tahun 2015

0 0 2

Hubungan Asupan Energi dan Protein dengan Status Gizi Anak di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Jalan Amaliun Medan tahun 2015

0 0 3

Hubungan Asupan Energi dan Protein dengan Status Gizi Anak di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Jalan Amaliun Medan tahun 2015

0 0 11

Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Gizi Terhadap Status Gizi Anak Usia 12-18 Tahun di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Jalan Amaliun Medan Tahun 2015

0 0 13

Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Gizi Terhadap Status Gizi Anak Usia 12-18 Tahun di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Jalan Amaliun Medan Tahun 2015

0 0 2

Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Gizi Terhadap Status Gizi Anak Usia 12-18 Tahun di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Jalan Amaliun Medan Tahun 2015

0 0 3

Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Gizi Terhadap Status Gizi Anak Usia 12-18 Tahun di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Jalan Amaliun Medan Tahun 2015

2 6 2

Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Gizi Terhadap Status Gizi Anak Usia 12-18 Tahun di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Jalan Amaliun Medan Tahun 2015

0 0 29