5.2.2 Hubungan Sikap Gizi dengan Status Gizi
Sikap merupakan reaksi atu respon seseorang yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek Notoatmodjo, 2007. Pada
penelitian ini diberikan 12 pertanyaan tentang sikap gizi kepada 35 orang anak di Panti Asuhan dan didapatkan mayoritas anak sebanyak 30 orang 85,7
memiliki sikap gizi baik dengan status gizi normal dan terdapat 2 orang 5,7 memiliki sikap gizi normal dengan status gizi normal. Sikap gizi anak cendenrung
baik meskipun pengetahuan gizi mereka kurang. Sikap anak yang baik mengenai gizi tidak hanya terbentuk dari pengetahuan, tetapi dapat dipengaruhi kebiasaan
makan dalam lingkungan Panti Asuhan. Berdasarkan analisa statistik dengan menggunakan uji Fishers Exact Test,
diperoleh nilai p=1,000. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara sikap gizi dengan status gizi anak di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Medan.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Ambarwati 2014 di SDN Banyuanyar III Surakarta yang menyatakan tidak terdapat hubungan antar sikap
gizi dengan status gizi.
5.2.3 Hubungan Tindakan Gizi dengan Status Gizi
Pada penelitian ini diberikan 10 pertanyaan seputar tindakan gizi kepada 35 orang anak di Panti Asuhan dan didapatkan mayoritas anak sebanyak 22 orang
62,9 memiliki tindakan gizi kurang dengan status gizi normal dan terdapat 10 orang 28,6 memiliki tindakan gizi baik dengan status gizi normal. Sikap
belum menunjukkan suatu tindakan karena untuk terwujudnya tindakan diperlukan fasilitas yang mendukung Notoatmodjo, 2007. Teori ini sejalan
dengan hasil penelitian yang didapat, dimana mayoritas responden memiliki tindakan gizi kurang sementara mayoritas juga memiliki sikap gizi yang baik.
Berdasarkan analisa statistik dengan uji Fishers Exact Test, diperoleh nilai p=0,542. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tindakan
gizi dengan status gizi anak di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Medan, hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Ristiana 2009 di SD Negeri
No.101835 Bingkawan yang menyatakan tidak ada hubungan yang signifikan antara tindakan sarapan dengan status gizi pada anak sekolah. Selain itu,
Universitas Sumatera Utara
penelitian Dwita 1999 juga mengatakan tindakan makan dengan status gizi tidak memiliki hubungan bermakna pada siswa di SD Negeri No.064992 Kecamatan
Amplas Kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan pengetahuan, sikap, dan tindakan gizi anak di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah Medan dapat
disimpulkan beberapa hal yaitu: 1. Sebanyak 27 orang 77,1 anak di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah
Medan memiliki pengetahuan gizi yang kurang. 2. Sebanyak 33 orang 94,3 anak di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah
Medan memiliki sikap gizi yang baik. 3. Sebanyak 25 orang 71,4 anak di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah
Medan memiliki tindakan gizi yang kurang. 4. Sebanyak 32 orang 91,4 anak di Panti Asuhan Putera Muhammadiyah
Medan memiliki status gizi yang normal. 5. Tidak ada hubungan pengetahuan gizi dengan sikap gizi anak di Panti Asuhan
Putera Muhammadiyah Medan. 6. Tidak ada hubungan sikap gizi dengan status gizi anak di Panti Asuhan Putera
Muhammadiyah Medan. 7. Tidak ada hubungan tindakan gizi dengan status gizi anak di Panti Asuhan
Putera Muhammadiyah Medan.
6.2 Saran
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk penelitian selanjutnya dengan memperhatikan varibel lain seperti sanitasi dan infeksi
yang dapat mempengaruhi perilaku dan status gizi. 2. Diharapkan kepada pihak panti asuhan untuk menyediakan makanan yang
beragam dan sesuai kebutuhan anak. 3. Diharapkan kepada anak Panti Asuhan agar memperhatikan pola dan asupan
zat gizi yang seimbang sesuai kebutuhannya.
Universitas Sumatera Utara