39 11
BMSI
PT BANK MAYBANK SYARIAH INDONESIA
12 BTPN
BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL
3.6 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah “data kuantitatif yaitu data yang menunjukkan jumlah atau banyaknya sesuatu” menurut
Indriantoro dkk 1999:115. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan keuangan perusahaan selama periode 2010 sampai 2014.
Data penelitian didapatkan dari website resmi masing-masing perusahaan yang akan diteliti
3.7 Metode Pengumpulan Data
Metode Pengumpulan data menggunakan data sekunder yang dilakukan dengan studi pustaka yaitu mengumpulkan buku-buku referensi yang
berkaitan dengan penelitian dan dokumentasi penelitian terdahulu, dan melalui media internet dengan cara mengunduh data yang diperlukan dalam
bentuk laporan keuangan triwulan perusahaan melalui website masing- masing perusahaan yang akan diteliti.
3.8 Teknik Analisis
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.Analisis regresi linier digunakan untuk mempelajari dependen
dalam suatu fenomena.Dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis
Universitas Sumatera Utara
40 regresi linier berganda dikarenakan variable independennya lebih dari
satu.analisis data akan dilakukan dengan bantuan program SPSS.
3.8.1 Uji Asumsi Klasik
Uji ini berguna untuk mengetahui apakah model yang digunakan dalam regresi menunjukkan hubungan yang disignifikan dan
representatif maka model yang digunakan tersebut harus memenuhi uji asumsi klasik regresi. Uji asumsi klasik yang dilakukan antara lain:
3.8.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier variabel terikat dan variabel bebas
keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau
mendekati normal.Untuk mengetahui normalitas data dapat diuji juga dengan menggunakan histogram, normal Plot,
Skewness dan Kurtosis atau dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov.
3.8.1.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regeresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
Universitas Sumatera Utara
41 independen.Model regeresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi di antara variabel independen, karena jika hal terseut terjadi maka varaiabel-variabel tersebut tidak
ortogonal atau terjadi kemiripan.Untuk melakukan pengujian apakah terdapat multikolinearitas atau tidak, dapat diketahui
dengan menggunakan nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor VIF. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk
menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance 0.1 atau sama dengan VIF 10.
3.8.1.3 Uji Heteroskedasisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain menurut Gozali 2005:105. Cara yang digunakan untuk mendeteksi
ada atau tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian ini, dengan melihat grafik Plot antara nilai prediksi variabel
terikat dependen yaitu ZPRED dengan residualnya yaitu SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat
dilakukan dengan cara melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana
sumbu Y adalah yang diprediksi dan sumbu X adalah residual Y prediksi-Y sesungguhnya yang telah di-
Universitas Sumatera Utara
42 studentized. Dasar analisis yang digunakan untuk mendeteksi
heteroskedastisitas adalah sebagai berikut: Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah
terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar
di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.8.1.4 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya Ghozali 2005: 95-96. Autokorelasi sering
terjadi pada sampel dengan data time series dengan n sampel periode waktu. Untuk menguji keberadaan autokorelasi
dalam penelitian ini digunakan statistik d dari Durbin-Watson DW test dimana angka-angka yang diperlukan dalam
metode tersebut adalah dL angka yang diperoleh dari table DW batas bawah, dU angka yang diperoleh dari tabel DW
batas atas, 4- dL dan 4-dU. Jika nilainya mendekati 2 maka tidak terjadi autokorelasi, sebaliknya jika mendekati 0 atau 4
terjadi autokorelasi +-.
Universitas Sumatera Utara
43
3.8.2 Uji Hipotesis 3.8.2.1 Uji t Uji Parsial
Uji t dilakukan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel independennya. Tingkat signifikansi
yang digunakan sebesar 5, dengan derajat kebebasan df = n-k-1, dimana n adalah jumlah observasi dan k adalah
jumlah variabel.
3.8.2.2 Uji F Uji Simultan
Uji F dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh secara bersama-sama variabel independen terhadap variabel
dependen. Tingkat signifikansi yang digunakan adalah sebesar 5 dengan derajat kebebasan df = n-k-1, dimana
n adalah jumlah observasi dan k adalah jumlah variabel.
3.8.3 Uji Koefisien Determinasi R2
Koefisien determinas R2 pada intinya mengukut seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Besarnya koefisien determinasi ini adalah 0 sampai dengan 1 Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen
dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2005: 169.
Universitas Sumatera Utara
44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Mengenai TF, NPF, EBTP dan ROE pada Bank Umum Syariah
Data-data yang diperlukan dalam analisa ini diperoleh dari Laporan Keuangan TriwulananProfit DistributionDistribusi Bagi Hasil Bank.Dari
hasilolah data penelitian yang dilakukan maka diperoleh gambaran sebagai berikut:
4.1.1 Total Financing TF
Dari tabel di bawah ini dapat dilihat bahwa TF Bank Umum Syariahpada periode penelitian sangat fluktuatif. Pada Bank Muamalat
Indonesia nilai TF tertinggi di peroleh pada bulan September 2013, yaitu sebesar Rp. 40.738.612 dan nilai TF terendah yaitu pada bulan Maret
2010dan Maret 2014, yaitu sebesar Rp. 10.360.520.Sedangkan pada Bank Syariah Mandiri nilai TF tertinggi di peroleh padabulanDesember
2013, yaitu sebesar Rp. 41.362.664 dan nilai TF terendah diperoleh pada bulan Maret 2013, yaitu sebesar Rp. 10.062.798
Pada Bank Rakyat Indonesia Syariah nilai tertinggi TF di peroleh bulan Desember 2014 yaitu sebesar Rp. 14.991.917 sementara nilai TF
terendah diperoleh pada bulan Maret 2010 yaitu sebesar Rp. 2.289.244. Pada Bank Mega Syariah nilai TF tertinggi diperoleh pada bulan
Desember 2013, yaitu sebesar Rp. 6.861.364 sedangkan TF terendah diperoleh pada bulan Maret 2011, yaitu sebesar 2.879.244. Pada Bank
Universitas Sumatera Utara
45 Syariah Bukopin nilai TF tertinggi diperoleh pada bulan Desember 2014,
yaitu sebesar Rp. 3.676.140 sedangkan nilai TF terendah diperoleh pada bulan Maret 2010, yaitu sebesar Rp. 1.259.756
Tabel 4.1 Data Total Financing Bank Muamalat Indonesia Bank Syariah
Mandiri, Bank Rakyat Indonesia Syariah,Bank Mega Syariah, dan Bank Syariah Bukopin Periode Maret 2010 – Desember 2014.
Bulan BMI
BSM BRIS
BMS BSB
Mar-10 10,360,520
15,386,320 2,289,244
3,182,518 1,259,756
Jun-10 10,949,284
17,462,398 3,986,966
3,253,280 1,400,339
Sep-10 11,785,760
18,810,023 4,579,642
3,275,759 1,536,706
Dec-10 13,156,271
20,532,509 4,767,964
3,081,210 1,585,178
Mar-11 14,414,504
22,539,041 4,730,627
2,879,244 1,473,009
Jun-11 17,466,164
25,122,818 5,125,359
2,913,324 1,601,643
Sep-11 17,157,463
26,632,660 5,705,703
3,143,310 1,579,958
Dec-11 18,730,399
28,446,044 7,031,531
3,472,920 1,895,114
Mar-12 22,594,897
29,809,334 7,589,632
3,656,209 1,999,037
Jun-12 22,190,801
33,978,848 8,206,533
3,779,597 2,282,219
Sep-12 24,592,015
32,278,417 8,746,620
4,726,851 2,561,355
Dec-12 29,155,151
35,277,317 9,781,642
5,334,845 2,402,598
Mar-13 31,520,183
10,062,798 10,386,820
6,268,904 2,676,275
Jun-13 34,327,182
10,649,971 11,821,650
6,674,265 2,917,231
Sep-13 40,738,612
40,260,510 12,417,850
6,848,341 3,135,865
Dec-13 37,275,722
41,362,664 13,053,761
6,861,364 3,260,863
Mar-14 10,360,520
40,938,517 12,988,090
6,550,979 3,302,605
Jun-14 10,949,285
40,877,875 13,317,936
6,320,964 3,436,300
Sep-14 11,785,760
40,278,279 13,839,005
5,939,306 3,541,173
Dec-14 13,156,271
40,519,061 14,991,917
5,309,660 3,676,140
Sumber : Laporan Keuangan BMI, BSM, BRIS, BMS, dan BSB data diolah
4.1.2 Non Performing Financing NPF
Dari tabel di bawah ini dapat dilihat bahwa NPF Bank Umum Syariah pada periode penelitian sangat fluktuatif. Pada Bank Muamalat
Universitas Sumatera Utara
46 Indonesia nilai NPF tertinggi di peroleh pada bulan Maret 2010, yaitu
sebesar 6,59 dan nilai NPF terendah yaitu pada bulan Desember 2013, yaitu sebesar 2.02. Sedangkan pada Bank Syariah Mandiri nilai NPF
tertinggi di peroleh pada bulanDesember 2014, yaitu sebesar 6,84 dan nilai NPF terendah diperoleh pada bulan Desember 2011, yaitu sebesar
2,42. Pada Bank Rakyat Indonesia Syariah nilai tertinggi NPF di peroleh bulan September 2014, yaitu sebesar 4,79 sementara nilai NPF
terendah diperoleh pada bulan Maret 2011 yaitu sebesar 2,43. Pada Bank Mega Syariah nilai NPF tertinggi diperoleh pada bulan
Maret 2011, yaitu sebesar 4,29 sedangkan NPF terendah diperoleh pada bulan Desember 2012, yaitu sebesar 2,67. Pada Bank Syariah
Bukopin nilai NPF tertinggi diperoleh pada bulan September 2012, yaitu sebesar 4,74 sedangkan nilai NPF terendah diperoleh pada bulan
Maret 2011, yaitu sebesar 1,32.
Tabel 4.2 Data NPF Bank Muamalat Indonesia Bank Syariah Mandiri, Bank
Rakyat Indonesia Syariah,Bank Mega Syariah, dan Bank Syariah Bukopin Periode Maret 2010 – Desember 2014
Bulan BMI
BSM BRIS
BMS BSB
Mar-10 6.59
4.08 3.48
2.98 4.32
Jun-10 4.72
4.13 3.39
3.01 3.84
Sep-10 4.2
4.17 3.37
3.89 4.2
Dec-10 4.32
3.52 3.19
3.52 3.8
Mar-11 4.71
3.3 2.43
4.29 1.57
Jun-11 4.32
3.49 3.4
3.84 1.32
Sep-11 4.53
3.21 2.8
3.78 1.67
Dec-11 2.6
2.42 2.77
3.03 1.74
Mar-12 2.83
2.52 3.31
2.96 3.12
Universitas Sumatera Utara
47
Bulan BMI
BSM BRIS
BMS BSB
Jun-12 2.73
3.04 2.88
2.88 2.68
Sep-12 2.21
3.1 2.87
2.86 4.74
Dec-12 4,95
2.82 3
2.67 4.57
Mar-13 2.02
3.44 3.04
2.83 4.62
Jun-13 2.28
2.9 2.89
3.67 4.32
Sep-13 2.17
3.4 2.98
3.3 4.45
Dec-13 2,96
4.32 4.06
2.98 4.27
Mar-14 2.11
4.88 4.04
3.22 4.61
Jun-14 3.3
6.46 4.38
3.48 4.31
Sep-14 5.96
6.76 4.79
3.77 4.27
Dec-14 6,43q
6.84 4.6
3.89 4.07
Sumber : Laporan Keuangan BMI, BSM, BRIS, BMS, dan BSB data diolah
4.1.3 Earning Before Taxes and Provisions EBTP
Dari tabel di bawah ini dapat dilihat bahwa EBTP Bank Umum Syariahpada periode penelitian sangat fluktuatif. Pada Bank Muamalat
Indonesia nilai EBTP tertinggi di peroleh pada bulan Desember 2013, yaitu sebesar Rp. 1.083.154 dan nilai EBTP terendah yaitu pada bulan
Maret 2010, yaitu sebesar Rp. 159.669.Sedangkan pada Bank Syariah Mandiri nilai EBTP tertinggi di peroleh padabulanDesember 2012, yaitu
sebesar Rp. 1.536.996 dan nilai EBTP terendah diperoleh pada bulan Maret 2011, yaitu sebesar Rp. 466.580
Pada Bank Rakyat Indonesia Syariah nilai tertinggi EBTP di peroleh bulan Desember 2013 yaitu sebesar Rp. 315.184 sementara nilai
EBTP terendah diperoleh pada bulan Maret 2010 yaitu sebesar Rp. 43.452. Pada Bank Mega Syariah nilai EBTP tertinggi diperoleh pada
bulan Desember 2012, yaitu sebesar Rp. 310.102 sedangkan EBTP terendah diperoleh pada bulan Maret 2011, yaitu sebesar 46.187. Pada
Universitas Sumatera Utara
48 Bank Syariah Bukopin nilai EBTP tertinggi diperoleh pada bulan
Desember 2013, yaitu sebesar Rp. 66.853 sedangkan nilai EBTP terendah diperoleh pada bulan Maret 2010, yaitu sebesar Rp. 18.827.
Tabel 4.3 Data Earning Before Taxes and ProvisionsBank Muamalat
Indonesia Bank Syariah Mandiri, Bank Rakyat Indonesia Syariah,Bank Mega Syariah, dan Bank Syariah Bukopin Periode
Maret 2010 – Desember 2014. Bulan
BMI BSM
BRIS BMS
BSB
Mar-10 159,669
833,334 43,452
65,850 18,827
Jun-10 190,246
472,295 60,253
97,035 23,281
Sep-10 264,181
657,001 55,087
113,141 28,541
Dec-10 381,551
835,005 63,831
115,535 31,382
Mar-11 257,772
466,580 50,048
46,187 22,793
Jun-11 367,571
668,370 59,075
67,203 27,230
Sep-11 457,184
859,324 80,981
83,295 30,350
Dec-11 590,171
1,086,367 90,219
109,214 35,247
Mar-12 342,587
611,021 81,955
87,809 25,061
Jun-12 503,592
920,298 160,330
158,749 34,859
Sep-12 666,064
1,188,271 201,219
236,033 45,683
Dec-12 849,376
1,536,996 239,332
310,102 56,164
Mar-13 534,247
759,965 165,642
132,619 41,233
Jun-13 801,914
949,411 227,586
192,716 53,833
Sep-13 808,267
1,087,959 285,141
224,965 58,588
Dec-13 1,083,154
478,006 315,184
267,470 66,853
Mar-14 581,341
714,913 107,625
82,778 41,812
Jun-14 6923,05
632,021 96,001
96,426 44,626
Sep-14 247,416
781,567 119,731
66,061 47,416
Dec-14 477,910
512,869 126,013
70,206 51,968
Sumber : Laporan Keuangan BMI, BSM, BRIS, BMS, dan BSB data diolah
4.1.4 Return On Equity ROE
Dari tabel di bawah ini dapat dilihat bahwa ROE Bank Umum Syariah pada periode penelitian sangat fluktuatif. Pada Bank Muamalat
Indonesia nilai ROE tertinggi di peroleh pada bulan Juni 2013, yaitu
Universitas Sumatera Utara
49 sebesar 42,32 dan nilai terendah yaitu pada bulan September 2014,
yaitu sebesar 1,56. Sedangkan pada Bank Syariah Mandiri nilai ROE tertinggi di peroleh pada bulanMaret 2011, yaitu sebesar 74,43 dan
nilai ROE terendah diperoleh pada bulan Juni 2014, yaitu sebesar 2,17. Pada Bank Rakyat Indonesia Syariah nilai tertinggi ROE di
peroleh bulan Maret 2013, yaitu sebesar 18,63 sementara nilai ROE terendah diperoleh pada bulan juni 2014 yaitu sebesar 0,24.
Pada Bank Mega Syariah nilai ROE tertinggi diperoleh pada bulan Maret 2010, yaitu sebesar 65,27 sedangkan ROE terendah diperoleh
pada bulan September 2014, yaitu sebesar 2,21. Pada Bank Syariah Bukopin nilai ROE tertinggi diperoleh pada bulan Juni 2013, yaitu
sebesar 11,41 sedangkan nilai ROE terendah diperoleh pada bulan Desember 2014, yaitu sebesar 2,44.
Tabel 4.4 Data ROE Bank Muamalat Indonesia Bank Syariah Mandiri, Bank
Rakyat Indonesia Syariah,Bank Mega Syariah, dan Bank Syariah Bukopin Periode Maret 2010 – Desember 2014
Bulan BMI
BSM BRIS
BMS BSB
Mar-10 26.86
53.1 8.64
65.27 8.55
Jun-10 19.63
60.04 5.49
61.27 7.69
Sep-10 11.54
64.83 1.8
37.28 8.02
Dec-10 17.78
63.58 1.28
26.81 9.65
Mar-11 21.93
74.43 1.23
16.43 7.99
Jun-11 21.79
68.22 1.52
18.56 5.94
Sep-11 20.02
67.03 3.18
16.74 4.59
Dec-11 20.79
64.84 1.19
16.89 6.19
Mar-12 26.03
66.56 1.41
47.56 4.47
Jun-12 27.72
68.52 9.98
56.14 4.56
Sep-12 28.57
68.43 11.4
58.76 5.8
Universitas Sumatera Utara
50
Bulan BMI
BSM BRIS
BMS BSB
Dec-12 15.84
68.09 10.41
57.98 7.32
Mar-13 41.77
70.11 18.63
52.06 11.37
Jun-13 42.32
50.3 14.81
35.62 11.41
Sep-13 41.69
43.49 13.16
29.47 8.83
Dec-13 11.08
44.58 10.2
26.23 7.63
Mar-14 21.77
53.86 4.07
11.99 2.58
Jun-14 15.96
2.17 0.24
9.98 3.33
Sep-14 1.56
24.64 0.49
2.21 2.55
Dec-14 2.13
4.82 0.44
2.5 2.44
Sumber : Laporan Keuangan BMI, BSM, BRIS, BMS, dan BSB data diolah
4.1.5 Perataan Laba
Dari tabel di bawah ini dapat dilihat bahwa Perataan Laba Bank Umum Syariah pada periode penelitian sangat fluktuatif. Pada Bank
Muamalat Indonesia nilai Perataan Laba tertinggi di peroleh pada bulan Desember 2014, yaitu sebesar Rp. 1.270.051 dan nilai terendah yaitu
pada bulan Maret 2010, yaitu sebesar Rp, 230.308. Sedangkan pada Bank Syariah Mandiri nilai Perataan Laba tertinggi di peroleh pada
bulanJuni 2014, yaitu sebesar Rp. 1.957.333 dan nilai terendah diperoleh pada bulan Maret 2010, yaitu sebesar Rp. 940.468. Pada Bank Rakyat
Indonesia Syariah nilai tertinggi Perataan Laba di peroleh bulan Desember 2014, yaitu sebesar Rp. 276.650 sementara nilai terendah
diperoleh pada bulan Maret 2010 yaitu sebesar Rp. 98.956. Pada Bank Mega Syariah nilai Perataan Laba tertinggi diperoleh
pada bulan September 2013, yaitu sebesar Rp. 183.402 sedangkan terendah diperoleh pada bulan Juni 2010, yaitu sebesar Rp. 64.657. Pada
Bank Syariah Bukopin nilai Perataan Laba tertinggi diperoleh pada
Universitas Sumatera Utara
51 bulan Maret 2014, yaitu sebesar Rp. 69.105 sedangkan nilai terendah
diperoleh pada bulan Maret 2010, yaitu sebesar Rp. 19.185
Tabel 4.5 Data Perataan Laba Bank Muamalat Indonesia Bank Syariah
Mandiri, Bank Rakyat Indonesia Syariah,Bank Mega Syariah, dan Bank Syariah Bukopin Periode Maret 2010 – Desember 2014
Bulan BMI
BSM BRIS
BMS BSB
Mar-10 230,308
940,468 98,956
70,303 19,185
Jun-10 259,760
1,028,726 130,237
64,657 21,106
Sep-10 284,303
1,119,735 134,286
73,719 22,606
Dec-10 297,765
951,927 123,349
73,314 26,551
Mar-11 324,901
1,047,263 105,757
77,185 24,762
Jun-11 363,697
1,116,231 111,033
73,314 28,516
Sep-11 405,652
1,085,115 120,088
83,219 28,407
Dec-11 433,424
1,058,180 149,362
86,009 30,106
Mar-12 452,989
1,173,835 180,572
99,492 31,504
Jun-12 479,206
1,252,745 188,059
102,351 37,309
Sep-12 461,733
1,272,330 207,978
129,782 45,047
Dec-12 468,433
1,413,301 239,675
142,455 47,324
Mar-13 501,466
1,533,598 249,288
150,042 48,734
Jun-13 563,587
1,562,894 257,140
177,605 51,537
Sep-13 605,568
1,594,077 253,204
183,402 64,582
Dec-13 733,082
1,676,931 251,398
172,960 68,519
Mar-14 595,829
1,781,819 209,955
99,492 69,105
Jun-14 565,172
1,957,333 245,339
154,556 63,093
Sep-14 871,958
1,906,865 218,405
170,764 64,600
Dec-14 1,270,051
1,887,798 276,650
160,092 65,520
Sumber : Laporan Keuangan BMI, BSM, BRIS, BMS, dan BSB data diolah
Universitas Sumatera Utara
52
4.2 Hasil Penelitian 4.2.1