Jenis Data Metode Pengumpulan Data Gambaran Umum Mengenai TF, NPF, EBTP dan ROE pada Bank Umum Syariah

39 11 BMSI PT BANK MAYBANK SYARIAH INDONESIA  ­ ­ ­ 12 BTPN BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL  ­ ­ ­

3.6 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah “data kuantitatif yaitu data yang menunjukkan jumlah atau banyaknya sesuatu” menurut Indriantoro dkk 1999:115. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan keuangan perusahaan selama periode 2010 sampai 2014. Data penelitian didapatkan dari website resmi masing-masing perusahaan yang akan diteliti

3.7 Metode Pengumpulan Data

Metode Pengumpulan data menggunakan data sekunder yang dilakukan dengan studi pustaka yaitu mengumpulkan buku-buku referensi yang berkaitan dengan penelitian dan dokumentasi penelitian terdahulu, dan melalui media internet dengan cara mengunduh data yang diperlukan dalam bentuk laporan keuangan triwulan perusahaan melalui website masing- masing perusahaan yang akan diteliti.

3.8 Teknik Analisis

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.Analisis regresi linier digunakan untuk mempelajari dependen dalam suatu fenomena.Dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis Universitas Sumatera Utara 40 regresi linier berganda dikarenakan variable independennya lebih dari satu.analisis data akan dilakukan dengan bantuan program SPSS.

3.8.1 Uji Asumsi Klasik

Uji ini berguna untuk mengetahui apakah model yang digunakan dalam regresi menunjukkan hubungan yang disignifikan dan representatif maka model yang digunakan tersebut harus memenuhi uji asumsi klasik regresi. Uji asumsi klasik yang dilakukan antara lain:

3.8.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.Untuk mengetahui normalitas data dapat diuji juga dengan menggunakan histogram, normal Plot, Skewness dan Kurtosis atau dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov.

3.8.1.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regeresi ditemukan adanya korelasi antar variabel Universitas Sumatera Utara 41 independen.Model regeresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen, karena jika hal terseut terjadi maka varaiabel-variabel tersebut tidak ortogonal atau terjadi kemiripan.Untuk melakukan pengujian apakah terdapat multikolinearitas atau tidak, dapat diketahui dengan menggunakan nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor VIF. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance 0.1 atau sama dengan VIF 10.

3.8.1.3 Uji Heteroskedasisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain menurut Gozali 2005:105. Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian ini, dengan melihat grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat dependen yaitu ZPRED dengan residualnya yaitu SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan cara melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah yang diprediksi dan sumbu X adalah residual Y prediksi-Y sesungguhnya yang telah di- Universitas Sumatera Utara 42 studentized. Dasar analisis yang digunakan untuk mendeteksi heteroskedastisitas adalah sebagai berikut: Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.8.1.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya Ghozali 2005: 95-96. Autokorelasi sering terjadi pada sampel dengan data time series dengan n sampel periode waktu. Untuk menguji keberadaan autokorelasi dalam penelitian ini digunakan statistik d dari Durbin-Watson DW test dimana angka-angka yang diperlukan dalam metode tersebut adalah dL angka yang diperoleh dari table DW batas bawah, dU angka yang diperoleh dari tabel DW batas atas, 4- dL dan 4-dU. Jika nilainya mendekati 2 maka tidak terjadi autokorelasi, sebaliknya jika mendekati 0 atau 4 terjadi autokorelasi +-. Universitas Sumatera Utara 43 3.8.2 Uji Hipotesis 3.8.2.1 Uji t Uji Parsial Uji t dilakukan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel independennya. Tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 5, dengan derajat kebebasan df = n-k-1, dimana n adalah jumlah observasi dan k adalah jumlah variabel.

3.8.2.2 Uji F Uji Simultan

Uji F dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh secara bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen. Tingkat signifikansi yang digunakan adalah sebesar 5 dengan derajat kebebasan df = n-k-1, dimana n adalah jumlah observasi dan k adalah jumlah variabel.

3.8.3 Uji Koefisien Determinasi R2

Koefisien determinas R2 pada intinya mengukut seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Besarnya koefisien determinasi ini adalah 0 sampai dengan 1 Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2005: 169. Universitas Sumatera Utara 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Mengenai TF, NPF, EBTP dan ROE pada Bank Umum Syariah

Data-data yang diperlukan dalam analisa ini diperoleh dari Laporan Keuangan TriwulananProfit DistributionDistribusi Bagi Hasil Bank.Dari hasilolah data penelitian yang dilakukan maka diperoleh gambaran sebagai berikut:

4.1.1 Total Financing TF

Dari tabel di bawah ini dapat dilihat bahwa TF Bank Umum Syariahpada periode penelitian sangat fluktuatif. Pada Bank Muamalat Indonesia nilai TF tertinggi di peroleh pada bulan September 2013, yaitu sebesar Rp. 40.738.612 dan nilai TF terendah yaitu pada bulan Maret 2010dan Maret 2014, yaitu sebesar Rp. 10.360.520.Sedangkan pada Bank Syariah Mandiri nilai TF tertinggi di peroleh padabulanDesember 2013, yaitu sebesar Rp. 41.362.664 dan nilai TF terendah diperoleh pada bulan Maret 2013, yaitu sebesar Rp. 10.062.798 Pada Bank Rakyat Indonesia Syariah nilai tertinggi TF di peroleh bulan Desember 2014 yaitu sebesar Rp. 14.991.917 sementara nilai TF terendah diperoleh pada bulan Maret 2010 yaitu sebesar Rp. 2.289.244. Pada Bank Mega Syariah nilai TF tertinggi diperoleh pada bulan Desember 2013, yaitu sebesar Rp. 6.861.364 sedangkan TF terendah diperoleh pada bulan Maret 2011, yaitu sebesar 2.879.244. Pada Bank Universitas Sumatera Utara 45 Syariah Bukopin nilai TF tertinggi diperoleh pada bulan Desember 2014, yaitu sebesar Rp. 3.676.140 sedangkan nilai TF terendah diperoleh pada bulan Maret 2010, yaitu sebesar Rp. 1.259.756 Tabel 4.1 Data Total Financing Bank Muamalat Indonesia Bank Syariah Mandiri, Bank Rakyat Indonesia Syariah,Bank Mega Syariah, dan Bank Syariah Bukopin Periode Maret 2010 – Desember 2014. Bulan BMI BSM BRIS BMS BSB Mar-10 10,360,520 15,386,320 2,289,244 3,182,518 1,259,756 Jun-10 10,949,284 17,462,398 3,986,966 3,253,280 1,400,339 Sep-10 11,785,760 18,810,023 4,579,642 3,275,759 1,536,706 Dec-10 13,156,271 20,532,509 4,767,964 3,081,210 1,585,178 Mar-11 14,414,504 22,539,041 4,730,627 2,879,244 1,473,009 Jun-11 17,466,164 25,122,818 5,125,359 2,913,324 1,601,643 Sep-11 17,157,463 26,632,660 5,705,703 3,143,310 1,579,958 Dec-11 18,730,399 28,446,044 7,031,531 3,472,920 1,895,114 Mar-12 22,594,897 29,809,334 7,589,632 3,656,209 1,999,037 Jun-12 22,190,801 33,978,848 8,206,533 3,779,597 2,282,219 Sep-12 24,592,015 32,278,417 8,746,620 4,726,851 2,561,355 Dec-12 29,155,151 35,277,317 9,781,642 5,334,845 2,402,598 Mar-13 31,520,183 10,062,798 10,386,820 6,268,904 2,676,275 Jun-13 34,327,182 10,649,971 11,821,650 6,674,265 2,917,231 Sep-13 40,738,612 40,260,510 12,417,850 6,848,341 3,135,865 Dec-13 37,275,722 41,362,664 13,053,761 6,861,364 3,260,863 Mar-14 10,360,520 40,938,517 12,988,090 6,550,979 3,302,605 Jun-14 10,949,285 40,877,875 13,317,936 6,320,964 3,436,300 Sep-14 11,785,760 40,278,279 13,839,005 5,939,306 3,541,173 Dec-14 13,156,271 40,519,061 14,991,917 5,309,660 3,676,140 Sumber : Laporan Keuangan BMI, BSM, BRIS, BMS, dan BSB data diolah

4.1.2 Non Performing Financing NPF

Dari tabel di bawah ini dapat dilihat bahwa NPF Bank Umum Syariah pada periode penelitian sangat fluktuatif. Pada Bank Muamalat Universitas Sumatera Utara 46 Indonesia nilai NPF tertinggi di peroleh pada bulan Maret 2010, yaitu sebesar 6,59 dan nilai NPF terendah yaitu pada bulan Desember 2013, yaitu sebesar 2.02. Sedangkan pada Bank Syariah Mandiri nilai NPF tertinggi di peroleh pada bulanDesember 2014, yaitu sebesar 6,84 dan nilai NPF terendah diperoleh pada bulan Desember 2011, yaitu sebesar 2,42. Pada Bank Rakyat Indonesia Syariah nilai tertinggi NPF di peroleh bulan September 2014, yaitu sebesar 4,79 sementara nilai NPF terendah diperoleh pada bulan Maret 2011 yaitu sebesar 2,43. Pada Bank Mega Syariah nilai NPF tertinggi diperoleh pada bulan Maret 2011, yaitu sebesar 4,29 sedangkan NPF terendah diperoleh pada bulan Desember 2012, yaitu sebesar 2,67. Pada Bank Syariah Bukopin nilai NPF tertinggi diperoleh pada bulan September 2012, yaitu sebesar 4,74 sedangkan nilai NPF terendah diperoleh pada bulan Maret 2011, yaitu sebesar 1,32. Tabel 4.2 Data NPF Bank Muamalat Indonesia Bank Syariah Mandiri, Bank Rakyat Indonesia Syariah,Bank Mega Syariah, dan Bank Syariah Bukopin Periode Maret 2010 – Desember 2014 Bulan BMI BSM BRIS BMS BSB Mar-10 6.59 4.08 3.48 2.98 4.32 Jun-10 4.72 4.13 3.39 3.01 3.84 Sep-10 4.2 4.17 3.37 3.89 4.2 Dec-10 4.32 3.52 3.19 3.52 3.8 Mar-11 4.71 3.3 2.43 4.29 1.57 Jun-11 4.32 3.49 3.4 3.84 1.32 Sep-11 4.53 3.21 2.8 3.78 1.67 Dec-11 2.6 2.42 2.77 3.03 1.74 Mar-12 2.83 2.52 3.31 2.96 3.12 Universitas Sumatera Utara 47 Bulan BMI BSM BRIS BMS BSB Jun-12 2.73 3.04 2.88 2.88 2.68 Sep-12 2.21 3.1 2.87 2.86 4.74 Dec-12 4,95 2.82 3 2.67 4.57 Mar-13 2.02 3.44 3.04 2.83 4.62 Jun-13 2.28 2.9 2.89 3.67 4.32 Sep-13 2.17 3.4 2.98 3.3 4.45 Dec-13 2,96 4.32 4.06 2.98 4.27 Mar-14 2.11 4.88 4.04 3.22 4.61 Jun-14 3.3 6.46 4.38 3.48 4.31 Sep-14 5.96 6.76 4.79 3.77 4.27 Dec-14 6,43q 6.84 4.6 3.89 4.07 Sumber : Laporan Keuangan BMI, BSM, BRIS, BMS, dan BSB data diolah

4.1.3 Earning Before Taxes and Provisions EBTP

Dari tabel di bawah ini dapat dilihat bahwa EBTP Bank Umum Syariahpada periode penelitian sangat fluktuatif. Pada Bank Muamalat Indonesia nilai EBTP tertinggi di peroleh pada bulan Desember 2013, yaitu sebesar Rp. 1.083.154 dan nilai EBTP terendah yaitu pada bulan Maret 2010, yaitu sebesar Rp. 159.669.Sedangkan pada Bank Syariah Mandiri nilai EBTP tertinggi di peroleh padabulanDesember 2012, yaitu sebesar Rp. 1.536.996 dan nilai EBTP terendah diperoleh pada bulan Maret 2011, yaitu sebesar Rp. 466.580 Pada Bank Rakyat Indonesia Syariah nilai tertinggi EBTP di peroleh bulan Desember 2013 yaitu sebesar Rp. 315.184 sementara nilai EBTP terendah diperoleh pada bulan Maret 2010 yaitu sebesar Rp. 43.452. Pada Bank Mega Syariah nilai EBTP tertinggi diperoleh pada bulan Desember 2012, yaitu sebesar Rp. 310.102 sedangkan EBTP terendah diperoleh pada bulan Maret 2011, yaitu sebesar 46.187. Pada Universitas Sumatera Utara 48 Bank Syariah Bukopin nilai EBTP tertinggi diperoleh pada bulan Desember 2013, yaitu sebesar Rp. 66.853 sedangkan nilai EBTP terendah diperoleh pada bulan Maret 2010, yaitu sebesar Rp. 18.827. Tabel 4.3 Data Earning Before Taxes and ProvisionsBank Muamalat Indonesia Bank Syariah Mandiri, Bank Rakyat Indonesia Syariah,Bank Mega Syariah, dan Bank Syariah Bukopin Periode Maret 2010 – Desember 2014. Bulan BMI BSM BRIS BMS BSB Mar-10 159,669 833,334 43,452 65,850 18,827 Jun-10 190,246 472,295 60,253 97,035 23,281 Sep-10 264,181 657,001 55,087 113,141 28,541 Dec-10 381,551 835,005 63,831 115,535 31,382 Mar-11 257,772 466,580 50,048 46,187 22,793 Jun-11 367,571 668,370 59,075 67,203 27,230 Sep-11 457,184 859,324 80,981 83,295 30,350 Dec-11 590,171 1,086,367 90,219 109,214 35,247 Mar-12 342,587 611,021 81,955 87,809 25,061 Jun-12 503,592 920,298 160,330 158,749 34,859 Sep-12 666,064 1,188,271 201,219 236,033 45,683 Dec-12 849,376 1,536,996 239,332 310,102 56,164 Mar-13 534,247 759,965 165,642 132,619 41,233 Jun-13 801,914 949,411 227,586 192,716 53,833 Sep-13 808,267 1,087,959 285,141 224,965 58,588 Dec-13 1,083,154 478,006 315,184 267,470 66,853 Mar-14 581,341 714,913 107,625 82,778 41,812 Jun-14 6923,05 632,021 96,001 96,426 44,626 Sep-14 247,416 781,567 119,731 66,061 47,416 Dec-14 477,910 512,869 126,013 70,206 51,968 Sumber : Laporan Keuangan BMI, BSM, BRIS, BMS, dan BSB data diolah

4.1.4 Return On Equity ROE

Dari tabel di bawah ini dapat dilihat bahwa ROE Bank Umum Syariah pada periode penelitian sangat fluktuatif. Pada Bank Muamalat Indonesia nilai ROE tertinggi di peroleh pada bulan Juni 2013, yaitu Universitas Sumatera Utara 49 sebesar 42,32 dan nilai terendah yaitu pada bulan September 2014, yaitu sebesar 1,56. Sedangkan pada Bank Syariah Mandiri nilai ROE tertinggi di peroleh pada bulanMaret 2011, yaitu sebesar 74,43 dan nilai ROE terendah diperoleh pada bulan Juni 2014, yaitu sebesar 2,17. Pada Bank Rakyat Indonesia Syariah nilai tertinggi ROE di peroleh bulan Maret 2013, yaitu sebesar 18,63 sementara nilai ROE terendah diperoleh pada bulan juni 2014 yaitu sebesar 0,24. Pada Bank Mega Syariah nilai ROE tertinggi diperoleh pada bulan Maret 2010, yaitu sebesar 65,27 sedangkan ROE terendah diperoleh pada bulan September 2014, yaitu sebesar 2,21. Pada Bank Syariah Bukopin nilai ROE tertinggi diperoleh pada bulan Juni 2013, yaitu sebesar 11,41 sedangkan nilai ROE terendah diperoleh pada bulan Desember 2014, yaitu sebesar 2,44. Tabel 4.4 Data ROE Bank Muamalat Indonesia Bank Syariah Mandiri, Bank Rakyat Indonesia Syariah,Bank Mega Syariah, dan Bank Syariah Bukopin Periode Maret 2010 – Desember 2014 Bulan BMI BSM BRIS BMS BSB Mar-10 26.86 53.1 8.64 65.27 8.55 Jun-10 19.63 60.04 5.49 61.27 7.69 Sep-10 11.54 64.83 1.8 37.28 8.02 Dec-10 17.78 63.58 1.28 26.81 9.65 Mar-11 21.93 74.43 1.23 16.43 7.99 Jun-11 21.79 68.22 1.52 18.56 5.94 Sep-11 20.02 67.03 3.18 16.74 4.59 Dec-11 20.79 64.84 1.19 16.89 6.19 Mar-12 26.03 66.56 1.41 47.56 4.47 Jun-12 27.72 68.52 9.98 56.14 4.56 Sep-12 28.57 68.43 11.4 58.76 5.8 Universitas Sumatera Utara 50 Bulan BMI BSM BRIS BMS BSB Dec-12 15.84 68.09 10.41 57.98 7.32 Mar-13 41.77 70.11 18.63 52.06 11.37 Jun-13 42.32 50.3 14.81 35.62 11.41 Sep-13 41.69 43.49 13.16 29.47 8.83 Dec-13 11.08 44.58 10.2 26.23 7.63 Mar-14 21.77 53.86 4.07 11.99 2.58 Jun-14 15.96 2.17 0.24 9.98 3.33 Sep-14 1.56 24.64 0.49 2.21 2.55 Dec-14 2.13 4.82 0.44 2.5 2.44 Sumber : Laporan Keuangan BMI, BSM, BRIS, BMS, dan BSB data diolah

4.1.5 Perataan Laba

Dari tabel di bawah ini dapat dilihat bahwa Perataan Laba Bank Umum Syariah pada periode penelitian sangat fluktuatif. Pada Bank Muamalat Indonesia nilai Perataan Laba tertinggi di peroleh pada bulan Desember 2014, yaitu sebesar Rp. 1.270.051 dan nilai terendah yaitu pada bulan Maret 2010, yaitu sebesar Rp, 230.308. Sedangkan pada Bank Syariah Mandiri nilai Perataan Laba tertinggi di peroleh pada bulanJuni 2014, yaitu sebesar Rp. 1.957.333 dan nilai terendah diperoleh pada bulan Maret 2010, yaitu sebesar Rp. 940.468. Pada Bank Rakyat Indonesia Syariah nilai tertinggi Perataan Laba di peroleh bulan Desember 2014, yaitu sebesar Rp. 276.650 sementara nilai terendah diperoleh pada bulan Maret 2010 yaitu sebesar Rp. 98.956. Pada Bank Mega Syariah nilai Perataan Laba tertinggi diperoleh pada bulan September 2013, yaitu sebesar Rp. 183.402 sedangkan terendah diperoleh pada bulan Juni 2010, yaitu sebesar Rp. 64.657. Pada Bank Syariah Bukopin nilai Perataan Laba tertinggi diperoleh pada Universitas Sumatera Utara 51 bulan Maret 2014, yaitu sebesar Rp. 69.105 sedangkan nilai terendah diperoleh pada bulan Maret 2010, yaitu sebesar Rp. 19.185 Tabel 4.5 Data Perataan Laba Bank Muamalat Indonesia Bank Syariah Mandiri, Bank Rakyat Indonesia Syariah,Bank Mega Syariah, dan Bank Syariah Bukopin Periode Maret 2010 – Desember 2014 Bulan BMI BSM BRIS BMS BSB Mar-10 230,308 940,468 98,956 70,303 19,185 Jun-10 259,760 1,028,726 130,237 64,657 21,106 Sep-10 284,303 1,119,735 134,286 73,719 22,606 Dec-10 297,765 951,927 123,349 73,314 26,551 Mar-11 324,901 1,047,263 105,757 77,185 24,762 Jun-11 363,697 1,116,231 111,033 73,314 28,516 Sep-11 405,652 1,085,115 120,088 83,219 28,407 Dec-11 433,424 1,058,180 149,362 86,009 30,106 Mar-12 452,989 1,173,835 180,572 99,492 31,504 Jun-12 479,206 1,252,745 188,059 102,351 37,309 Sep-12 461,733 1,272,330 207,978 129,782 45,047 Dec-12 468,433 1,413,301 239,675 142,455 47,324 Mar-13 501,466 1,533,598 249,288 150,042 48,734 Jun-13 563,587 1,562,894 257,140 177,605 51,537 Sep-13 605,568 1,594,077 253,204 183,402 64,582 Dec-13 733,082 1,676,931 251,398 172,960 68,519 Mar-14 595,829 1,781,819 209,955 99,492 69,105 Jun-14 565,172 1,957,333 245,339 154,556 63,093 Sep-14 871,958 1,906,865 218,405 170,764 64,600 Dec-14 1,270,051 1,887,798 276,650 160,092 65,520 Sumber : Laporan Keuangan BMI, BSM, BRIS, BMS, dan BSB data diolah Universitas Sumatera Utara 52 4.2 Hasil Penelitian 4.2.1

Dokumen yang terkait

Aspek Hukum Terhadap Upaya Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah (Non Performing Financing) Dalam Setiap Pemberian Pembiayaan Oleh Bank Syariah (Studi Pada PT. Bank Sumut Syariah Capem Kota Baru, Marelan)

0 31 78

Pengaruh Debt Financing,Equity Financing dan Non Performing Financing Terhadap Profitabilitas Perbankan syariah (Studi Kasus Pada Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2010-2015)

0 10 139

Pengaruh non performing financing,financing to deposit ratio, dan retrun on assets terhada pertumbuhan aset bank syariah (analisis pada bank umum syariah di Indonesia periode 2011-2014)

0 9 105

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

PengaruhTotal Financing, Non Performing Financing, Earning Before Taxes and Provisions, dan Return on Equity Terhadap Perataan Laba pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-2014

0 0 12

PengaruhTotal Financing, Non Performing Financing, Earning Before Taxes and Provisions, dan Return on Equity Terhadap Perataan Laba pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-2014

0 0 2

PengaruhTotal Financing, Non Performing Financing, Earning Before Taxes and Provisions, dan Return on Equity Terhadap Perataan Laba pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-2014

0 0 8

PengaruhTotal Financing, Non Performing Financing, Earning Before Taxes and Provisions, dan Return on Equity Terhadap Perataan Laba pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-2014

0 0 24

PengaruhTotal Financing, Non Performing Financing, Earning Before Taxes and Provisions, dan Return on Equity Terhadap Perataan Laba pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-2014

0 0 2

PengaruhTotal Financing, Non Performing Financing, Earning Before Taxes and Provisions, dan Return on Equity Terhadap Perataan Laba pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-2014

0 0 9