14 Dalam UU no 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, Pembiayaan
pada bank syariah adalah penyediaan dana atau tagihan yang berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah danatau UUS dan pihak
lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai danatau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan
ijarah, tanpa imbalan, atau bagi hasil. Pembiayaan tersebut dapat berupa: 1.
transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah 2.
transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik
3. transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan istishna’
4. transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh;
5. transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi
multijasa Penelitian ini fokus hanya pada perataan laba yang dihasilkan
daripengelolaan cadangan PPAP untuk empat jenis pembiayaan utama yang dilakukan bank syariah, yaitu pembiayaan dalam bentuk mudharabah,
musyarakah, murabahah dan istishna.Hal ini didasarkan karena adanya praktik manajemen labapada keempat mekanisme pembiayaan tersebut.
2.3 Jenis-jenis Pembiayaan Syariah
Jenis-jenis dalam pembiayaan syariah dalam penelitian ini, antara lain:
Universitas Sumatera Utara
15
2.3.1 Pembiayaan Mudharabah
Menurut Ismail 168;2011 pembiayaan mudharabah merupakan akad pembiayaan antara bank syariah sebagai shahibul maal dan
nasabah sebagai mudharib untuk melaksanakan kegiatan usaha dimana bank syariah memberikan modal sebanyak 100 dan nasabah
menjalankan usahanya. Memurut Zainuddin 35;2008 pembiayaan mudharabah
pembiayaan yang dilakukan oleh pihak bank syariah untuk membiayai 100 kebutuhan dana dari sesuatu proyekusaha tersebut, sementara
nasabah sesuai dengan keahlian yang dimilikinya akan menjalankan proyekusaha tersebut dengan sebaik-baiknya dan bertanggung jawab
atas kerugian yang mungkin terjadi. Mudharabah merupakan pembiayaan yang disalurkan oleh bank
syariah kepada pihak lain untuk suatu usaha yang produktif. Secara bahasa, mudharabah berasal dari kata dharb yang artinya melakukan
perjalanan yang umumnya untuk berniaga.mudharabahadalah bentuk kerja sama antara dua atau lebih pihak dimana pemilik modal shahib al
malinvestor mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola mudharib untuk dikelola dengan suatu perjanjian pembagian
keuntungan. Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 105 tentang akuntansi mudharabah, akad mudharabah dibagi menjadi tiga,
Universitas Sumatera Utara
16 yaitu
mudharabah muthlaqah,mudharabah muqayyadah, dan mudharabah musyarakah.
2.3.2 Pembiayaan Musyarakah
Menurut Ismail 176;2011 al-musyarakah merupakan akad kerja sama usaha antara dua pihak atau lebih dalam menjalankan usaha,
dimana masing-masing pihak menyertakan modalnya sesuai dengan kesepakatan, dan bagi hasil atas usaha bersama diberikan sesuai dengan
kontribusi dana atau sesuai kesepakatan bersama. Menurut Zainuddin 34;2008 pembiayaan musyarakah adalah
pembiayaan yang dilakuka oleh pihak bank syariah atau bank muamalah untuk membiayai suatu proyek bersama antara nasabah
dengan bank. Musyarakah berasal dari kata syirkah yang artinya pencampuran
atau interaksi. Secara istilah musyarakah adalah perjanjian perkongsian antara dua atau lebih pemilik modal untuk menjalankan suatu proyek
perniagaan, dimana mereka semua setuju menyumbangkan modal dan berkongsi bagi hasil Yaya, dkk., 2009. Termasuk dalam golongan
musyarakah adalah semua bentuk usaha yang melibatkan dua pihak atau lebih dimana mereka secara bersama-sama memadukan seluruh
bentuk sumber daya, baik yang berwujud maupun tidak berwujud.Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 106
Universitas Sumatera Utara
17 tentang Akuntansi Musyarakah, akad musyarakah dibagi menjadi dua,
yaitu musyarakah permanen, dan musyarakah mutanaqisha.
2.3.3 Pembiayaan Murabahah Menurut Ismail 138;2011 murabahah adalah akad jual beli atas
barang tertentu, dimana penjual menyebutkan harga pembelian barang kepada pembelian kemudian menjual kepada pihak pembeli dengan
mensyarakatkan keuntungan yang diharapkansesuai jumlah pembeli. Menurut Zainuddin 30;2008 pembiayaan murabahah adalah
transaksi jual beli, yaitu pihak bank syariah bertindak sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli, dengan harga jual dari bank adalah harga
beli dari pemasok ditambah keuntungan dalam persentase tertentu bagi bank syariah sesuai dengan kesepakatan.
Murabahah berasal dari kata ribhu yang artinya keuntungan.
Definisi murabahah yang dinyatakan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 102 tentang Akuntansi Murabahah 23 adalah
akad jual beli barang secara tunai atau tangguh dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan
penjual harus mengungkapkan biaya perolehan barang tersebut kepada pembeli. Jual beli Murabahah ba’i al-murabahah demikianlah istilah
yang banyak diusung lembaga keuangan tersebut sebagai bentuk dari financing pembiayaan yang memiliki prospek keuntungan yang cukup
menjanjikan.Sehingga semua atau hampir semua lembaga keuangan
Universitas Sumatera Utara
18 syariat menjadikannya sebagai produk financing dalam pengembangan
modal mereka.
2.3.4 Pembiayaan Istishna
Menurut Ismail 146;2011 al-istishna merupakan akad kontrak jual beli barang antara dua pihak berdasarkan pesanan dari pihak lain, dan
barang pesanan akan diproduksi sesuai dengan spesifikasi yang telah disepakati dan menjualnya dengan harga dan cara pembayaran yang
disetujui terlebih dahulu. Menurut Zainuddin 32;2008 pembiayaan istishna adlah
pembiayaan yang menyerupai pembiayaan salam, namun bank syariah melakukan pembayaran secara termin atau beberapa kali dala jangka
waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan. Pembiayaan istishna menurut Peraturan Bank Indonesia PBI
adalah jual beli barang dalam bentuk pemasaran, pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati dengan
pembayaran sesuai dengan kesepakatan. Dalam fatwa DSN-MUI dijelaskan bahwa jual beli istishna isinya
adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan criteria dan persyaratan tertenu yang disepakati oleh
pemesan pembeli, mustashni dan penjual. Akad istishna dalam bank syariah umumnya diaplikasikan pada pembiayaan manufaktur dan
konstruksi
Universitas Sumatera Utara
19
2.4 Manajemen Laba