commit to user
dimiliki buruh wanita, serta jarak dari rumah tempat tinggalnya ke tempat kerja, berpengaruh signifikan terhadap intensitas kerja buruh wanita Y yang
telah berstatus kawin.
C. Kerangka Penelitian
Kerangka pemikiran digunakan untuk menunjukkan arah penyusunan penelitian dan mempermudah dalam menganalisa masalah yang dihadapi.
Status pekerjaan pengrajin shuttlecock di Kecamatan Serengan Kota Surakarta dibedakan menjadi dua yaitu sebagai pekerjaan pokok atau sebagai pekerjaan
sampingannya. Para pengrajin shuttlecock mempunyai banyak faktor baik sosial maupun ekonomi yang mempengaruhi mereka untuk menjalankan
usahanya. Pendapatan merupakan faktor utama yang mempengaruhi pengrajin menjalankan usahanya. Faktor sosial antara lain umur, tingkat pendidikan dan
jumlah tanggungan keluarga. Sedangkan faktor ekonomi antara lain modal usaha, jumlah produksi, lama usaha, jumlah tenaga kerja dan pendapatan.
Karakteristik sosial ekonomi yang melekat pada individu pengrajin shuttlecock
berbeda antara satu pengrajin dengan pengrajin lainnya. Faktor – faktor sosial ekonomi diduga mempunyai keterkaitan dengan besarnya
pendapatan usaha yang diperoleh pengrajin. Selain itu penulis ingin mengkaji ada tidaknya perbedaan rata-rata umur, tingkat pendidikan, jumlah
tanggungan keluarga, modal usaha, jumlah produksi, lama usaha, jumlah
commit to user
tenaga kerja dan pendapatan usaha antara pengrajin shuttlecock yang sebagai pekerjaan pokok dengan pekerjaan sampingan.
Adapun kerangka pemikiran dari penelitian ini adalah:
Pendapatan Pendapatan
Perbedaan rata-rata
Gambar 2.4 : Skema Kerangka Pemikiran
Pengrajin Shuttlecock di Kecamatan Serengan Kota Surakarta
Pekerjaan Pokok Pekerjaan Sampingan
Faktor Sosial Faktor Ekonomi
Faktor Sosial Faktor Ekonomi
commit to user
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Diduga ada keterkaitan antara pendapatan dengan tingkat pendidikan,
pendapatan dengan modal usaha, pendapatan dengan jumlah produksi, pendapatan dengan jumlah tenaga kerja dan pendapatan dengan lama
usaha pengrajin shuttlecock di Kecamatan Serengan Kota Surakarta. 2.
Diduga ada perbedaan karakteristik sosial ekonomi antara pengrajin shuttlecock
yang sebagai pekerjaan pokok dengan pengrajin shuttlecock yang hanya sebagai pekerjaan sampingan.
commit to user
BAB III METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian tentang karakteristik sosial ekonomi pengrajin shuttlecock serta keterkaitannya terhadap pendapatan ini dilakukan dengan mengadakan
survei dan wawancara di wilayah yang menjadi potensi pengembangan industri shuttlecock, yaitu di Kecamatan Serengan Kota Surakarta, Propinsi
Jawa Tengah.
B. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan
sekunder.
1. Data primer
Yaitu data yang langsung diperoleh dari obyek penelitian dalam hal ini pada industri shuttlecock, meliputi:
a Kuesioner yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengajukan
pertanyaan secara tertulis kepada pengrajin shuttlecock. b
Observasi lapangan yaitu dengan melihat, mengamati dan mencata data- data yang ada hubungannya dengan kegiatan produksi pada industri
shuttlecock .