Distribusi Pengrajin Menurut Jumlah Tenaga Kerja Distribusi Pengrajin Menurut Pendapatan

commit to user

7. Distribusi Pengrajin Menurut Jumlah Tenaga Kerja

Tenaga kerja dalam penelitian ini yaitu orang atau pekerja bayaran dalam proses produksi. Hasil penelitian pengrajin shuttlecock di Kecamatan Serengan diketahui bahwa jumlah tenaga kerja tertinggi adalah 30 orang dan yang terendah adalah 0 tidak menggunakan tenaga kerja. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh distribusi jumlah tenaga kerja shuttlecock responden sebagai berikut : Sumber : Data primer diolah, 2010 Sesuai dengan gambar 4.7 diatas diketahui bahwa dalam penelitian ini jumlah responden yang jumlah tenaga kerjanya 0-3 orang sebanyak 20,8, jumlah tenaga kerja 4-7 orang sebanyak 39,0, jumlah tenaga kerja 8-11 orang sebanyak 12 15,6, jumlah tenaga kerja 12-15 orang sebanyak 9,1, jumlah tenaga kerja 16-19 orang sebanyak 3,9, jumlah tenaga kerja 20-23 commit to user orang sebanyak 3,9, dan yang menggunakan tenaga kerja lebih dari 24 orang sebanyak sebanyak 7,8. Dari gambar 4.7 diatas dapat diketahui sebagian besar pengrajin shuttlecock menggunakan tenaga kerja 4-7 orang atau 39 dari total pengrajin.

8. Distribusi Pengrajin Menurut Pendapatan

Pendapatan usaha pengrajin shuttlecock di Kecamatan Serengan tertinggi adalah Rp 92.000.000 dan terendah adalah Rp 1.000.000. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh distribusi pendapatan usaha shuttlecock responden sebagai berikut : Sumber : Data primer diolah, 2010 Sesuai dengan gambar 4.8 diatas diketahui dalam penelitian ini jumlah responden yang pendapatan usahanya Rp 1.000.000 – Rp 14.000.000 sebanyak 49,4, pendapatan usahanya Rp 14.500.000 – Rp 27.500.000 commit to user sebanyak 20,8, pendapatan usahanya Rp 28.000.000 - Rp 41.000.000 sebanyak 14,3, pendapatan usahanya Rp 41.500.000 – Rp 54.500.000 sebanyak 1,3, pendapatan usahanya Rp 55.000.000 – Rp 68.000.000 sebanyak 3,9, pendapatan usahanya Rp 68.500.000 – Rp 81.500.000 sebanyak 5,2, dan pendapatan lebih dari Rp 82.000.000 sebanyak 5,2. Dari gambar diatas dapat diketahui sebagian besar pengrajin mempunyai pendapatan usaha antara Rp 1.000.000 –Rp 14.000.000 sebanyak 49,4 dari total pengrajin. 9. Distribusi Pengrajin Menurut Status Pekerjaan Jenis status pekerjaan sebagai pengrajin shuttlecock dibedakan menjadi dua macam yaitu sebagai pekerjaan pokok atau sebagai pekerjaan sampingannya. Maka distribusi status pekerjaan responden sebagai berikut : Sumber : Data primer diolah, 2010 commit to user Gambar 4.9 diatas menunjukkan pekerjaan sebagai pengrajin shuttlecock sebanyak 84,4 menjadi pekerjaan pokok responden dan 15,6 menjadi pekerjaan sampingan. Hal ini menggambarkan sektor industri yang didalamnya termasuk usaha shuttlecock juga merupakan sumber penghasilan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

C. Analisis Chi - Square