Stategi Pengembangan Industri Kecil di Indonesia

commit to user produksi, komposisi serat jenis material atau input, dan bentuk serta kualitas produk yang dibuat. Sedangkan dari sisi permintaan, perubahan teknologi membuat pola permintaan berbeda. b. Persaingan semakin bebas Dengan diterapkannya sistem pasar bebas dengan pola atau sistem persaingan yang berbeda dan intensitasnya lebih tinggi, ditambah lagi dengan perubahan teknologi yang berlangsung terus menerus dalam laju yang semakin cepat dan perubahan selera masyarakat yang terutama akibat pendapatan masyarakat yang terus meningkat.

c. Stategi Pengembangan Industri Kecil di Indonesia

Industri Kecil dan Menengah IKM mempunyai peran yang strategis dalam perekonomian nasional, terutama dalam penyerapan tenaga kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat serta menumbuhkan aktivitas perekonomian di daerah. Di samping itu, pengembangan IKM merupakan bagian integral dari upaya pengembangan ekonomi kerakyatan dan pengentasan kemiskinan. Adapun tujuan pengembangan IKM yaitu: a Meningkatkan kesempatan berusaha, lapangan kerja dan pendapatan b Memperkuat struktur industri c Meningkatkan IKM berbasis hasil karya intelektual knowledge-based d Meningkatkan persebaran industri commit to user e Melestarikan seni budaya kegiatan produktif yang ekonomis. Peranan dan fungsi usaha kecil didalam perekonomian nasional perlu ditingkatkan melalui pemberdayaan kelompok usaha yang didukukng oleh kebijakan-kebijakan pemerintah yang konsisten, terutama dalam Tambunan, 2002: a Iklim investasi dan usaha yang kondusif melalui pemeliharaan stabilitas ekonomi makro, penyederhanaan birokrasi, dan penyempurnaan peraturan atau undang-undang yang ada. b Perluasan kesempatan berusaha yang sama bagi semua golongan pengusaha. c Peraturan sistem persaingan yang sehat. d Peningkatan integrasi yang kuat, baik antar sesama usaha kecil di satu pihak maupun antara usaha kecil dan usaha menengah atau besar. e Penguatan sisi permintaan lewat kebijakan redistribusi pendapatan, kebijakan impor, dan kebijakan harga. f Penguatan sisi penawaran, tidak hanya lewat penguatan modal, tetapi juga lewat penguatan SDM, termasuk peningkatan enterpreneurship dan kemampuan dalam penguasaan teknologi. Menurut Mudrajad Kuncoro strategi pemberdayaan usaha kecil yang telah diupayakan selama ini dapat diklasifikasikan dalam: commit to user a Aspek managerial, yang meliputi: peningkatan produktivitasomsettingkat utilisasitingkat hunian, meningkatkan kemampuan pemasaran, dan pengembangan sumberdaya manusia. b Aspek permodalan, yang meliputi: bantuan modal penyisihan 1-5 keuntungan BUMN dan kewajiban untuk menyalurkan kredit bagi usaha kecil minimum 20 dari portofolio kredit bank dan kemudahan kredit KUPEDES, KUK, KIK, KMKP, KCK, Kredit MiniMidi, KKU. c Mengembangkan program kemitraan dengan besar usaha baik lewat sistem Bapak-Anak Angkat, PIR, keterkaitan hulu-hilir forward linkage, keterkaitan hilir-hulu backward linkage, modal ventura, ataupun subkontrak. d Pengembangan sentra industri kecil dalam suatu kawasan apakah berbentuk PIK Pemukiman Industri Kecil, LIK Lingkungan Industri Kecil, SUIK Sarana Usaha Industri Kecil yang didukung oleh UPT Unit Pelayanan Teknis dan TPI Tenaga Penyuluh Industri. e Pembinaan untuk bidang usaha dan daerah tertentu lewat KUB Kelompok Usaha Bersama, KOPINKRA Koperasi Industri Kecil dan Kerajinan. Peningkatan kemitraan bagi IKM baik dalam bidang pemasaran, teknologi maupun permodalan perlu segera dilakukan. Fasilitasi pemerintah masih tetap sangat diperlukan dan dalam intensitas yang tinggi. commit to user Pengembangan IKM perlu dilakukan secara terintegrasi dan sinergi dengan pengembangan industri berskala menengah dan besar, karena kebijakan pengembangan sektoral tidak bisa mengkotak-kotakkan kebijakan menurut skala usaha. Untuk itu strategi pengembangan IKM dilaksanakan melalui pemberdayaan IKM yang sudah ada, pembinaan IKM secara terpadu dan meningkatkan keterkaitan IKM dengan industri besar dan sektor ekonomi lainnya Fahmi Idris, 2007.

3. Teori Produksi